Berpikir Komputasi salah satu teknik dalam melakukan pemecahan masalah yang sangat luas dalam penerapannya, bukan hanya digunakan untuk menyelesaikan masalah seputar ilmu komputer saja, tetapi juga dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah di dalam pekerjaan terkait dalam berbagai kompetensi keahlian dan bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi apa itu Berpikir Komputasional (Computational Thinking), maka dari itu maimelajah.com akan mencoba membahas tentang pengertian serta contoh dalam Berpikir Komputasional (Computational Thinking).

Mari kita simak penjelasan dibawah ini.

#Pengertian Computational Thinking

Berpikir Komputasional (Computational Thinking) merupakan suatu metode untuk menuntaskan persoalan dengan menggunakan penerapan teknik informatika atau ilmu komputer. Computational Thinking sebagai cara berpikir untuk menyelesaikan masalah atau problem solving bekerja dengan cara menguraikan ke dalam beberapa tahapan yang efektif, efisien dan menyeluruh, meliputi : decomposition, pattern, recognition, abstraction, algorithms yang merupakan beberapa konsep dasar ilmu komputer

Dimana dalam memecahkan masalah, metode ini menghendaki siswa untuk memformulasikan masalah dalam bentuk masalah komputasi dan kemudian menyusun solusi komputasi yang baik (ke dalam bentuk algoritma) atau menjelaskan mengapa tidak ditemukan solusi yang sesuai

#Empat Pilar Utama Berpikir Komputasional

1. Decomposition (Dekomposisi)

Tahap pertama adalah dekomposisi, yaitu memecah masalah kompleks menjadi beberapa bagian kecil dan sederhana. Sehingga kita bisa menemukan masalah yang terjadi dengan menyelesaikannya satu persatu

Contoh penerapan Dekomposisi bagi siswa

1. Mengerjakan Tugas Kelompok

Masalah: Buat presentasi tentang pemanasan global untuk minggu depan

Dekomposisi:

  • Bagi tugas menjadi sub-bagian:
    1. Riset penyebab pemanasan global (siswa A)
    2. Cari data dampak dari pemanasan global (siswa B)
    3. Kumpulkan solusi untuk mengatasi pemanasan global (siswa C)
    4. Desain slide presentasi (siswa D)
  • Setiap anggota fokus pada bagian kecilnya

Manfaat:

  • Tidak kewalahan karena tugas dibagi rata
  • Hasil lebih cepat selesai dan berkualitas

2. Belajar untuk Ujian

Masalah: Aku harus menghafal semua materi matematika semester ini

Dekomposisi:

  • Pecah penguasaan materi berdasarkan bab/topik:
    1. Aljabar (2 hari)
    2. Geometri (2 hari)
    3. Statistika (1 hari)
  • Fokus per sub-materi:
    • Dalam aljabar, pelajari dulu persamaan linier, lalu kuadrat

Manfaat:

  • Lebih mudah mencerna materi sedikit demi sedikit
  • Tidak merasa terbebani dengan seluruh materi sekaligus

2. Pengenalan Pola (Pattern Recognition)

Proses identifikasi pola atau kesamaan yang berulang dalam data atau di berbagai masalah. Mengenali pola-pola ini dapat mengarah pada penerapan solusi yang serupa dalam berbagai konteks.

Contoh:

  • Dalam analisis data penjualan, kita bisa mengenali pola seperti “Produk paling laris di akhir pekan”.
  • Dalam coding, kita bisa menggunakan loop untuk melakukan perulangan pada tugas yang sama

Berikut contoh dalam kegidupan sehari-hari Pengenalan Pola (Pattern Recognition)

1. Mengenali pola dalam pembelajaran
  • Mengenali bahwa perkalian angka 9 selalu menghasilkan jumlah digit 9 (contoh: 9×2=18 -> 1+8=9)
  • Pola bilangan genap selalu berakhiran 0, 2, 4, 6, atau 8
  • Pola pembuatan kata berimbuhan (contoh: me + baca -> membaca)
2. Kehidupan sehari-hari
  • Mengamati bahwa langit mendung gelap + angin kencang biasanya pertanda akan turun hujan
  • Pola musim (contoh: di indonesia pada bulan september – desember biasanya musim hujan)
  • Mengenali pola diskon supermarket (contoh: diskon besar pada setiap akhir bulan)
  • Pola kenaikan harga sembako menjelang hari raya

3. Abstraksi (Abstraction)

Abstraksi adalah proses memfokuskan pada informasi penting dan mengabaikan detail yang tidak relevan.

Contoh:

  • Saat membuat class Kendaraan dalam pemrograman berorientasi objek (OOP), kita hanya memerlukan atribut seperti warna, kecepatan, dan model, bukan detail seperti berapa jumlam sekrup di mesin.

4. Algoritma (Algorithm)

Algoritma adalah serangkaian langkah logis dan terstruktur untuk menyelesaikan masalah.

Contoh:

  • Algoritma Memasak Indomie
    1. Didihkan 400ml air
    2. Masukkan mie dan bumbu
    3. Tunggu 3 menit
    4. Tambahkan Telur (opsional)
    5. Aduk rata
    6. Matikan kompor
    7. Sajikan
  • Algoritma Berangkat Sekolah
    1. Bangun Pukul 5.30
    2. Mandi dan Sarapan
    3. Pack tas
    4. Cek seragam lengkap
    5. Berangkat Pukul 6.30
  • Meminjam Buku di Perpustakaan
    1. Cari buku di katalog
    2. Catat lokasi rak
    3. Ambil buku
    4. Bawa ke petugas
    5. Scan kartu anggota
    6. Catat tanggal kembali
    7. Kembalikan buku tepat waktu

#Penerapan Berpikir Komputasional

  1. Dalam Pemrograman
    • Dekomposisi: Memecah proyek besar menjadi modul-modul kecil (fungsi dan class)
    • Pattern Recognition: Menggunakan loop atau fungsi rekursif untuk tugas berulang
    • Abstraksi: Membuat library atau API untuk menyembunyikan kompleksitas
    • Algoritma: Memilih algoritma tercepat untuk pengolahan data besar
  2. Dalam Kehidupan Sehari-hari
    • Manajemen Waktu: Membuat jadwal harian (algoritma)
    • Memasak: Mengikuti resep (algoritma) dan memisahkan tugas (dekomposisi)
    • Belajar: Membuat mind map untuk memahami konsep (abstraksi)

#Manfaat Berpikir Komputasional bagi Siswa SMK

  1. Meningkatkan Kemampuan Problem-Solving
    • Siswa dapat menyelesaikan masalah teknis dan non teknis dengan lebih efektif
  2. Membantu dalam Pemrograman dan Pengembangan Software
    • Mempermudah pembuatan program yang kompleks
  3. Meningkatkan Logika dan Kreativitas
    • Membantu dalam merancang solusi inovatif
  4. Mempersiapkan Siswa untuk Dunia Kerja
    • Banyak perusahaan mencari karyawan yang mampu berpikir sistematis

#Penutup

Berpikir Komputasional adalah keterampilan penting dalam informatika yang dapat membantu siswa menyelesaikan masalah secara logis dan efisien. Dengan menguasai keempat pilar (dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma) siswa dapat menjadi lebih terampil berbagai bidang.

Demikian penjelasan singkat tentang artikel Berpikir Komputasional (Computational Thinking). Jangan lupa ikuti terus update terbaru dari maimelajah.com.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini