Setelah sebelumnya kita sudah membahas mengenai Penyakit Demam Berdarah Dengue. Kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Apakah Penyebab dari Virus Zika?. Virus Zika merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus yang disebarkan oleh Nyamuk Aedes Aegypti. Sedikit informasi nyamuk Aedes Aegypti sendiri merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah. Virus ini dapat menyebabkan sakit ringan kepada manusia yang dikenal sebagai Demam Zika atau Penyakit Zika. Virus ini pertama kali ditemukan atau terjadi di Uganda tahun 1947. Virus ini memiliki dua tipe, yaitu Asia dan Afrika.
Berdasar data terakhir dari Centers For Disease Control and Prevention (CDC). Ada 27 negara yang sudah mengonfirmasi penyebaran virus zika di wilayahnya. Negara-negara tersebut antara lain Samoa, Barbaros, Bolivia, Brasil, Tanjung Verde, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Kolombia, Kosta Rika, Curacao, Guyana Perancis, Guadeloupe, Guatemala, Guyana, Haiti, Honduras, Meksiko, Martinique, Nikaragua, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Samoa, Suriname, Pulau Virgin, dan Venezuela. Indonesia sendiri Virus Zika diduga sudah ada sejak lama, namun sejauh ini kasusnya masih rendah. Ayo kita simak penjelasan tentang Apakah Penyebab dari Virus Zika?
#Apa saja Gejala Infeksi Virus Zika
Adapun gejala infeksi virus zika diantaranya :
- Demam cenderung tidak terlalu tinggi, kadang maksimal hanya pada suhu 38 derajat celcius. Cenderung naik turin sebagaimana gejala demam berdarah, tetapi tidak terlalu tinggi.
- Muncul beberapa ruam pada kulit yang berbentuk makulapapular atau ruam melebar dengan benjolan tipis yang timbul. Kadang ruam meluas dan membentu semacam ruam merah tua dan kecoklatan yang mendatar dan menonjol.
- Muncul rasa nyeri pada sendi dan otot, kadang disertai lebam dan bengkak pada sendi dan otot seperti terbentur dan keseleo ringan.
- Kerap muncul keluhan infeksi mata menyerupai konjungtivitas dengan mata kemerahan. Kadang warna sangat kuat pada bagian dalam kelopak sebagai tanda munculnya ruam pada bagian dalam kelopak mata
Meski beberapa pakar kesehatan belum mengibarkan bendera putih menandakan penyakit ini tidak berbahaya. Namun sejauh ini belum ada kasus kematian yang muncul karna infeksi virus zika.
#Efek Serius terhadap Ibu Hamil
Menurut laman resmi Depkes RI dikatakan bahaya terbesar dari serangan Zika Virus justru muncul pada ibu hamil. Karena ibu hamil yang positif memiliki virus tersebut kemungkinan bisa menularkan virus tersebut pada janin dalam kandungannya. Dan Zika Virus akan menyerang jaringan otot dan sistem saraf termasuk sistem saraf pusat di otak dari janin.
Menurut laman itu juga dikatakan hubungan infeksi virus Zika pada ibu hamil dengan kejadian cacat mikrosefalus (ukuran otak yang kecil) pada bayi yang dilahirkan belum terbukti secara ilmiah, namun bukti ke arah itu semakin kuat. Dalam temuan di Brazil yang diketahui sebagai salah satu kota di Amerika Latin dengan kasus Zika Virus yang tinggi. Pada tahun 2015, terjadi peningkatan signifikan kasus bayi yang lahir dengan cacat mikrosefalus. Berdasarkan data pada tahun 2015, di Brazil secara keseluruhan ditemukan kasus Zika hingga ribuan temuan dengan 500 lebih kasus diderita oleh ibu hamil pada bulan desember lalu. Dan dari angka tersebut ditemukan 150 kasus ibu hamil yang akhirnya melahirkan bayi dengan mikrosefalus. Menurut pemberitaan CNN secara total diperkirakan ada peningkatan bayi dengan mikrosefalus hingga 4000-an kasus. Sepanjang tahun 2015 hingga Januari 2016 ini. Efek serius terhadap wanita hamil hanyalah salah satu dari beberapa potensi bahaya Zika Virus
#Apa yang harus dilakukan jika terinfeksi Virus Zika
Jika terinfeksi Virus Zika, maka lakukan hal-hal sebagai berikut :
- Istirahat cukup
- Konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi
- Minum obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau nyeri
- Jangan mengkonsumsi aspirin atau obat-obatan NSAID (non stereoid anti inflmation) lainnya
- Cari Pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat
#Bagaimana cara pencegahan Penularan Virus Zika
- Menghindari kontak dengan nyamuk
- Melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). 3M Plus (menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas. Ditambah dengan melakukan kegiatan pencegahan lain seperti menabur bubuk larvasida, menggunaan kelambu saat tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, dan lain sebagainya.
- Melakukan pengawasan jentik dengan melibatkan pran aktif masyarakat melalui Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (JUMANTIK)
- Meningkatkan daya tahan tubuh melalui pemeriksaan hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti diet seimbang. Melakukan aktifitas fisik secara rutin, dan lain sebagainya
- Pada wanita hamil atau berencana hamil harus melakukan perlindungan ekstra terhadap gigitan nyamuk untuk mencegah infeksi virus Zika selama kehamilan. Misalnya dengan memakai baju yang menutup sebagian besar permukaan kulit, berwarna cerah, menghindari wewangian yang dapat menarik perhatian nyamuk seperti parfum dan deodoran
#Penutup
Demikian penjelasan singkat mengenai artikel Apakah Penyebab dari Virus Zika?. Terima Kasih