Pergantian musim, musim hujan atau musim yang tidak menentu sangat rawan terhadap hadirnya penyakit tertentu yaitu Dengue Hemorragic Fever (DHF) atau lebih dikenal dengan demam berdarah. Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan mencoba membahas artikel tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue, yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Mekanisme Dengue Hemorragic Fever (DHF) adalah apabila nyamuk menggigit orang, air liur nyamuk tersebut masuk ke kulit orang tersebut.

Penyakit Demam Berdarah Dengue

Jika nyamuk tersebut mengandung dengue, virus terbawa dalam air liurnya. Sehingga apabila nyamuk tersebut menggigit orang, virusnya masuk ke dalam kulit orang tersebut bersama air liur nyamuk. Virus tersebut tertanam dan memasuki sel darah putih orang tersebut. (Sel darah putihnya seharusnya membantu pertahanan tubuh dengan memerangi ancaman, seperti infeksi.) Ketika sel darah putih tersebut bergerak-gerak di dalam tubuh, virus memproduksi kembali (atau memperbanyak diri). Sel darah putih bereaksi dengan cara memperbanyak protein pengisyarat (apa yang disebut dengan sitokin), seperti faktor-faktor interleukin, interferon dan tumor nekrosis. Protein ini menyebabkan demam, gejala yang menyerupai flu, dan rasa nyeri yang luar biasa yang terjadi bersama dengue.

Jika seseorang menderita infeksi (serius), virus bereproduksi dengan lebih cepat. Dengan semakin banyaknya virus, semakin banyak pula organ (seperti hati dan sumsum tulang) yang terkena dampaknya.    Cairan dari aliran darah bocor melalui dinding-dinding pembuluh darah kecil ke dalam rongga-rongga tubuh. Penyakit dengue bisa berakibat fatal khususnya pada anak – anak. Hal ini terjadi karena pada anak – anak sebagian besar tubuhnya terdiri dari cairan sehingga saat terjadi infeksi virus yang hebat banyak terjadi trombosit pasien dan kondisi pasien sehingga dapat diberikan pengobatan sesuai kondisi pasien kebocoran cairan. Inilah yang menyebabkan harus dikenali secara dini tentang tanda dan gejala dengue sehingga tidak terlambat dalam penanganannya.

Gejalanya

  1. Tampak bintik – bintik merah pada kulit. Bintik – bintik ini sebenarnya menunjukkan perdarahan di bawah kulit.
  2. Panas naik turun selama seminggu, seperti ‘pelana kuda’. Panas naik kemudian di hari ke-5 turun dan kemudian naik lagi. Pada fase penurunan suhu perlu diwaspadai karena biasanya trombosit akan turun secara drastis sehingga bisa menyebabkan perdarahan.
  3. Trombosit turun < 100.000 per mm kubik
  4. Nyeri seluruh badan 
  5. Nyeri ulu hati
  6. Pada tahap lanjut bisa terjadi perdarahan misalnya mimisan, BAB hitam, muntah darah

Penanganan pada kasus demam berdarah dengue adalah :

  • Pertolongan pertama dengan memberikan minum sebanyak – banyaknya, sedikit tapi sering agar tidak cepat mual.
  • Memberikan obat penurun panas dan memberikan kompres pada anak
  • Bawa ke pelayanan kesehatan untuk memperoleh penanganan lebih lanjut. Pelayanan kesehatan akan mengecek trombosit dan kondisi pasien saat itu sehingga tepat dalam memberikan pengobatan dan perawatan.
Penyakit Demam Berdarah Dengue

Wabah DHF selalu terjadi saat pergantian musim antara musim kemarau dan  penghujan atau pada musim hujan dan panas yang tidak menentu. Saat musim penghujan nyamuk biasanya bertelur di genangan air dan biasanya pada genangan air yang kotor. Ketika ada sinar matahari dan suhu hangat telur mulai melakukan metamorphosis sesuai urutannya. Telur akan berubah menjadi jentik kemudian pupa dan menjadi nyamuk dewasa.

Daur hidup nyamuk ini perlu diperhatikan sehingga akan mudah dalam melakukan pencegahan & penanganan terhadap wabah demam berdarah atau DHF.

Langkah mencegah terjadinya wabah adalah :

  1. Melakukan gerakan ‘3M’ yaitu menutup rapat tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas.
  2. Menutup tempat penampungan air dimaksudkan untuk mencegah nyamuk dewasa bertelur disana.
  3. Menguras tempat penampungan air dimaksudkan untuk membersihkan telur atau telur yang sudah menjadi jentik agar tidak berubah menjadi nyamuk dewasa.
  4. Mengubur barang bekas bertujuan untuk menghindari banyaknya air yang tergenang.
  5. Gerakan ‘pemeriksaan jentik’ perlu diaktifkan dalam lingkungan sekitar. Gerakan ini dilakukan dengan mendatangi rumah – rumah untuk memeriksa apakah ada jentik – jentik nyamuk. Pemeriksa bisa dilakukan secara bergilir dan hasilnya dapat dilaporkan pada kepala lingkungan (RT) masing – masing. Kegiatan ini adalah tahap pemutusan daur jentik nyamuk, lebih aman dilakukan daripada pemutusan daur hidup nyamuk saat dewasa. 
  6. Menanam tanaman yang dapat mengusir nyamuk di lingkungan sekitar misalnya sere, lavender. Apabila pada satu lingkungan semua warganya menanam tanaman sere atau lavender di sekitar pekarangan maka kemungkinan nyamuk bersarang di lingkungan tersebut sangatlah kecil.
  7. Terakhir adalah memutus daur hidup nyamuk ketika dewasa. Biasanya dengan melakukan ‘fogging’. Fogging adalah pilihan terakhir yang dilakukan karena banyak dampak negatif dari fogging. Fogging sangat mencemari lingkungan dan akhirnya mencemari manusia. Selain itu, tindakan fogging harganya mahal dengan hasilnya yang tidak begitu signifikan bahkan akan membuat nyamuknya menjadi resisten (kebal dan tak mati karena fogging).

Penutup

Demikian penjelasan singkat mengenai Penyakit Demam Berdarah Dengue. Terima Kasih

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini