Pernahkah Anda merasa seolah – olah lingkungan sekitar berputar atau Anda yang merasa seperti sedang berputar??? Bisa jadi anda sedang mengalami vertigo, dimana rasa tersebut sangat menggangu aktifitas yang sedang dilakukan. Vertigo berasal dari bahasa Latin vertō artinya “gerakan berputar”. Vertigo adalah salah satu bentuk sakit kepala di mana penderita mengalami persepsi gerakan yang tidak semestinya (biasanya gerakan berputar atau melayang) yang disebabkan oleh gangguan pada sistem vestibular. Maka dari itu maimelajah.com akan mencoba membahas Terapi Fisik Penderita Vertigo.
#Jenis vertigo :
1. Vertigo vestibuler
Memiliki ciri lesi di bagian perifer dari apparatus vestibuler seperti : organ vestibuler atau saraf vestibulokoklear. Pasien merasa lingkungan sekitarnya berputar (oscillopsia), rasanya naik turun seperti berada di atas kapal. Vertigo vestibuler seringkali diikuti dengan gejala otonom seperti nausea dan muntah serta nistagmus.
2. Vertigo posisi jinak
Benign Paroxymal Positional Vertigo atau BPPV sejauh ini merupakan penyebab paling umum dari vertigo. Merupakan hasil dari kristal kalsium karbonat yang mengambang bebas yang secara tidak sengaja memasuki lengan panjang kanalis semisirkularis posterior. Normalnya kristal ini melekat pada makula utricular. Dengan adanya perubahan posisi, kristal bergerak dalam endolymph dan menggantikan cupula sehingga menyebabkan vertigo.
3. Vestibulopathy perifer akut
Merupakan jenis penyakit epidem dan dapat mempengaruhi beberapa anggota keluarga yang sama sekaligus. Penyakit ini lebih sering ditemukan pada musim semi atau awal musim panas. Faktor-faktor resiko ini menunjukkan bahwa penyakit ini merupakan infeksi virus dan studi patologis menunjukkan atrofi dari satu atau lebih dari batang saraf vestibular, yang paling sesuai dengan proses infeksi atau pascainfeksi
4. Syndrome meniere
Berdasarkan Temuan patologis, prinsip dari penyakit ini adalah peningkatan volume endolimfe yang berhubungan dengan distensi seluruh sistem endolimfatik (hidrops endolymphatic). Pecahnya membran labirin mungkin dapat menjelaskan karakteristik mendadak dari episode-episode pada sindrom ini
5. Vertigo nonvestibuler
Vertigo nonvestibuler seringkali sulit dideskripsikan secara jelas oleh pasien. Pasien biasanya mengeluhkan rasa pusing di kepala, kekosongan di kepala, gelap pada mata. Kondisi oscillopsia dan gejala otonom tidak pernah ditemukan. Lesi pada bagian saraf pusat dapat menyebabkan nistagmus patologis. Vertigo nonvestibuler bisa disebabkan lesi pada bagian nonvestibuler dari sistem regulator keseimbangan atau bisa juga disebabkan kesalahan proses informasi di sistem saraf pusat (misal karena lesi cerebelar). Hipotensi ortostatik dan stenosis aorta dapat menjadi penyebab vertigo nonvestibuler.
#Pengobatan
Vertigo dapat membaik dalam beberapa hari hingga beberapa minggu namun dapat juga bertahan sampai beberapa bulan. Penatalaksanaannya sendiri dapat melalui beberapa pendekatan, tergantung penyebabnya. Pendekatannya bisa berupa pemberian obat-obatan anti vertigo, bisa juga dengan latihan fisik atau bahkan dengan terapi pembedahan. Pilihan latihan fisik untuk penanganan vertigo bermacam – macam. Ada latihan fisik yang membutuhkan pengawasan dokter namun ada pula latihan yang bisa dilakukan sendiri oleh penderita BPV yaitu latihan “Brandt Daroff”. Rehabilitasi vestibuler adalah suatu bentuk terapi fisik yang dirancang untuk menghasilkan suatu habitasi atau kebiasaan, adaptasi dan kompensasi untuk deficit yang berhubungan dengan berbagai gangguan keseimbangan.
Berkaitan dengan BPPV, program rehabilitasi vestibuler lebih sering dititikberatkan pada latihan habituasi dibandingkan dengan program terapi formal pasien rawat jalan atau dengan program latihan di rumah. Latihan ini dapat meningkatkan hasil perbaikan jangka panjang penanganan BPPV. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa dengan pemberian rehabilitasi vestibuler dapat menurunkan angka kekambuhan pada BPPV.
Saat ini, program latihan habituasi vestibuler yang dapat dilakukan bagi penderita BPPV baik dengan atau tanpa pengawasan klinis adalah latihan Brandt Daroff. Terapi ini dikemukakan oleh Thomas Brandt dan Robert Daroff, dimana setelah diteliti dari 67 pasien BPPV yang diberikan terapi fisik ini, 66 pasiennya tidak mengalami vertigo dalam kurun waktu 3 – 14 hari.
Manusia mempunyai organ keseimbangan di telinga. Organ keseimbangan harus mendapat input dari saraf kanan dan kiri secara sama. Jika salah satu dari saraf lemah atau salah satu organ keseimbangan terganggu, misalnya ada infeksi di salah satu telinga maka organ keseimbangan akan mendapatkan input yang berbeda sehingga timbul vertigo jelasnya. Dengan latihan kompensasi atau disebut juga Brandt-Daroff maka dapat menyamakan kedua input yang berbeda tadi. Latihan ini aman untuk dilakukan di rumah dan tidak memerlukan keterampilan khusus untuk melakukannya.
Tahapan – tahapan pada latihan BRANDT – DAROFF :
- Pasien duduk ditepi tempat tidur dengan mata tertutup dan posisi kepala 45 derajad ke satu arah (kanan atau kiri)
- Pasien kemudian dengan cepat merebahkan atau membaringkan badannya ke posisi lain yang berlawanan dengan arah kepala dan tetap mempertahankan posisi kepala. Bila posisi kepala 45 derajad kearah kanan & tubuh direbahkan kekiri. Posisi kepala 45 derajad ke arah kiri dan tubuh direbahkan ke kanan.
- Pertahankan posisi rebahan dengan kepala tetap 45 derajad ke satu arah sampai hitungan 30 detik atau hingga vertigo mereda.
- Kemudian pasien kembali duduk dengan tetap mempertahankan posisi kepala 45 derajad ke satu arah
Lakukan gerakan dari latihan tersebut secara bergantian. Jika posisi kepala 45 derajad ke kanan, maka badan direbahkan ke kiri dan sebaliknya bila posisi kepala 45 derajad ke kiri maka badan direbahkan ke kanan. Latihan tersebut dilakukan 5 kali dalam satu sesi secara bergantian. Dalam satu hari dilakukan dua sesi pagi dan sore selama 4 minggu sampai 2 hari bebas serangan. Latihan harus dihentikan bila ada gejala otonom seperti mual, muntah dan berkeringat yang berlebihan. Jika setelah melakukan latihan Brandt – Daroff tersebut tidak mengalami perbaikan maka penderita vertigo harus melakukan pemeriksaan ke dokter untuk melihat lebih detail gangguannya sehingga bisa diberikan latihan lain.
#WARNING!!!!
- Latihan fisik diatas dalam pelaksanaannya tidak boleh dipaksakan. Bila saat melakukan gerakan tersebut pasien merasa pusing lebih baik dihentikan dan beristirahat terlebih dahulu, setelah merasa baikan bisa dilanjutkan kembali.
- Pada awal latihan sebaiknya didampingi terlebih dahulu oleh tenaga kesehatan yang berkompeten.
#Penutup
Demikian penjelasan singkat mengenai Terapi Fisik Penderita Vertigo. Semoga artikel Terapi Fisik Penderita Vertigo bermanfaat buat kita semua. Terima Kasih