Konsep Triage Gawat Darurat adalah artikel yang akan maimelajah.com bahas pada kesempatan kali ini. Dimana pelayanan di unit gawat darurat merupakan pelayanan yang sangat penting untuk mencegah terjadinya kematian dan kecacatan korban. Untuk dapat mencegah kematian dan kecacatan korban dibutuhkan kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotor Anda untuk dapat menolong dengan cepat dan tepat. Salah satu kajian yang harus dikuasai Anda adalah Konsep Dasar dan Prinsip Kedaruratan. Modul berjudul Konsep Dasar Kegawat Daruratan membahas tentang Konsep Dasar Kegawatdaruratan, Pengkajian Airway, Breathing dan Circulation, Konsep Triage, dan Bantuan Hidup Dasar.
Jika anda saat dinas atau praktek di ruang gawat darurat kemudian ada 1 orang korban datang untuk mendapatkan pertolongan, sulitkah Anda untuk menolong? Tentu jawabannya tidak. Tetapi bila ada 5 atau 10 orang korban kecelakaan datang secara tiba-tiba dan bersamaan sementara Anda hanya sendirian atau berdua bertugas, pertanyaannya adalah sulitkah anda dalam menolong korban? jawabannya pasti ya. Anda akan bingung korban yang mana yang akan ditolong terlebih dahulu.Ingat bahwa menolong korban di area kegawatdaruratan itu mempunyai 2 tujuan yaitu menyelamatkan korban (savelife) dan mencegah kecacatan lebih lanjut. Untuk bisa menjawab rasa ingin tahutersebut, Anda harus memahami dan mempelajari tentang triage.
A. Pengertian Konsep Triage Gawat Darurat
Triage adalah suatu cara untuk menseleksi atau memilah korban berdasarkan tingkat kegawatan. Menseleksi dan memilah korban tersebut bertujuan untuk mempercepat dalam memberikan pertolongan terutama pada para korban yang dalam kondisi kritis atau emergensi sehingga nyawa korban dapat diselamatkan. Untuk bisa melakukan triage dengan benar maka perlu Anda memahami tentang prinsip-prinsip triage.
B. Prinsip Triage
Konsep Triage seharusnya segera dan tepat waktu, penanganan yang segera dan tepat waktu akan segera mengatasi masalah pasien dan mengurangi terjadi kecacatan akibat kerusakan organ. Pengkajian seharusnya adekuat dan akurat, data yang didapatkan dengan adekuat dan akurat menghasilkan diagnosa masalah yang tepat. Keputusan didasarkan dari pengkajian, penegakan diagnose dan keputusan tindakan yang diberikan sesuai kondisi pasien.
Intervensi dilakukan sesuai kondisi korban, penanganan atau tindakan yang diberikan sesuai dengan masalah/keluhan pasien. Kepuasan korban harus dicapai, kepuasan korban menunjukkan teratasinya masalah. Dokumentasi dengan benar, dokumentasi yang benar merupakan sarana komunikasi antar tim gawat darurat dan merupakan aspek legal.
Anda telah memahami tentang prinsip triage, sekarang Anda akan belajar tentang klasifikasi triage. Klasifikasi ini penting untuk menseleksi korban yang datang sehingga keselamatan korban segera ditolong. Klasifikasi ini dibagi menjadi 3 yaitu :
C. Proses Triage
Ketika Anda melakukan triage,waktu yang dibutuhkan adalah kurang dari 2 menit karena tujuan triage bukan mencari diagnose tapi mengkaji dan merencanakan untuk melakukan tindakan.
D. Pengkajian dan Setting Triage
- Ada beberapa petunjuk saat Anda melakukan pengkajian triage yaitu: Riwayat pasien, karena sangat penting dan bernilai untuk mengetahui kondisi pasien;
- Tanda, keadaaan umum pasien seperti tingkat kesadaran, sesak, bekas injuri dan posisi tubuh;
- Bau, tercium bau alkohol, keton dan melena;
- Sentuhan (palpasi), kulit teraba panas, dingin dan berkeringat, palpasi nadi dan daerah yang penting untuk dikaji serta sentuh adanya bengkak;
- Perasaan (commonsense), gunakan perasaan dalam memutuskan jawaban yang relevan dengan kondisi pasien.
Di saat Anda menemukan korban yang datang dalam kondisi kegawatdaruratan maka Anda melakukan proses triage dengan menerapkan S-O-A-P-I-E system. Tahap-tahap SOAPIE system adalah :
Pelaksanaan S-O-A-P-I-E system merupakan suatusiklus.Setelah Anda mendapatkan data subjektif dan objektif maka Anda bisa merumuskan masalah pasien, dilanjutkan merumuskan rencana tindakan keperawatan. Setelah Anda merumuskan rencana tindakan keperawatan kemudian melakukan tindakan keperawatan sesuai kondisi pasien saat itu, dilanjutkan dengan melakukan evaluasi. Tahap evaluasi bisa dilaksanakan pada semua tahap.
Tahap-tahap diatas dapat dikerjakan secara bersamaan (simultan) untuk mempercepat pemberian pertolongan kepada pasien Anda seperti contoh kasus selanjutnya.
Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
Kasus Konsep Triage
Suatu sore Anda sedang bertugas di unit gawat darurat, kemudian datang seorang pasien diantar oleh keluarga. Pasien tersebut seorang laki-laki, usia 45 tahun. Saat Anda melakukan anamnesa pasien mengatakan nyeri dada sebelah kiri menjalar ke bahu, nafas terasa sesak. Pasien terlihat kesakitan sambil memegangi dada sebelah kiri, hasil pengukuran didapatkan hasil: TD = 170/110 mmHg, N = 112 x/mnt, hasil EKG menunjukkan adanya ST elevasi. Lakukan Triage?, Setelah Anda melakukan triage maka Anda melakukan dokumentasi. Dokumentasi penilaian triage jelas, ringkas dan mendukung tingkat keparahan pasien.Tujuan dari dokumentasi adalah untuk mendukung keputusantriage, mengkomuni- kasikan informasi yang penting secara berurutan pada petugas kesehatan dan sebagai kebutuhan legal kedokteran.
Apa saja yang harus didokumentasikan ?
Penutup
Demikian penjelasan singkat mengenai Konsep Triage Gawat Darurat.
Unduh Materi
Materi Lengkap tentang Konsep Triage Gawat Darurat dapat di unduh disini : Konsep Triage