Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Perkembangan Anak Usia Dini. Apa yang dimaksud dengan Anak Usia Dini? Pengertian Anak Usia Dini adalah anak yang berkisar antara usia 0-6 tahun. Jadi mulai dari anak yang baru lahir sampai anak yang sudah berumur sampai dengan 6 tahun. Beberapa orang menyebut pada fase ini disebut “Golden Age”, karena masa ini sangat menentukan seperti apa mereka nantinya jika Dewasa baik dari segi fisik, mental maupun kecerdasan.

Perkembangan Anak Usia Dini

Namun dilihat dari jenjang pendidikan di indonesia, yang termasuk dalam kelompok usia dini adalah anak usia SD kelas 1-3, taman kanak-kanak, kelompok bermain, dan anak masa sebelumnya (bayi).  

Sifat dan Karakteristik Anak Usia Dini

  • Memiliki jiwa petualang atau sifat eksploratif
  • Kaya akan daya imajinasi dan fantasi
  • Mudah merasa frustasi
  • Belum dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu yang lama
  • Rasa antusias dan ingin tahu yang kuat terhadap banyak hal di sekitarnya
  • Enerjik dan aktif
  • Belum atau kurang memiliki pertimbangan dalam melakukan suatu tindakan
  • Merupakan fase yang sangat potensial untuk mengajar dan mendidik mereka

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif atau mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut perubahan fisik.

Selain itu, pertumbuhan dipandang pula sebagai perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik. Hasil pertumbuhan ini berupa bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan dan tungkai, bertambah tinggi dan berat badan serta makin bertambah sempurnanya susunan tulang dan jaringan syaraf. Pertumbuhan ini akan terhenti setelah adanya maturasi atau kematangan pada diri individu   Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah suatu perubahan yang bersifat kualitatif yaitu berfungsi tidaknya organ-organ tubuh, perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan perubahan yang bersifat saling mempengaruhi antara aspek-aspek fisi dan psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.

Contoh anak diperkenalkan bagaimana cara memegang pensil, membuat huruf-huruf dan diberikan latingan oleh orang tuanya. Kemampuan belajar menulis akan mudah dan cepat dikuasai anak apabila proses latihan diberikan ppada saat otot-otot telah tumbuh dengan sempurna, dan saat untuk memahami bentuk huruf telah diperoleh. Dengan demikian anak akan mampu memegan pensil dan membaca huruf.

Dalam masa perkembangan, anak diharapkan dapat menguasai kemampuan sebagai berikut :

  1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan. Anak pada masa ini senang sekali bermain, untuk itu diperlukan keterampilan fisik seperti menangkap, melempar, menendang, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan fisik anak.
  2. Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang sedang berkembang. Pada masa ini anak dituntut untuk mengenal dan dapat memelihara kepentingan dan kesejahteraan dirinya. Memelihara kesehatan dan keselamatan diri, menyayangi diri, senang berolah raga serta berekreasi.
  3. Belajar berkawan dengan teman sebaya. Pada masa ini anak dituntut untuk bergaul, bekerja sama dan membina hubungan baik dengan teman sebaya.
  4. Belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar yaitu membaca, menulis dan berhitung.
  5. Pengembangan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
  6. Pengembangan moral, nilai dan hati nurani. 
  7. Memiliki kemerdekaan pribadi. Anak mampu memilih, merencanakan dan melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung pada orang tua atau orang dewasa lain.
  8. Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial.

Aspek Perkembangan Anak

1. Perkembangan Motorik

Seiring dengan perkembangan fisik yang beranjak matang, perkembangan motorik anak sudak dapat terkordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya. Masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas. Anak cenderung menunjukan gerakan-gerakan yang cukup lincah dan gesit. Pada masa ini merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik, seperti menulis, menggambar, melukis, berenang, bermain.

2. Perkembangan Berfikir/ kognitif

Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan berfikir

3. Perkembangan Bahasa

Bahasa Merupakan sarana berkomunikasi dengan orang lain. Melalui Bahasa, seseorang dapat menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat atau gerak.

4. Perkembangan Sosial

Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, orang tua maupun saudara-saudaranya. Sejak kecil anak telah belajar cara berprilaku sosial sesuai dengan harapan orang-orang yang paling dekat dengannya, yaitu dengan ibu, ayah, saudara, dan anggota keluarga yang lain. apa yang telah dipelajarai anak dari lingkungan keluarga turut mempengaruhi pembentukan perilaku sosialnya.

Ada empat faktor yang berpengaruh pada kemampuan anak bersosialisasi yaitu :

  1. Adanya kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang disekitarnya dari berbagai usia dan latar belakang
  2. Adanya minat dan motivasi untuk bergaul
  3. Adanya bimbingan dan pengajaran dari orang lain, yang biasanya menjadi model bagi anak
  4. Adanya kemampuan berkomunikasi yang baik yang dimiliki anak

5. Perkembangan Emosi

Emosi merupakan suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri seseorang yang disadari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan, yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan.

Penutup

Demikian penjelasan singkat mengenai artikel Perkembangan Anak Usia Dini, semoga artikel ini dapat membantu teman-teman dalam mempelajari tentang Perkembangan Anak Usia Dini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini