Halo teman-teman pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan coba membahas mengenai “Mengenal Penyakit Kanker Serviks”. Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan gangguan pertumbuhan seluler dan merupakan kelompok penyakit yang dimanifestasikan dengan gagalnya untuk mengontrol proliferasi dan maturasi sel pada jaringan serviks. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia 35 – 55 tahun. 90 % dari kanker serviks berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan 10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada sluran servikal yang menuju ke dalam rahim.  

Etiologi

Kanker serviks terjadi jika sel-sel serviks menjadi abnormal dan membelah secara tak terkendali. Jika sel-sel serviks terus membelah, maka akan terbentuk suatu masa jaringan yang disebut tumor yang bisa bersifat jinak / ganas. Jika tumor tersebut ganas, maka keadaannya disebut kanker serviks. Penyebab terjadinya kelainan pada sel – sel serviks tidak diketahui secara pasti , tetapi terdapat beberapa factor resiko yang berpengaruh terhadap terjadinya kanker serviks yaitu :

  1. HPV (Human Papiloma Virus ). HPV adalah virus penyebab kutil genitalis ( kondiloma akuminata ) yang ditularkan melalui hubungan seksual. Varian yang sangat berbahaya adalah HPV tipe 16, 18, 45 dan 56.
  2. Merokok. Tembakau merusak sistem kekebalan dan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada serviks.
  3. Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia dini
  4. Berganti – ganti pasangan seksual
  5. Suami/pasangan seksualnya melakukan hubungan seksual pertama pada usia di bawah 18 tahun, berganti – ganti pasangan dan pernah menikah dengan wanita yang menderita kanker serviks.
  6. Pemakaian DES (dietilstilbestrol) pada wanita hamil untuk mencegah keguguran.
  7. Pemakaian pil KB
  8. Infeksi herpes genitalis / infeksi klamiidia menahun. Golongan ekonomi lemah ( karena tidak mampu melakukan pap smear secara rutin )

Penata Laksanaan

  1. Pada lesi precursor (lesi intra-epitel squamosa) tingkat rendah atau tingkat tinggi ditemukan maka pengangkatan non bedah konservatif, kriterapi (pembekuan dengan oksida nitrat) atau terapi laser, konisasi (pengangkutan yang berbentuk kerucut dari serviks).
  2. Pada kanker servikal invasif dilakukan radiasi atau histerektomi radikal.
  3. Pada paisen dengan kekambuhan kanker servikal dipertimbangkan untuk menjalani ekstenterasi pelvis dimana bagian besar isi pelvis diangkat.  

Penyebaran

Pada umumnya secara limfogen melalui pembuluh getah bening menuju 3 arah yaitu :

  • Ke arah fornises dan dinding vagina
  • Ke arah korpus uterus.
  • Ke arah paramerium dan dalam tingkatan yang lanjut menginfiltrasi septum rektovaginal dan kandung kemih.     

Klasifikasi

1. Kanker Serviks Pre-Invasif

Klasifikasi yang digunakan saat ini meliputi :

  • CIN I displasia ringan
  • CIN II displasia sedang
  • CIN III displasia berat dan karsinoma insitu

Metode yang digunakan untuk mendeteksi CIN adalah papanikolaou (PAP) Test. PAP test terdiri dari 5 kategori.

  • Stadium I : Tidak ada sel abnormal
  • Stadium II : Sel epitel diidentifikasi, inflamasi harus diukur.
  • Stadium III : Kecurigaan Sel Abnormal
  • Stadium IV : Sel Malignan – karsinoma insitu
  • Stadium V : Sel malignan – kanker invasif

2. Kanker Serviks invasif

Terdapat 2 tipe yaitu mikro-invasif dan invasif

a. Karsinoma mikroinvasif

Adalah satu atau lebih lesi yang membesar tidak lebih dari 3 mm di bawah membran basal tanpa adanya infasif limfatik atau vaskuler.

b. Karsinoma invasif

Adalah penyebaran karsinoma ke arah lain, kanker serviks invasif tidak menampakkan gejala tunggal yang spesifik, yang terjadi adalah pendarahan yang terjadi saat coitus atau latihan fisik, nyeri hematuria, dan gagal ginjal akibat penyebaran kanker ke kandung kemih dan obstruksi serta pendarahan rektal serta obstruksi bowel. Terapi pembedahan dan radioterapi.

3. Kanker Serviks Lanjut dan Berulang

Sekitar 1 dari 3 wanita dengan kanker serviks invasif, mempunyai penyakit berulang atau persisten setelah terapi.

Pencegahan

Ada 2 cara untuk mencegah kanker serviks yaitu :

  1. Mencegah terjadinya infeksi HPV
  2. Melakukan pemeriksaan pap smear secara teratur

Pap smear (tes papanicolau) adalah suatu pemeriksaan mikroskopik terhadap sel – sel yang diperoleh dari apusan serviks. Pada pemeriksaan pap smear, contoh sel serviks diperoleh dengan bantuan sebuah spatula yang dibuat dari kayu / plastik (yang dibedakan bagian luar serviks) dan sebuah sikat kecil (yang dimasukkan ke dalam saluran servikal).

Sel – sel serviks lalu dioleskan pada kaca objek lalu diberi pengawet dan dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa. 24 jam sebelum menjalani pap smear, sebaiknya tidak melakukan pencucian / pembilasan vagina, tidak melakukan hubungan seksual, tidak berendam dan tidak menggunakan tampon. Pap smear sangat efektif dalam mendeteksi perubahan prekanker pada serviks. Jika hasil pap smear menunjukkan displasia/ serviks tampak abnormal, biasanya dilakukan kalposkopi dan biopsi.

Anjuran untuk melakukan pap smear secara teratur :

  1. setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun
  2. setiap tahun untuk wanita yang berganti – ganti pasangan seksual / pernah menderita infeksi HPV / kutil kelamin
  3. setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB
  4. setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia di atas 35 tahun jika 3 kali pap smear berturut – turut menunjukkan hasil negatif / untuk wanita yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker
  5. sesering mungkin jika hasil pap smear menunjukkan abnormal
  6. sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan pre kanker maupun kanker servik

Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kanker serviks sebaiknya :

  1. anak perempuan yang berusia di bawah 18 tahun tidak melakukan hubungan seksual
  2. jangan melakukan hubungan seksual pada penderita kutil kelamin/ gunakan kondom untuk mencegah penularan kutil kelamin
  3. jangan berganti – ganti pasangan seksual
  4. berhenti merokok
  5. pemeriksaan panggul ( pap smear ) harus dimulai ketika seorang wanita mulai aktif melakukan hubungan seksual / pada usia 20 tahun. Setiap hasil yang abnormal harus diikuti dengan pemeriksaan kolposkopi dan biopsi  

Unduh Materi

Terima kasih sudah mampir ke artikel kami yang berjudul Mengenal Penyakit Kanker Serviks. Untuk materi lengkap tentang Mengenal Penyakit Kanker Serviks dapat di unduh pada link berikut ini : kankerserviks

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini