High Flow Nasal Canul adalah oksigen beraliran tinggi, yang diklaim membantu penyembuhan pasien covid 19. High Flow Nasal Canul berfungsi membantu pasien Covid-19 yang mengalami masalah pernapasan tingkat menengah dengan cara mengalirkan oksigen beraliran tinggi ke dalam paru-paru. High Flow Nasal Canul dapat meringkan pasien Covid-19 yang memiliki gejala sesak nafas. Menurut penelitiannya, persentase kemungkinan penggunaan ventilator bagi mereka yang sesak nafas akan menurun dengan pemberian HFNC sehingga tidak harus menangani pasien dengan gejala berat yang kecenderungan meninggalnya tinggi. Namun demikian penerapan protokol kesehatan dengan menerapkan 5M masih menjadi hal penting. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menciptakan alat terapi oksigen beraliran tinggi. Teknologi ini adalah teknologi pertama di Indonesia, dan dirancang untuk membantu pasien Covid 19 – maimelajah.com
High Flow Nasal Canul (HFNC)
Pengertian High Flow Nasal Canul
- Terapi oksigen yang memberikan oksigen hangat dan lembab dengan menggunakan aliran tinggi (hingga 60lpm) dengan FiO2 21-100%.
- HFNC dapat menurunkan kebutuhan intubasi dan memperbaiki kondisi klinis pada pasien gagal nafas akut.
- HFNC juga lebih mudah digunakan, dampak kecemasan lebih rendah dan menurunkan risiko transmisi melalui udara karena pembentukan aerosol minimal.
- HFNC bermanfaat pada kondisi kurangnya ventilator, kepatuhan pasien lebih baik dan meningkatkan oksigenasi.
- Kekurangan utama HFNC yaitu tidak memberikan dukungan tekanan (pressure support)
Indikasi HFNC
- Gagal nafas sampai mengakibatkan hipoksemia
- Digunakan pada pasien post ekstubasi
- Pada pasien post operasi dengan risiko tinggi (pasien post operasi dengan risiko obesitas, penyakit jantung atau pembedahan thorak)
- Periode Peri intubasi
Kelebihan HFNC
- Kelebihan HFNC mencakup ruang mati faring, reduksi usaha respirasi, efek PEEP ( Positive End-Expiratory Pressure ), persembahkan fraksi oksigen inspirasi yang konstan, perbaikan layanan mukosiliar, dan kenyamanan pasien.
- HFNC juga dikenal dapat memberikan PEEP yang rendah, dimana dapat memberikan efek yang menguntungkan bagi kondisi gagal napas ringan-sedang. Selain itu, dengan memberikan gas yang hangat dan terhumidifikasi, HFNC mengurangi usaha metabolik yang diperlukan untuk mengkondisikan udara.
- HFNC lebih dapat ditoleransi dibandingkan dengan bantuan ventilasi lainnya dan mengurangi kejadian intubasi sehingga memberikan prognosis klinis yang baik pada pasien dengan gagal napas akut
- Penggunaan HFNC yang dapat menghangatkan dan melembabkan aliran udara memberikan keuntungan fisiologis. Aliran udara yang tinggi membersihkan karbondioksida pada ruang mati anatomis.
- HFNC juga kurangi WOB ( kerja pernapasan) sehingga frekuensi napas (Nishimura, 2016).
- Penggunaan terapi HFNC dini pada pasien dengan COVID-19 gejala berat dapat memperbaiki oksigenasi, dan menurunkan frekuensi napas. Terapi HFNC dapat memperbaiki indeks infeksi pasien (CRP dan hitung jenis leukosit) dan menurunkan lama rawat ICU.
Kelemahan HFNC
- Meningkatkan risiko penyebaran droplet dan kontaminasi ruangan,
Pemberian HFNC
- Batasi flow agar tidak melebihi 30 liter/menit
- Berikan HFNC selama 1 jam, kemudian lakukan monitoring
- Monitor pada jam ke-2, 6 dan 12 (Jika indeks ROX > 4.88 menandakan perbaikan, ventilasi aman, pasien tidak membutuhkan ventilasi invasive. Jika indeks ROX < 3.85 menandakan risiko tinggi untuk kebutuhan intubasi)
Penutup
Demikian penjelasan singkat mengenai artikel High Flow Nasal Canul Pada Pasien Covid19. Terima Kasih dan jangan lupa untuk selalu update berita kami di maimelajah.com.