Pada Kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas tentang Mengenal Analisa Proses Interaksi (API). Analisa proses interaksi (API) atau the interactional process analysis merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien.
Tujuan API
Meningkatkan kemampuan mendengar
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
Memberi dasar belajar artinya berupa alat untuk mengkaji kemampuan perawat (mahasiswa) dalam berinteraksi dengan klien, dan data bagi CI / supervisor / pembimbing untuk memberi arahan
Meningkatkan kepekaan perawat terhadap kebutuhan klien, serta mempermudah perkembangan dan perubahan pendekatan perawat
Membantu perawat merencanakan tindakan keperawatan
Analisa Proses Interaksi (API)
Pencatatan dan pelaporan merupakan alat komunikasi antar tim keperawatan dan tim kesehatan
Aspek yang penting dicatat dan dilaporkan dalam keperawatan jiwa adalah pola perilaku dan hubungan interpersonal perawat-klien.
Ada 3 macam catatan :
Catatan perkembangan (proses keperawatan)
Catatan hubungan perawat-klien Catatan hubungan P-K adalah interaksi yang terjadi selama perawat berhubung individual klien, kelompok klien, pada terapi modalitas keperawatan. Catatan hubungan P-K secara verbal dapat berupa :
Video tape; tape recording
Catatan secara garis besar
Catatan interaksi
Catatan resume Analisa proses interaksi merupakan alat kerja yang dipakai perawat (mahasiswa) untuk memahami interaksi yang terjadi antara perawat dan klien. Semua pasien dapat dilakukan API.
Komponen API
Komunikasi verbal dan non-verbal perawat dan klien
Analisa dan identifikasi perasaan perawat serta kemungkinan komunikasi yang dapat dilakukan perawat
Analisa dan identifikasi persepsi perawat terhadap emosi dan komunikasi klien
Analisa makna dan rasional dari komunikasi
Kesan atau evaluasi terhadap efektivitas dari komunikasi berdasarkan data 1 sampai dengan 4
Rencana lanjutan tindakan keperawatan
gambar analisa proses interaksi
Keterangan :
Inisial klien : tulis inisial bukan nama lengkap
Status interaksi : pertemuan ke berapa dan fase berhubungan
Lingkungan :
Tempat interaksi
Situasi tempat interaksi
Posisi mahasiwa dan klien
Deskripsi klien : penampilan umum klien.
Tujuan :
Tujuan yang akan dicapai dalam interaksi selama 20-30 menit
Tujuan ini berpusat pada klien
Tujuan terkait dengan proses keperawatan klien
Komunikasi verbal : ucapan verbal perawat dan klien
Komunikasi non verbal : non verbal klien dan perawat pada saat bicara atau saat mendengar
Analisa berpusat pada perawat : Pusatkan analisa proses yang berhubungan dengan komponen sebagai berikut :
Perasaan sendiri Perawat waspada tentang respon perasaan sendiri & menunjukkan peningkatan kemampuan untuk menjelaskan riwayat / latar belakang dan analisa, apa dan mengapa perasaan itu muncul.
Tingkah laku non verbal Cari / kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non verbal diri sendiri
Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung Cari / kenali, bedakan dan diskusikan teknik komunikasi yang digunakan
Tujuan interaksi
Perawat berperan sebagai apa ? dan pasien sebagai apa ?
Apa anggapan perawat tentang kejadian yang telah terjadi ?
Bagaimana seharusnya mereka berinteraksi ?
Bagaimana proses ?
Analisa berpusat pada klien : Pusatkan analisa proses interaksi pada komponen sebagai berikut :
Tingkah laku non verbal Cari / kenali, diskusikan dan analisa tingkah laku non verbal klien
Isi pembicaraan yang muncul dan terselubung (latent) Cari / kenali, bedakan dan diskusikan
Perasaan klien Temukan / cari arti tingkah laku klien, identifikasi dan diskusikan keadaan perasaan klien, bagaimana perasaan klien dipengaruhi oleh perawat
Kebutuhan klien Cari kebutuhan klien dengan menggunakan data dari interkasi yang baru terjadi, interaksi sebelumnya, riwayat klien dari teori.
Alasan teori (rasional) Sintesa dan terapan teori pada proses interpersonal : berikan alasan teoritis intervensi anda atau intervensi lain dan tunjukkan peningkatan kemampuan dalam mendiskusikan tingkah laku klien dalam rangka teori psikodinamika, teori adaptasi, setiap teori-teori lain yang dikenal.
Salah satu website atau aplikasi streaming yang sangat populer di internet untuk mencari/ memutar video tidak lain adalah Youtube. Selain youtube ada juga website yang lain diantaranya : metacafe, vimeo, dailymotion, twitch, veoh, vidio, dan ted. Tetapi kali ini maimelajah.com akan membahas tentang cara Mengubah Video Youtube Menjadi MP3. Sebelum kita mengetahui bagaimana caranya mari kita terlebih dahulu mengetahui apa itu Youtube? Youtube merupakan salah satu anak perusahaan milik google inc, youtube adalah salah satu aplikasi yang memberi informasi berupa video. Di aplikasi youtube ini kita dapat mengunggah video maupun melakukan download video yang terdapat di youtube. Pada saat kita ingin melakukan download file mp3 atau format audio lainnya, youtube tidak mempunyai fitur tersebut. Fitur yang ada baru menyediakan download dengan format video di dalam aplikasi youtube untuk dapat dinikmati secara offline.
Jika kalian bingung mau menikmati file mp3 atau audio lainnya dari video yang terdapat di youtube, mari kita langsung saja lihat artikel Mengubah Video Youtube Menjadi MP3 dan kalian bisa akses situs penyedia Video Convert yang sudah tersedia, diantaranya :
Situs Penyedia Video Convert
Berikut ini beberapa website penyedia layanan download video beserta layanan convert video to audio diantaranya :
Langkah Convert Video Youtube to MP3 melalui website ytmp3.cc
Buka website atau aplikasi youtube
Cari video yang akan di download
Copy link URL video
convert video youtube ke mp3
Pada youtube versi aplikasi kalian bisa copy link pada menu share. Sedangkan pada versi website, kalian hanya perlu copy alamat URL yang berada di address bar
Buka salah satu website penyedia layanan video convert, dimana kita akan coba menggunakan website ytmp3.cc
Salin link pada kolom bertuliskan “Please insert a valid video URL”
convert video youtube ke mp3
Lalu pilih menu to MP3 untuk melakukan convert dalam bentu audio
Kamudian klik tombol Convert untuk melakukan convert audio dan tunggu prosesnya
Kemudian klik download untuk melakukan download audio dan selesai
Terima Kasih sudah membaca artikel Mengubah Video Youtube Menjadi MP3. Semoga artikel ini dapat membantu.
Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas tentang artikel Konsep Dasar Komunikasi (Communication). Dimana Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare – communicatio dan communicatus yang berarti suatu alat yang berhubungan dengan sistem penyampaian dan penerimaan berita, seperti telepon, telegraf, radio, dan sebagainya. Beberapa pengertian komunikasi disampaikan oleh beberapa ahli berikut.
Chitty (1997) mendefinisikan komunikasi adalah tukar-menukar pikiran, ide, atau informasi dan perasaan dalam setiap interaksi.
Jurgen Ruesch (1972) dalam Chitty (1997) menjelaskan bahwa komunikasi adalah keseluruhan bentuk perilaku seseorang secara sadar ataupun tidak sadar yang dapat memengaruhi orang lain tidak hanya komunikasi yang diucapkan dan ditulis, tetapi juga termasuk gerakan tubuh serta tanda-tanda somatik dan simbol-simbol.
Dari beberapa definisi di atas, secara sederhana Konsep Dasar Komunikasi (Communication) dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran, penyampaian, dan penerimaan berita, ide, atau informasi dari seseorang ke orang lain. Lebih kompleks, komunikasi didefinisikan sebagai berikut.
Komunikasi adalah pertukaran keseluruhan perilaku dari komunikator kepada komunikan, baik yang disadari maupun tidak disadari, ucapan verbal atau tulisan, gerakan, ekspresi wajah, dan semua yang ada dalam diri komunikator dengan tujuan untuk memengaruhi orang lain.
Komunikasi adalah proses yang dinamis serta selalu berubah sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan yang senantiasa berubah.
Dalam berkomunikasi, diperlukan ketulusan hati antara pihak yang terlibat agar komunikasi yang dilakukan efektif. Pihak yang menyampaikan harus ada kesungguhan atau keseriusan bahwa informasi yang disampaikan adalah penting, sedangkan pihak penerima harus memiliki kesungguhan untuk memperhatikan dan memahami makna informasi yang diterima serta memberikan respons yang sesuai.
1. Tujuan Komunikasi
Berdasarkan beberapa pengertian/definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum tujuan komunikasi sebagai berikut.
Menyampaikan ide/informasi/berita
Kalau kita melakukan komunikasi dengan orang lain, tujuan utamanya adalah sampainya atau dapat dipahaminya apa yang ada dalam pikiran kita atau ide kita kepada lawan bicara. Dengan demikian, ada satu kesamaan ide antara apa yang ada dalam pikiran komunikator dan komunikan.
Contoh kegiatan keperawatan yang relevan sebagai berikut. Komunikasi perawat kepada pasien saat menjelaskan kondisi pasien, menyampaikan diagnosis keperawatan, rencana tindakan, prosedur tindakan, atau menyampaikan hasil dari tindakan yang telah dilakukan.
Memengaruhi orang lain
Komunikasi yang kita lakukan kepada orang lain secara kita sadari ataupun tidak kita sadari akan memengaruhi perilaku orang lain. Secara sadar, jika kita berkomunikasi untuk tujuan memotivasi seseorang, kita berharap bahwa orang yang kita motivasi akan melakukan hal sesuai dengan yang kita inginkan. Secara tidak kita sadari, jika pada saat kita memotivasi menunjukkan wajah yang serius, kita akan membuat lawan bicara antusias untuk mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan kepada dirinya.
Contoh kegiatan keperawatan yang relevan sebagai berikut. Komunikasi perawat kepada pasien saat memberikan motivasi untuk memelihara kesehatan serta melakukan budaya hidup sehat melalui pengaturan pola makan yang sehat dan olah raga teratur.
Mengubah perilaku orang lain
Komunikasi bertujuan mengubah perilaku, maksudnya jika kita bicara dengan seseorang yang berperilaku berbeda dengan norma yang ada dan kita menginginkan.
Contoh kegiatan keperawatan yang relevan sebagai berikut. Komunikasi yang dilakukan perawat pada saat akan mengubah keyakinan dan perilaku pasien yang tidak baik atau bertentangan dengan kesehatan serta dengan keyakinan dan perilaku yang mendukung kesehatannya.
Memberikan pendidikan
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak komunikasi terjadi dengan tujuan memberikan pendidikan, misalnya komunikasi orang tua dengan anaknya, guru/dosen dengan murid/mahasiswa, perawat dengan kliennya, dan lain-lain. Komunikasi ini dilakukan dengan tujuan agar lawan bicara (komunikan) memperoleh/mencapai tingkat pengetahuan yang lebih tinggi dan menunjukkan hal yang lebih baik dari sebelumnya.
Contoh kegiatan keperawatan yang relevan sebagai berikut. Komunikasi yang dilakukan perawat saat memberikan pendidikan atau penyuluhan kesehatan kepada pasien tentang pencegahan penularan penyakit, memberikan pendidikan tentang pertolongan di rumah pada anggota keluarga yang sakit demam berdarah, dan lain-lain yang tujuannya meningkatkan pengetahuan agar lebih baik dari sebelumnya.
Memahami (ide) orang lain
Komunikasi antara dua orang atau lebih akan efektif jika antara komunikator dan komunikan saling memahami ide masing-masing dan mereka saling berusaha untuk memberi makna pada komunikasi yang disampaikan atau diterima.
2. Elemen Komunikasi
Tahukah Anda bahwa dalam berkomunikasi ada elemen-elemen yang saling berkaitan dan dapat memengaruhi komunikasi?
DeVito (1997) menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses yang terdiri atas komponen-komponen/elemen-elemennya saling terkait. Setiap elemen dalam komunikasi saling berhubungan satu dengan yang lain dan elemen yang satu mendahului elemen lain yang terkait. Taylor, Lillis, LeMone (1989), dan DeVito (1997) mengidentifikasi bahwa untuk berlangsungnya komunikasi yang efektif, ada lima elemen utama, yaitu (a) komunikator (sender), (b) informasi/pesan/berita, (c) komunikan (reciever), (d) umpan balik (feedback), dan (e) atmosfer/konteks.
Komunikator (sender)
Komunikator adalah orang atau kelompok yang menyampaikan pesan/ide/informasi kepada orang/pihak lain sebagai lawan bicara. Komunikator berarti sumber berita/informasi atau disebut informan, yaitu sumber/asal berita yang disampaikan kepada komunikan. Seorang komunikator beraksi dan bereaksi secara utuh meliputi fisik dan kognitif, emosional, dan intelektual.
Informasi/pesan/berita
Pesan adalah keseluruhan yang disampaikan oleh komunikator, disadari atau tidak disadari, secara langsung atau tidak langsung. Pesan yang disadari adalah segala ucapan (bahasa verbal) yang disampaikan komunikator secara sengaja dan sudah dipersiapkan. Pesan yang tidak disadari adalah pesan yang muncul beriringan atau bersamaan dengan pesan yang yang disampaikan pada saat komunikator berbicara.
Komunikan (reciever)
Komunikan adalah orang atau sekelompok orang yang menerima pesan yang disampaikan komunikator. Komunikan yang efektif adalah komunikan yang bersikap kooperatif, penuh perhatian, jujur, serta bersikap terbuka terhadap komunikator dan pesan yang disampaikan.
Umpan balik
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya (Clement dan Frandsen, 1976, dalam DeVito, 1997). Umpan balik bisa berasal dari diri sendiri ataupun orang lain. Umpan balik dari diri sendiri, misalnya, jika kita menyampaikan pesan melalui bicara, kita akan dapat secara langsung mendengar apa yang kita sampaikan. Umpan balik dari orang lain adalah umpan balik yang datang dari lawan bicara. Bentuk umpan balik yang diberikan, antara lain anggukan, kerutan dahi, senyuman, gelengan kepala, interupsi pembicaraan, pernyataan setuju atau tidak setuju, dan lain-lain. Umpan balik dapat berupa verbal ataupun nonverbal. Agar terjadi umpan balik yang baik, harus bersifat jujur, sesuai dengan konten (isi pesan) yang disampaikan, dan bagian dari solusi merupakan hasil proses berpikir, tidak bersifat subjektif, dan disampaikan dalam waktu yang tepat.
Atmosfer/konteks
Atmosfer adalah lingkungan ketika komunikasi terjadi terdiri atas tiga dimensi, yaitu dimensi fisik, sosial-psikologis, dan temporal yang mempunyai pengaruh terhadap pesan yang disampaikan. Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi dan saling memengaruhi satu dengan lainnya. Perubahan dari salah satu dimensi akan memengaruhi dimensi yang lain.
Dimensi fisik adalah lingkungan nyata (tangible), dapat berbentuk ruang atau bangsal, dan segala komponen yang ada di dalamnya. Dimensi sosial-psikologis meliputi tata hubungan status di antara pihak yang terlibat dan aturan budaya masyarakat ketika mereka berkomunikasi. Yang termasuk dalam konteks ini adalah persahabatan atau permusuhan, lingkungan formal atau informal, serta situasi yang serius atau tidak serius. Dimensi temporal (waktu) adalah mencakup waktu ketika komunikasi terjadi. Pilihan waktu yang tepat dapat mencapai efektivitas komunikasi yang dilakukan.
Gambar 1.1 menunjukkan hubungan antarelemen dalam komunikasi. Secara sederhana, terjadinya komunikasi dimulai dari komunikator yang menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan yang selanjutnya komunikan memberikan umpan balik, yaitu proses ini terjadi dalam suatu lingkungan yang memengaruhi keberhasilan komunikasi tersebut.
3. Bentuk/Jenis Komunikasi
Chitty (1997) menjelaskan bahwa secara umum ada dua bentuk komunikasi, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Berikut akan dijelaskan perbedaan antara komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Selanjutnya, lakukan latihan untuk memperjelas pemahaman Anda terhadap perbedaan keduanya.
Komunikasi verbal
Chitty (1997) mendefinisikan bahwa komunikasi verbal adalah pertukaran informasi menggunakan kata-kata yang diucapkan secara oral dan kata-kata yang dituliskan. Komunikasi oral adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan, baik langsung dengan cara tatap muka maupun secara tidak langsung, melalui telepon atau telekonferensi. Komunikasi oral dilakukan untuk menyampaikan informasi secara cepat atau untuk memperjelas pesan/informasi tertulis sehingga informasi lebih akurat. Jenis komunikasi ini tergantung dari irama, kecepatan, intonasi, penguasaan materi oleh komunikator, penekanan, dan nada suara serta bahasa yang digunakan.
Contoh penerapan komunikasi verbal oleh perawat sebagai berikut.
Saat menjelaskan rencana asuhan keperawatan kepada pasien, menjelaskan prosedur tindakan, melakukan konsultasi, kolaborasi, atau melaporkan kondisi klien dan sebagainya.
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang dilakukan dalam bentuk tulisan, baik secara manual maupun elektronik, dilakukan untuk memberikan informasi dalam jumlah yang besar sebagai bukti tertulis atau dokumentasi. Jenis komunikasi ini dapat berbentuk tulisan tangan, surat kabar, atau e-mail.
Contoh penerapan jenis komunikasi tertulis dalam keperawatan sebagai berikut.
Dokumentasi asuhan keperawatan, mencatat intruksi dokter, menulis hasil kolaborasi, mencatat perkembangan klien, pelaporan, dan sebagainya.
Komunikasi nonverbal
Setelah Anda memahami komunikasi verbal, selanjutnya Anda harus mengenali dan mampu mengidentifikasi komunikasi nonverbal yang selalu mengiringi komunikasi verbal. Chitty (1997) mendefinisikan komunikasi nonverbal adalah pertukaran informasi tanpa menggunakan kata-kata. Komunikasi ini tidak disampaikan secara langsung oleh komunikator, tetapi berhubungan dengan pesan yang disampaikan secara oral ataupun tulisan. Macam-macam komunikasi nonverbal adalah kontak mata, ekspresi wajah, postur atau sikap tubuh, gaya jalan, gerakan/bahasa isyarat tubuh waktu bicara, penampilan secara umum, suara dan sikap diam, atau simbol- simbol lain, misalnya model pakaian dan cara menggunakan.
4. Model Proses Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses yang kompleks untuk mengirim pesan dari komunikator kepada komunikan. Vecchio (1995) menguraikan bahwa proses komunikasi merupakan urutan tahap-tahap komunikasi kompleks meliputi idea generation, encoding, transmitting via various channels, receiving, decoding, understanding, dan responding yang merupakan suatu siklus yang selalu berulang.
Dalam model ini, dijelaskan bahwa komunikasi dimulai dengan munculnya ide (gagasan) dari komunikator (sender). Ide ini selanjutnya diproses/diolah di otak dan keluar dalam bentuk gelombang suara atau tulisan atau dalam bentuk kode-kode tertentu (encoding). Informasi yang telah diolah dalam bentuk kode-kode tersebut selanjutnya ditransmisikan/disalurkan oleh komunikator melalui media (channel). Channel ini akan membantu proses penyampaian pesan dari komunikator dan proses penerimaan pesan oleh komunikan. Pesan/informasi yang sampai atau diterima dalam bentuk gelombang suara, tulisan, atau kode-kode tersebut diproses dan dipersepsikan oleh komunikan (decoding). Setelah dipersepsikan, komunikan akan sampai pada tingkat pemahaman (understanding) dan selanjutnya berespons terhadap pesan yang diterima sebagai umpan balik untuk komunikator. Respons yang diberikan oleh komunikan akan menstimulasi munculnya ide baru dan seterusnya ide atau informasi akan diproses kembali sebagai suatu siklus yang berulang. Model proses komunikasi ini dapat dilihat pada Gambar 1.2.
5. Faktor-faktor yang Memengaruhi Komunikasi
Secara umum, faktor yang memengaruhi komunikasi dapat ditinjau dari proses komunikasi dan elemen komunikasi. Ada lima faktor utama yang memengaruhi komunikasi ditinjau dari elemen komunikasi, yaitu faktor komunikator, pesan/informasi, komunikan, umpan balik, dan atmosfer.
Bacalah dengan cermat mengapa elemen-elemen dalam komunikasi menjadi faktor utama yang memengaruhi efektivitas komunikasi.
Komunikator
Komunikator adalah seseorang yang mengirimkan pesan. Seorang komunikator harus menunjukkan penampilan yang baik, sopan dan menarik, serta berwibawa dan tidak sombong. Di samping itu, harus mempunyai pengetahuan yang memadai , menguasai materi, dan memahami bahasa yang digunakan lawan (language mastery). Hal ini penting karena salah satu hambatan dalam komunikasi adalah adanya ketidaksesuaian bahasa yang digunakan antara komunikator dan komunikan. Penguasaan bahasa ini penting untuk menghindari terjadinya salah tafsir (misperception) dalam komunikasi.
Lihat contoh berikut.
Dahar (kromo inggil dalam bahasa Jawa) berarti makan untuk tingkat tinggi atau orang yang kita hormati, misal pada orang tua, guru, dan sebagainya; berbeda dengan dahar (bahasa Sunda) berarti makan untuk tingkat rendah atau tidak tidak terhormat.
Kasep (bahasa Jawa) berarti terlambat sekali, berbeda dengan kasep (bahasa sunda) yang berarti cakep/ganteng/tampan.
Selanjutnya, seorang komunikator harus mampu membaca peluang (opportunity), mengolah pesan supaya mudah dipahami komunikan, dan mempunyai alat-alat tubuh yang baik sehingga menghasilkan suara yang baik dan jelas, antara lain pita suara, mulut, bibir, lidah, dan gigi. Seorang komunikator yang pita suaranya terganggu, tidak mempunyai gigi, atau sumbing akan mengalami kesulitan dalam berkata-kata yang mengakibatkan tidak jelasnya pesan yang disampaikan.
Pesan/informasi
Pesan yang bersifat informatif dan persuasif akan mudah diterima dan dipahami daripada pesan yang bersifat memaksa. Pesan yang mudah diterima adalah pesan yang sesuai dengan kebutuhan komunikan (relevan), jelas (clearly), sederhana atau tidak bertele-tele, dan mudah dimengerti (simple). Di samping itu, informasi akan menarik jika merupakan informasi yang sedang hangat (up to date).
Komunikan
Komunikan adalah seseorang yang menerima pesan dari komunikator. Seorang komunikan harus mempunyai penampilan atau sikap yang baik, sopan, serta tidak sombong. Seorang komunikan yang berpenampilan acak-acakan berarti tidak menghargai diri sendiri dan orang lain. Demikian pula jika komunikan tampak sombong/angkuh, akan memengaruhi psikologis komunikator yang berdampak pada tidak efektifnya pesan yang disampaikan. Di samping itu, seorang komunikan harus mempunyai pengetahuan, keterampilan komunikasi, dan memahami sistem sosial komunikator. Hal ini penting karena tanpa pengetahuan dan keterampilan mengolah informasi yang diterima sehingga dapat terjadi ketidaksesuaian persepsi (mispersepsi). Selanjutnya, seorang komunikan harus mempunyai alat-alat tubuh yang baik. Alat tubuh yang berperan utama untuk menerima pesan suara adalah telinga. Supaya pesan dapat diterima dengan tepat, komunikan harus mempunyai fungsi pendengaran yang baik.
Umpan balik
Komunikasi efektif jika komunikan memberi umpan balik yang sesuai dengan pesan yang disampaikan. Umpan balik ini penting bagi komunikator karena sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan komunikasi. Mengerti atau tidaknya komunikan terhadap isi pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat dilihat dari bagaimana komunikan memberikan umpan balik.
Atmosfer
Untuk mencapai komunikasi yang efektif diperlukan lingkungan yang kondusif (condisive) dan nyaman (comfortable). Lingkungan yang kondusif, yaitu lingkungan yang mendukung berlangsungnya komunikasi efektif. Dalam dimensi fisik lingkungan nyaman, yaitu lingkungan yang tenang, sejuk, dan bersih sehingga kondusif dalam mencapai komunikasi yang efektif. Dalam dimensi sosial-psikologis, komunikasi yang kondusif adalah komunikasi yang dilakukan dengan penuh persahabatan, akrab, dan santai. Sementara itu, dalam dimensi temporal (waktu), komunikasi yang dilakukan dengan waktu yang cukup dan tidak tergesa-gesa memungkinkan tercapainya tujuan komunikasi yang efektif.
Daftar Pustaka Konsep Dasar Komunikasi (Communication)
Mundakir.2016.Komunikasi Keperawatan Aplikasi dalam Pelayanan.Surabaya: Graha Ilmu
Chitty. 1997. Professional Nursing Practice. St. Louis: Mosby.
DeVito, J.A. 1997. Komunikasi Antarmanusia, penj. Agus Maulana. Jakarta: Professional Book.
Engel, J. 1998. Pengkajian Pediatric. Jakarta: EGC.
Kozier dan Erb. 1999. Fundamental of Nursing: Concept and Practice. St. Louis: Mosby. Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga.
Mulyana, D. 2005. Komunikasi Efektif: Suatu Pendekatan Lintas Budaya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mundakir. 2006. Komunikasi Keperawatan: Aplikasi dalam Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Taylor, C.; C. Lillis, dan P. LeMone. 1989. Fundamental of Nursing : The Art and Science of Nursing Care. Philadelphia: J.B. Lippincott.
Stuard, G.W., dan M.L. Laraia. 1998. Principle and Practice of Psychiatric Nursing. Edisi keenam. St. Louis: Mosby.
Terima Kasih sudah mampir di maimelajah.com dengan artikel Konsep Dasar Komunikasi (Communication). Semoga artikel Konsep Dasar Komunikasi (Communication) dapat membantu dalam memahami tentang Konsep Dasar Komunikasi (Communication).
Pada awal Semester I ini maimelajah.com akan membahas materi 1 yang akan dipelajari pada Mata Pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital (SIMKOMDIG) adalah mengenai materi Logika dan Algoritma. Mengapa dalam Mapel SIMKOMDIG ada materi Logika dan Algoritma? karena tanpa disadari setiap orang selalu berpikir menggunakan logika dan algoritma dalam kehidupan sehari-hari. Mapel SIMKOMDIG mengajarkan dan mengasah kemampuan berpikir logis siswa untuk mengindentifikasi masalah dan mencari solusi alternatif, sehingga materi ini memang harus ada dalam Mapel SIMKOMDIG.
Pokok Bahasan apa saja yang terdapat dalam materi Logika dan Algoritma :
Konsep logika dan algoritma
Ciri-ciri Algoritma
Konsep Algoritma, Program dan Bahasa Pemrograman
Tujuan dari pembelajaran ini
Mengenal dan memahami logika dan algoritma
Mampu membuat contoh penyelesaian masalah dengan menggunakan konsep logika
Pengertian Logika dan Algoritma
Logika berasal dari bahasa yunani yaitu LOGOS yang berarti ilmu. Logika dapat diartikan ilmu yang mengajarkan cara berfikir untuk melakukan kegiatan dengan tujuan tertentu. Logika juga bisa diartikan kemampuan seseorang manusia untuk berfikir dengan akal tentang suatu permasalahan menghasilkan sebuah kebenaran, dibuktikan dan dapat diterima dengan akal. Logika sering sekali dihubungkan dengan kecerdasan, seseorang yang mampu berlogika dengan baik sering orang menyebutnya sebagai pribadi yang cerdas. Logika mutlak diperlukan dalam menyelesaikan suatu masalah
Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al Khuwarizmi (Penemu Algoritma)
Logika identik dengan masuk akal dan penalaran. Penalaran adalah salah satu bentuk pemikiran. Pemikiran adalah pengetahuan tak langsung yang didasarkan pada pernyataan langsung pemikiran mungkin benar dan mungkin juga tidak benar. Pelajaran logika ini menimbulkan kesadaran untuk menggunakan prinsip-prinsip untuk berfikir secara sistematis.
Algoritma sendiri berasal dari nama seorang ilmuwan arab yang bernama Abu Jafar Muhammad Ibnu Musa Al Khuwarizmi penulis buku berjudul Al Jabar Wal Muqabala. Kata Al Khuwarizmi dibaca orang barat menjadi Algorism yang kemudian dikenal menjadi Algorithm diserap ke dalam bahasa indonesia menjadi Algoritma. Algoritma dapat diartikan urutan penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis menggunakan bahasa yang logis untuk memecahkan suatu permasalahan.
Beberapa pengertian tentang Algoritma diantaranya, menurut Rinaldi Munir Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis. Sedangkan dalam kamus bahasa indonesia Algoritma adalah urutan logis pengambilan keputusan untuk pemecahan masalah.
Dari Pengertian diatas Logika dan Algoritma adalah ilmu yang mempelajari cara penyelesaian suatu masalah berdasarkan urutan langkah-langkah terbatas yang disusun secara sistematis dan menggunakan bahasa yang logis dengan tujuan tertentu
Contoh Penerapan Algoritma
Contoh 1 :
Terdapat dua buah gelas A dan B, gelas A berisi air teh dan gelas B berisi air kopi. Tukarkan isi gelas tersebut sehingga menghasilkan gelas A yang semula berisi air teh menjadi berisi air kopi dan kelas B yang semula berisi air kopi menjadi berisi air teh. contoh pada gambar :
Penyelesaiannya :
Siapkan gelas cadangan C
Tuangkan air teh dari gelas A ke dalam gelas C (gelas A menjadi kosong)
Tuangkan air kopi dari gelas B ke dalam gelas A (gelas B menjadi kosong)
Tuangkan air teh dari gelas C ke dalam gelas B
Contoh 2 :
Contoh membuat Algoritma untuk menghitung luas lingkaran, caranya :
Menentukan nilai jari-jari (r) lingkaran
Menentukan nilai phi
Menghitung luas lingkaran dengan cara mengkalikan nilai jari-jari (r) dengan (r) lalu dikalikan dengan nilai phi
Maka luas lingkaran ditemukan
Selesai
Contoh 3 :
Algoritma mengganti ban mobil
Lihat ban bagian mana yang bocor
Siapkan dongkrak dan peralatan, apakah dongkrak dan peralatan ada?
Jika tidak maka pinjam dongkrak
Pasang dongkrak
Lepaskan ban yang pecah
Siapkan ban baru
Apakah ban baru ada? Jika tidak ada, cari tukang ban
Berikan ban yang pecah untuk ditambal, tunggu sampai selesai ditambal
Kembali ke mobil
Pasang ban yang baru
Kencangkan baut
Lepaskan dongkrak
Masukkan dongkrak dan peralatan lainnya ke dalam bagasi mobil
Mobil siap digunakan
Contoh 4 :
Algoritma menulis surat
Mempersiapkan kertas dan amplop
Mempersiapkan alat tulis, serta pena atau pensil
Mulai menulis
Memasukan kertas ke dalam amplop
Pergi ke kantor pos untuk mengeposkan surat
Contoh 5 :
Algoritma menggunakan telepon umum
Angkat gagang telepon
Masukkan koin
Tekan nomor yang dituju
Bicara
Letakkan gagang telepon
Selesai
Contoh 6 :
Algoritma mengirim SMS
Mengambil HP
Pilih menu -> pesan
Pilih tulis baru
Ketikkan pesan yang mau dikirimkan
Setelah selesai pilih lanjutkan untuk memasukan/ memilih no tujuan
Klik OK untuk mengirim
Dan masih banyak contoh yang lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas tentang Mengenal Konsep dari Psikofarmaka. Dalam konsep psikofarmaka akan dikenalkan tentang pengenalan obat psikofarmaka. Obat psikofarmaka disebut juga sebagai obat psikotropika, atau obat psikoaktif atau obat psikoteraputik. Penggolongan obat ini didasarkan atas adanya kesamaan efek obat terhadap penurunan atau berkurangnya gejala.Kesamaan dalam susunan kimiawi obat dan kesamaan dalam mekanisme kerja obat.
Obat psikofarmaka adalah obat yang bekerja pada susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktivitas mental dan perilaku (mind and behavior altering drugs),digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik (psychotherapeutic medication). Obat psikofarmaka, sebagai salah satu zat psikoaktif bila digunakan secara salah (misuse) atau disalahgunakan (abuse) beresiko menyebabkan gangguan jiwa. Menurut Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa III (PPDGJ III) penyalahgunaan obat psikoaktif digolongkan kedalam gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif.
Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif
Intoksikasi akut (tanpa atau dengan komplikasi)
Kondisi ini berkaitan dengan dosis zat yang digunakan (efek yang berbeda pada dosis yang berbeda). Gejala intoksikasi tidak selalu mencerminkan aksi primer dari zat dan dapat terjadi efek paradoksal.
Penggunaan yang merugikan (harmful use)
Kondisi ini merupakan pola penggunaan zat psikoaktif yang merusak kesehatan (dapat berupa fisik dan atau mental). Pada kondisi ini belum menunjukkan adanya sindrom ketergantungan tetapi sudah berdampak timbulnya kelemahan/ kendala psikososial sebagai dampaknya.
Sindrom ketergantungan (dependence syndrome)
Kondisi ini ditAndai dengan munculnya keinginan yang sangat kuat (dorongan kompulsif) untuk menggunakan zat psikoaktif secara terus menerus dengan tujuan memperoleh efek psiko aktif dari zat tersebut. Pada kondisi ini individu tidak mampu menguasai keinginan untuk menggunakan zat, baik mengenai mulainya, menghentikannya, ataupun membatasi jumlahnya (loss of control). Pengurangan dan penghentian penggunaan zat ini, akan menimbulkan keadaan putus zat, yang akan mengakibatkan perubahan
fisiologis yang sangat tidak menyenangkan, sehingga memaksa orang tersebut menggunakannya lagi atau menggunakan obat lain yang sejenis untuk menghilangkan gejala putus obat tersebut. Untuk memperoleh efek yang sama (gejala toleransi), individu harus meningkatkan dosis penggunaan zat psikoaktif dan terus menggunakannya walaupun individu tersebut, menyadari adanya akibat yang merugikan kesehatannya
Keadaan putus obat (withdrawal state)
Adalah gejala-gejala fisik dan mental yang timbul pada saat penghentian penggunaan zat yang terus menerus dalam jangka waktu panjang atau dosis tinggi. Gejala putus obat, sangat tergantung pada jenis dan dosis zat yang digunakan. Gejala putus zat,akan mereda bila pengguna meneruskan penggunaan zat. Ini merupakan salah satu indikator dari sindrom ketergantungan.
Gangguan psikotik
Merupakan sekumpulan gejala-gejala psikotik yang terjadi selama atau segera setelah penggunaan zat psikoaktif. Gejala psikotik ditandai dengan adanya halusinasi, kekeliruan identifikasi, waham dan atau ideas of reference (gagasan yang menyangkut diri sendiri sebagai acuan) yang seringkali bersifat kecurigaan atau kejaran. Selain itu timbul gangguan psikomotor (excitement atau stupor) dan afek abnormal yang terentang antara ketakutan yang mencekam sampai pada kegembiraan yang berlebihan. Variasi gejala sangat dipengaruhi oleh jenis zat yang digunakan dan kepribadian pengguna zat
Sindrom amnestik
Adalah hendaya/gangguan daya ingat jangka pendek (recent memory) yang menonjol. Pada sindrom ini juga kadang-kadang muncul gangguan daya ingat jangka panjang (remote memory), sedangkan daya ingat segera (immediate recall) masih baik. Fungsi kognitif lainnya biasanya relative baik. Adanya gangguan sensasi waktu (menyusun kembali urutan kronologis, meninjau kejadian berulangkali menjadi satu peristiwa). Pada kondisi ini, kesadaran individu kompos mentis, namun terjadi perubahan kepribadian yang sering disertai apatis dan hilangnya inisiatif, serta kecenderungan mengabaikan keadaan
Jenis Obat Psikofarmaka
Obat anti-psikosis
Obat anti-psikosis merupakan sinonim dari neuroleptics,major transqualizer,ataractics, antipsychotics, antipsychotic drugs, neuroleptics. Obat-obat anti-psikosis merupakanantagonis dopamine yang bekerja menghambat reseptor dopamine dalam berbagai jaras otak. Sedian obat anti-psikosis yang ada di Indonesia adalah chlorpromazine, haloperidol, perphenazine, fluphenazine, fluphenazine decanoate, levomepromazine, trifluoperazine, thioridazine, sulpiride, pinozide, risperidone.
Indikasi penggunaan obat ini adalah syndrome psikosis yang ditAndai dengan adanya hendaya berat dalam kemampuan daya menilai realitas, fungsi mental, dan fungsi kehidupan sehari-hari.
Sindrom psikosis dapat terjadi pada sindrom psikosis fungsional seperti skozofrenia, psikosis paranoid, psikosis afektif dan psikosis reaktif singkat. Dan pada
Obat anti-depresi sinonim dari thymoleptic, psychic energizers, anti depressants, anti depresan. Sediaan obat anti-depresi di Indonesia adalah amitriptyline, amoxapine, amineptine, clomipramine, imipramine, moclobemide, maprotiline, mianserin, opipramol, sertraline, trazodone, paroxetine, fluvoxamine, fluoxetine. Jenis obat anti-depresi adalah anti-depresi trisiklik, anti-depresi tetrasiklik, obat anti-depresi atipikal, selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), dan inhibitor monoamine okside (MAOI). Indikasi klinik primer penggunaan obat-obat anti-depresi adalah sindrom depresi yang dapat terjadi pada
Sindrom depresi panic, gangguan afektif bipolar dan unipolar. Gangguan distimik dan gangguan siklotimik.
Sindrom depresi organik seperti hypothyroid induced depression, brain injury depression dan reserpine.
Sindrom depresi situasional seperti gangguan penyesuaian dengan depresi, grief reaction, dll; dan sindrom depresi penyerta seperti gangguan jiwa dengan depresi (gangguan obsesi kompulsi, gangguan panic, dimensia), gangguan fisik dengan depresi (stroke, MCI, kanker, dan lain-lain).
Obat anti-mania
Obat anti-mania merupakan sinonim dari mood modulators, mood stabilizers, antimanics. Sediaan obat anti-mania di Indonesia adalah litium carbonate, haloperidol, carbamazepine. Indikasi penggunaan obat ini adalah sindrom mania ditAndai adanya keadaan afek yang meningkat hampir setiap hari selama paling sedikit satu minggu.
Keadaan tersebut disertai paling sedikit 4 gejala berikut:Peningkatan aktivitas, lebih banyak berbicara dari lazimnya, lompat gagasan, rasa harga diri yang melambung, berkurangnya kebutuhan tidur, mudah teralih perhatian, keterlibatan berlebih dalam aktivitas. Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari, bermanifestasi dalam gejala seperti penurunan kemampuan bekerja, hubungan sosial dan melakukan kegiatan rutin.
Obat anti-ansietas
Obat anti-ansietas merupakan sinonim psycholeptics, minor transqualizers, anxiolytics, antianxiety drugs, ansiolitika. Obat anti-ansietas terdiri atas golongan benzodiazepine dan nonbenzodiazepin. Sediaan obat anti-ansietas jenis benzodiazepine adalah diazepam, chlordiazepoxide, lorazepam, clobazam, bromazepam, oxasolam, clorazepate, alprazolam, prazepam. Sedangkan jenis non benzodiazepine adalah sulpiride dan buspirone. Indikasi penggunaan obat ini adalah sindrom ansietas seperti :
Sindrom ansietas organic seperti hyperthyroid, pheochromosytosis, dll; sindrom ansietas situasional seperti gangguan penyesuaian dengan ansietas dan gangguan cemas perpisahan
Sindrom ansietas penyerta seperti gangguan jiwa dengan ansietas (skizofrenia, gangguan paranoid, dll),
Penyakit fisik dengan ansietas seperti pada klien stroke, Myocard Cardio Infac (MCI) dan kanker dll
Obat anti-insomnia
Obat anti-insomnia merupakan sinonim dari hypnotics, somnifacient, hipnotika. Sediaan obat anti-insomnia di Indonesia adalah nitrazepam, triazolam, estazolam, chloral hydrate. Indikasi penggunaan obat ini adalah sindrom insomnia yang dapat terjadi pada
Sindrom insomnia psikik seperti gangguan afektif bipolar dan unipolar (episode mania atau depresi, gangguan ansietas (panic, fobia); sindrom insomnia organic seperti hyperthyroidism, putus obat penekan SSP (benzodiazepine, phenobarbital, narkotika), zat perangsang SSP (caffeine, ephedrine, amphetamine);
Sindrom insomnia situasional seperti gangguan penyesuaian dengan ansietas/depresi, sleep, wake schedule (jet lag, workshift), stres psikososial
Sindrom insomnia penyerta seperti gangguan fisik dengan insomnia (pain producing illness, paroxysmal nocturnal dyspnea),
Gangguan jiwa dengan insomnia (skizofrenia, gangguan paranoid).
Obat anti-obsesif kompulsif
Obat anti-obsesif kompulsif merupakan persamaan dari drugs used in obsessive- compulsive disorders. Sediaan obat anti-obsesif kompulsif di Indonesia adalah clomipramine, fluvoxamine, sertraline, fluoxetine, paroxetine. Indikasi penggunaan obat ini adalah sindrom obsesif kompulsi. Diagnostik obsesif kompulsif dapat diketahui bila individu sedikitnya dua minggu dan hampir setiap hari mengalami gejala obsesif kompulsif, dan gejala tersebut merupakan sumber penderitaan (distress) atau mengganggu aktivitas sehari-hari (disability).
Obat anti-panik
Obat anti-panik merupakan persamaan dari drugs used in panic disorders. Sediaan obat anti-panik di Indonesia adalah imipramine, clomipramine, alprazolam, moclobemide, sertraline, fluoxatine, parocetine, fluvoxamine. Penggolongan obat anti-panik adalah obat anti-panik trisiklik (impramine, clomipramine), obat anti-panik benzodiazepine (alprazolam) dan obat anti-panik RIMA/reversible inhibitors of monoamine oxydase-A (moclobmide) serta obat anti-panik SSRI (sertraline, fluoxetine,paroxetine, fluvoxamine).
Indikasi penggunaan obat ini adalah sindrom panik. Diagnostik sindrom panik dapat ditegakkan paling sedikit satu bulan individu mengalami beberapa kali serangan ansietas berat, gejala tersebut dapat terjadi dengan atau tanpa agoraphobia. Panik merupakan gejala yang merupakan sumber penderitaan (distress) atau mengganggu aktivitas sehari-hari (phobic avoidance)
Efek Samping Obat Psikofarmaka
Anti-psikosis
Efek samping penggunaan obat-obat anti psikotik sangat luas dan bervariasi, untuk itu seorang perawat dituntut untuk memberikan asuhan perawatan yang optimal, sehingga efek samping penggunaan obat ini tidak membahayakan klien.
1. Efek samping
Efek samping yang harus diperhatikan adalah sindrom ekstrapiramidal (EPS), baik jangka akut maupun kronik. Efek samping yang bersifat umum meliputi neurologis, behavioral, autoimun, autonomik. Reaksi neurologis yang terjadi adalah timbulnya gejala-gejala ekstrapiramidal (EPS) seperti reaksi distonia akut yang terjadi secara mendadak dan sangat menakutkan bagi klien seperti spasme kelompok otot mayor yang meliputi leher, punggung dan mata. Katatonia, yang akan mengakibatkan gangguan pada sistem pernafasan. Reaksi neurologis yang juga sering terjadi adalah akatisia ditAndai dengan rasa tidak tenteram, dan sakit pada tungkai, gejala ini akan hilang jika klienmelakukan gerakan.
2. Sindrom parkinson’s
Sindrom parkinson’s merupakan kelainan neurologis yang sering muncul sebagai efek samping penggunaan obat golongan ini. Gejala sindrom Parkinson meliputi akinesia, rigiditas/kekakuan dan tremor. Akinesia adalah suatu keadaan dimana tidak ada atau perlambatan gerakan, sikap tubuh klienkaku seperti layaknya sebatang kayu yang padat, cara berjalan inklin dengan ciri berjalan dengan posisi tubuh kaku kedepan, langkah kecil dan cepat dan wajah seperti topeng. Pada pemeriksaan fisik terjadi rigiditas/kekakuan pada otot, tremor halus bilateral di seluruh tubuh serta gerakan “memutar-pil” dari jari-jari tangan.
3. Reaksi behavioral
Reaksi behavioral akibat efek samping dari penggunaan obat ini ditAndai dengan banyak tidur, grogines dan keletihan.
4. Reaksi autoimun
Reaksi autoimun ditandai dengan penglihatan kabur, konstipasi, takikardi, retensi urine, penurunan sekresi lambung, penurunan berkeringat dan salivasi (mulut kering), sengatan panas, kongesti nasal, penurunan sekresi pulmonal, “psikosis atropine” pada klien geriatrik, hiperaktivitas, agitasi, kekacauan mental, kulit kemerahan, dilatasi pupil yang bereaksi lambat, hipomotilitas usus, diatria, dan takikardia.
5. Reakasi autonomik (jantung)
Reakasi autonomik (jantung)biasanya terjadi pening/pusing, takikardia, penurunan tekanan darah diastolic. Reaksi akut merugikan dan jarang terjadi pada penggunaan anti-psikosis adalah reaksi alergi, abnormalitas elektrokardiography dan neurologis yang biasanya terjadi kejang grand mal dan tidak ada tanda aura.
6. Reaksi alergi yang terjadi meliputi
Agranulositosis, dermatosis sistemik, dan ikterik. Agranulositosis yang terjadi secara mendadak, demam, malaise, sakit tenggorokan,ulserativa, leukopenia. Dermatosis sistemik, yaitu adanya makupopapular, eritematosa, ruam gatal pada wajah-leher-dada-ekstrimitas, dermatitis kontak jika menyentuh obat, fotosensitifitas yaitu adanya surbun hebat. Ikterik dengan adanya demam, mual, nyeri abdomen, malaise, gatal, uji fungsi lever abnormal.
Efek Samping Jangka Panjang
Efek samping jangka panjang yang umum terjadi gejala-gejala eksrapiramidal. Diskinesia tardif merupakan efek samping jangka panjang yang umum terjadi yaitu adanya protrusi lidah/kekakuan lidah, mengecapkan bibir, merengut, menghisap, mengunyah, berkedip, gerakan rahang lateral, meringis; anggota gerak, bahu melorot, “pelvic thrusting”, rotasi atau fleksi pergelangan kaki, telapak kaki geplek, gerakan ibu jari kaki.
Efek samping jangka pendek atau jangka panjang yang jarang terjadi tetapi mengancam jiwa adalah adanya sindrom malignan neuroleptik yang ditAndai dengan adanya demam tinggi, takikardia, rigiditas otot, stupor, tremor, inkontinensia,, leukositosis, kenaikan serum CPK, hiperkalemia, gagal ginjal, peningkatan nadi-pernapasan dan keringat.
Anti-depresi
Efeksedasi seperti rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor berkurang, kemampuan kognitif menurun;
Efek anti-adrenergik alfa seperti perubahan hantaran elektrokardiografi, hipotensi;
Efek neurotoksis seperti tremor halus, gelisah, agitasi, insomnia.
Efek samping ringan mungkin timbul akibat penggunaaan obat jenis ini (tergantung daya toleransi dari klien), biasanya berkurang setelah 2-3 minggu bila tetap diberikan dengan dosis yang sama. Pada keadaan overdosis/ intoksikasi trisiklik dapat timbul atropine toxic syndrome dengan gejala eksitasi susunan saraf pusat, hipertensi, hiperpireksia, konvulsi, “toxic convulsional state” (confusion, delirium dan disorientasi).
Anti-mania
Efek samping penggunaan lithium erat hubungan dengan dosis dan kondisi fisik klien. Gejala efek samping yang dini pada pengobatan jangka lama seperti mulut kering, haus, gastrointestinal distress (mual, muntah, diare, feses lunak), kelemahan otot, poli uria, tremor halus. Efek samping lain hipotiroidisme, peningkatan berat badan, perubahan fungsi tiroid (penurunan kadar tiroksin dan peningkatan kadar TSH/thyroidstimulatinghormone), odem pada tungkai, seperti mengecap besi, lekositosis, gangguan daya ingat dan konsentrasi pikiran menurun.
Anti-ansietas
Efek samping penggunaan obat anti-ansietas dapat berupa sedasi seperti rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif melemah; relaksasi otot seperti ras lemes, cepat lelah. Potensi menimbulkan ketergantungan obat disebabkan oleh efek samping obat yang masih dapat dipertahankan setelah dosis terakhir berlangsung sangat cepat. Penghentian obat secara mendadak akan menimbulkan gejala putus obat, klien menjadi iritabel, bingung, gelisah, insomnia, tremor, palpitasi, keringat dingin, konvulsi. Ketergantungan relative lebih sering terjadi pada individu dengan riwayat peminum alkohol, penyalahgunaan obat.
Anti-insomnia
Efek samping penggunaan obat anti-insomnia diantaranya adalah depresi susunan saraf pusat terutama pada saat tidursehingga memudahkan timbulnya koma, karena terjadinya penurunan dari fungsi pernafasan, selain itu terjadi uremia, dan gangguan fungsi hati. Pada klien usia lanjut dapat terjadi “oversedation” sehingga risiko jatuh dan Hip fracture (trauma besar pda sistem muskulo skleletal). Penggunaan obat anti-insomnia golongan benzodiazepine dalam jangka panjang yaitu “rage reaction” (perilaku menyerang dan ganas).
Anti obsesis kompulsif
Efek samping penggunaan obat anti-obsesif kompulsif, sama seperti obat anti-depresi trisiklik, yaitu efek anti-histaminergik seperti sedasi, rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun; efek anti-kolinergik seperti mulut kering, keluhan lambung, retensi urin, disuria, penglihatan kabur, konstipasi, gangguan fungsi seksual, sinus takikardi; efek anti-adrenergik alfa seperti perubahan gambaran elektokardiografi, hipotensi ortostatik; efek neurotoksis seperti tremor halus, kejang epileptic, agitasi, insomnia.
Efek samping yang sering dari penggunaan anti-obsesif kompulsif jenis trisiklik adalah mulut kering dan konstipasi, sedangkan untuk golonggan SSRI efek samping yang sering adalah nausea dan sakit kepala. Pada keadaan overdosis dapat terjadi intoksikasi trisiklik dengan gejala eksitasi susunan saraf pusat, hipertensi, hiprpireksia, konvulsi, “toxic confusional state”(confusion, delirium, disorientasi).
Anti-panik
Semua jenis obat anti-panik (trisiklik, benzodizepin, RIMA, SSRI) sama efektifnya guna menanggulangi sindrom panik pada taraf sedang dan pada stadium awal dari gangguan panik. Pengaturan dosis pemberian obat anti-panik adalah dengan melihat keseimbangan antara efek samping dan kasiat obat. Mulai dengan dosis rendah, secara perlahan-lahan dosis dinaikkan dalam beberapa minggu untuk meminimalkan efek samping dan mencegah terjadiya toleransi obat.
Dosis efektif biasanya dicapai dalam aktu 2-3 bulan. Dosis pemeliharaan umunya agak tinggi, meskipun sifatnya individual. Lama pemberian obat bersifat individual, namun pada umunya selama 6-12 bulan, kemudian dihentikan secara bertahap selama 3 bulan bila kondisi klien sudah memungkinkan. Ada beberapa klien yang memerlukan pengobatan bertahun-tahun untuk mempertahankan bebas gejala dan bebas dari disabilitas. Obat ini kontra indikasi diberikan pada wanita hamil atau menyusui.
Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Setelah mampu memahami dengan baik permasalahan yang dialami dan strategi pemberian obat psikofarmaka pada klien gangguan jiwa, maka peran perawat dalam pemberian psikofarmaka adalah sebagai berikut.
Pengkajian
Pengkajian secara komprehensif akan memberikan gambaran yang sesungguhnya tentang kondisi dan masalah yang dihadapi klien, sehingga dapat segera menentukan langkah kolaboratif dalam pemberian psikofarmaka.
Koordinasi terapi modalitas.
Koordinator merupakan salah satu peran seorang perawat. Perawat harus mampu mengkoordinasikan berbagai terapi modalitas dan progam terapi agar klien memahami manfaat terapi dan memastikan bahwa program terapi dapat diterima oleh klien.
Pemberian terapi psikofarmakologik.
Perawat memiliki peran yang sangat besar untuk memastikan bahwa program terapi psikofarmaka diberikan secara benar. Benar klien, benar obat, benar dosis, benar cara pemberian, dan benar waktu.
Pemantauan efek obat.
Perawat harus harus memantau dengan ketat setiap efek obat yang diberikan kepada klien, baik manfaat obat maupun efek samping psikofarmaka yang dialami oleh klien.
Pendidik klien.
Sebagai seorang edukator atau pendidik perawat harus memberikan pendidikan pendidikan kesehatan bagi klien dan keluarga sehingga klien dan keluarga memahami dan mau berpartisipasi aktif didalam melaksanakan program terapi yang telah ditetapkan untuk diri klien tersebut.
Program rumatan obat.
Bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan kesehatan pada klien mengenai pentingnya keberlanjutan pengobatan pasca dirawat.
Peran serta dalam penelitian klinik interdisiplin terhadap uji coba obat.
Perawat berperan serta secara aktif sebagai bagian dari tim penelitan pengobatan klien
Evaluasi Pemberian Obat Psikofarmaka
Evaluasi pemberian obat harus terus menrerus perawat lakukan untuk menilai efektifitas obat, interaksi obat maupun efek samping pemberian obat. Berikut ini evaluasi yang harus dilakukan
Pemberian obat jenis benzodiazepine, nonbenzodiazepin, antidepresan trisiklik, MAOI, litium, antipsikotik. Benzodiazepin pada umumnya menimbulkan adiksi kuat kecuali jika penghentian pemberiannya dilakukan dengan tapering bertahap tidak akan menimbulkan adiksi. Penggunaan obat ini apabila dicapur (digunakan bersamaan) dengan obat barbiturate atau alcohol akan menimbulkan efek adiksi.Monitoring timbulnya efek samping seperti sedasi, ataksia, peka rangsang, gangguan daya ingat.
Penggunaan obat golongan nonbenzodiazepin memiliki banyak kerugian seperti terjadi toleransi terhadap efek antiansietas dari barbiturate, lebih adiktif, menyebabkan reaksi serius dan bahkan efek lethal pada gejala putus obat, berbahaya jika obat diberikan dalam dosis yang besar dapat menyebabkan depresi susunan saraf pusat, serta menyebabkan efek samping yang berbahaya.
Golongan antidepresan trisiklik dapat menjadi letal bila diberikan dalam dosis yang besar karena efek obat menjadi lebih lama (3-4 minggu), obat ini relatif aman karena tidak memiliki efek samping jika digunakan dalam jangka waktu yang lama jika diberikan dalama dosis yang tepat.Efek samping menetap dapat diminimalkan dengan sedikit menurunkan dosis, obat ini tidak menyebabkan euphoria, dapat diberikan satu kali dalam sehari. Tidak mengakibatkan adiksi tetapi intoleransi terhadap vitamin B6.
Penggunaan litium dapat menimbulkan toksisitas litium yang dapat mengancam jiwa. Perawat harus memantau kadar litium dalam darah. Jika pemberian litium tidak menimbulkan efek yang diharapkan, obat ini dapat dikombinasi dengan obat anti depresan lain. Perlunya pendidikan kesehatan untuk klien mengenai cara memantau kadar litium.
Penggunaan anti psikotik harus mempertimbangkan pedoman sebagai berikut bahwa dosis anti psikotik sangat bervariasi untuk tiap individu. Dosis diberikan satu kali sehari, efek terapi akan didapatkan setelah 2-3 hari tetapi dapat sampai 2 minggu.Pada pengobatan jangka panjang, perlu dipertimbangkan pemberian klozapin setiap minggu untuk memantau penurunan jumlah sel darah putih.
Kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas tentang salah satu Mata Pelajaran C1 yang terdapat pada kurikulum 2013 revisi pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Simdig singkatan dari Simulasi Digital adalah salah satu mata pelajaran pada sekolah menengah kejuruan (SMK), sesuai pada Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang struktur kurikulum pendidikan menengah kejuruan. Kemudian sesuai surat keputusan rentang kurikulum 2013 revisi, mapel Simdig berubah menjadi Simkomdig atau Simulasi dan Komunikasi Digital. Simkomdig ini dipelajari di kelas X SMK semua bidang keahlian (C1)
Selanjutnya mari kita bahas pengertian dari Simulasi dan Komunikasi Digital (Simkomdig)
Pengertian Simulasi
Simulasi adalah suatu cara untuk menduplikasi/menggambarkan ciri, tampilan, dan karakteristik dari suatu system nyata. Ide awal dari simulasi adalah untuk meniru situasi dunia nyata secara matematis, kemudian mempelajari sifat dan karakter operasionalnya, dan akhirnya membuat kesimpulan dan membuat keputusan berdasar hasil dari simulasi. Dengan cara ini, sistem di dunia nyata tidak disentuh /dirubah sampai keuntungan dan kerugian dari apa yang menjadi kebijakan utama suatu keputusan di uji cobakan dalam sistem model.
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan eadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu system atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran.
Udin Syaefudin Sa’ud (2005: 129) simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan cirri utama dari system kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagai mana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara nyata.
Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.
1. Metode Simulasi
Metode simulasi merupakan proses perancangan model dari suatu system nyata (riil) dan pelaksanaan eksperimen-eksperimen dengan model ini untuk tujuan memahami tingkah laku system atau untuk menyusun strategi (dalam suatu batas atau limit yang ditentukan oleh sebuah satu atau beberapa kriteria) sehubungan dengan operasi system tersebut. Metode simulasi dapat menjelaskan tingkah laku sebuah system dalam beberapa waktu dengan mengobservasi tingkah laku dari sebuah model matematika yang dibuat sesuai dengan karakter sistem yang asli sehingga seorang analis bisa mengambil kesimpulan tentang tingkah laku dari system dunia nyata.
2. Jenis-jenis Simulasi
Berdasarkan perangkat keras yang digunakan, maka ada 3 jenis simulasi :
Simulasi analog adalah simulasi yang implementasinya menggunakan rangkaian elektronika analog, seperti operasional amplifier untuk integrasi, pembanding, pembalik, penjumlah dan lain lain.
Simulasi hybrid adalah simulasi yang implementasinya menggunakan gabungan rangkaian elektronika analog dan computer digital.
Simulasi digital adalah simulasi yang implementasinya menggunakan computer digital
Pengertian Digital
Digital berasal dari kata Digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Semua system computer menggunakan sistem digital sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit).
Peralatan canggih, seperti komputer, pada prosesornya memiliki serangkaian perhitungan biner yang rumit. Dalam gambaran yang mudah-mudah saja, proses biner seperti saklar lampu, yang memiliki 2 keadaan, yaitu Off (0) dan On (1). Misalnya ada 20 lampu dan saklar, jika saklar itu dinyalakan dalam posisi A, misalnya, maka ia akan membentuk gambar bunga, dan jika dinyalakan dalam posisi B, ia akan membentuk gambar hati. Begitulah kira-kira biner digital tersebut. Konsep digital ini ternyata juga menjadi gambaran pemahaman suatukeadaan yang saling berlawanan. Pada gambaran saklar lampu yang ditekan pada tombol on, maka ruangan akan tampak terang.
Namun apabila saklar lampu yang ditekan pada tombol off, maka ruangan menjadi gelap. Kondisi alam semesta secara keseluruhan menganut sistem digital ini. Pada belahan bumi katulistiwa, munculnya siang dan malam adalah suatu fenomena yang tidak terbantahkan. Secara psikologis, manusia terbentuk dengan dua sifatnya, yaitu baik dan buruk. Konsep Yin dan Yang ternyata juga bersentuhan dengan konsep digital ini. Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu :
Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informas itidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informas iitu sendiri.
Informasi dapat dengan mudah diprosesdan dimodifikasi kedalam berbagai bentuk.
Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan mengirimkannya secara interaktif. Contoh Sistem Digital:
Jam digital
Kamera digital
Penunjuk suhu digital
Kalkulator digital
Computer
HP
Radio digital
Pengertian Simulasi dan Komunikasi Digital
Simulasi dan Komunikasi Digital dalam pembelajaran berarti pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi melalui pengembangan bahan ajar berbasis web. Simkomdig sendiri mengajarkan bagaimana menggali ide untuk memecahkan masalah terkait produk/layanan, mencari solusi alternatif, dan mengomunikasikan dalam bentuk kolaborasi dan berbagi pakai, sehingga Simkomdig menjadi salah satu life skill
Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Proses Melakukan Pengumpulan Data. Proses Melakukan Pengumpulan Data terdapat pada ilmu Biostatistik. Biostatistik adalah ilmu yang mempelajari tentang pengumpulan data, pengolahan data, analisa data, penyajian data, penarikan kesimpulan dari masalah yang akan dibuktikan kebenarannya. Salah satu komponen yang penting dalam penelitian adalah proses peneliti dalam pengumpulan data. Kesalahan yang dilakukan dalam proses pengumpulan data akan membuat proses analisis menjadi sulit.
Selain itu hasil dan kesimpulan yang akan didapat pun akan menjadi rancu apabila pengumpulan data dilakukan tidak dengan benar. Masing – masing penelitian memiliki proses pengumpulan data yang berbeda, tergantung dari jenis penelitian yang hendak dibuat oleh peneliti. Pengumpulan data kualitatif pastinya akan berbeda dengan data kuantitatif. Pengumpulan data penelitian tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Terdapat langkah pengumpulan data yang harus diikuti. Tujuan dari langkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data ini adalah demi mendapatkan data yang valid, sehingga hasil dan kesimpulan penelitian pun tidak akan diragukan kebenarannya.
Sumber data
Data adalah sesuatu yang belum mobservasiemiliki arti bagi penerimanya dan masih membutuhkan adanya suatu pengolahan. Sumber data terbagi menjadi beberapa kategori yaitu :
Menurut Cara pengolahan
Data primer Data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti secara langsung dari obyek atau subyek penelitian
Data sekunder Data yang didapatkan tidak secara langsung dari obyek atau sebyek penelitian
Menurut sumbernya
Data internal Data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam sebuah organisasi
Data eksternal Data yang menggambarkan suatu keadaan atau kegiatan di luar sebuah organisasi
Menurut sifatnya
Data kuantitatif Data yang berbentuk angka pasti
Data kualitatif Data yang bukan berbentuk angka
Menurut waktu pengumpulannya
Cross section/insedentil Data yang dikumpulkan hanya pada suatu waktu tertentu
Data berkala/time series Data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk menggambarkan suatu perkembangan atau kecenderungan keadaan/peristiwa/kegiatan
Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
Dalam penelitian seringkali mendengar istilah metode pengumpulan data dan instrument pengumpulan data. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Sementara instrument pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa check list, kuesioner, pedoman wawancara.
Adapun 4 teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah :
Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan Tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber data. Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul data. Wawancara terbagi menjadi 2 yaitu :
Wawancara terstruktur Peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti dapat menggunakan alat bantu tape recorder, photo atau alat lain untuk membantu kelancaran wawancara.
Wawancara tidak terstruktur Wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden
Observasi
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden seperti pada metode wawancara dan angket namun juga dapat digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala – gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar. Instrument yang digunakan dalam teknik observasi ini adalah lembar check list, buku catatan, kamera photo, dll.
Metode pengumpulan data observasi terbagi menjadi 2 kategori yakni :
a. Participant observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatan sehari – hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya seorang Guru melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru dll
b. Non participant observation
Observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati. Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian. Kelemahannya peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
Angket/ Kuesioner
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yamg lebih efisien bila peneliti telah mengetahui dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang akan diharapkan dari responden. Berdasarkan bentuk pertanyaannya kuesioner dikategorikan menjadi 3 yaitu :
a. Kuesioner terbuka
Kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab
b. Kuesioner semi terbuka
Kuesioner yang memberikan pilihan jawaban namun obyek penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemampuan mereka
c. Kuesioner tertutup
Kuesioner yang telah menyediakan pilihan jawaban untuk dipilih oleh obyek penelitian
Prinsip penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah asing sehingga responden tidak mengerti.
Tipe dan bentuk pertanyaan
Apakah tipe pertanyaan terbuka atau tertutup
Studi Dokumen
Metode pengumpulan data yang tidak ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi 2 yaitu :
Dokumen primer Dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa misalnya autobiografi.
Dokumen sekunder Dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/cerita orang lain, misalnya biografi
Kelebihan dan kekurangan dalam teknik pengumpulan data
1. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide. Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telepon.
Wawancara tatap muka :
Kelebihannya :
Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden
Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan, keraguan, menambah pertanyaan baru
Bisa membaca isyarat non verbal
Bisa memperoleh data yang banyak
Kekurangannya :
Membutuhkan waktu yang lama
Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah terpisah
Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan
Pewawancara perlu dilatih
Bisa menimbulkan bias pewawancara
Responden bisa menghentikan wawancara kapanpun
Wawancara via phone:
Kelebihannya :
Biaya lebih sedikit dan lebih cepat daripada tatap muka
Bisa menjangkau daerah geografis yang luas
Anomalitas lebih besar daripada tatap muka
Kekurangannya :
Isyarat non verbal tidak bisa dibaca
Wawancara harus diusahakan singkat
Nomor telepon yang tidak terdaftar dihilangkan dari sampel
2. Observasi
Kelebihannya :
Alat yang langsung menyelidiki berbagai macam gejala
Banyak kejadian penting diperoleh secara langsung
Dimungkinkan adanya pencatatan yang serempak dengan terjadinya suatu gejala
Untuk observer teknik observasi lebih sedikit tuntutannya
Kelemahannya :
Banyak kejadian yang tidak dicapai dengan observasi secara langsung
Jika observer mengetahui dirinya diselidiki mungkin dengan sengaja menimbulkan kesan yang menyenangkan atau sebaliknya
Tugas observasi dapat terganggu suatu waktu
Dibatasi oleh lama waktu kejadian
3. Angket/kuesioner
Kelebihannya :
Tidak memerlukan hadirnya peneliti
Dapat dibagikan secara serentak kepada responden
Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing – masing menurut waktu senggang responden
Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu – malu menjawab
Dapat dibuat bestandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar- benar sama
Kelemahannya :
Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati
Seringkali sukar dicari validitasnya
Walaupun dibuat anonim kadang responden memberikan jawaban yang tidak jujur
Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah
Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan ada yang terlalu lama sehingga terlambat
4. Studi dokumen
Kelebihannya :
Untuk subyek penelitian yang sulit studi dokumentasi dapat memberikan jalan untuk melakukan penelitian
Karena studi dokumentasi tidak dilakukan secara langsung dengan orang, maka data yang diperlukan tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti atau pengumpulan data
Analisis longitudinal menjangkau jauh ke masa lalu
Dengan dokumen yang tersedia teknik ini memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar karena biaya relative kecil
Kelemahannya :
Dokumen yang dibuat tidak untuk keperluan penelitian
Tersedia secara selektif. Tidak semua dokumen dipelihara untuk dapat dibaca ulang oleh orang lain
Tidak lengkap karena tujuan penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian
Format yang tidak baku. Sejalan dengan maksud dan tujuan penulisan dokumen yang berbeda denga tujuan penelitian, maka formatnya juga dapat bermacam – macam sehingga bisa mempersulit pengumpulan data.
5. Etika dalam pengumpulan data
Memperlakukan informasi yang diberikan responden dengan memegang prinsip kerahasiaan dan menjaga pribadi responden merupakan salah satu tanggung jawab peneliti
Peneliti tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai sifat penelitian kepada subjek, peneliti harus menyampaikan tujuan dari penelitian kepada subjek dengan jelas.
Informasi pribadi atau yang terlihat mencampuri sebaiknya tidak ditanyakan jika hal itu mutlak harus ditanyakan maka penyampaiannya harus diungkapkan dengan kepekaan yang tinggi kepada responden dan memberikan alas an spesifik mengapa informasi itu dibutuhkan.
Apapun metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek tidak boleh dilanggar.
Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon survey dan responden yang tidak mau berpartisipasi harus tetap dihormati
Dalam studi lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya mengenai alasan eksperimen setelah mereka berpartisipasi dalam studi
Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang ,engancam mereka, baik secara fisik maupun mental.
Tidak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan data yang dikumpulkan selama studi.
Unduh Materi
Terima kasih sudah mampir di artikel Proses Melakukan Pengumpulan Data. Dan untuk materi tentang Proses Melakukan Pengumpulan Data dapat di unduh pada link berikut ini : pengumpulandata
Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas artikel yang tidak asing lagi bagi teman-teman yang berkecimpung di jaringan komputer. Tidak asing lagi dengan salah satu jenis jaringan berdasarkan letak geografis yang akan kami bahas selanjutnya adalah Jaringan Komputer MAN (Metropolitan Area Network). Jaringan Komputer MAN (Metropolitan Area Network) adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan yang lokasinya masih dalam satu kota. Jaringan MAN sendiri memiliki kecepatan transfer yang cukup tinggi dan jangkauan antara 10 km sampai dengan 50 km.
Beberapa contoh jaringan MAN yang dapat ditemui antara lain, Jaringan Bank, Jaringan ATM, Jaringan Kantor Dinas, Jaringan Pertokoan, dan lain sebagainya. Selanjutnya mari kita bahas tentang apa saja fungsi yang terdapat dalam jaringan MAN itu sendiri.
#Fungsi dan Tujuan Jaringan MAN
Jenis jaringan komputer MAN ini bisa juga digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dari satu kota ke kota lainnya. Untuk bisa atau dapat membuat jaringan MAN ini biasanya diperlukan operator telekomunikasi untuk dapat menghubungkan antar jaringan komputer
Jaringan Komputer MAN ruang lingkupnya meliputi cakupan wilayah yang lebih luas sehingga dapat berkomunikasi tentu akan menjadi lebih efisien, mempermudah dalam pertukaran data, serta dari segi keamanan lebih baik
Mampu menunjang data teks serta suara bahkan dapat menghubungkan jaringan televisi kabel atau gelombang radio
#Kelebihan jaringan LAN
Server kantor pusat dapat berfungsi sebagai pusat data dari kantor cabang
Transaksi real time/saat itu juga
Komunikasi antar wilayah (kantor) dapat melalui email, chatting atau video conference
Pengiriman dokumen maupun file dapat dilakukan dengan fasilitas email dan transfer file antar kantor pusat ke kantor cabang tidak banyak mengeluarkan biaya
Melakukan Update data maupun mengumpulkan data dapat dilakukan setiap saat
Jaringan MAN yang memiliki fasilitas koneksi workstation memudahkan untuk saling berbagi software dan resources
Semua pengguna jaringan MAN bisa menggunakan data yang sama, tidak ada istilah ada salah satu pengguna yang mendapatkan data atau informasi lama dari pada yang lainnya
#Kekurangan jaringan MAN
Biaya operasional mahal
Instalasi infrastruktur tidak mudah/ membentuk sebuah jaringan sulit
Rumit untuk diperbaiki pada saat terjadi trouble shoot pada jaringan
Mudah menjadi sasaran Hacker dan ancaman lain dalam keamanan informasi data dalam komputer
Demikian artikel tentang jenis jaringan berdasarkan letak geografis salah satunya adalah Jaringan Komputer MAN (Metropolitan Area Network).
Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Mengenal Konsep Keperawatan Jiwa. Dimana untuk menjadi individu yang produktif dan mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar, kita harus memiliki jiwa yang sehat. Individu dikatakan sehat jiwa apabila berada dalam kondisi fisik, mental, dan sosial yang terbebas dari gangguan (penyakit), tidak dalam kondisi tertekan sehingga dapat mengendalikan stres yang timbul. Kondisi ini akan memungkinkan individu untuk hidup produktif, dan mampu melakukan hubungan sosial yang memuaskan. Dalam melakukan peran dan fungsinya seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan harus memandang manusia sebagai mahluk biopsikososiospiritual sehingga pemilihan model keperawatan dalam menerapkan asuhan keperawatan sesuai dengan paradigma keperawatan jiwa.
Manusia sebagai mahluk biopsikososiospiritual mengandung pengertian bahwa manusia merupakan makhluk yang utuh dimana didalamnya terdapat unsur biologis, psikologis, sosial, dan spiritual.Sebagai makluk biologi, manusia tersusun dari berjuta-juta sel-sel hidup yang akan membentuk satu jaringan, selanjutnya jaringan akan bersatu dan membentuk organ serta sistem organ. Sebagai makhluk psikologi,setiap manusia memiliki kepribadian yang unik serta memiliki struktur kepribadianyang terdiri dari id, ego, dan super ego dilengkapi dengan daya pikir dan keceredasan, agar menjadi pribadi yang selalu berkembang.
Setiap manusia juga memiliki kebutuhan psikologis seperti terhindar dari ketegangan psikologis, kebutuhan akan kemesraan dan cinta, kepuasan alturistik (kepuasan untuk menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan), kehormatan serta kepuasan ego. Sedangkan sebagai mahluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia selalu ingin hidup dengan orang lain dan membutuhkan orang lain. Selain itu manusia juga harus menjalin kerja sama dengan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup. Manusia juga dituntut untuk mampu bertingkah laku sesuai dengan harapan dan norma yang berlaku dilingkungan sosialnya. Sebagai makhluk spiritual manusia mempunyai keyakinan dan mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pandangan hidup, doronngan hidup yang sejalan, dengan sifat religius yang dianutnya.
DEFINISI SEHAT JIWA
Banyak ahli mendefinisikan mengenai sehat jiwa diantaranya menurut:
1. WHO
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sejahtera secara fisik, sosial dan mental yang lengkap dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau kecacatan. Atau dapat dikatakan bahwa individu dikatakan sehat jiwa apabila berada dalam kondisi fisik, mental dan sosial yang terbebas dari gangguan (penyakit) atau tidak dalam kondisi tertekan sehingga dapat mengendalikan stress yang timbul. Sehingga memungkinkan individu untuk hidup produktif, dan mampu melakukan hubungan sosial yang memuaskan.
2. UU Kesehatan Jiwa No.03 Th 1966
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental yang sejahtera sehingga memungkinkan seseorang berkembang secara optimal baik fisik, intelektual dan emosional dan perkembangan tersebut berjalan secara selaras dengan keadaan orang lain sehingga memungkinkan hidup harmonis dan produktif. Coba Anda diskusikan dengan teman Anda adakah carilah definisi lain mengenai sehat jiwa menurut ahli yang lain
CIRI-CIRI SEHAT JIWA (MENTAL)
Berikut ini akan dijelaskan ciri sehat jiwa dari menurut beberapa ahli diantaranya menurut:
1. Yahoda
Yahoda mencirikan sehat jiwa sebagai berikut:
Memiliki sikap positif terhadap diri sendiri
Tumbuh, berkembang dan beraktualisasi
Menyadari adanya integrasi dan hubungan antara : Masa lalu dan sekarangMemiliki otonomi dalam pengambilan keputusan dan tidak bergantung pada siapapun
Memiliki persepsi sesuai dengan kenyataan
Mampu menguasai lingkungan dan beradaptasi
2. WHO (World Health Organisation/ Organisasi Kesehatan Dunia)
Pada tahun 1959 dalam sidang di Geneva, WHO telah berhasil merumuskan kriteria sehat jiwa. WHO menyatakan bahwa, seseorang dikatakan mempunyai sehat jiwa, jika memiliki kriteria sebagai berikut:
Individu mampu menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan itu buruk baginya.
Memperoleh kepuasan dari hasil jerih payah usahanya.
Merasa lebih puas memberi dari pada menerima.
Secara relatif bebas dari rasa tegang (stress), cemas dan depresi.
Mampu berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan.
Mampu menerima kekecewaan sebagai pelajaran yang akan datang
Mempunyai rasa kasih sayang.
Pada tahun 1984, WHO menambahkan dimensi agama sebagai salah satu dari 4 pilar sehat jiwa yaitu: Kesehatan secara holistik yaitu sehat secara jasmani/ fisik (biologik); sehat secara kejiwaan (psikiatrik/ psikologik); sehat secara sosial; dan sehat secara spiritual (kerohanian/ agama).Berdasarkan keempat dimensi sehat tersebut,the American Psychiatric Associationmengadopsi menjadi paradigma pendekatan biopsycho-socio-spiritual. Dimana
dalam perkembangan kepribadian seseorang mempunyai 4 dimensi holistik, yaitu agama, organobiologik, psiko-edukatif dan sosial budaya.
3. MASLOW :
Maslow mengatakan individu yang sehat jiwa memiliki ciri sebagai berikut:
Persepsi Realitas yang akurat.
Menerima diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
Spontan.
Sederhana dan wajar.
Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sesesorang dikatakan sehat jiwa jika:
Nyaman terhadap diri sendiri
Mampu mengatasi berbagai perasaan : rasa marah, rasa takut, cemas, iri, rasa bersalah, rasa senang, cinta mencintai, dll.
Mampu mengatasi kekecewaaan dalam kehidupan.
Mempunyai Harga Diri yang wajar.
Menilai diri secara nyata, tidak merendahkan dan tidak pula berlebihan.
Merasa puas dengan kehidupan sehari-hari.
Nyaman berhubungan dengan orang lain.
Mampu mencintai dan menerima cinta dari orang lain.
Mempunyai hubungan pribadi yang tetap.
Mampu mempercayai orang lain.
Dapat menghargai pendapat orang yang berbeda.
Merasa menjadi bagian dari kelompok.
Tidak mengakali orang lain, dan tidak memberikan dirinya diakali orang lain.
Mampu memenuhi kebutuhan hidup
Menetapkan tujuan hidup yang nyata untuk dirinya.
Mampu mengambil kjeputusan.
Menerima tanggung jawab.
Merancang masa depan.
Menerima ide / pengalaman hidup.
Merasa puas dengan pekerjaannya.
PARADIGMA KEPERAWATAN JIWA
Tentu Anda bertanya mengapa kita harus mempeajari mengenai paradigma keperawatan? Karena dengan mempelajari paradigma keprawatan akan membantu seeorang atau masyarakat luas mengenal dan mengetahui keperawatan dan membantu
memahami setiap fenomena. Beerdasarkan pengertian diatas, para ahli menyimpulkan bahwa tujuan paradigma keperawatan adalah mengatur hubungan antara berbagai teori dan model konseptual keperawatan guna mengembangkan model konseptual dan teori-teori sebagai kerangka kerja keperawatan
Fenomena adalah perilaku klien dalam menghadapi ketidakpastian kondisi yang dialami akibat ketidaknyamanan akibat dari sakit yang daialaminya. Falsafah keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan.
Dalam melakukan peran dan fungsinya seorang perawat harus memiliki keyakinan terhadap nilai keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan. Keyakinan yang harus dimiliki oleh seorang perawat yaitu:
Bahwa manusia adalah mahluk holistik yang terdiri dari komponen bio-psiko-sosio dan spiritual.
Tujuan pemberian asuhan keperawatan adalah meningkatkan derajat kesehatan manusia secara optimal
Tindakan keperawatan yang diberikan merupakan tindakan kolaborasi antara tim kesehatan, klein amuapun keluraga.
Tindakan keperawatan yang diberikan merupakan suatu metode pemecahan masalah dengan pendekatan proses keperawwan
Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat
Pendidikan keperawatan harus dilakukan secara terus-menerus
Pada Gambar 1.1berikut ini akan menjelaskan lebih rinci mengenai Skema Paradigma keperawatan
Gambar 1.1
Mengenal Konsep Keperawatan Jiwa
Skema Paradigma Keperawatan
Empat komponen dalam paradigma keperawatan meliputi : manusia, keperawatan, lingkungan, dan kesehatan.
1. Manusia
Keperawatan jiwa memandang manusia sebagai mahluk holisstik yang terdiri dari komponen bio – psiko – sosial dan spiritual merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium Ilmu Kesehatan, 1992).
Kozier, (2000) mengatakan manusia adalah suatu sistem terbuka, yang selalu berinteraksi dengan lingkungan eksternal dan internal agar terjadi keseimbangan (homeoatatis),
Paradigma keperawatan memandang manusia sebagai mahluk holistik, yang merupakan sistem terbuka, sistem adaptif, personal dan interpersonal. Sebagai sistem terbuka, manusia mampu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungannya, baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual. Sebagai sistem adaptif manusia akan menunjukkan respon adaptif atau maladaptif terhadap perubahan lingkungan. Respon adaptif terjadi apabila manusia memiliki mekanisme koping yang baik dalam menghadapi perubahan lingkungan, tetapi apabila kemampuan merespon perubahan lingkungan rendah, maka manusia akan menunjukan prilaku yang maladaptif. Manusia atau klien dapat diartikan sebagai individu, keluarga ataupun masyarakat yang menerima asuhan keperawatan.
2. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan yang dilakukan secara komprpehensif berbentuk pelayanan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan kultural, ditujukan bagi individu, keluarga dan masyarakat sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Pemberian asuhan keperawatan dilakukan melalui pendekatan humanistik yaitu menghargai dan menghormati martabat manusia dan menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Keperawatan bersifat universal yaitu dalam memberikan asuhan keperawatan seorang perawat tidak pernah membedakan klien berdasarkan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi sosial. Keperawatan menganggap klien sebagai partner aktif, dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam memberikan asuhan keperawatan.
Asuhan keperawatan merupakan metode ilmiah yaang dalam pemberiannya menggunakan proses terapeutik melibatkan hubungan kerja sama antara perawat dengan klien, dan masyarakat untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal ( Carpenito, 1989 dikutip oleh Keliat,1991). Proses keperawatan membantu perawat melakukan praktik keperawatan, dalam menyelesaikan masalah keperawatan klien, atau memenuhi kebutuhan klien secara ilmiah, logis, sistematis, dan terorganisasi. Pada dasarnya, proses keperawatan merupakan salah satu teknik penyelesaian masalah (Problem solving). Proses keperawatan merupakan proses yang dinamis, siklik, saling bergantung, luwes, dan terbuka. Melalui proses keperawatan, perawat dapat terhindar dari tindakan keperawatan yang bersifat rutin dan intuisis.Melalui proses keperawatan, seorang perawat mampu memenuhi kebutuhan
dan menyelesikan masalah klien berdasarkan prioritas masalah sehingga tindakan keperawatan sesuai dengan kondisi klien, hal ini terjadi karena adanya kerja sama antara perawat dan klien. Pada tahap awal, perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan memiliki peran yang lebih besar dari peran klien, namun pada tahap selanjutnya peran klien menjadi lebih besar dibandingkan perawat sehingga kemandirian klien dapat tercapai.
3. Kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan dinamis, dimana individu harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi, baik perubahanpada lingkungan internal maupun eksternal untuk memepertahankan status kesehatannya. Faktor lingkungan internaladalah faktor yang bersal dari dalam individu yang mempengaruhi kesehatan individu seperti varibel psikologis, intelektual dan spiritual serta proses penyakit. Sedangkan faktor lingkungan eksternal adalah faktor – faktor yang berada diluar individu dapat mempengaruhi kesehatan antara lain variabel lingkungan fisik, hubungan sosial dan ekonomi.
Salah satu ukuran yang digunakan untuk menentukan status kesehatan adalah rentang sehat sakit. Menurut model ini, keadaaan sehat selalu berubah secara konstan. Kondisi kesehatan individu selalu berada dalam rentang sehat sakit, yaitu berada diantara diantara dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian. Apabila status kesehatan bergerak kearah kematian, ini berarti individu berada dalam area sakit (illness area), tetapi apabila status kesehatan bergerak ke arah sehat maka individu berada dalam area sehat (wellness area).
4. Lingkungan
Yang dimaksud lingkungan dalam keperawatan adalah faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan manusia, yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial. budaya, status ekonomi, dan spiritual. Untuk mencapai keseimbangan, manusia harus mampu mengembangkan strategi koping yang efektif agar dapat beradaptasi, sehingga hubungan interpersonal yang dikembangkan dapat menghasilkan perubahan diri individu.
FALSAFAH KEPERAWATAN JIWA
Falsafah keperawatan adalah pandangan dasar tentamg hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan.Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Keperawatan memandang manusia sebagai mahluk holistic, sehingga pendekatan pemberian asuhan keperawatan, dilakukan melalui pendekatan humanistik, dalam arti perawat sangat menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi sesama manusia.
Keperawatan bersifat universal dalam arti dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik, dan status sosial ekonomi.
MODEL KONSEPTUAL DALAM KEPERAWATAN
Banyak ahli kesehatan jiwa memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai konsep gangguan jiwa dan bagaimana proses timbulnya gangguan jiwa. Perbedaan tersebut, dijelaskan dalam teori model konseptual kesehatan jiwa. Setiap model konseptual memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai konsep gangguan jiwa. Pandangan model psikoanalisa berbeda dengan pandangan model social, model perilaku, model eksistensial, model medical, berbeda pula dengan model stress – adaptasi. Masing-masing model memiliki pendekatan unik dalam terapi gangguan jiwa. Sebelum lebih lanjut mempelajarinya, marilah kita mengulang pengertian model konsep. Tahukah Anda definisi tersebutl? Model konseptual merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangkan serangkaian ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi, atau kejadian terhadap suatu ilmu dan perkembangannya.
1. Definisi
Banyak ahli mendefiniskan mengenai model konseptual seperti berikut ini: Model konseptual memberikan keteraturan untuk berfikir, mengobservasi dan menginterpretasi apa yang dilihat, memberikan arah riset untuk mengidentifikasi suatu pertanyaan untuk menjawab fenomena dan menunjukkan pemecahan masalah (Christensen & Kenny, 2009, hal. 29).
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan merupakan petunjuk bagi perawat untuk mendapatkan informasi agar perawat peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat dengan dan tahu apa yang harus perawat kerjakan (Brockopp, 1999, dalam Hidayati, 2009).Marriner-Tomey (2004, dalam Nurrachmah, 2010 menjelaskan bahwa, model konseptual keperawatan telah memperjelas kespesifikan area fenomena ilmu keperawatan dengan melibatkan empat konsep yaitu manusia sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konsep kedua adalah lingkungan yang bukan hanya merupakan sumber awal masalah tetapi juga meerupakan sumber pendukung bagi individu. Ketiga adalah Kesehatan menjelaskan tentang rentang sehat-sakit sepanjang siklus mulai konsepsi hingga kematian. Konsep keempat adalah keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien).
Lebih lanjut Tomey mengatakan, konseptualisasi keperawatan umumnya memandang manusia sebagai mahluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya. Cara pandang dan fokus penekanan pada skema konseptual dari setiap ilmuwan dapat berbeda satu sama lain, seperti penekanan pada sistem adaptif manusia, subsistem perilaku atau aspek komplementer.
Tujuan dari model konseptual keperawatan (Ali, 2001, hal. 98) :
Menjaga konsistensi pemberian asuhan keperawatan.
Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan kekosongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh tim keperawatan.
Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
Memberikan pedoman dalam menentukan kebijaksanaan dan keputusan.
Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap anggota tim keperawatan.
2. Model Konseptual dalam Keperawatan Jiwa
Berikut ini akan dijelaskan berbagai macam model konseptual yang dikembangkan oleh beberapa ahli diantaranya menurut:
1. Psycoanalytical (Freud, Erickson)
Merupakan model yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Psikoanalisa meyakini bahwa penyimpangan perilaku pada usia dewasa berhubungan dengan perkembangan pada masa anak.Menurut model psycoanalytical, gangguan jiwa dikarenakan ego tidak berfungsi dalam mengontrol id, sehingga mendorong terjadinya penyimpangan perilaku (deviation of Behavioral) dan konflik intrapsikis terutama pada masa anak-anak. Setiap fase perkembangan mempunyai tugas perkembangan yang harus dicapai. Gejala merupakan symbol dari konflik. Proses terapi psikoanalisa memakan waktu yang lama.
Proses terapi pada model ini menggunakan metode asosiasi bebas dan analisa mimpi transferen, bertujuan untuk memperbaiki traumatic masa lalu. Contoh proses terapi pada model ini adalah: klien dibuat dalam keadaan tidur yang sangat dalam. Dalam keadaan tidak berdaya terapis akan menggali alam bawah sadar klien dengan berbagai pertanyaan- pertanyaan tentang pengalaman traumatic masa lalu..Dengan cara demikian, klien akan mengungkapkan semua pikiran dan mimpinya, sedangkan therapist berupaya untuk menginterpretasi pikiran dan mimpi pasien.
Peran perawat dalam model psyhcoanalytical
Melakukan pengkajian keadaan traumatic atau stressor yang dianggap bermakna pada masa lalu misalnya (menjadi korban perilaku kekerasan fisik, sosial, emosional maupun seksual) dengan menggunakan pendekatan komunikasi terapeutik.
2. Interpersonal (Sullivan, Peplau)
Model ini dikembangkan oleh Harry Stack Sullivan dan Hildegard Peplau.Teori interpersonal meyakini bahwa perilaku berkembang dari hubungan interpersonal.Sullivan menekankan besarnya pengaruh perkembangan masa anak-anak terhadap kesehatan jiwa individu.Menurut konsep model ini, kelainan jiwa seseorang disebabkan karena adanya ancaman yangdapat menimbulkan kecemasan (Anxiety). Ansietas yang dialami seseorangtimbul akibat konflik saat berhubungan dengan orang lain (interpersonal), dikarenakan adanya ketakutan dan penolakan atau tidak diterima oleh orang sekitar. Lebih lanjut Sullivan mengatakan individu memandang orang lain sesuai dengan yang ada pada dirinya
Sullivan mengatakan dalam diri individu terdapat 2 dorongan yaitu:
Dorongan untuk kepuasan, berhubungan dengan kebutuhan dasar seperti: lapar, tidur, kesepian dan nafsu.
Dorongan untuk keamanan, berhubungan dengan kebutuhan budaya seperti penyesuaian norma sosial, nilai suatu kelompok tertentu.
Proses terapi
Proses terapi terbagi atas dua komponen yaitu Build Feeling Security (berupaya membangun rasa aman pada klien) dan Trusting Relationship and interpersonal Satisfaction (menjalin hubungan yang saling percaya) Prinsip dari terapi ini adalah.Mengoreksi pengalaman interpersonal dengan menjalin hubungan yang sehat. Dengan re edukasi diharapkan, klien belajar membina hubungan interpersonal yang memuaskan, mengembangkan hubungan saling percaya.dan membina kepuasan dalam bergaul dengan orang lain sehingga klien merasa berharga dan dihormati
Peran perawat dalam terapi adalah
Share anxieties (berbagi pengalaman mengenai apa-apa yang dirasakan klien dan apa yang menyebabkan kecemasan klien saat berhubungan dengan orang lain)
Therapist use empathy and relationship (Empati dan turut merasakan apa-apa yang dirasakan oleh klien). Perawat memberiakan respon verbal yang mendorong rasa aman klien dalam berhubungan dengan orang lain.
3. Social (Caplan, Szasz)
Model ini berfokus pada lingkungan fisik dan situasi sosial yang dapat menimbulkan stress dan mencetuskan gangguan jiwa(social and environmental factors create stress, which cause anxiety and symptom). Menurut Szasz, setiap individu bertanggung jawab terhadap perilakunya, mampu mengontrol dan menyesuaikan perilaku sesuai dengan nilai atau budaya yang diharapkan masyarakat.Kaplan, meyakini bahwa, konsep pencegahan primer, sekunder dan tertier sangat penting untuk mencegah timbulnya gangguan jiwa. Situasi sosial yaga dapat menimbulkan gangguan jiwa adalah kemiskinan, tingkat pendidikan yang rendah, kurangnya support systemdan koping mekanisme yang mal adaptif.
Proses terapi :
Prinsip proses terapi yang sangat penting dalam modifikasi lingkungan dan adanya support system. Proses terapi dilakukan dengan menggali support system yang dimiliki klien seperti: suami/istri, keluatga atau teman sejawat. Selain itu therapist berupaya : menggali system sosial klien seperti suasana dirumah, di kantor, di sekolah, di masyarakat atau tempat kerja.
4. Existensial (Ellis, Rogers)
Model ekistensial menyatakan bahwa gangguan perilaku atau gangguan jiwa terjadi apabila individu gagal menemukan jati dirinya dan tujuan hidupnya. Individu tidak memiliki kebanggan akan dirinya. Membenci diri sendiri dan mengalami gangguan dalam Bodi-image-nya Prinsip terapinya pada model ini adalah mengupayakan individu agar memiliki pengalaman berinteraksi dengan orang yang menjadi panutan atau sukses dengan memahami riwayat hidup orang tsb, memperluas kesadaran diri dengan cara introspeksi diri (self assessment), bergaul dengan kelompok sosial dan kemanusiaan (conducted in group), sesrta mendorong untuk menerima dirinya sendiri dan menerima kritik atau feedback tentang perilakunya dari orang lain (encouraged to accept self and control behavior). Terapi dilakukan melalui kegiatan Terapi aktivitas kelompok.
5. Supportive Therapy ( Wermon, Rockland)
Wermon dan Rockland meyakini bahwa penyebab gangguan jiwa adalah faktor biopsikososial dan respos maladaptive saat ini. Contoh aspek biologis yaitu sering sakit maag, migraine, batuk-batuk. Aspek psikologisnya mengalami banyak keluhan seperti : mudah cemas, kurang percaya diri, perasaan bersalah, ragu-ragu, pemarah. Aspek social sepeertisusah bergaul, menarik diri, tidak disukai, bermusuhan, tidak mampu mendapatkan pekerjaan, dan sebagainya. Semua hal tersebut terakumulasi menjadi penyebab gangguan jiwa. Fenomena tersebut muncul akibat ketidakmamupan dalam beradaptasi pada masalah- masalah yang muncul saat ini dan tidak ada kaitannya dengan masa lalu.
Prinsip proses terapi pada model supportif adalah menguatkan respon coping adaptif. Terapis membantu klien untuk mengidentifikasi dan mengenal kekuatan atau kemampuan serta coping yang dimiliki klien, mengevaluasi kemampuan mana yang dapat digunakan untuk alternative pemecahan masalah. Terapist berupaya menjalin hubungan yang hangat dan empatik dengan klien untuk membantu klien menemukan coping klien yang adaptif.
6. Medica (Meyer, Kraeplin)
Menurut konsep ini penyebab gangguan jiwa adalah multifactor yang kompleks yaitu aspek fisik, genetic, lingkungan dan factor social. Model medical meyakini bahwa penyimpangan perilaku merupakan manifestasi gangguan sistem syaraf pusat (SSP). Dicurigai bahwa depresi dan schizophrenia dipengaruhi oleh transmisi impuls neural, serta gangguan synaptic. Sehingga focus penatalaksanaannya harus lengkap melalui pemeriksaan diagnostic, terapi somatic, farmakologik dan teknik interpersonal.
Peran perawat dalam model medical ini adalah melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam melakukan prosedur diagnostic dan terapi jangka panjang, therapist berperan dalam pemberian terapi, laporan mengenai dampak terapi, menentukan diagnose, dan menentukan jenis pendekatan terapi yang digunakan. Medical model terus mengeksplorasi penyebab gangguan jiwa secara ilmiah.
7. Model Komunikasi
Model perilaku mengatakan bahwa, penyimpangan perilaku terjadi jika pesan yang disampaikan tidak jelas. Penyimpangan komunikasi menyangkut verbal dan non verbal, posisi tubuh, kecepatan dan volume suara atau bicara.
Proses terapi dalam model ini meliputi:
Memberi umpan balik dan klarifikasi masalah.
Memberi penguatan untuk komunikasi yang efektif.
Memberi alternatif koreksi untuk komunikasi yang tidak efektif.
Melakukan analisa proses interaksi.
8. Model Perilaku
Dikembangkan oleh H.J. Eysenck, J. Wilpe dan B.F. Skinner. Terapi modifikasi perilaku dikembangkan dari teori belajar (learning theory).Belajar terjadi jika ada stimulus dan timbul respon, serta respon dikuatkan (reinforcement).
Proses terapi:
Terapi pada model perilaku dilakukan dengan cara
Desentisasi dan relaksasi, dapat dilakukan bersamaan. Dengan teknik ini diharapkan tingkat kecenmasan klien menurunkan..
Asertif training adalah belajar mengungkapkan sesuatu secara jelas dan nyata tanpa menyinggung perasaan orang lain.
Positif training. Mendorong dan menguatkan perilaku positif yang baru dipelajari berdasarkan pengalaman yang menyenangkan untuk digunakan pada perilaku yang akan datang.
Self regulasi. Dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama melatih serangkaian standart perilaku yang harus dicapai oleh klien. Selanjutnya klien diminta untuk melakukan self observasi dan self evaluasi terhadap perilaku yang ditampilkan. Langkah terakhir adalah klien diminta untuk memberikan reinforcement (penguatan terhadap diri sendiri) atas perilaku yang sesuai.
9. Model Stress Adaptasi Roy
Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut menjadi landasan dalam melaksanakan praktik keperawatan (Roy, 1983). Lebih spesifik Roy (1986) berpendapat bahwa keperawatan sebagai ilmu dan praktik berperan dalam meningkatkan adaptasi individu dan kelompok terhadap kesehatan sehingga sikap yang muncul semakin positif.
Keperawatan memberi perbaikan pada manusia sebagai sutu kesatuan yang utuh untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan dan berespons terhadap stimulus internal yang mempengaruhi adaptasi.Jika stressor terjadi dan individu tidak dapat menggunakan “koping” secara efektif maka individu tersebut memerlukan perawatan.Tujuan keperawatan adalah meningkatkan interaksi individu dengan lingkungan, sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin meningkat.Komponen-komponen adaptasi mencakup fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan.
Adaptasi
Adaptasi adalah komponen pusat dalam model keperawatan. Didalamnya menggambarkan manusia sebagai sistem adaptif. Adaptasi mengambarkan proses koping terhadap stressor dan produk akhir dari koping. Proses adaptasi termasuk fungsi holistic bertujuan untuk mempengaruhi kesehatan secara positif yang pada akhirnya akanmeningkatkan integritas. Proses adaptasi termasuk didalamnya proses interaksi manusia dengan lingkunganyang terdiri dari dua proses. Bagian pertama dari proses ini dimulai dengan pperubahan dalam lingkungan internal dan eksternal yang membutuhkan sebuah respon. Perubahan tersebut dalam model adaptasi Roy digambarkan sebagai stressor atau stimulus fokal dan ditengahi oleh factor-faktor konstektual dan residual. Stressor menghasilkan interaksi yang biasanya disebut stress.
Bagian kedua adalah mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan respon adaptif dan inefektif.Produk adaptasi adalah hasil dari proses adaptasi dan digambarkan dalam istilah kondisi yang meningkatkan tujuan-tujuan manusia yang meliputi : kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi dan penguasaan yang disebut integritas. Kondisi akhir ini adalah kondisi keseimbangan dinamik equilibrium yang meliputi peningkatan dan penurunan respon-respon. Setiap kondisi adaptasi baru dipengaruhi oleh adaptasi yang lain, sehingga dinamik equilibrium manusia berada pada tingkat yang lebih tinggi. Jarak yang besar dari stimulus dapat disepakati dengan suksesnya manusia sebagai sistem adaptif. Jadi peningkatan adaptasi mengarah pada tingkat-tingkat yang lebih tinggi pada keadaan sejahtera atau sehat. Adaptasi kemudian disebut sebagai suatu fungsi dari stimuli yang masuk dan tingkatan adaptasi
10. Model Keperawatan
Pendekatan model keperawatan adalah model konsep yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, secaara holistik, bio,psiko,sosial dan spiritual. Fokus penangganan pada model keperawatan adalah penyimpangan perilaku, asuhan keperawatan berfokus pada respon individu terhadap masalah kesehatan yang actual dan potensial, dengan berfokus pada :rentang sehat sakit berdasarkan teori dasar keperawatan dengan intervensi tindakan keperawatan spesifik dan melakukan evaluasi hasil tindakan keperawatan. Model ini mengadopsi berbagai teori antara lain teori sistem, teori perkembangan dan teori interaksi.
Unduh Materi
Terima kasih sudah berkesempatan untuk mampir di artikel Mengenal Konsep Keperawatan Jiwa. Untuk materi lengkap tentang artikel Mengenal Konsep Keperawatan Jiwa bisa di unduh pada link berikut ini : konsepkepjiwa
Pada sebuah jaringan komputer seperti jaringan LAN, kita membutuhkan sebuah kabel jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan sebuah komputer dengan komputer lain atau dengan perangkat jaringan lainnya. Maka dari itu maimelajah.com akan membahas tentang Perbedaan dari Kabel Straight dengan Kabel Crossover. Untuk menghubungkan perangkat seperti HUB, Switch, Router dan lain sebagainya, yaitu menggunakan kabel UTP. Dimana untuk menghubungkan dua buah komputer atau menghubungkan dua buah HUB/Switch dengan kabel UTP, dapat menggunakan kabel crossover. Dan Jika menghubungkan komputer dengan HUB/Switch dapat menggunakan kabel Straight.
Selanjutnya mari kita bahas mengenai Perbedaan dari Kabel Straight dan Kabel Crossover.
Dalam pengkabelan Straight dan Crossover menggunakan standar EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B
Berikut ini perbedaan dari Kabel Straight dan Kabel Crossover
1. Kabel Straight
Kabel Straight biasanya digunakan untuk menghubungkan device dengan perangkat yang berbeda, contohnya : menghubungkan komputer dengan hub/switch, menghubungkan hub/switch dengan router
Urutan warna dari Kabel Straight itu sama antara kedua ujung baik ujung kabel a maupun ujung kabel b. Dengan urutan warna adalah sebagai berikut :
Putih Orange
Orange
Putih Hijau
Biru
Putih Biru
Hijau
Putih Cokelat
Cokelat
Kabel Straight
2. Kabel Crossover
Kabel Crossover biasanya digunakan untuk menghubungkan device atau perangkat yang sama, contohnya : menghubungkan komputer dengan komputer, menghubungkan hub/switch dengan hub/switch, menghubungkan router dengan router.
Urutan warna pengkabelan ujung a dengan ujung b berbeda, dimana ujung a menggunakan kabel straight dan ujung b menggunakan kabel crossover. Dengan urutan warna adalah sebagai berikut :
Baru-baru ini terjadi wabah pneumonitis virus di Wuhan Cina berturut-turut menyebar sebagai pandemia global, menyebabkan identifikasi spesies betacoronavirus baru. Coronavirus novel 2019, yang secara berturut-turut menunjuk 2019-nCoV kemudian SARS-CoV-2). Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai artikel COVID-19 Bayi Baru Lahir. Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas artikel tentang COVID-19 Bayi Baru Lahir.
Pengantar
Terdapat 6 spesies coronavirus, sejauh ini diketahui menyebabkan penyakit pada manusia, empat di antaranya (229E, OC43, NL63, dan HKU1). Biasanya menyebabkan gejala pilek pada subyek imunokompeten. Dua sisanya (coronavirus sindrom pernafasan akut berat – SARS-CoV – dan koronavirus sindrom pernafasan Timur Tengah – MERS-CoV -). Berasal dari zoonosis dan telah diidentifikasi sebagai agen penyebab wabah penyakit pernapasan parah akibat infeksi lintas spesies.
Pada bulan Desember 2019, sekelompok pasien dengan pneumonia berat dengan etiologi yang tidak diketahui. Yang secara epidemiologis terkait dengan pasar grosir makanan laut di Wuhan (Provinsi Hubei, Cina). Mengarah pada penemuan virus coronavirus yang sebelumnya tidak dikenal, yang awalnya ditunjuk sebagai 2019-nCoV. Agen ini mewakili anggota ketujuh dari keluarga coronaviridae yang memiliki potensi untuk menginfeksi manusia.
Sejak kemunculannya di Wuhan, meskipun ada pembatasan kuat untuk membatasi sirkulasi orang domestik. Infeksi 2019-nCoV telah dengan cepat menyebar ke seluruh China dan di seluruh dunia. Virus yang sangat menular dan mematikan ini kemudian dinamai Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan penyakit terkait “Penyakit Coronavirus 2019” (COVID-19).
Pada 11 Maret 2020, COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pada 7 April 2020, jumlah kasus yang dikonfirmasi adalah 1.250.000 di seluruh dunia (lebih dari 180 negara), dengan 69.210 kematian
Diagnosa
Penularan SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia telah dibuktikan dari subyek dengan atau tanpa gejala klinis. Penularan terutama terjadi melalui tetesan tetapi juga dapat melalui kontak kulit, transmisi faecal-oral, dan kontak permukaan okular. Virus ini dapat dideteksi dengan Reaksi Rantai Polimerase Waktu Nyata (RT-PCR) dalam cairan bronchoalveolar-lavage, dahak, air liur dan, khususnya pada penyeka nasofaring yang merupakan standar emas untuk diagnosis. Masa inkubasi COVID berkisar 2 hingga 14 hari, meskipun sebagian besar kasus menyatakan antara 3 dan 7 hari.
Pada pemeriksaan laboratorium, leukopenia dan limfositopenia adalah tipikal, sedangkan protein C-reaktif dan prokalsitonin biasanya dalam nilai normal. Temuan lain mungkin termasuk trombositopenia ringan, dan peningkatan creatine kinase, alkaline phosphatase, alanine aminotransferase, aspartate aminotransferase, dan lactate dehydrogenase.
Lesi paru ditunjukkan lebih jelas dengan CT scan dada daripada pemeriksaan X-ray; Temuan umum termasuk opacity ground-glass, multiple bilateral lobular dan konsolidasi segmental, khususnya di paru-paru perifer.
Bayi harus dicurigai memiliki SARS-CoV-2 jika mereka :
Terkait dengan wabah cluster atau terpapar kerabat yang terinfeksi SARS-CoV-2 (termasuk anggota keluarga, staf medis, dan pengunjung);
Dilahirkan oleh ibu yang diduga atau dikonfirmasi terinfeksi SARS-CoV-2 antara 14 hari sebelum melahirkan dan 28 hari setelah melahirkan;
Menunjukkan limfositopenia atau temuan pencitraan dada khas.
Penularan dan menyusui ibu-janin
Apakah penularan dapat terjadi melalui ibu-bayi secara vertikal atau ASI belum ditetapkan dengan jelas. Dalam surat penelitian baru-baru ini, Dong et al. berspekulasi kemungkinan transmisi virus janin dari ibu. Pada bayi cukup bulan, dari ibu dengan pneumonia SARS-CoV-2 dari minggu ke 34 kehamilan, mereka menemukan IgG dan IgM spesifik virus, tingkat Interleukin 6 dan 10 yang tinggi, swab nasofaring negatif dan tanpa gejala, sejak 2 jam sejak pengiriman ke 3 minggu berikutnya.
Saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan penularan vertikal dan infeksi intrauterin SARS-CoV-2 pada janin wanita yang mengalami pneumonia COVID-19 pada akhir kehamilan. Tabel 1 merangkum karakteristik klinis dari kasus-kasus yang dijelaskan dalam literatur sampai saat ini, meskipun data hanya tersedia pada ukuran sampel yang kecil. Kami juga memasukkan kasus bayi prematur yang tidak dipublikasikan yang lahir dari ibu dengan COVID-19, di Bruxelles, Belgia.
Tabel 1 Gambaran klinis neonatus yang lahir dari ibu dengan infeksi SARS-CoV-2 perinatal yang dikonfirmasi
Kami tidak dapat secara pasti menyatakan apakah operasi caesar dapat mencegah penularan dari ibu hamil dengan pneumonia COVID-19 lebih dari persalinan pervaginam, karena data yang kurang.
Namun, hipoksemia dan demam ibu yang disebabkan oleh infeksi parah dapat menyebabkan gawat janin, kelahiran prematur dan risiko lainnya. Oleh karena itu, pemindaian morfologi terperinci pada usia kehamilan 18-24 minggu diindikasikan untuk wanita hamil yang diduga, kemungkinan atau dikonfirmasi infeksi COVID-19.
Gambaran klinis pada bayi baru lahir dan bayi
Gambaran klinis bayi baru lahir yang terinfeksi. Terutama bayi prematur, mungkin tidak spesifik dan termasuk sindrom gangguan pernapasan akut, ketidakstabilan suhu, disfungsi gastrointestinal dan kardiovaskular. Semua bayi dengan dugaan COVID-19 harus diisolasi dan dipantau, apakah bergejala atau tidak
Tabel 2 Gambaran klinis bayi dengan COVID-19 yang dikonfirmasi
Tiga bayi pertama dengan COVID-19 (usia: 17 hari, 5 hari, 30 hari), dilaporkan dalam ulasan singkat oleh Lu et al. tidak termasuk dalam tabel ini karena dijelaskan dalam bahasa Cina: mereka semua mengalami sesak napas, intoleransi susu dan demam; tanda vital mereka stabil dan gejalanya ringan.
Surat kabar melaporkan kasus lain bayi dengan COVID-19 di Italia Utara pada bulan Maret 2020 tanpa perlu perawatan intensif; mereka tidak dimasukkan dalam tabel karena mereka belum dilaporkan dalam literatur medis.
Pengendalian dan perawatan infeksi
Ketika menangani ibu yang diduga atau dikonfirmasi terinfeksi, ruang bersalin atau ruang operasi harus dipersiapkan secara khusus, lebih disukai dengan tekanan negatif bila tersedia dokter harus mengenakan alat pelindung diri (APD) yang memadai. Jika bayi baru lahir tidak menunjukkan gejala setelah lahir dan tes ibu yang dicurigai negatif untuk SARS-CoV-2, bayi baru lahir dapat tinggal bersama ibu; jika swab hidung ibu positif untuk SARS-CoV-2 dan karantina ibu diperlukan, tetesan ketat / tindakan pencegahan kontak diperlukan.
Banyak pedoman merekomendasikan bayi yang baru lahir untuk diisolasi di unit neonatologi COVID-19 yang ditunjuk sampai dibersihkan, meskipun beberapa mengizinkan kamar bayi di kamar ibu dengan langkah-langkah pengendalian infeksi karena (seperti jarak 2-m dari tempat tidur ke tempat tidur dan tetesan / tindakan pencegahan kontak sementara menyusui). Tes SARS-CoV-2 harus dilakukan setelah lahir: semua bayi baru lahir yang kemungkinan atau dikonfirmasi laboratorium dengan SARS-CoV-2 harus diisolasi atau digabungkan dalam satu ruangan (jika mungkin) selama setidaknya 14 hari. Ruang karantina harus dilengkapi dengan sistem siklus udara yang terisolasi dan, mengingat SARS-CoV-2 infektivitas tinggi, direkomendasikan ruang isolasi tekanan negatif, walaupun jarang tersedia. Langkah-langkah pengendalian infeksi standar dan tambahan harus segera diimplementasikan, seperti kebijakan pembatasan pengunjung dan jalur yang dilindungi
Unduh Materi
Terima kasih sudah mengunjungi artikel COVID-19 Bayi Baru Lahir. Semoga artikel COVID-19 Bayi Baru Lahir dapat membantu dalam mengenal Covid-19. Untuk materi lengkapnya dapat diuduh pada link berikut ini : COVID-19
Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas tentang Perbedaan Fungsi dari Masing-Masing Warna pada Kabel Jaringan UTP. Dimana Kabel UTP tidak asing lagi bagi orang yang bergerak di bidang IT. UTP atau Unshielded Twisted Pair adalah kabel sebagai salah satu media transmisi dalam jaringan Local Area Network (LAN). Kabel UTP terbuat dari bahan penghantar tembaga, isolasi dari plastik serta terbungkus oleh bahan isolasi yang bisa melindungi dari api serta kerusakan fisik
Kabel ini terdiri dari empat pasang yang saling berbelit, yang masing-masing pasangnya mempunyai warna berbeda-beda. Kabel ini tidak mempunyai pelindung dari interferensi elektromagnetik, akan tetapi kabel ini banyak dipakai sebab harganya yang murah serta fungsinya yang sesuai dengan standar yang diterapkan.
Setiap warna pada kabel ini tersimpan kegunaan yang berbeda-beda sebagai media transmisi data. Kebanyakan orang sudah mengetahui bahwa fungsi kabel UTP sebagai media pengantar informasi dalam sebuah jaringan komputer yang menghubungkan antara komputer dengan Modulator Demulator (modem) maupun antara komputer satu dengan komputer lainnya dalam satu area jaringan.
Terdapat 8 warna pada kabel UTP yang dimana masing-masing warna mempunyai perbedaan fungsi. Berikut ini merupakan fungsi dan kegunaan dari setiap warna pada kabel UTP :
Fungsi Warna Kabel UTP
Orange : Kabel berwarna Orange berfungsi sebagai media penghantar paket data
Putih Orange : Kabel berwarna Putih Orange berfungsi sebagai media penghantar paket data
Hijau : Kabel berwarna Hijau berfungsi sebagai media penghantar paket data
Putih Hijau : Kabel berwarna Putih Hijau sebagai media penghantar paket data
Biru : Kabel berwarna Biru sebagai media penghantar paket suara
Putih Biru : Kabel berwarna Putih Biru sebagai penghantar paket suara
Cokelat : Kabel berwarna Cokelat berfungsi untuk menghantarkan tegangan DC
Putih Cokelat : Kabel berwarna Putih Cokelat berfungsi untuk menghantarkan tegangan DC
Demikian pembahasan singkat tentang Perbedaan Fungsi dari Masing-Masing Warna pada Kabel Jaringan UTP semoga aritkel ini dapat membantu dalam memahami tentang jaringan komputer terutama mengenai perbedaan dan fungsi dari warna kabel UTP.
Maimelajah.com akan mengulas tentang Mengenal Perkembangan Keperawatan Jiwa, perkembangan keperawatan jiwa dimulai sejak jaman peradaban. Pada masa ini suku bangsa Yunani dan Arab percaya bahwa gangguan jiwa disebabkan karena tidak berfungsinya organ otak. Pengobatan pada masa ini telah mengabungkan berbagai pendekatan pengobatan seperti: memberikan ketenangan, mencukupi asupan gizi yang baik, melaksanakan kebersihan badan yang baik, mendengarkan musik dan melakukan aktivitas rekreasi.
Perkembangan keperawatan jiwa pada abad 21 lebih menekankan pada upaya preventif melalui pengembangan pusat kesehatan mental, praktek mandiri, pelayanan di rumah sakit dan pelayanan day care serta mengidentifikasi pemberian asuhan keperawatan pada kelompok berisiko tinggi dan pengembangan sistem management patient care dengan pendekatan multi disipliner.
Ayo kita langsung saja bahas mengenai artikel Mengenal Perkembangan Keperawatan Jiwa berikut ini :
Perkembangan keperawatan jiwa di dunia
1. Masa Peradaban
Masa ini dimulai antara tahun 1770 sampai dengan tahun 1880, ditandai dengan dimulainya pengobatan terhadap pasien gangguan mental. Para masa ini, suku bangsa Yunani, Romawi maupun Arab percaya bahwa gangguan mental (emosional) diakibatkan karena tidak berfungsinya organ pada otak. Pengobatan yang digunakan pada masa ini telah mengabungkan berbagai pendekatan pengobatan seperti: memberikan ketenangan, mencukupi asupan gizi yang baik, melaksanakan kebersihan badan yang baik, mendengarkan musik dan melakukan aktivitas rekreasi.
Hippocrates bapak kedokteran abad 7 SM, menerangkan bahwa perubahan perilaku atauwatak dan gangguan mental disebabkan karena adanya perubahan 4 cairan tubuh atauhormon, yang dapat menghasilkan panas, dingin, kering dan kelembaban. seorang Dokter Yunani Galen, mengatakan ada hubungan antara kerusakan pada otak dengan kejadian gangguan mental dan perubahan emosi. Pada masa itui suku bangsa Yunani telah menggunakan sistem perawatan yang modern dimana telah digunakannya kuil sebagai rumah sakit dengan lingkungan yang bersih, udara yang segar, sinar matahari dan penggunaan air bersih. Untuk menyembuhkan pasien dengan penyakit jiwa/gangguan mental pasien diajak untuk melakukan berbagai aktifitas seperti bersepeda, jalan-jalan, dan mendengarkan suara air terjun, musik yang lembut dll.
2. Masa Pertengahan
Masa ini merupakan periode pengobatan modern pasien gangguan jiwa. Bapak Psikiatric Perancis Pinel, menghabiskan sebahagian hidupnya untuk mendampingi pasien gangguan jiwa. Pinel menganjarkan pentingnya hubungan pasien-dokter dalam “pengobatan moral”. Tindakan yang diperkenalkan nya adalah menerapkan komunikasi dengan pasien, melakukan observasi perilaku pasien dan melakukan pengkajian riwayat perkembangan pasien.
3. Abad 18 dan 19
William Ellis seorang praktisi kesehatan mengusulkan perlunya pendamping yang terlatih dalam merawat pasien dengan gangguan jiwa. Pada tahun 1836, William Ellismempublikasikan Treatise on Insanity yaitu pentingnya pendamping terlatih bagi pasien gangguan jiwa karena pendamping terlatih rterbukti efektif didalam memberikan ketenangan dan harapan yang lebih baik bagi kesembuhan pasien. Bejamin Rush bapak Psikiatric Amerika tahun 1783, menulis tentang pentingnya kerja sama dengan rs jiwa dalam memberikan bantuan kemanusiaan terhadap pasien gangguan jiwa. Pada tahun Tahun 1843, Thomas Kirkbridge mengadakan pelatihan bagi dokter di rumah sakit Pennsylvania mengenai cara merawat pasien gangguan jiwa. Tahun 1872, didirikannya pertama kali sekolah perawat di New England Hospital Women’sHospital Philadelphia, tetapi tidak untuk pelayan pskiatrik.
Tahun 1882 didirikannya pendidikan keperawatan jiwa pertama di McLean Hospital diBelmont, Massachusetts. Dan pada tahun 1890 diterimanya lulusan sekolah perawat bekerja sebagai staff keperawatan di rumah sakit jiwa. Diakhir abad 19 terjadi perubahan peran perawat jiwa yang sangat besar, dimana peran tersebut antara lain menjadi contoh dalam pengobatan pengobatan pskiatrik seperti, menjadi bagian dari tim kesehatan, mengelola pemberian obat penenang dan memberikan hidroterapi (terapi air).
4. Keperawatan Jiwa di Abad 20
Keperawatan jiwa pada abad ini ditandai dengan terintegrasinya materi keperawatan psikiatrik dengan mata kuliah lain. Pembelajaran dilaksanakan melalui pembelajaran teori, praktek dilaboratorium, praktek klinik di RS dan Masyarakat. Tingkat pendidikan yang ada pada abad ini adalah D.III, Sarjana, Pasca Sarjana dan Doktoral.
Fokus pemberian asuhan keperawatan jiwa pada abad 21 adalah mengembangkan asuhan keperawatan berbasis komunitas dengan menekankan upaya preventif melalui pengembangan pusatkesehatan mental, praktek mandiri, pelayanan di rumah sakit, pelayanan day care (perawatan harian) yaitu pasien tidak dirawat inap hanya rawat jalan,kunjungan rumah dan hospice care (ruang rawat khusus untuk pasien gangguan jiwa yang memungkinkan pasien berlatih untuk meningkatkan kemampuan diri sebelum kembali ke masyarakat). Selain itu dilakukan identifikasi dan pemberian asuhan keperawatan pada kelompok berisiko tinggi berupa penyuluhan mengenai perubahan gaya hidup yang dapat mengakibatkan masalah gangguan kesehatan jiwa. Selain itu dikembangkan pula sistem management pasien care dimana peran seorang manager adalah mengkoordinasikan pelayanan keperawatan dengan menggunakan pendekatan multidisipliner
Perkembangan Keperawatan Jiwa di Indonesia
1. Masa Penjajahan Belanda
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat merupakan penduduk pribumi yang disebut Velpeger dengan dibantu Zieken Oppaser sebagai penjaga orang sakit.Tahun 1799 pemerintah kolonial Belanda mendirikan Rumah Sakit Binen Hospital di Jakarta, Dinas Kesehatan Tentara dan Dinas Kesehatan Rakyat yang bertujuan untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda. Jenderal Daendels juga mendirikan rumah sakit di Jakarta, Surabaya dan Semarang, tetapi tidak diikuti perkembangan profesi keperawatan, karena tujuannya hanya untuk kepentingan tentara Belanda.
2. Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)
Gubernur Jenderal Inggris ketika itu dijabat oleh Raffles sangat memperhatikan kesehatan rakyat. Berangkat dari semboyannya yaitu kesehatan adalah milik setiap manusia, ia melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki derajat kesehatan penduduk pribumi antara lain melakukan pencacaran umum, cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa dan kesehatan para tahanan
Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda, kesehatan penduduk Indonesia menjadi lebih baik. Pada tahun 1819 didirikanlah RS. Stadverband di Glodok Jakarta dan pada tahun 1919 dipindahkan ke Salemba yang sekarang bernama RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Antara tahun 1816 hingga 1942 pemerintah Hindia Belanda banyak mendiirikan rumah sakit di Indonesia. Di Jakarta didirikanlah RS. PGI Cikini dan RS. ST Carollus. Di Bandung didirikan RS. ST. Boromeus dan RS Elizabeth di Semarang. Bersamaan dengan itu berdiri pula sekolah-sekolah perawat.
3. Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)
Pada masa penjajahan Jepang, perkembangan keperawatan di Indonesia mengalami kemundurandan merupakan zaman kegelapan,Pada masa itu, tugas keperawatan tidak dilakukan oleh tenaga terdidik dan pemerintah Jepang mengambil alih pimpinan rumah sakit. Hal ini mengakibatkan berjangkitnya wabah penyakit karena ketiadaan persediaan obat.
4. Zaman Kemerdekaan
Empat tahun setelah kemerdekaan barulah dimulai pembangunan bidang kesehatan yaitu pendirian rumah sakit dan balai pengobatan. Pendirian sekolah keperawatan dimulai pertama kali tahun 1952 dengan didirikannya Sekolah Guru Perawat dan sekolah perawat setingkat SMP. Tahun 1962 didirikan Akademi Keperawatan milik Departemen Kesehatan di Jakarta bertujuan untuk menghasilkan Sarjana Muda Keperawatan. Tahun 1985 merupakan momentum kebangkitan keperawatan di Indonesia, karena Universitas Indonesia mendirikan PSIK (Program Studi Ilmu Keperawatan) di Fakultas Kedokteran. Sepuluh tahun kemudian PSIK FK UI berubah menjadi Fakultas Ilmu Keperawatan.Setelah itu berdirilah PSIK-PSIK baru seperti di Undip, UGM, UNHAS dll.
Daftar Pustaka
FIK UI & WHO, 2006. Modul Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa (MPKP), Jakarta: Tidak diterbitkan
Keliat, B.A., dkk. 2005. Modul Basic Course Community Mental-Psychiatric Nursing. Jakarta: Tidak diterbitkan
Ralph S.S., Rosenberg, M.C., Scroggins, L., Vassallo, B., Warren, J., 2005, Nursing Diagnoses : Definitions & Classification, NANDA International, Philadelphia
Rawlins, R.P., Heacoch, P.E., 1993, Clinical Manual of Psychiatric Nursing, Mosby Year Book, Toronto
Rawlins, R.P., Williams,S.R., Beck, C.M.,1993, Mental Health Psychiatric Nursing a Holistic Life Cicle Approach, Mosby Year Book, London
Stuart, G.W., Laraia, M.T., 1998, Principles and Practice of Psychiatric Nursing, 6th Edition, Mosby, St. Louis
Stuart, Gall Wiscart and sundeen, Sandra J. Pocket guide to psychiatric nursing
(2 nd. Ed) Mosby Year Book, St. Louis, baltimore. Boston Chicago. London. Sydney. Toronto.
Stuat, G.W., Sundeen, S.J., 1998, Keperawatan Jiwa, Buku Saku, Terjemahan Hamid, A.S., Edisi 3, EGC, Jakarta
TIM Jiwa FIK UI. 1999. Kumpulan Proses Keperawatan Masalah Keperawatan Jiwa. Jakarta: Bagian Keperawatan Jiwa Komunitas FIK UI, tidak diterbitkan
Townsend, M.C. 1998. Diagnosis Keperawatan pada Keperawatan Psikiatri: Pedoman untuk Pembuatan Rincian Perawatan, Jakarta: EGC
Terima kasih sudah mampir di artikel kami yang berjudul Mengenal Perkembangan Keperawatan Jiwa. Semoga artikel Mengenal Perkembangan Keperawatan Jiwa dapat bermanfaat untuk kita dalam memahami tentang keperawatan jiwa.
Sebelumnya kita sudah membahas tentang Definisi, Karakteristik, Fungsi dan Komponen Pendukung Jaringan LAN. Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas apa saja kelebihan dan kekurangan dari pada jaringan LAN.
Sebelum kita membahas tentang kelebihan dan kekurangan jaringan LAN. Terlebih dahulu apa itu Jaringan Komputer? Jaringan Komputer adalah suatu sistem yang didalamnya terdiri dari dua atau lebih perangkat komputer serta perangkat-perangkat lainnya dibuat atau dirancang untuk dapat bekerja sama dengan tujuan agar dapat berkomunikasi, mengakses informasi, meminta serta memberikan layanan atau service antara komputer satu dengan yang lainnya. Jaringan LAN sendiri adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencangkup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil lainnya.
Dengan menggunakan jaringan LAN anda dapat dengan mudah berbagi resource dengan komputer lain. Hal ini sangatlah efisien, selain menghemat biaya pengeluaran, sebab anda tidak perlu menambah perangkat seperti printer, scanner atau media penyimpanan untuk setiap komputer. Dengan membeli satu perangkat anda dapat membagi perangkat tersebut untuk dapat diakses pada komputer lainnya dalam satu jaringan LAN
Disamping berbagi perangkat, anda juga dapat berbagi aplikasi software dengan perangkat lainnya
Data Terpusat
data terpusat
Dengan menggunakan server, data pada seluruh komputer yang terhubung pada jaringan LAN tersimpan pada satu tempat yaitu server. Hal ini mempermudah user dalam mengakses file yang dimiliki komputer lain. Selain itu dengan menggunakan server, mempermudah dalam melakukan backup data jika terjadi kesalahan dan menyebabkan terhapusnya data pada komputer user
Apabila sebuah data dibagikan dalam suatu jaringan, sehingga user yang tidak memiliki akses cuma dapat melihat data saja, namun berbeda jika user yang diberikan akses maka user tersebut dapat melakukan pengeditan data.
#Kekurangan Jaringan LAN
Keamanan yang Rentan
Pada jaringan komputer keamanan merupakan hal yang sangan penting. Pada jaringan LAN admin berperan penting dalam mencegah user yang tidak berkepentingan dapat mengakses data pada suatu jaringan
Faktor lainnya yang sangat mempengaruhi keamanan jaringan adalah user sendiri, tidak menutup kemungkinan user yang terdapat pada jaringan tidak bertanggung jawab dalam menjaga kerahasiaan password yang dimiliki, atau password yang dimiliki mudah ditebak sehingga menyebabkan user yang tidak diinginkan dapat masuk ke dalam jaringan
Masalah pada Server Pusat
Infeksi virus merupakan salah satu masalah yang terjadi. Kenapa demikian, karna jika server pusat terinfeksi virus dapat meyebabkan menyebarkan ke seluruh komputer client yang terdapat dalam satu jaringan LAN.
Demikian pembahasan tentang Kelebihan dan Kekurangan Jaringan LAN. Semoga dapat membantu dalam memahami mengenai Jaringan LAN itu sendiri.
Halo teman-teman berjumpa lagi dengan maimelajah.com, pada saat ini dunia sedang mengalami suatu pandemi yang menjangkit seluruh dunia. Pandemi Corona Virus atau bisa juga disebut dengan Covid-19, maka dari itu maimelajah.com akan mencoba membahas jurnal tentang Covid-19 Bayi Baru Lahir 28 Hari yang terjadi di tiongkok. Ayo kita simak penjelasan singkat tentang Covid-19 Bayi Baru Lahir 28 Hari berikut ini :
Abstrak
Studi sebelumnya menggambarkan fitur klinis Covid-19 pada orang dewasa dan bayi di bawah 1 tahun. Sedikit yang diketahui tentang fitur, hasil dan potensi penularan intrauterin pada bayi baru lahir yang berusia 28 hari atau kurang. Melalui pencarian sistematis, kami mengidentifikasi 4 infeksi pada bayi baru lahir di Cina pada 13 Maret. Rentang usia adalah 30 jam hingga 17 hari.
Tiga adalah laki-laki. Dua bayi yang baru lahir mengalami demam, 1 sesak napas, 1 batuk, dan tidak ada sindrom. Perawatan suportif diberikan untuk semua 4 bayi yang baru lahir. Tidak diperlukan perawatan unit intensif atau ventilasi mekanis. Tidak ada yang memiliki komplikasi parah. Tiga bayi yang baru lahir pulih pada akhir penelitian ini dan telah dipulangkan dengan 16, 23, dan 30 hari tinggal di rumah sakit. Semua 4 ibu terinfeksi oleh SARS-CoV-2, 3 menunjukkan gejala sebelum dan 1 setelah melahirkan.
Operasi caesar digunakan untuk semua 4 ibu, 3 di rumah sakit level III dan 1 di rumah sakit level II. Tiga bayi yang baru lahir dipisahkan dari ibu segera setelah dilahirkan dan tidak disusui. Singkatnya, bayi yang baru lahir rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2. Gejala pada bayi baru lahir lebih ringan dan hasilnya kurang parah dibandingkan dengan orang dewasa. Transmisi vertikal intrauterin dimungkinkan tetapi bukti langsung masih kurang.
Pendahuluan
Wabah penyakit coronavirus 2019 (Covid-19) menyebar dengan cepat. Pada 31 Januari, Organisasi Kesehatan Dunia mendeklarasikan Covid-19 sebagai darurat kesehatan publik yang menjadi perhatian internasional. Pada 13 Maret, Covid-19 telah dikonfirmasi di 127 negara dengan 145.166 kasus dan 5.428 kematian di seluruh dunia.
Pada tahap awal epidemi, orang dewasa yang lebih tua dilaporkan lebih mungkin terinfeksi. Selanjutnya, infeksi pada bayi di bawah 1 tahun dan anak-anak dilaporkan. Sampai saat ini, sedikit yang diketahui tentang infeksi pada bayi baru lahir. Selain itu, data mengenai transmisi intrauterin langka. Kami mengidentifikasi semua bayi baru lahir yang terinfeksi di Cina pada 13 Maret dan menggambarkan fitur klinis, pengobatan, hasil dan potensi penularan intrauterin.
Metode
Sumber data
Untuk penelitian retrospektif ini, kami mengidentifikasi semua infeksi neonatal SARS-CoV-2 antara 8 Desember 2019 dan 13 Maret 2020 di Cina. Ringkasan jumlah infeksi baru dirilis oleh Komisi Kesehatan Nasional setiap hari di Cina. Kami secara sistematis mengeksplorasi semua 81.026 kasus yang dikonfirmasi laboratorium pada 13 Maret, seperti yang dijelaskan sebelumnya. Singkatnya, kami mengambil data ringkasan dari pemerintah pusat dan departemen kesehatan setempat dan melakukan skrining untuk bayi baru lahir <28 hari.
Rumah sakit setempat, kantor administrasi dan keluarga pasien diwawancarai melalui telepon atau alat komunikasi online. Studi ini disetujui oleh dewan peninjau kelembagaan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Wuhan. Informed consent dicabut sebagai bagian dari penyelidikan wabah kesehatan masyarakat.
Pengumpulan data
Data tentang demografi, awitan penyakit, diagnosis, pengobatan, dan hasil dikumpulkan menggunakan formulir standar. Untuk menganalisis potensi penularan intrauterin, onset penyakit ibu (gejala, waktu timbulnya gejala relatif terhadap kelahiran), diagnosis, pertalian Wuhan (tinggal di atau mengunjungi Wuhan, atau langsung menghubungi pengunjung dari Wuhan), pengiriman (metode pengiriman, tingkat rumah sakit, perlindungan tingkat, usia kehamilan saat melahirkan), kontak ibu-anak (pemisahan, menyusui) dikumpulkan.
Definisi infeksi SARS-CoV-2
Untuk mendeteksi infeksi neonatal, apusan nasofaring atau kapas dikumpulkan selama rawat inap. Reaksi rantai polimerase real-time kuantitatif digunakan sesuai dengan protokol yang direkomendasikan.
Untuk ibu dari bayi yang baru lahir, CT scan digunakan untuk skrining pendahuluan. Hasil abnormal termasuk opacity ground-glass dan shadowy patchy bilateral. Diduga infeksi didefinisikan sebagai hasil abnormal pada pemindaian CT ditambah dengan gejala klinis yang khas, termasuk demam, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, sesak napas, produksi dahak. Penyeka nasofaring dikumpulkan untuk mendeteksi asam nukleat SARS-CoV-2. Konfirmasi infeksi pada ibu didasarkan pada tes asam nukleat.
Hasil
Berdasarkan sumber data yang kami gunakan dalam penelitian retrospektif ini, 4 infeksi neonatal yang dikonfirmasi dengan asam nukleat diidentifikasi melalui pencarian sistematis dan komprehensif di antara 81.026 kasus yang dikonfirmasi di Cina pada 13 Maret ( tabel 1 ). Semua 4 pasien dirawat di rumah sakit. Tiga adalah laki-laki. Rentang usia adalah 30 jam hingga 17 hari.
Tabel 1 : karakteristik pasien
TABEL
Tabel 2 : Perawatana dan gejala
Karakteristik dari 4 infeksi neonatal asam nukleat yang dirawat di rumah sakit
Dua bayi yang baru lahir mengalami demam, 1 sesak napas, 1 batuk, dan tidak ada sindrom yang terlihat. Permulaan penyakit terjadi di rumah sakit untuk 2 bayi baru lahir dan rumah untuk 2 bayi baru lahir. Dua bayi yang baru lahir berada di isolasi dan 2 tidak di isolasi pada saat timbulnya penyakit.
Deteksi asam nukleat dilakukan menggunakan penyeka nasofaring untuk 2 bayi yang baru lahir dan penyeka anals untuk 2 bayi yang baru lahir. Empat bayi baru lahir dinyatakan positif dalam deteksi asam nukleat. CT scan dilakukan pada 3 bayi baru lahir. Semua menunjukkan peningkatan tanda paru-paru. Waktu antara tanggal masuk / gejala dan diagnosis adalah 0-2 hari.
Perawatan suportif diberikan untuk semua 4 bayi yang baru lahir. Tidak diperlukan perawatan unit intensif atau ventilasi mekanis. Tidak ada yang memiliki komplikasi parah. Tiga bayi baru lahir dianggap pulih setelah dua tes asam nukleat negatif berturut-turut (dipisahkan oleh ≥24 jam). Menginap di rumah sakit masing-masing adalah 16, 23, dan 30 hari.
Semua 4 bayi bayi baru lahir didiagnosis terinfeksi. Tiga ibu menunjukkan gejala sebelum melahirkan dan 1 setelah melahirkan. Gejala yang paling umum pada ibu adalah demam, diikuti batuk, penurunan nafsu makan, dan intoleransi minyak. CT scan dilakukan untuk semua 4 ibu, dengan 3 sebelum dan 1 setelah melahirkan. Temuan abnormal dilaporkan untuk semua ibu. Deteksi asam nukleat dilakukan untuk semua 4 ibu, dengan 3 setelah melahirkan dan 1 sebelum pengiriman. Semua 4 ibu dinyatakan positif asam nukleat.
Operasi caesar digunakan untuk semua 4 ibu, 3 di rumah sakit level III dan 1 di rumah sakit level II. Tingkat perlindungan adalah III untuk 3 ibu dan II untuk 1 ibu. Tiga bayi yang baru lahir dipisahkan dari ibu segera setelah dilahirkan dan tidak disusui; satu neonatus belum dipisahkan dari ibu dan disusui selama 16 hari sampai timbulnya gejala.
Diskusi
Berdasarkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, 4 infeksi asam nukleat yang dikonfirmasi diidentifikasi pada bayi baru lahir.
Gejala infeksi neonatal umumnya ringan dibandingkan dengan pasien dewasa. Tidak ada komplikasi klinis yang parah atau kematian yang dilaporkan, dibandingkan dengan tingkat kematian 4% -15% pada orang dewasa. Perhatikan bahwa bayi <1 tahun juga menunjukkan gejala ringan atau tidak ada dan jarang komplikasi parah. Sangat menggembirakan bahwa bayi baru lahir dan bayi tampaknya kurang rentan terhadap SARS-CoV-2. Di sisi lain, gejala ringan atau tidak ada pada yang termuda membuat sulit untuk mendeteksi dan mencegah penularan lebih lanjut.
Jumlah infeksi neonatal adalah 4, dibandingkan dengan 9 infeksi pada bayi berusia antara 28 hari dan 1 tahun. Secara proporsional, tingkat infeksi mungkin secara signifikan lebih tinggi pada bayi baru lahir daripada bayi. Peluang paparan yang berbeda dapat menjelaskan perbedaan, jika ada, antara tingkat infeksi, tetapi rute penularan juga mungkin berbeda. Ada kemungkinan bahwa penularan vertikal adalah rute tambahan untuk infeksi neonatal, meskipun penelitian sebelumnya terhadap 6 wanita hamil tidak menemukan bukti langsung.
Temuan penelitian ini mendukung potensi penularan intrauterin.
Semua 4 bayi yang baru lahir dilahirkan melalui operasi caesar dan 3 berada di bawah perlindungan tingkat III. Kemungkinan penularan ibu-ke-bayi intrapartum dengan persalinan pervaginam tidak termasuk. Kecuali untuk Pasien 2 yang memiliki kontak dengan pengunjung yang terinfeksi, semua 3 bayi baru lahir lainnya di isolasi ketika gejala terjadi. Tidak ada kontak ibu-anak atau menyusui di 3 bayi yang baru lahir. Waktu antara kelahiran dan diagnosis terbatas, berkisar antara 30 jam dan 5 hari. Secara keseluruhan, kemungkinan infeksi melalui cara selain penularan dalam kandungan dianggap rendah. Namun, ada penjelasan lain untuk infeksi neonatus.
Pertama, kemungkinan infeksi nosokomial tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan.
Kedua, swab nasofaring dan anals tidak dapat secara langsung menunjukkan infeksi intrauterin, dan tidak ada partikel virus yang ditemukan dalam cairan ketuban atau darah tali pusat dari 6 pasien.
Ketiga, jumlah infeksi neonatal kecil meskipun identifikasi yang tidak lengkap dimungkinkan. Keempat, SARS-CoV, coronavirus lain dengan urutan genom yang serupa, tidak ditemukan ditransmisikan secara vertikal. Diperlukan penelitian lebih lanjut.
Ada batasan untuk penelitian ini.
Pertama, meskipun pencarian sistematis dan komprehensif dilakukan untuk infeksi SARS-CoV-2 pada bayi baru lahir <28 hari, identifikasi kasus yang tidak lengkap adalah mungkin.
Kedua, penelitian ini mengidentifikasi sebagian besar pasien bergejala. Namun, infeksi asimptomatik ada untuk Covid-19 [ 8 , 15 ].
Ketiga, sampel jaringan intrauterin tidak dikumpulkan untuk 5 bayi yang baru lahir ini. Deteksi langsung SARS-CoV-2 tidak dimungkinkan dalam penelitian ini.
Singkatnya, bayi yang baru lahir rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2. Gejala pada bayi baru lahir lebih ringan dan hasilnya kurang parah dibandingkan dengan orang dewasa. Transmisi vertikal intrauterin dimungkinkan tetapi bukti langsung masih kurang.
Unduh Jurnal
Terima Kasih sudah membaca artikel Covid-19 Bayi Baru Lahir 28 Hari. Untuk materi lengkap tentang Covid-19 Bayi Baru Lahir 28 Hari terdapat 2 versi.
Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas Jaringan Komputer LAN (Local Area Network). Jaringan Komputer adalah suatu sistem yang didalamnya terdiri dari dua atau lebih perangkat komputer serta perangkat-perangkat lainnya dibuat atau dirancang untuk dapat bekerja sama dengan tujuan agar dapat berkomunikasi, mengakses informasi, meminta serta memberikan layanan atau service antara komputer satu dengan yang lainnya. Terdapat beberapa jenis jaringan, salah satunya yang jenis jaringan berdasarkan letak geografis adalah LAN (Local Area Network).
Jenis jaringan lain yang ditinjau dari letak geografisnya diantaranya ada PAN, MAN, dan WAN
Local Area Network atau sering disebut dengan LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencangkup wilayah kecil, seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil lainnya. Ada juga pendapat lainnya dari para ahli mengenai jaringan LAN sendiri diantaranya :
jaringan lan
Bonnie Suherman Menurut Bonnie Suherman, LAN adalah sebuah jaringan yang terbatas pada ruangan tunggal dalam satu gedung atau menghubungkan beberapa gedung dalam satu area geografis tertutup
Angga Wibowo Menurut Angga Wibowo, LAN adalah sebuah jaringan yang bersifat pribadi atau Local. Pada umumnya jaringan LAN digunakan dalam ruang lingkup yang kecil, seperti dalam suatu kantor, kampus, dan lingkungan lainnya
Teguh Wahyono Teguh Wahyono mendefinisikan Jaringan LAN sebagai sebuah jaringan komputer yang bersifat lokal, yang memiliki cakupan wilayah yang tidak terlalu besar. Jaringan LAN ini hanya memiliki cakupan wilayah dengan radius sekitar 20 km saja atau lebih sempit
Arief Ramadhan Pengertian LAN menurut Arief Ramadhan adalah sebuah jaringan komputer yang memiliki area cakupan terbatas pada area atau lokasi tertentu saja
Agus J. Alam LAN adalah suatu jaringan yang terdiri dari sati komputer atau lebih, yang terdapat di dalam suatu lokasi tertentu
LAN umumnya digunakan untuk berbagi resource dalam satu gedung. LAN dapat berdiri sendiri tanpa terhubung dengan jaringan luar atau internet. Apabila LAN dihubungkan dengan beberapa LAN lainnya maka terbentuk sebuah jaringan yang dinamakan Metropolitan Area Network (MAN)
Dalam membangun sebuah LAN terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, diantaranya : Menggunakan Metode Wired (Kabel), Wireless (Tanpa Kabel), dan bisa juga menggunakan dua metode Wired dan Wireless. LAN dengan menggunakan metode Wired dibangun dengan menggunakan Ethernet dan untuk metode Wireless menggunakan sinyal Wi-Fi
#Karakteristik LAN
LAN memiliki beberapa karakteristik yang membedakan dengan jaringan MAN (Metropolitan Area Network) ataupun WAN (Wide Area Network), diantaranya :
LAN berada dalam ruang lingkup geografis yang lebih kecil (Area kantor, gedung, sekolah, kampus, dan rumah)
LAN memiliki kecepatan perpindahan data yang tinggi
LAN juga dapat berfungsi dengan baik tanpa adanya jalur internet
Pada dasarnya jaringan LAN mempunyai beberapa fungsi, diantaranya :
Untuk menghubungkan beberapa komputer dalam suatu wilayah yang kecil
Untuk melakukan komunikasi antar komputer dan perangkat dalam satu jaringan
Untuk dapat mempercepat proses pertukaran data antar komputer dalam satu jaringan
Dapat menghemat biaya operasional karena perangkat dalam satu jaringan dapat dipakai bersama-sama, misalnya : share printer, server dan lain sebagainnya
#Komponen LAN
LAN terdiri dari beberapa komponen dasar diantarannya :
Komponen Hardware : Workstation/ Personal Computer (PC), Server, Kabel, Network Interface Card (NIC), HUB/Switch, Bridge, Repeater, dan Router
Komponen Software : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan
Brainware : administrator dan pengelola jaringan
Demikian penjelasan singkat tentang LAN. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan dalam mengenal Jaringan LAN. Untuk Kelebihan dan Kekurangan Jaringan LAN kita bahas pada artikel selanjutnya.
Format Asuhan Keperawatan Jiwa untuk mengkaji kesehatan jiwa seseorang. Kali ini maimelajah.com akan memberikan contoh format terbaru. Untuk menjadi individu yang produktif dan mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar kita harus memiliki jiwa yang sehat. Individu dikatakan sehat jiwa apabila berada dalam kondisi fisik, mental, dan sosial yang terbebas dari gangguan (penyakit). Tidak dalam kondisi tertekan sehingga dapat mengendalikan stres yang timbul.
Kondisi ini memungkinkan individu untuk hidup produktif dan mampu melakukan hubungan sosial yang memuaskan. Dalam melakukan peran dan fungsinya seorang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan harus memandang manusia sebagai mahkluk biopsikososiospiritual. Sehingga pemilihan model keperawatan dalam menerapkan asuhan keperawatan sesuai dengan paradigma keperawatan jiwa.
Untuk mengetahui apakah individu berada dalam kondisi sehat jiwa perlu dilakukan pengkajian secara komprehensif. Sehingga akan diketahui masalah serta penyebab masalah seperti yang terdapat pada pohon masalah. Pengkajian secara komprehensif ini memerlukan suatu panduan sehingga pengkajian yang didapat akan jelas dan terarah. Berikut ini adalah format pengkajian keperawatan jiwa yang akan memudahkan Anda sekalian untuk melakukan pengkajian.
Format pengkajian keperawatan Jiwa
Keperawatan adalah unik karena fokusnya yang luas ke arah pemahaman dan penatalaksanaan kesehatan seseorang. Langkah pertama dari proses keperawatan, yaitu pengkajian, dimulai perawat dengan menerapkan pengetahuan dan pengalaman untuk mengumpulkan data tentang klien. Seperti halnya para astronom menggunakan pengetahuan tentang galaksi untuk menggali melalui teleskop, perawat menerapkan pengetahuan ilmiah dan displin keperawatan untuk menggali dan menemukan keunikan klien dan masalah perawatan kesehatan personal klien.
Dalam lingkungan perawatan kesehatan yang komplek ini perawat harus mampu menyelesaikan masalah kesehatan yang akurat, menyeluruh, dan tepat. Hal ini berarti bahwa perawat harus mampu menelaah informasi dalam jumlah yang sangat banyak untuk membuat penilaian kritis. Diperlukan panduan saat menelaah informasi tentang klien. Sehingga akan ditemukan informasi yang lengkap dan akan diketahui masalah klien yang harus diselesaikan. Format asuhan keperawatan akan berbeda satu sama lain, pada kesempatan ini maimelajah.com akan membahas format asuhan keperawatan jiwa terbaru.
Unduh Materi
Format pengkajian keperawatan jiwa dapat diunduh disini : keperawatanjiwa
Maimelajah.com kali ini akan mengulas Review Jurnal Eksplorasi Karya Ilmiah, apa itu?? Review jurnal atau ulasan artikel jurnal merupakan tugas yang sudah umum di kalangan perguruan tinggi dan sekolah pascasarjana. Artikel-artikel harus berupa peer-review atau jurnal ilmiah dan berhubungan dengan bidang studi yang dibahas di kelas Anda. Review artikel adalah artikel yang merangkum pemahaman terkini tentang suatu topik. Review artikel mensurvei dan merangkum studi yang telah diterbitkan sebelumnya, daripada melaporkan fakta atau analisis baru.
Review artikel terkadang juga disebut artikel survei atau, dalam penerbitan berita, artikel tinjauan umum. Publikasi akademik yang berspesialisasi dalam artikel ulasan dikenal sebagai Review jurnal. Untuk memperjelas pemahaman kita tentang review jurnal, artikel ini akan mengulas tentang pengertian review jurnal, dan cara melakukannya.
Apa itu Review Jurnal Eksplorasi Karya Ilmiah???
Review jurnal ilmiah adalah tulisan yang merangkum dan menilai artikel orang lain. Tujuan dari penugasan review artikel adalah untuk membuat pelajar/mahasiswa terbiasa dengan karya-karya para spesialis terkenal di bidang tertentu. Spesialis ini juga harus meninjau artikel masing-masing secara teratur. Untuk meringkas artikel dengan tepat, orang perlu memahami esensi dari karya, argumennya, dan poin utamanya.
Review artikel dalam jurnal akademik menganalisis atau mendiskusikan penelitian yang sebelumnya diterbitkan oleh orang lain, bukan untuk melaporkan hasil eksperimen baru. Pendapat seorang ahli itu berharga, tetapi penilaian seorang ahli tentang literatur bisa lebih berharga.
Review atau ulasan artikel bisa dalam bentuk tinjauan pustaka/literatur dan, lebih khusus lagi, tinjauan sistematis; keduanya adalah bentuk literatur sekunder. Tinjauan literatur memberikan ringkasan tentang apa yang menurut penulis merupakan publikasi terbaik dan paling relevan sebelumnya.
Sedangkan tinjauan sistematis menentukan daftar kriteria objektif, dan menemukan semua makalah eksperimental asli yang diterbitkan sebelumnya yang memenuhi kriteria; mereka kemudian membandingkan hasil yang disajikan dalam makalah ini.
Bagaimana Cara Melakukan Review Jurnal????
Pernahkan Anda menerbitkan review atau ulasan artikel jurnal atau menyelesaikannya untuk tugas di kelas, kritik yang Anda berikan harus adil, menyeluruh, dan konstruktif. Baca sekilas artikel untuk mengetahui organisasinya, baca beberapa kali, dan butalah catatan dan komentar selama proses berlangsung.
Mengevaluasi bagian teks demi bagian, dan menilai seberapa baik setiap komponen memenuhi tujuannya. Munculkan sebuah tesis yang meringkas evaluasi Anda secara singkat, menyusun ulasan Anda, dan memasukkan contoh-contoh spesifik yang mendukung klaim Anda. Review jurnal yang baik harus lengkap mencakup semua aspek jurnal, yaitu :
Dimensi substansi dan teori
Dimensi metodologi
Dimensi etik
Dimensi interpretasi
Dimensi penyajian dan penulisan hasil riset
Berikut ini adalah contoh review jurnal atau eksplorasi jurnal yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk membuat tugas di kelas Anda.
Unduh Review Jurnal
Review Jurnal Eksplorasi Karya Ilmiah dapat diunduh disini : reviewjurnal
Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Cronic Kidney Disease dan Pathway. Cronic Kidney Disease atau Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah suatu gangguan pada ginjal ditandai dengan abnormalitas struktur ataupun fungsi ginjal berlangsung > 3 bulan. PGK ditandai dengan satu atau lebih tanda kerusakan ginjal yaitu : albuminuria, abnormalitas sedimen urin, elektrolit, histologi, struktur ginjal, ataupun adanya riwayat transplantasi ginjal, juga disertai penurunan laju filtrasi glomerulus.
Saat ini banyak studi menunjukkan bahwa prevalensi PGK meningkat di berbagai wilayah di seluruh dunia. Prevalensi PGK derajat II sampai V terus meningkat sejak tahun 1988. Sejalan dengan peningkatan prevalensi penyakit diabetes dan hipertensi yang juga merupakan penyebab PGK.
Prevalensi
Prevalensi gagal ginjal kronik (sekarang disebut PGK) di Indonesia pada pasien usia lima belas tahun keatas. Di Indonesia yang didata berdasarkan jumlah kasus yang didiagnosis dokter adalah sebesar 0,2%.
Prevalensi gagal ginjal kronik meningkat seiring bertambahnya usia, didapatkan meningkat tajam. Kelompok umur 25-44 tahun (0,3%), umur 45-54 tahun (0,4%), umur 55-74 tahun (0,5%), dan tertinggi pada umur ≥ 75 tahun (0,6%). Prevalensi pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dari perempuan (0,2%). Prevalensi PGK di Sumatera Barat sebesar 0,2%. Prevalensi PGK tertinggi sebanyak 0,4% yaitu di Kabupaten Tanah Datar dan Kota Solok. Di Kota Padang didapatkan prevalensi PGK sebesar 0,3%. Kejadian tertinggi PGK di Sumatera Barat adalah pada kelompok umur 45-54 tahun sebanyak 0,6%. Perbandingan PGK berdasarkan jenis kelamin pria dan wanita adalah tiga berbanding dua.
Penyebab
Penyebab kerusakan ginjal pada PGK adalah multifaktorial dan kerusakannya bersifat ireversibel. Penyebab PGK pada pasien hemodialisis baru di Indonesia adalah glomerulopati primer 14%, nefropati diabetika 27%, nefropati lupus/SLE 1%, penyakit ginjal hipertensi 34%, ginjal polikistik 1%, nefropati asam urat 2%, nefropati obstruksi 8%, pielonefritis kronik/PNC 6%, lain-lain 6%, dan tidak diketahui sebesar 1%. Penyebab terbanyak adalah penyakit ginjal hipertensi dengan persentase 34 %.
Pada sepertiga penderita PGK mengeluhkan gejala berupa kekurangan energi (76%), pruritus (74%), mengantuk (65%), dyspnea (61%), edema (58%), nyeri (53%), mulut kering (50%), kram otot (50%), kurang nafsu makan (47%), konsentrasi yang buruk (44%), kulit kering (42%), gangguan tidur (41%), dan sembelit (35%).
Modifikasi faktor resiko PGK dilakukan pada hipertensi, obesitas morbid, sindroma metabolik, hiperkolesterolemia, anemia, dan rokok. Menurut KDIGO, PGK dengan tanda-tanda kegagalan ginjal (serositis, gangguan keseimbangan asam-basa atau elektrolit, pruritus), kegagalan pengontrolan volume dan tekanan darah, gangguan status gizi yang refrakter, dan gangguan kognitif membutuhkan terapi hemodialisis. Pada penderita yang sudah mencapai PGK derajat IV (eGFR <30mL/menit/1,73m2) juga harus dimulai terapi hemodialisis.
Penyakit CKD merupakan penyakit yang memerlukan perawatan dan penanganan seumur hidup. Fenomena yang terjadi banyak klien yang keluar masuk Rumah Sakit untuk melakukan pengobatan dan dialisis. Oleh karena itu peran perawat sangat penting dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien CKD, serta diharapkan tidak hanya terhadap keadaan fisik klien tetapi juga psikologis klien.
Unduh Materi
Demikian penjelasan singkat mengenai Cronic Kidney Disease dan Pathway. Materi lengkapnya dapat di unduh pada link berikut ini : askeppasiencronickidney
Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Komunikasi Efektif Pada Lansia. Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan dan meningkatkan kontrak dengan orang lain karena komunikasi dilakukan oleh seseorang, setiap hari terkadang orang seringkali salah berpikir bahwa komunikasi adalah sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya adalah proses yang kompleks yang melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Hal itu merupakan peristiwa yang terus berlangsung secara dinamis yang maknanya dipacu dan ditransmisikan. Untuk memperbaiki interpretasi pasien terhadap pesan, perawat harus tidak terburu-buru dan mengurangi kebisingan dan distraksi. Kalimat yang jelas dan mudah dimengerti dipakai untuk menyampaikan pesan karena arti suatu kata sering kali telah lupa atau ada kesulitan dalam mengorganisasi dan mengekspresikan pikiran. Instruksi yang berurutan dan sederhana dapat dipakai untuk mengingatkan pasien dan sering sangat membantu. (Bruner&Suddart,2010:188)
Komunikasi adalah bagian yang penting dalam kehidupan dan menyatu dengan kehidupan kita. Setiap saat, manusia selalu berkomunikasi dan menggunakannya dalam berinteraksi dengan manusia lain. Kata-kata yang diucapkan seseorang adalah komunikasi, diamnya seseorang adalah komunikasi, tertawanya seseorang adalah komunikasi, dan menangisnya seseorang adalah komunikasi. Dengan berkomunikasi, kehidupan kita akan interaktif dan menjadi lebih dinamis. Komunikasi dalam aktivitas keperawatan adalah hal yang paling mendasar dan menjadi alat kerja utama bagi setiap perawat untuk memberikan pelayanan/asuhan keperawatan karena perawat secara terus-menerus selama 24 jam bersama pasien. Dalam setiap aktivitasnya, perawat menggunakan komunikasi. Pengetahuan tentang komunikasi dan komunikasi terapeutik sangat penting terkait dengan tugas-tugas perawat dalam melakukan asuhan keperawatan dan dalam melakukan hubungan profesional dengan tim kesehatan lainnya. Sebagai calon perawat profesional keterampilan dasar yang penting harus Anda kuasai adalah komunikasi. Penguasaan tentang komunikasi terapeutik dalam praktik keperawatan akan memungkinkan Anda melaksanakan praktik keperawatan secara berkualitas.
Komunikasi pada Lansia
Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkan perubahan verbal dan non verbal dari informasi dan ide. Komunikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi juga pada perasaan dan emosi dimana individu menyampaikan hubungan ( Potter-Perry, 301 ). Komunikasi pada lansia membutuhkan perhatian khusus. Perawat harus waspada terhadap perubahan fisik, psikologi, emosi, dan sosial yang memperngaruhi pola komunikasi. Perubahan yang berhubungan dengan umur dalam sistem auditoris dapat mengakibatkan kerusakan pada pendengaran. Perubahan pada telinga bagian dalam dan telinga mengalangi proses pendengaran pada lansia sehingga tidak toleran teradap suara.
Penutup
Demikian penjelasan singkat mengenai Komunikasi Efektif Pada Lansia.