Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai artikel Konsep Holistik Kegawatan & Kekritisan. Sebelum kita membahas mengenai Konsep Holistik Kegawatan & Kekritisan terlebih dahulu kita mengenal pengertian dari Keperawatan Gawat Darurat. Definisi Keperawatan Gawat darurat adalah pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu keperawatan gadar dan tehnik gadar berbentuk pelayanan Bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensip ditujukan pada semua kelompok usia yang sedang mengalami masalah kesehatan yang bersifat urgen, akut dan kritis akibat trauma, proses kehidupan ataupun bencana. Dapat disimpulkan : pelayanan keperawatan gadar terdiri dari dua area besar yaitu : Keperawatan Emergensi dan Keperawatan Kritis.
EMERGENCY NURSING (KEPERAWATAN KRITIS)
Emergency Nursing (Keperawatan Kritis) adalah sebuah area khusus dari keperawatan professional yang melibatkan integrasi dari praktek, penelitian dan pendidikan professional. Jadi Praktek keperawatan emergensi oleh seorang perawat professional.
a. Fokus
Memberikan pelayanan secara episodic kepada pasien-pasien yang mencari terapi baik yang mengancam kehidupan, non critical illness atau cedera. Pemberian pelayanan pada keperawatan gadar meliputi semua kasus yang dating atau meminta pertolongan yang dapat berupa kasus gadar, gawat tidak darurat, tidak gawat tidak darurat.
b. Inti
Ditujukan pada esensi dr praktek emergensi, lingkungan dimana hal tersebut terjadi dan konsumen-konsumen keperawatan emergensi.
c. Perawat emergensi
Adalah seorang perawat professional terregistrasi? RN professional yang memiliki komitmen untuk menyelamatkan dan melaksanakan praktek keperawatan secara efektif.
d. Perawatan emergensi
Meliputi pengkajian, diagnosa dan terapi keperawatan yang dapat diterima baikaktual, potensial yang terjadi tiba-tiba atau urgen, masalah fisik atau psikososial dalam episodic primer atau akut yang mungkin memerlukan perawatan minimal atau tindakan support hidup, pendidikan untuk pasien atau orang terpenting lainnya, rujukan yang tepat dan implikasi pengetahuan yang legal.
e. Lingkungan Emergensi
Merupakan setting dimana pasien memerlukan intervensi oleh pemberi pelayanan keperawatan emergensi.
f. Pasien emergensi
Adalah pasien dengan segala umur baik yang sudah didiagnosa, tidak terdiagnosa atau maldiagnosis problem dengan kompleksitas yang bervariasi. Pasien-pasien emergensi memerlukan intervensi nyata dimana dapt terjadi perubahan status fisiologis atau psikologis secara cepat yang mungkin mengancam kehidupannya.
g. Dimensi
Keperawatan emergensi memiliki multi dimensi meliputi : responsibilities, function, roles, skills. Karakteristik unik keperawatan emergensi
CRITICAL CARE NURSING (KEPERAWATAN KRITIS)
Merupakan kegiatan tidak hanya menangani kepada lingkungan yang khusus atau pertalatan khusus tetapi lebih pada PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN KEMAMPUAN UNTUK MENGAMBIL KEPUTUSAN oleh Perawat.
Definisi Kekritisan (Webser 1990)
Melakukan kesabaran atau mengambil keputusan secara hati-hati atau melakukan evaluasi secara hati-hati, tidak hanya adanya kepastian pemecahan yang pasti atau teratasinya krisis oleh isi-isu yang masih membingungkan, dijalani dengan resiko atau tanpa resiko.
Kemampuan Perawat kritis
Oleh karena pasien yang dirawat pada area keperawatan krisis umumnya memiliki masalah lebih dari satu system tubuh bahkan sistematik maka perawat dituntut untuk dapat memiliki :
- Pengetahuan tentang fisiologi dan patofisiologi tubuh manusia
- Proses keperawatan
- Dasar pengetahuan untuk dapat menginterprestasikan dan berespon terhadap masalah-masalah klinis dgn ketrampilan tinggi.
Sedangkan perhatian seorang perawat kritia meliputi : ( T.E. Oh, 1997 )
- Support hidup
- Monitoring ps kritis serta respon ps terhadap tindakan yang diberikan
- Mencegah komplikasi
- Penatalaksaaan INOS
- Perhatian pada kenyamanan pasien
- Dapat mengerti, bekerjasama dan memberi informasi dan penyuluhan pada keluarga.
INTERVENSI PSIKOSOSIAL PADA KEP. EMERGENCY DAN KRITIS
Terjadinya sakit/ keadaan kritis seseorang akan menimbulkan stress dan anxietas pada pasien, keluarga atau orang terdekat.
- Ancaman thd kehidupan dean kesejahteraan
- Ancaman ketidak berdayaan
- Kehilangan
- Beratnya penyakit
- Kehilangan kendali
- Perasaan kehilngan fungsi dan harga diri
- Kegagalan membentuk pertahanan diri
- Perasaan terisolasi
- Takut mati
Respon yang dialami baik pasien atau keluarga :
- Terkejut dan tidak percaya
- Mengembangkan kesadaran
- Restitusi
- Resolusi
Penatalaksanaan perawatan tidak terlepas dari :
- Proses keperawatan
- Memenuhi kebutuhan dasar pasien
- Adaptasi
- Advokasi
Tindakan tersebut ditujukan untuk :
- Dukungan emosional, social, spiritual dan fisik di ling perawatan
- Meningkatkan kenyamanan
- Meningkatkan integritas dan identitas pasien
- Koping yang adaptif dan efektif
Proses koping Sangat dipengaruhi oleh :
- Gejala awal (menangis/ketakutan karena tidak tahu kondisinya)
- Penolakan klien terhadap kondisinya
- Penerimaan klien terhadap kondisinya.
WAWANCARA DAN INTERVENSI PSIKOSOSIAL
Bagi perawat emergensi/ kritis sangat diperlukan wawancara dan intervensi psikososial sebab disamping umumnya pasien dan keluarga mengalami sakit yang tiba-tiba juga kadang disertai situasi yang buruk dan penyakit yang berat. Keberhasilan tindakan ini sangat tergantung pada :
- Informasi dan jawaban yang memuaskan atas permasalahan mereka.
- Jaminan terhadap kesehatannya.
- Perubahan kearah kesembuhan
- Harapan keluarga
- Sikap tenaga keperawatan
- Frekuensi kontak dgn pasien/keluarga.
Intervensi keperawatan
- Pengkajian ditekankan pada adanya konflik-konflik nilai, tuntutan emosional, keterlibatan emosionalyang berlebihan, kurang baiknya hub interpersonal, pola koping pasien dan keluarga
- Supporet system dengan cara dukungan emosional, penyediaan informasi, hub sisoal yang baik dan dukungan fasilitas
- Perhatian dan sentuhan
- Keterlibatan keluarga dalam perawatan
- Pemberian informasi yang terus menerus, terus terang (dgn cara yang sesuai) dan terorganisir.
Unduh Materi
Materi dapat di unduh pada link : filosofigawatdarurat.doc