Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Konsep Bermain Pada Anak Usia Dini. Seorang anak mempunyai hak untuk dilahirkan, menerima kasih sayang dan pengertian, mendapatkan Gizi yang cukup dan pelayanan kesehatan yang memadai, menikmati pendidikan serta memperoleh kesempatan bermain dan berekreasi, mempunyai nama.
Bermain juga merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh kesenangan tanpa memikirkan hasil akhir, yang dilakukan secara spontan dan tanpa paksaan dari orang lain untuk memenuhi kepuasan fisik, emosi, sosial dan perkembangan mental sehingga anak dapat mengekspresikan perasaan (takut, kesepian, fantasi dan kreativitasnya)
Ini merupakan isi dari Deklarasi hak-hak anak (1979)
Bermain adalah tindakan sukarela yang dilakukan dalam batas tempat dan waktu, berdasarkan aturan-aturan yang mengikat tetapi diakui secara sukarela dengan tujuan yang ada dalam dirinya disertai dengan perasaan tegang dan senang serta dengan pengertian bahwa bermain merupakan suatu yang lain dalam kehidupan. (Huizinga, abad XVIII)
Teori Bermain
- Teori Rekreasi (Schaller, 1841)
Permainan adalah suatu kesibukan untuk menenangkan pikiran dan atau beristirahat - Teori Kelebihan Tenaga/ Teori Pelepasan (Herbert Spencer, 1968)
Kegiatan bermain anak ada karena ada kelebihan tenaga - Teori Atavistis (Stanley Hall, 1970)
Di dalam permainan akan timbul bentuk-bentuk perilaku seperti bentuk kehidupan yang pernah dialami oleh nenek moyang - Teori Biologis (Karl Gross ’05 dan Dr. maria Montessori ’07)
Permainan mempunyai tugas-tugas biologis untuk melatihbermacam-macam fungsi jasmani dan rohani - Teori Psikologis Dalam (Sigmund Freud ’61 dan Adler ’67)
Permainan merupakan bentuk nafsu seksual di daerah bawah sadar (Freud), (Adler) Permainan merupakan nafsu di daerah bawah sadar yang bersumber dari adanya dorongan nafsu untuk berkuasa - Teori Fenomenologi (Prof. Kohnstamm ’85)
Permainan merupakan suatu fenomena atau gejala nyata, yang mengandung unsur suasana permainan, jadi tujuan bermain adalah permainan itu sendiri
Klasifikasi Bermain
Ditinjau dari Isi :
- Sosial affectif play adalah permainan yg memungkinkan anak berinteraksi dgn lingk. sosialnya
- Sense of pleasure play adalah permainan yg memberikan kesenangan
- Skill play adalah permainan keterampilan
- Dramatic role play adalah permainan peran
Ditinjau dari Karakteristik Sosial bermain :
- Solitary play adalah Permainan yg dimainkan sendiri
- Pararel play adalah Permainan dgn teman tanpa interaksi
- Assosiative play adalah Bermain bersama tanpa tujuan kelompok
- Cooperative play adalah Permainan bersama yg diorganisir
Jenis – Jenis Permainan
- Permainan fungsi
- Permainan konstruktif
- Permainan reseptif
- Permainan peranan
- Permainan sukses
Jenis Permainan Sesuai Masa Tumbuh Kembang
- Usia 0 – 12 bulan
Tujuan :
– Melatih reflek – Melatih kerjasama mata & tangan
– Melatih kerjasama mata & telinga
– Mengenal sumber suara
– Melatih kepekaan perabaan
– Keterampilan dengan gerakan berulang-ulang
Karakteristik Permainan :
– Social affectif play
– Sense of pleasure
- Usia 1 – 2 tahun
Tujuan :
– Melatih imajinai/fantasi anak
– Melatih melakukan kegiatan sehari-hari
– Melatih kegiatan mendorong-menarik
– Memperkenalkan sumber suara
Karakteristik: Pararel Play & solitary play
Jenis Permainan : – Alat permainan yang dpt ditarik/ didorong, genderang, balok-balok besar, kardus besar, buku bergambar, kertas untuk corat-coret, pensil warna, permainan alat RT
- Usia 2 – 3 tahun
Tujuan :
– Menyalurkan emosi dan perasaan
– Mengembangkan keterampilan berbahasa
– Melatih motorik halus – kasar
– Meningkatkan kecerdasan
– Melatih kerjasama mata – tangan
– Meningkatkan daya imajinasi
– Membedakan permukaan dan warna benda
Karakteristik: Pararel Play & solitary play
- Usia 4 – 6 tahun
Tujuan :
– Mengembangkan berbahasa & pengertian berhitung
– Merangsang daya imajinasi (bersandiwara)
– Membedakan benda dengan perabaan
– Menumbuhkan sportivitas
– Mengembangkan kepercayaan diri, kreativitas
– Mengembangkan koordinasi motorik
– Mengontrol emosi, sosialisasi/ bergaul dgn anak/ orang lain diluar rumah
Karakteristik: Assosiative Play, dramatic play & skil play
- Usia 6 – 12 tahun
Tujuan :
– Merangsang daya imajinasi (bersandiwara)
– Menumbuhkan sportivitas
– Mengembangkan kepercayaan diri, kreativitas
– Mengembangkan koordinasi motorik
– Mengontrol emosi, sosialisasi / bergaul
– Melatif keterampilan fisik, intelektual, fantasi serta terlibat dengan kelompok
Karakteristik: Cooperative play
Persyaratan Alat Permainan
- Aman : tidak terlalu kecil, runcing, tajam, mudah pecah
- Ukuran dan Berat alat permainan harus sesuai dengan usia anak
- Disainnya harus jelas
- Kegunaan / fungsi alat permainan : mempunyai fungsi mengembangkan aspek motorik, bahasa, kecerdasan dan sosialisasi
- Daya tahan alat permainan : tidak mudah rusak, mudah diperbaiki, bahan mudah didapat, harga terjangkau
Faktor yang Mempengaruhi Permainan Anak
- Kesehatan
- Intelegensia
- Jenis kelamin
- Lingkungan
- Status Sosial Ekonomi
Fungsi Bermain pada Perkembangan Anak
- Perkembangan fisik – motorik
- Perkembangan kognitif dan bahasa
- Perkembangan sosio – emosional
- Kreativitas
- Kepedulian
- Nilai Terapeutik
- Nilai moral Materi lengkapnya tentang bermain anak dan bermain di rumah sakit
Unduh Materi
Demikian penjelasan singkat mengenai Konsep Bermain Pada Anak Usia Dini. Untuk materi lengkap tentang Konsep Bermain Pada Anak Usia Dini dapat kalian unduh pada link dibawah ini : bermain pada anak.doc
Mantap
Terima kasih atas kunjungannya
menarik sekali artikelnya