Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai artikel Bahaya Mengkonsumsi Buah Suntik. Banyak orang sekarang lebih memilih mengkonsumsi buah yang lebih banyak daripada karbohidrat. Selain untuk mendapatkan berbagai macam vitamin buah dipilih sebagai salah satu terapi dalam program diet. Buah dipilih karena sebagian orang merasa setelah mengkonsumsi buah tubuh menjadi segar. Memang benar buah adalah salah satu pelengkap makanan yang memiliki nutrisi dan gizi yang diperlukan tubuh. Di dalam buah terdapat vitamin yang bekerja sebagai antioksidan, sedangkan antioksidan sendiri bekerja dengan cara mengikat lalu menghancurkan radikal bebas dan mampu melindungi tubuh dari reaksi oksidatif yang menghasilkan racun. Karena manfaatnya yang belipat ganda itulah orang memilih mengkonsumsi buah. Akan terasa aneh bila tidak makan buah setelah makan.
Di indonesia di untungkan dengan kekayaan alamnya termasuk keanekaragaman buah yang bisa hidup di iklim Indonesia sehingga buah bisa mudah didapat dengan harga yang relatif terjangkau. Sayangnya minat buah dipasaran dimanfatkan sebagai peluang usaha nakal bagi beberapa oknum pedagang buah. Demi mendapatkan untung banyak pedagang menyuntikkan beberapa kandungan kimia ke dalam buah. Cara pertama adalah dengan menyuntikkan pemanis buatan ke dalam buah agar buah menjadi manis dan yang kedua adalah dengan menyuntikkan pewarna agar warnanya kian menarik. Nah, silahkan simak artikel Bahaya Mengkonsumsi Buah Suntik dibawah ini :
Amankah Konsumsi Buah Suntik
Buah suntik adalah buah yang disuntikkan zat – zat tertentu untuk menghasilkan buah yang lebih menarik, baik dari segi warna maupun rasa. Dua hal yang disuntikkan adalah pewarna dan pemanis buatan. Yang perlu diketahui adalah zat pewarna dan pemanis buatan yang disuntikkan ke dalam buah membahayakan kesehatan. Zat pewarna dibagi menjadi 2 yaitu pewarna alami dan buatan. Pewarna buatan sendiri masih dibagi menjadi 2 yaitu pewarna yang larut air biasanya diperoleh dari tumbuh – tumbuhan dan pewarna buatan yang larut dalam lemak biasanya berasal dari pewarna sintetis yaitu pewarna untuk tekstil dan cat tembok. Pewarna buatan yang larut dalam lemak ini merupakan salah satu penyimpangan dalam penggunaan tambahan bahan makanan. Ada dua pewarna yang lebih banyak digunakan yaitu pewarna merah yang mengandung rhodamin B dan pewarna kuning yang mengandung methanil yellow, kedua bahan pewarna inilah yang banyak disuntikkan ke buah dan membahayakan kesehatan.
Alasan pedagang menggunakan zat pewarna ini adalah masalah harga, pewarna yang berbahaya dijual jauh lebih murah. Hal ini yang menjadi perhatian produsen karena daya beli masyarakat Indonesia yang masih rendah. Alasan kedua adalah tingkat stabilitas dimana pewarna tersebut memiliki tingkat stabilitas yang lebih baik, sehingga warnanya tetap cerah meskipun sudah mengalami proses pengolahan dan pemanasan. Ketiga adalah pewarna tersebut bisa menghasilkan warna yang cemerlang, sehingga bisa memberikan tampilan yang lebih bagus dan menandakan buah tersebut masih segar atau sudah matang atau tua. Yang menjadi pertanyaan kenapa pedagang tidak menggunakan pewarna alami yang harganya juga murah dan bisa didapat di alam misal warna kuning dari kunyit, warna merah dari daun jati, erpa, kulit bawang merah, teh atau daun jambu biji, untuk pewarna hijau berasal dari daun sugi. Namun sayangnya warna yang dihasilkan cenderung tidak stabil kalaupun bisa dibutuhkan dalam jumlah banyak dan tentunya memakan waktu serta biaya.
Akibat Konsumsi Buah Suntik
Kandungan pewarna rhodamin B dan methanil yellow bukanlah pewarna bahan makanan, berapapun jumlah yang digunakan itu dilarang digunakan dalam bahan makanan termasuk buah. Ada banyak efek yang terjadi dari mengkonsumsi buah yang mengandung methanil yellow seperti mual, muntah, diare, panas. Bila dilakukan terus menerus bisa mengakibatkan kanker kandung kemih. Rhodamin B juga berbahaya karena bersifat karsinogenetik dan bisa menyebabkan gangguan dari fungsi hati. Masyarakat terkadang tidak peduli dengan apa yang sudah terjadi karena yang terpenting bagi mereka adalah mendapat buah enak dengan harga murah.
Ketidakpedulian masyarakat terjadi karena efek yang ditimbulkan bukanlah efek tunggal dan langsung terjadi, melainkan setelah 10 – 20 tahun kemudian. Sedangkan efek mual, muntah, diare dan panas terkadang masih dianggap bukan karena efek dari bahan tersebut. Buah yang disuntikkan zat pewarna sintetis tersebut adalah buah yang mengandung banyak air, karena penyebaran warna yang disuntikkan akan lebih mudah dan merata. Sedangkan buah yang padat dan tidak mengandung air akan sulit penyebaran warnanya. Buah yang banyak mengandung air dan banyak disuntikkan methanil yellow dan rhodamin B adalah semangka, melon, jeruk, nanas, mangga dan kedondong.
Pemanis yang Disuntikan
Meskipun sudah disuntikkan warna yang cemerlang tapi jika tidak manis tentunya tidak sempurna. Tidak heran, selain disuntikkan zat pewarna buatan buah juga disuntikkan pemanis buatan. Jenis pemanis yang sering digunakan adalah sakarin, siklamat dan aspartam. Berdasarkan pustaka tahun 1970 pemanis itu sudah tidak boleh digunakan namun di tahun 1980 dikatakan pemanis buatan itu masih bisa dipakai. Dengan adanya pertentangan tersebut masih belum bisa memutuskan penggunaannya. Di Indonesia sendiri masih memperbolehkan penggunaan pemanis buatan tersebut tapi negara – negara seperti AS, Jepang dan Eropa sudah dilarang. Walaupun di Indonesia masih diperbolehkan hendaknya konsumen mempertimbangkan efek negati dari konsumsi pemanis buatan tersebut yaitu mual, muntah dan pusing. Efek jangka panjangnya pemanis buatan itu dapat mengganggu sistem saraf, merusak ginjal dan pada akhirnya akan memicu pertumbuhan sel yang menyimpang yaitu kanker.
Ciri-ciri Buah Suntik
Terlihat bekas suntikan dan sering terjadi pada jerukTerlihat warna buah yang tidak merata. Biasanya terjadi pada semangka.Buah yang menggunakan pemanis buatan biasanya rasa manisnya tidak merataUntuk buah yang mengandung air jika disuntikkan pewarna atau pemanis buatan maka akan lebih mudah rusak, berkerut atau layu setelah dibelah atau dipotongBuah yang menggunakan pewarna alami jika terkena tangan maka akan mudah dibersihkan sedangkan pewarna buatan akan sulit dibersihkan karena mengandung lemak. Biasanya bisa dibersihkan dengan alkohol atau aseton atau pembersih warna lain yang larut dalam lemak.
Tips Aman Konsumsi Buah
- Perhatikan permukaan buah apakah terdapat bekas suntikan atau tidak
- Waspadai buah yang memiliki warna dan rasa yang tidak merata
- Jika dihadapkan dengan buah yang berwarna lebih baik memilih buah yang berwarna putih dan coklat karena relatif lebih aman dibandingkan dengan yang lain
- Jangan memilih atau harus waspada pada buah dengan warna yang mencolok.
Penutup
Hati-hatilah dalam memilih buah, dimana buah yang kelihatan enak dan warnanya mencolok belum tentu baik buat kesehatan kita. Dan jangan lupa sempatkan waktu untuk melakukan komen di artikel Bahaya Mengkonsumsi Buah Suntik. Terima Kasih
Jadi waswas kmrn anggur baru beli lupa ga di cek suntikan nya. Pas smpe rmh baru liat ada bekas suntikan nya 😭
saya menemukan buah pear yg tidak merata rasanya, ada yg manis n masam…yg aman petiek buah secra langsung..😐😐 jd was2 konsumsi buah
Maaf nih ya. Secetek pengetahuan saya sebagai pedagang buah nih itu bukan karna disuntik. Tapi karna saat panen masih ada warna hijau dikulitnya. Bisa dibilang kurang matang sempurna. Jadi lama kelamaan warna hijaunya berubah jadi kuning kusam. Gak percaya? Sini kutunjukkan ����
Bual naga banyak yg suntik bahkan di supermarket besar, terutama keliatan dr warna kulit yg ga merah smua ada belang kuning dan kusam bentuk agak lonjong ga bulat sekali kalo yg asli kulitnya kilap sehat merah merata ukuran tdk begitu besar dan bulat. Setau sy diSby buah naga yg tidak suntik itu di H*kky, buah naganya asli. Kalo yg di supermarket kenamaan byk yg suntik warna kusam bentuk dan warna ga rata. Harap jeli melihat
ya bagiamana dan dimana? apakah bisa melaporkan online? karena sy pernah membeli buah dan ternyata buah suntikan dan telur palsu
Bagaimana cara melaporkan jika kita menemukan penjual yg menjual buah suntikan?