Beranda blog Halaman 18

Pasien Post Operasi CABG

0
Pasien Post Operasi CABG
Pasien Post Operasi CABG

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Pasien Post Operasi CABG. Sebelum kita masuk pada Pasien Post Operasi CABG, terlebih dahulu mari kita bahas pengertian dari CAD. CAD adalah penyakit pada arteri koroner dimana terjadi penyempitan atau sumbatan pada liang arteri koroner oleh karena proses atherosklerosis. Pada proses artherosklerosis terjadi perlemakan pada dinding arteri koroner yang sudah terjadi sejak usia muda sampai usia lanjut. Proses ini umumnya normal  pada setiap orang. Terjadinya infark dapat disebabkan beberapa faktor resiko, hal ini tergantung dari individu.

SIRKULASI KORONARIA

Dua arteri koronaria yang melayani miocardium muncul dari sinus katup aorta pada pangkal aorta. Sirkulasi koroner ini terdiri dari arteri koronaria kanan dan arteri koronaria kiri. Arteri koronaria kiri mempunyai dua cabang besar, arteria desendens anterior kiri dan arteria sirkumfleksa kiri. Arteria-arteria ini berjalan melingkari  jantung  dalam dua celah anatomi eksterna : suklus atrioventrikularis, yang melingkari jantung di antara atrium dan ventrikel, dan suklus interventrikularis yang memisahkan kedua ventrikel.  

Efisiensi jantung sebagai pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi otot jantung. Sirkulasi koroner meliput seluruh permukaan jantung, membawa oksigen dan nutrisi ke miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil. Untuk dapat mengetahui akibat-akibat dari penyakit jantung koroner, maka kita harus mengenal terlebih dahulu distribusi arteria koronaria ke otot jantung dan sistem penghantar. Morbiditas dan dan mortalitas pada infark miokardia tergantung pada derajat gangguan fungsi yang ditimbulkannya, baik mekanis maupun elektris.      

PATHOGENESIS

Pada keadaan normal terdapat keseimbangan antara aliran darah arteri koronaria dengan kebutuhan miokard. Pada CAD menunjukkan ketidak seimbangan antar aliran darah arterial dan kebutuhan miokardium.  

Keseimbangan ini dipengaruhi oleh :

  • Aliran darah koroner
  • Kepekaan miokardium terhadap iskhemik
  • Kadar oksigen dalam darah        

GEJALA-GEJALA

  1. Asimtomatik (tanpa gejala-gejala)
  2. Simtomatik (dengan gejala-gejala) :
    • Sakit dada, bedebar-debar, sesak napas, pingsan.
    • Sakit dada
    • Angina pektoris
    • Angina pektoris stabil
    • Angina Varian
    • Angina Prisemental
    • Infark miokard 

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

  • Hb / Ht
  • Hitung trombosit, masa perdarahan, masa pembekuan
  • Elektrolit
  • Analisa Gas Darah (ABGS) : Identifikasi status oksigen, efektifitas fungsi pernapasan, keseimbangan asam-basa
  • Pulse olimetri
  • BUN / Kreatinin
  • Glukosa
  • Amilase
  • Enzym
  • Chest X Ray
  • Elektrokardiografi (EKG)
  • Angiografi

Unduh Materi

Materi dapat di Unduh pada Link sebagai berikut : ASKEPPOSTOPERASICABG.doc

Mengenal Penyakit Stroke Hemoragik

0
Mengenal Penyakit Stroke Hemoragik
Mengenal Penyakit Stroke Hemoragik

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas tentang Mengenal Penyakit Stroke Hemoragik. Dimana menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. (Hendro
Susilo, 2000).

Hemoragik serebral (pecahnya pembuluh darah serebral sehingga terjadi perdarahan ke dalam jaringan otak atau area sekitar), hemoragik dapat terjadi diepidural, subdural, dan intraserebral. (Hudak & Gallo, 2005) Stroke hemorragik adalah disfungsi neurologi fokal yang akut dan disebabkan oleh perdarahan primer substansi otak yang terjadi secara spontan bukan oleh karena trauma kapitis, disebabkan oleh karena pecahnya pembuluh arteri, vena dan kapiler. (Djoenaidi Widjaja, 1994)

Mengenal Penyakit Stroke Hemoragik

ETIOLOGI

Perdarahan intrakranial atau intraserebral termasuk perdarahan dalam ruang subarachnoid atau kedalam jaringan otak sendiri. Perdarahan ini dapat terjadi karena aterosklerosis dan hipertensi. Akibat pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan perembesan darah ke dalam parenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan, pergeseran dan pemisahan jaringan otak yang berdekatan, sehingga otak akan membengkak, jaringan otak tertekan, sehingga terjadi infark otak, oedema, dan mungkin herniasi otak.
Penyebab pendarahan otak yang paling lazim terjadi adalah:

  1. Aneurisma berry, biasanya defek kongenital.
  2. Aneurisma fusiformis dari atherosklerosis.
  3. Aneurisma myocotik dari vaskulitis nekrose dan emboli septis.
  4. Malformasi arteriovenous, terjadi hubungan persambungan pembuluh darah arteri, sehingga darah arteri langsung masuk vena.
  5. Ruptur arteriol serebral, akibat hipertensi yang menimbulkan penebalan dan degenerasi pembuluh darah.

PATOFISIOLOGI

Stroke hemorragik dibagi menjadi dua jenis yaitu:

  1. Hemorragik Intraserebral (Perdarahan Intraserebral)
  2. Hemorragik Subaraknoid

Dampak masalah

a. Pada individu

  1. Gangguan perfusi jaringan otak, Akibat adanya sumbatan pembuluh darah otak, perdarahan otak, vasospasme serebral, edema otak
  2. Gangguan mobilitas fisik, Terjadi karena adanya kelemahan, kelumpuhan dan menurunnya persepsi / kognitif
  3. Gangguan komunikasi verbal, Akibat menurunnya/ terhambatnya sirkulasi serebral, kerusakan neuromuskuler, kelemahan otot wajah
  4. Gangguan nutrisi, Akibat adanya kesulitan menelan, kehilangan sensasi (rasa kecap) pada lidah, nafsu makan yang menurun
  5. Gangguan eliminasi uri dan alvi, Dapat terjadi akibat klien tidak sadar, dehidrasi, imobilisasi dan hilangnya kontrol miksi
  6. Ketidakmampuan perawatan diri, Akibat adanya kelemahan pada salah satu sisi tubuh, kehilangan koordinasi / kontrol otot, menurunnya persepsi kognitif.
  7. Gangguan psikologis, Dapat berupa ketakutan, perasaan tidak berdaya dan putus asa.emosi labil, mudah marah, kehilangan kontrol diri,
  8. Gangguan penglihatan, Dapat terjadi karena penurunan ketajaman penglihatan dan gangguan lapang pandang.

b. Pada keluarga

  1. Terjadi kecemasan
  2. Masalah biaya
  3. Gangguan dalam pekerjaan

Unduh Materi

Terima kasih sudah mampir di artikel kami yang berjudul Mengenal Penyakit Stroke Hemoragik. Untuk materi Lengkapnya bisa di Unduh pada link berikut ini : stroke hemoragik.doc

Tips Menjaga Kesehatan Tulang

0
Tips Menjaga Kesehatan Tulang
Tips Menjaga Kesehatan Tulang

Saat muda, pembentukan sel tulang baru lebih cepat daripada penghancuran tulang tua sehingga kepadatan tulang masih terjaga. Setelah usia 30 tahun yang terjadi penghancuran sel tulang tua lebih cepat daripada pembentukan sel tulang baru. Semakin tinggi kepadatan tulang, semakin kecil kemungkinan untuk mengalami osteoporosis yaitu, suatu kondisi yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh. Maka dari itu maimelajah.com akan membahas mengenai Tips Menjaga Kesehatan Tulang.

#Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan tulang, antara lain:

1. Jumlah kalsium dalam asupan makanan

Asupan makanan yang rendah kalsium menyebabkan kepadatan tulang berkurang, tulang keropos secara dini dan risiko patah tulang meningkat.

2. Tingkat aktivitas fisik

Seseorang dengan aktivitas fisik yang rendah memiliki risiko osteoporosis yang lebih tinggi dibandingkan yang aktif.

3. Merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan

Penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh. Jika mengonsumsi lebih dari dua botol minuman beralkohol sehari dapat meningkatkan risiko osteoporosis, karena alkohol dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium.

4. Faktor gender

Wanita memiliki jaringan tulang lebih sedikit daripada laki-laki.

5. Faktor usia

Semakin tua usia tulang lebih tipis dan rapuh.

6. Faktor ras, indeks massa tubuh, dan genetik

Risiko terbesar adalah ras Mongoloid (Asia). Indeks massa tubuh yang rendah (19 atau kurang) juga memiliki risiko yang lebih besar. Selain itu, memiliki orangtua atau saudara yang mengalami osteoporosis juga memiliki risiko yang lebih besar (faktor genetik).

7. Faktor hormonal

Pembentukan hormon tiroid yang terlalu banyak dapat menyebabkan rapuhnya tulang. Pada wanita, kerapuhan tulang meningkat secara drastis pada masa menopause karena kadar estrogen yang menurun. Amenorrhea (masa tidak menstruasi sebelum masa menopause) dalam jangka panjang, juga meningkatkan risiko osteoporosis. Pada pria, kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang.

8. Gangguan makan

Orang yang menderita anoreksia atau bulimia memiliki risiko yang tinggi mengalami kerapuhan tulang. Selain itu, gastrectomy (salah satu prosedur operasi pada perut), operasi penurunan berat badan dan penyakit Crohn, penyakit Celiac dan penyakit Cushing dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium.

9. Penggunaan obat tertentu

Penggunaan jangka panjang obat kortikosteroid, seperti prednison, kortison, prednisolon dan deksametason dapat menyebabkan kerusakan tulang. Obat lain yang terkait dengan peningkatan risiko osteoporosis antara lain: penggunaan jangka panjang inhibitor aromatase untuk mengobati kanker payudara, obat antidepresan yang disebut selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), pengobatan obat kanker dengan methotrexate, beberapa obat anti-kejang, the acid-blocking drugs yang biasa disebut proton pump inhibitors dan antasid yang mengandung aluminium.

Apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan tulang?

#Langkah-langkah untuk mencegah kerusakan tulang, antara lain:

1. Meningkatkan kandungan kalsium dalam asupan makanan

Untuk dewasa (usia 19-50 tahun) dan pria berusia 51-70 tahun, Institute of Medicine merekomendasikan 1.000 mg kalsium per hari.
Rekomendasi meningkat menjadi 1.200 mg per hari untuk wanita usia lebih 51 tahun dan pria usia lebih dari 71 tahun.
Kalsium terdapat dalam almond, brokoli, kangkung, salmon kalengan, sarden, dan kedelai dan olahannya (tahu dan tempe). Jika merasa sulit untuk mendapatkan cukup kalsium dari pola makan sehari-hari, berkonsultasilah kepada dokter tentang suplemen kalsium.

2. Perhatikanlah asupan vitamin D

Untuk dewasa (usia 19-70 tahun), Institute of Medicine merekomendasikan 600 IU (international units) vitamin D sehari. Rekomendasi meningkat menjadi 800 IU sehari untuk dewasa (usia lebih dari 71 tahun).

3. Pastikan memiliki aktivitas fisik yang cukup setiap harinya

Aktivitas fisik seperti berjalan, jogging, tenis, dan menaiki tangga dapat membantu tubuh membentuk tulang yang kuat dan memperlambat proses kerapuhan tulang.

4. Hindari merokok dan tidak minum lebih dari dua minuman beralkohol dalam sehari.

5. Pertimbangkan penggunaan obat

Sejumlah obat yang tersedia untuk membantu memperlambat proses kerusakan tulang dan mempertahankan kepadatan tulang, termasuk bifosfonat (Fosamax, Actonel, Boniva) dan raloxifene (Evista). Jika mengonsumsi obat yang mempengaruhi kesehatan tulang, berkonsultasilah kepada dokter. Dokter akan memonitor kepadatan tulang dan mungkin dapat merekomendasikan obat lain untuk membantu mencegah kerusakan tulang.

6. Pertimbangan terapi hormon bagi wanita

Terapi Estrogen, terutama dimulai segera setelah menopause, dapat membantu mempertahankan kepadatan tulang. Namun, penggunaan terapi hormon dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah, kanker endometrium dan kemungkinan kanker payudara. Berkonsultasilah kepada dokter apakah memerlukan terapi hormon.
Jika khawatir dengan kesehatan tulang atau faktor risiko mengalami osteoporosis, berkonsultasilah kepada dokter. Dokter mungkin dapat merekomendasikan tes kepadatan tulang. Hasil tes akan membantu dokter mengukur kepadatan tulang dan menentukan tingkat kerusakan tulang yang telah terjadi.

Terima kasih sudah mampir di artikel kami yang berjudul Tips Menjaga Kesehatan Tulang.

Sumber :
Adelia Ratnadita SKG - detikHealth
http://www.detikhealth.com/read/2011/07/24/110258/1688065/766/tips-menjaga-kesehatan-tulang?l991101755

Mengenal Penyakit Tumor Otak

0
Mengenal Penyakit Tumor Otak
Mengenal Penyakit Tumor Otak

Siapa yang tidak Mengenal Penyakit Tumor Otak, salah satu penyakit yang banyak menyebabkan kematian. Kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Mengenal Penyakit Tumor Otak. Tumor otak adalah lesi intra kranial yang menempati ruang dalam tulang tengkorak. Tumor otak adalah lesi oleh karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganas yang tumbuh di otak, meningen dan tengkorak. Meningioma merupakan salah satu jenis tumor otak dimana terjadi generalisasi masalah tentang adanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai selaput otak (meningen). (Price, S.A. & Wilson, L.2001).

Klasifikasi Tumor otak

  1. Tumor yang berasal dari lapisam otak (meningioma dural)
  2. Tumor yang berkembang didalam / pada syaraf kranial
  3. Tumor yang berasal didalam jaringan otak
  4. Lesi metastatik yang berasal dari bagian tubuh mana saja  

Patofisiologi

Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis. Gejala-gejala terjadi berurutan. Hal ini menekankan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan klien. Gejala-gejalanya sebaiknya dibicarakan dalam suatu perspektif waktu. Gejala neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh 2 faktor gangguan fokal, disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial. Gangguan fokal terjadi apabila penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi/invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron. Tentu saja disfungsi yang paling besar terjadi pada tumor yang tumbuh paling cepat.

Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan cerebrovaskuler primer. Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuro di hubungkan dengan kompresi invasi dan perubahan suplai darah ke jaringan otak. Beberapa tumor membentuk kista yang juga menekan parenkim otak sekitarnya sehingga memperberat gangguan neurologis fokal.

Peningkatan tekanan intra kranial dapat diakibatkan oleh beberapa faktor : Bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya oedema sekitar tumor dan perubahan sirkulasi cerebrospinal. Pertumbuhan tumor menyebabkan bertambahnya massa, karena tumor akan mengambil ruang yang relatif dari ruang tengkorak yang kaku. Tumor ganas menimbulkan oedema dalam jaruingan otak. Mekanisme belum seluruhnyanya dipahami, namun diduga disebabkan selisih osmotik yang menyebabkan perdarahan. Obstruksi vena dan oedema yang disebabkan kerusakan sawar darah otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume intrakranial. Observasi sirkulasi cairan serebrospinal dari ventrikel laseral ke ruang sub arakhnoid menimbulkan hidrocepalus.

Tanda dan Gejala

Menurut lokasi tumor :

  1. Lobus frontalis
    Gangguan mental / gangguan kepribadian ringan : depresi, bingung, tingkah laku
    aneh, sulit memberi argumenatasi/menilai benar atau tidak, hemiparesis, ataksia, dan
    gangguan bicara.
  2. Kortek presentalis posterior
  3. Kelemahan/kelumpuhan pada otot-otot wajah, lidah dan jari
  4. Lobus parasentralis
  5. Kelemahan pada ekstremitas bawah
  6. Lobus Oksipitalis
  7. Kejang, gangguan penglihatan
  8. Lobus temporalis
  9. Tinitus, halusinasi pendengaran, afasia sensorik, kelumpuhan otot wajah
  10. Lobus Parietalis
  11. Hilang fungsi sensorik, kortikalis, gangguan lokalisasi sensorik, gangguan
    penglihatan
  12. Cerebulum
  13. Papil oedema, nyeri kepala, gangguan motorik, hipotonia, hiperekstremitas

Tanda dan Gejala Umum

  1. Nyeri kepala berat pada pagi hari, main bertambah bila batuk, membungkuk
  2. Kejang
  3. Tanda-tanda peningkatan tekanan intra kranial : Pandangan kabur, mual, muntah,
    penurunan fungsi pendengaran, perubahan tanda-tanda vital, afasia.
  4. Perubahan kepribadian
  5. Gangguan memori
  6. Gangguan alam perasaan

Untuk materi lengkapnya dapat diunduh pada link dibawah ini, sekian artikel tentang Tumor Otak, semoga apa yang sudah kami jelaskan pada artikel ini dapat membantu pembaca dalam mengenai apa itu tumor otak.

Unduh Materi

Materi dapat di Unduh pada link berikut ini : TUMOR OTAK

Asuhan Keperawatan Keluarga Hipertensi 2

0
Asuhan Keperawatan Keluarga Hipertensi
Asuhan Keperawatan Keluarga Hipertensi

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membagikan Asuhan Keperawatan Keluarga Hipertensi. Contoh laporan Keperawatan Keluarga dengan masalah Khusus Hipertensi. Semoga laporan yang ada pada artikel ini dapat mempermudah rekan-rekan dalam menganalisis permasalahan pada keluarga dengan masalah Hipertensi

Contoh Askep Keluarga Hipertensi

ASUHAN KEPERAWATAN UTAMA KELUARGA TN. S LANSIA DENGAN MASALAH KHUSUS HIPERTENSI DI RT 01 RW IV KELURAHAN NGESREP

PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA MENURUT FRIEDMAN

Pengkajian dilakukan pada Hari Rabu, tanggal 17 Maret 2009 di rumah keluarga Tn. S pukul 16.00 WIB.

A. DATA UMUM

Identitas
  • Nama KK : Tn. Sumardjo
  • Umur : 59 tahun
  • Pendidikan : SMP
  • Pekerjaan : Tidak bekerja
  • Agama : Islam
  • Suku : Jawa
  • Alamat : RT 01 RW 04 Kelurahan Ngesrep Kecamatan Banyumanik Semarang
Tipe Keluarga

Keluarga ini tergolong dalam tipe keluarga usila karena dalam satu rumah terdiri dari suami lansia yang berusia 59 tahun dan istri lansia yang berusia 55 tahun.

Latar Belakang Budaya
  1. Suku bangsa, Keluarga berasal dari suku jawa
  2. Nilai budaya yang terkait dengan kesehatan, Tn. S dan Ny. S memeriksakan diri ke klinik saat sakit. Selain itu juga berobat ke pengobatan alternatif dan diberi jamu godog untuk diminum. Tn. S dan Ny. S jarang mengkonsumsi obat-obatan di warung.
  3. Bahasa yang digunakan, Bahasa yang digunakan sehari – hari oleh keluarga Tn. S adalah bahasa jawa.
  4. Adat / Tradisi, Ny. S mengatakan masih terdapat kebiasaan tahlilan untuk keluarga yang meninggal. Selain itu, terkadang ada acara 7 bulanan untuk anak wanita yang sedang hamil. Keluarga Tn. S mempunyai adat untuk menghormati orang yang lebih tua.
  5. Nilai – nilai kebudayaan, Di dalam keluarga Tn. S ditanamkan agar anak menghormati orang tua dan orang yang lebih tua. Selain itu, anak juga harus bersikap dan berkata yang sopan kepada semua orang terutama orang yang lebih tua. Ny. S juga sangat menghormati Tn. S.

Unduh Materi

Laporan Kasus Keperawatan lebih lengkapnya dapat di download pada link : asuhan keperawatan keluarga hipertensi.pdf

Askep Keluarga Diabetes Militus

0
Askep Keluarga Diabetes Militus
Askep Keluarga Diabetes Militus

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas tentang Askep Keluarga Diabetes Militus. Dimana akan membagikan Laporan Keperawatan Keluarga dengan masalah Khusus Diabetes Militus. Semoga laporan yang ada pada artikel ini dapat mempermudah rekan-rekan dalam menganalisis permasalahan pada keluarga dengan masalah Diabetes Militus. Dalam asuhan keperawatan ini terdiri dari :

  1. Kasus
  2. Analisis Data
  3. Diagnosa Keperawatan
  4. Perencanaan

Contoh Kasus Askep Keluarga Diabetes Militus

Kasus :

Keluarga Tn. X (30 Tahun) mempunyai istri Ny. H (26 th) Anak K (1 th) dan Ibu C 50 th. Hasil wawancara dengan keluarga anaknya sudah diimunisasi lengkap sambil menunjukkan kartu sehat. Selama ini anaknya hanya sakit batuk pilek biasa, cukup dibawah kebidan sudah sembuh. Tetapi akhir-akhir ini keluarga sedikit pusing memikirkan ibunya, karena 3 bulan yang lalu ibunya dinyatakan positif kencing manis (DM) ibu tidak bisa kontrol teratur kepuskesmas karena yang mengantarkan tidak ada Tn. X dan istrinya kerja, tetapi obatnya supaya tidak habis dibelikan obat diapotik terdekat sesuai foto copi resep dokter. Hasil observasi jari kaki ibu C sebelah kiri terdapat luka kecil sudah 3 minggu belum sembuh. Pemeriksaan glukotest +3

Pengkajian

Data Umum
  1. Nama KK : Tn. X
  2. U m u r : 30 tahun
  3. Alamat : –
  4. Pekerjaan : Swasta
  5. Pendidikan : –
  6. Komposisi Keluarga :

Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

  1. Tahap perkembangan saat ini : Keluarga berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak pra sekolah.
  2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Keluarga belum memiliki anak sekolah sehingga tugas perkembangan belum ada tetapi tugas keluarga yang belum terpenuhi adalah mempertahankan kesehatan Ny. C yang sakit DM terutama untk mengontrol dan perawatan diri
  3. Riwayat kesehatan keluarga : Anak-anak Tn. X sudah diimunisasi lengkap, jika sakit batuk pilek dibawah ke Bidan. Ibu C (Mertua) menderita DM sejak 3 bulan yang lalu tetapi tidak dapat kontrol secara teratur di Puskesmas karena tidak ada yang mengantarkannya. Kaki kiri Ibu C terdapat luka sudah 3 minggu belum sembuh.

Fungsi Keluarga.

Keluarga selalu memperhatikan kesehatan keluarganya, setiap anaknya sakit batuk, pilek dibawah kebidan dan anaknya sudah diimunisasi lengkap. Tetapi pemanfaatan sarana kesehtan (Puskesmas) masih sangat kurang. Ibunya yang menderita DM hanya dibelikan obat di apotik saja sesuai kopi resep dokter dan ibu tidak bias kontrol teratur ke puskesmas. Hal ini karena Tn. X dan
istrinya bekerja sehingga tidak ada yang mengantarkan.

Unduh Materi

Terima kasih sudah mampir di artikel ini. Untuk laporan lengkap tentang Diabetes Militus dapat di Unduh pada link berikut ini : asuhan keluarga DM.pdf

Asuhan Keperawatan Keluarga Hipertensi

0
Asuhan Keperawatan Keluarga Hipertensi
Asuhan Keperawatan Keluarga Hipertensi

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membagikan Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga Hipertensi. Semoga laporan yang ada pada artikel ini dapat mempermudah rekan-rekan dalam menganalisis permasalahan pada keluarga dengan masalah Hipertensi

Contoh Asuhan Keperawatan Keluarga Hipertensi

ASUHAN KEPERAWATAN UTAMA KELUARGA TN.W DENGAN MASALAH KHUSUS HIPERTENSI DI MENDOYO DANGIN TUKAD KABUPATEN JEMBRANA

DATA UMUM

  1. Nama KK : I Wayan Artawan
  2. Alamat : Mendoyo dangin tukad, Kab. Negara
  3. Tipe Keluarga : Nuklear Famili ( yang tinggal serumah adalah ayah, ibu, dan anak, dimana anak terdiri dari dua putra dan satu putri)
  4. Latar Belakang Budaya
    • Suku Bangsa : Semua anggota keluarga berasal dari suku Bali ,dengan kultur budaya Bali
    • Kebiasaan diet terkait budaya : Tidak ada pantangan dalam makanan atau hal-hal yang lain asalkan tidak bertentangan dengan budaya dan agama.
    • Bahasa yang digunakan : Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Bali
    • Adat/Tradisi : Menggunakan tradisi adat Bali
    • Nilai-nilai kebudayaan : Nilai–nilai kebudayaanya masih baik, semua anggota keluarga masih aktif dalam kegiatan di banjar. Ny.d mengajar tari bali bagi anak-anak di lingkungannya. Tn.b dan Tn.c sangat aktif dalam seka truna-truni di banjar.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

  1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Tugas perkembangan keluarga pada usia pertengahan. Semua anaknya Tn.A belum menikah, hubungan saudara baik dan berkumpul pada malam hari karena pada pagi hari sibuk bekerja.
  2. Tugas perkembangan yang belum terpenuhi dan penyebabnya : belum dapat memodifikasi lingkungan kesehatan. ini dapat diketahui dari pernyataan Tn. A bahwa Tn.A suka makan asin dan berlemak.
  3. Riwayat keluarga inti : Tn. A mengalami hipertensi tingkat sedang sejak kira-kira 4 tahun yang lalu, itupun Tn.A mengetahui saat ia periksa kedokter praktik saat Tn. A mengalami panas tinggi. Tn.a=TD 170/100mmHg, pemeriksaan TD ke 2, didapatkan
    180/ 100mmHg, nadi: 100x/menit dan RR: 24x/menit Ny. S menderita hipertensi tingkat sedang ia mengetahuinya saat periksa kepuskesmas karena sakit perut. TD ny. S saat diukur yaitu 150/90 mm/Hg. Tn.A dan Ny.S rutin memeriksakan penyakitnya setiap bulan di dokter praktik di dekat rumahnya.
  4. Riwayat keluarga sebelumnya : Ada hipertensi di dapat dari keturunan dibuktikan dengan ayah dari Tn.A yang meninggal karena hipertensi berat dengan tekanan darah 200/120 mm/Hg. (anamnesis dari Tn.A)

Unduh Materi

Terima kasih sudah mampir di artikel kami. Untuk laporan lengkap mengenai Asuhan Keluarga dapat rekan-rekan Unduh pada link berikut ini : asuhan kel hipertensi.doc

Mengenal Home Health Care

0
Mengenal Home Health Care
Mengenal Home Health Care

Mengenal Home Health Care merupakan artikel yang akan maimelajah.com bahas pada kesempatan kali ini. Dimana kita harus mengenal dulu pengertian dari Home Care, dimana Home care adalah pemberian layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien. Home care mengacu pada keperawatan berbasis komunitas dimana fokus keperawatan berorientasi pada kondisi individu sakit tetapi melibatkan keluarga yang merawat dan menciptakan lingkungan kondusif bagi individu sakit baik dalam keluarga maupun lingkungan komunitas. Sejarah home care dan UU kelembagaan home care di Indonesia juga dibahas dalam pokok bahasan ini.

Keperawatan berbasis Komunitas

Keperawatan berbasis komunita berfokus pada perawatan yang berorientasi pada kondisi sakit individu dan keluarga mengatur kondisi akut dan kronik pada lingkungan rumah dan komunitas

Perawatan berbasis Komunitas & Perawatan Pasien Berkelanjutan

  • Tergantung pada status kesehatan individu dan perawatan yang dibutuhkan
  • Terdapat suatu perawatan yang berkelanjutan agar situasi yang berbeda dapat mengakomodasi kebutuhan pasien yang bervariasi

Home care menurut Habbs dan Perrin 1985 :

Pengertian Home Care menurut Habbs dan Perrin (1985) merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien

Sejarah Home Care

The Origin Of Home Care (1885-1889)

Home care dimulai pada saat banyak orang yang sakit parah dirawat dirumah dan rumah dijadikan sebagai tempat kerja oleh kebanyakan perawat. Kedatangan perawat dirumah dapat mengurangi beban keluarga didalam merawat anggota keluarga yang sakit

1900-1905

Perawat keluarga merebut perhatian reformator awal abad ke-20 yang prihatin akan adanya imigran, industrialisasi, dan penyalit infeksi pada orang-orang miskin.

Tujuan : merawat orang sakit, mendidik anggota keluarga tentang bagaimana merawat orang sakit dan melindungi masyarakat dari penyakit menular. Selama periode ini, banyak perawat ( terlatih / tidak terlatih ) bekerja sebagai perawata sukarela atau untuk
tugas khusus dirumah ( perawat ini tetap merawat satu pasien saja selama pasien tersebut sakit )

1909

Usaha perawatan keluarga diubah dengan adanya program pendukung pertumbuhan masyarakat melalui jawatan kesehatan dan pendidikan.

Perhatian masyarakat bergeser pada perawat komunitas. Lillian Wald “ Ibu Keperawatan Komunitas “ mendorong perusahaan Metropolitan Life Insurance agar menyewa perawat keluarga untuk merawat para pemegang kebijakan perusahaan selama mereka sakit.

1911

Metropolitan Life memutuskan untuk menawari perawat keluarga agar merawat pemegang kebijakan diseluruh negara. Hal ini diatur demi eksistensi perawat keluarga dalam memberikan perawatan.

1912

Palang Merah Amerika mendirikan bentuk pelayanan dimana perawat berkunjung kedaerah pedesaan. Agen tersebut melancarkan usaha untuk membantu cabang lokal dengan melakukan kunjungan kerumah di komunitas mereka.

1914 – 1920

Rata-rata 68 palang merah dengan program kunjungan perawat kerumah di buka setiap bulan sekali. Pada puncaknya organisasi tersebut telah membangun 2100 layanan baru lintas negara.

1925 – 1929

Asuhan keperawatan dasar rumah mencapai saat yang menentukan. Angka kematian dikota berkurang dan penyakit infeksi menurun, penyakit degeneratif menjadi penyebab kematian utama.

Namun demikian perawatan dirumah masih kalah daripada sistem pelayanan dirumah sakit yang masih mendominasi sistem pelayanan Amerika.

1930 – 1954

Pemusatan pertumbuhan rumah sakit ditujukan pada pasien yang sakit dirumah dan kurang penanganan dari perawat. Pada tahun 1952, kehidupan metropolitan menghentikan program keperawatan kunjungan rumah pada para pemegang polis asuransi yang berakibat meningkatnya biaya kesehatan serta pelayanan keperawatan palang merah ditutup

1955 – 1964

Secara bertahap sistem pelayanan keperawatan dirumah mulai lahir kembali. Perkembangan perawatan dirumah ada tiga bentuk pelayanan : berbasis rumah sakit, komunitas dan keluarga.

1965

Legislasi bidang kesehatan mulai memunculkan adanya sistem keuntungan dalam perawatan dirumah dengan dibutuhkannya keahlian para perawat primer dan ahli terapi kuratif.

Pelayanan berkembang meliputi sistem terapi, pelayanan pada kecelakaan, home maker, social woker dan ahli gizi juga ikut bergabung dalam tim perawatan dirumah yang saling berkolaborasi dengan pihak medis. Munculnya program Medicaid dan OAA (Older America Act)

1980 – 1985

Diresmikannya sejumlah agensi untuk berpartisipasi dalam “ Medicare Program “ ( Program Pelayanan Kesehatan ). Pada 1982, NAHC (National Association for Home Care) didirikan untuk bekerja sebagai American Home Care Community’s Voice Misinya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan home care dan pasien rawat inap, melindungi hak-hak caregiver, secara efektif mewakili semua home care dan hospice provider, dan tempat home care di pusat pelayanan kesehahtan.

1986 – 1989

Jumlah medicare certified home care agencies sekitar 5900 merupakan hasil dari peningkatan medicare paperwork dan kebijakan pembayaran yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Medicare mengadopsi dokumentasi dan praktek penanganan tuntutan yang biasa dibuat tidak pasti diantara agencies tentang pelayanan apa yang harus diberikan sehingga timbul “ chilling effect “

1990 – 1997

Perawatan pasien dirumah diasumsikan sebagai tempat yang lebih signifikan dalam sistem pemberian asuhan kesehatan kita. Pelayanan dibayar langsung oleh pasien dan anggota keluarga atau melalui beberapa sumber publik atau pribadi. Pada 1992, NHAC didirikan oleh Lou Harris and Associates, yang mana 80 % penduduk Amerika mengetahui tentang home care dan didukung perkembangannya dengan program federal.

Pada 1997, home care berlanjut menjadi layanan industri yang meningkat cepat dan luas. Mendekati 82 % dari semua sekolah medis terakreditasi saat ini menawarkan pelatihan home health care dalam kurikulumnya.

Unduh Materi

Terima kasih sudah mampir di artikel Mengenal Home Health Care. Dan untuk materi lengkapnya tentang Mengenal Home Health Care dapat di unduh pada link berikut ini : materi homecare

Konsep Dasar Askep Keluarga

0
Konsep Dasar Askep Keluarga
Konsep Dasar Askep Keluarga

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Konsep Dasar Askep Keluarga. Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga dengan tujuan menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Dalam bahasan ini juga dijelaskan mengenai

#Asuhan Keperawatan Keluarga

Suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga dengan tujuan menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.

#Tujuan

  1. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasikan masalah kesehatan yang dihadapi.
  2. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi masalah kesehatan dasar dalam keluarga.
  3. Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan yang tepat.
  4. Meningkatkan kemampuan keluarga memberikan asuhan keperawatan terhadap anggota keluarga yang sakit
  5. Meningkatkan produktifitas keluarga dalam meningkatkan mutu hidupnya.

#Keluarga Sebagai Unit Pelayanan

Alasan utama meninjau keluarga sebagai unit pelayanan perawatan menurut Ruth B Freemen (1981) adalah sebagai berikut :

  1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat.
  2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan, atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompok.
  3. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lain.
  4. Dalam memelihara kesehatan, anggota keluarga sebagai pengambil keputusan dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya.
  5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai usaha-usaha kesehatan masyarakat.

#Keluarga Sebagai Klien

  1. Setiap keluarga mempunyai cara yang unik dalam menghadapi masalah kesehatan pada anggotanya.
  2. Memperhatikan perbedaan dari tiap-tiap anggota keluarga dari berbagai segi, yaitu pola komunikasi, pengambilan keputusan, sikap dan nilai-nilai dalam keluarga, kebudayaan serta gaya hidup.
  3. Keluarga perkotaan berbeda dengan keluarga pedesaan.
  4. Kemandirian dari tiap-tiap keluarga,

#Pengambilan Keputusan dalam Perawatan Kesehatan Keluarga

Dalam mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga yang mengambil keputusan dalam pemecahannya adalah tetap kepala keluarga atau anggota keluarga yang dituakan.
Hal ini didasarkan pemikiran sebagai berikut :

  1. Hak dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga
  2. Kewenangan dan otoritas yang telah diakui oleh masing-masing anggota keluarga.
  3. Hak dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap keluarga/anggota keluarga yang bermasalah.

#Hambatan Perawatan Kesehatan Keluarga

  1. Hambatan dari keluarga
  2. Hambatan dari perawat

#Faktor-Faktor yang Menciptakan Halangan Perkembangan Keluarga

  1. Uang
  2. Sikap dan sosialisasi
  3. Sistem nilai yang kita anut

#Unduh Materi

Terima kasih sudah mampir di artikel Konsep Dasar Askep Keluarga, dan untuk materi lengkap dapat di Unduh pada link berikut ini : Konsep_keperawatan_keluarga.doc

Mengenal Daripada Konsep Keluarga

0
Mengenal Daripada Konsep Keluarga

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas tentang artikel Mengenal Daripada Konsep Keluarga. Dimana kata Keluarga secara umum dapat diartikan sebagai bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting karena pendidikan individu dimulai dari keluarga sehingga akan tercipta tatanan masyarakat yang baik. Dalam konteks kesehatan keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena masalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara semua anggota keluarga. Konsep tentang keluarga sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajari tentang asuhan keperawatan keluarga.

Artikel Mengenal Daripada Konsep Keluarga akan membahas tentang Konsep Keluarga yang meliputi : definisi keluarga, ciri keluarga, tipe keluarga, struktur keluarga, fungsi pokok keluarga, tugas keluarga, peranan keluarga, tahap perkembangan, keluarga sejahtera dan konsep dukungan sosial keluarga.

#Definisi Keluarga

Pengertian keluarga akan berbeda satu dengan lainnya, hal ini bergantung kepada  orientasi dan cara pandang yang digunakan seseorang dalam mendefinisikan. Ada beberapa pengertiang keluarga yang perlu diketahui :

a. Bussard dan Ball (1966)

Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang di keluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaannya dan berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan lingkungannya.

b. WHO (1969)

Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.

c. Duval (1972)

Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga.

d. Helvi (1981)

Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.

e. Depkes RI (1988)

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yangberkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

f. Bailon dan maglaya (1989)

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi, dalam satu rumah tangga berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

g. UU No 10 tahun 1992

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami, istri, atau suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya.

h. Sayekti (1994)

Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersamaatau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa keluarga itu terjadi jikalau ada :

  • Ikatan atau persekutuan (perkawinan/kesepakatan)
  • Hubungan (darah/adopsi/kesepakatan)
  • Tinggal bersama dalam satu atap (serumah)
  • Ada peran masing-masing anggota keluarga
  • Ikatan emosional

#Ciri – Ciri Keluarga

a. Menurut Robert MacIver dan Charles Horton

  • Keluarga merupakan hubungan perkawinan
  • Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang sengaja di bentuk atau dipelihara.
  • Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (Nomen Clatur) termasuk perhitungan garis keturunan.
  • Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
  • Keluarga merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga.

b. Ciri keluarga Indonesia

  • Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat gotong royong
  • Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran
  • Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan secara musyawarah.

#Tipe Keluarga

Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang mengelompokkan  

  1. Secara tradisional
    a. Keluarga inti (nuclear family)
    b. Keluarga besar (extended family)
  2. Secara modern
    Berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme maka pengelompokkan tipe keluarga selain diatas adalah :  
    a. Tradisional nuclear
    b. Reconstituted nuclear
    c. Niddle age/aging couple
    d. Dyadic nuclear
    e. Single parent
    f. Dual carrier
    g. Commuter married
    h.  Single adult
    i.  Three generation
    j.  Institusional
    k. Comunal
    l.  Group marriage
    m. Unmariage parent and child
    n. Cohibing coiple
    o. Gay and lesbian

#Struktur Keluarga

Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan fungsi keluarga di masyarakat. Struktur keluarga terdiri dari berbagai macam, diantaranya adalah :  
a. Patrilineal
b. Matrilineal
c. Matrilokal
d. Patrilokal
e. Keluarga kawin

Parad dan Caplan (1965) yang diadopsi oleh Friedman mengatakan ada empat elemen struktur keluarga yaitu :
1. Struktur peran keluarga
2. Nilai atau norma keluarga
3. Pola komunikasi  keluarga
4. Struktur kekuatan keluarga

#Fungsi Pokok Keluarga

  1. Friedman (1998)
    a. Fungsi afektif
    b. Fungsi sosialisasi
    c. Fungsi reproduksi
    d. Fungsi ekonomi
    e. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan    
  2. UU no 10 tahun 1992 jo PP No. 21 tahun 1994
    a. Fungsi keagamaan
    b. Fungsi budaya
    c. Fungsi cinta kasih
    d. Fungsi perlindungan
    e. Fungsi reproduksi
    f. Fungsi sosialisasi
    g. Fungsi ekonomi
    h. Fungsi pelestarian lingkungan    
  3. Effendy (1998)
    a. Asih : Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
    b. Asuh : Menuju kebutuhan pemeliharaan dan keperawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat fisik, mental, sosial, dan spiritual.
    c. Asah : Memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.

#Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan

  1. Mengenal masalah kesehatan  
    Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka apabila menyadari adanya perubahan perlu segera dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan seberapa besar perubahannya.
  2. Mengambil keputusan  
    Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga maka segera melakukan tindakan yang tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan sebaiknya meminta bantuan orang lain di lingkungan sekitar keluarga.
  3. Memberikan perawatan anggotanya yang sakit  
    Perawatan ini dapat dilakukan di rumah apabila keluarga memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama atau ke pelayanan kesehatan untuk memperoleh tindakan lanjutan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
  4. Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.
  5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas yang ada)

#Tahap Perkembangan Keluarga  

Bukan hanya individu saja yang memiliki tahap perkembangan, keluarga pun memiliki tahap perkembangan dengan berbagai tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada tahapnya. Ada perbedaan pembagian tahap perkembangan menurut Carter dan McGoldrick (1989) dan Duvall (1985).  

Perbedaan Tahap Perkembangan
Carter dan McGoldrick (family therapy perspective, 1989)Duvall (sociological perspetive, 1985)
1.  Keluarga antara :masa bebas (pacaran) dewasa mudaTidak diidentifikasi karena periode waktu antara dewasa dan menikah tidak dapat ditentukan
2.  Terbentuknya keluarga baru melalui suatu perkawinan1.  Keluarga baru menikah
3. Keluarga yang memiliki anak usia muda (anak usia bayi sampai usia sekolah)2. Keluarga dengan anak baru lahir (usia anak tertua sampai 30 bulan)
3. Keluarga dengan anak prasekolah (usia anak tertua 2.5-5 tahun)
4. Keluarga dengan anak usia sekolah (6-12 tahun)
4. Keluarga yang memiliki anak dewasa5. Keluarga dengan anak remaja (usia anak tertua 13-20 tahun)
5. Keluarga yang mulai melepas anaknya untuk keluar rumah6. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa (anak-anaknyamulai meninggalkan rumah)
7. Keluarga yang hanya terdiri dari orang tua saja/ keluarga usia pertengahan (semua anak meninggalkan rumah)
6. Keluarga lansia8. Keluarga lansia

#Keluarga Sejahtera

  1. Keluarga pra sejahtera  
    Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal (kebutuhan dasar belum terpenuhi)
  2. Keluarga sejahtera I  
    Keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya.
  3. Keluarga sejahtera II  
    Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar dan juga kebutuhan sosial psikologis tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya seperti menabung dan memperoleh informasi.
  4. Keluarga sejahtera III  
    Keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangan keluarganya, tetapi belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat, seperti sumbangan materi dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
  5. Keluarga sejahtera III plus  
    Keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangannya telah terpenuhi serta memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

#Dukungan Sosial Keluarga  

Dukungan sosial keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial (Friedman,1998). Studi-studi tentang dukungan sosial sebagai koping keluarga, baik dukungan-dukungan yang bersifat eksternal maupun internal terbukti sangat bermanfaat.

Dukungan Sosial Keluarga eksternal

Antara lain sahabat, pekerjaan, tetangga, sekolah, keluarga besar, kelompok sosial, kelompok rekreasi, tempat ibadah, praktisi kesehatan.

Dukungan Sosial Keluarga Internal

Antara lain dukungan dari suami atau istri, saudara kandung atau anak (Friedman, 1998).  

Jenis Dukungan Keluarga ada 4 yaitu :

  1. Dukungan instrumental
  2. Dukungan informasional
  3. Dukungan penilaian
  4. Dukungan emosional

Menurut House setiap bentuk dukungan sosial keluarga mempunyai ciri-ciri antara lain :  

  1. Informatif
  2. Perhatian emosional
  3. Bantuan instrumental
  4. Bantuan penilaian

#Unduh Materi

Terima kasih sudah membaca artikel Mengenal Daripada Konsep Keluarga. Untuk materi lengkapnya tentang Mengenal Daripada Konsep Keluarga dapat di Unduh disini : mengenal daripada konsep keluarga.doc

Praktik Keperawatan Kesehatan Keluarga

2
Praktik Keperawatan Kesehatan Keluarga
Praktik Keperawatan Kesehatan Keluarga

Praktik keperawatan kesehatan keluarga adalah perawatan kesehatan yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat. Dalam praktik keperawatan kesehatan keluarga perawat berperan melakukan tindakan mandiri secara profesional atau melalui kerjasam yang bersifat kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan lain. Dalam bahasan maimelajah.com dalam artikel Praktik Keperawatan Kesehatan Keluarga juga dijelaskan bagaimana tingkatan pratik keperawatan keluarga dimana keluarga sebagai konteks, keluarga sebagai kumpulan dari anggota keluarga, dan keluarga sebagai klien.

#Konsep Dasar

  1. Keperawatan
    Suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
  2. Praktik keperawatan
    Tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif dengan klien dan tenaga kesehatan lain dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup, wewenang, dan tanggung jawabnya.
  3. Keperawatan Kesehatan Keluarga
    Perawatan kesehatan yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau satu kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuannya yang dilakukan oleh seorang perawat profesional dengan proses keperawatan yang berpedoman pada standart praktik keperawatan dengan berlandaskan etik dan etika keperawatan dalam lingkup dan wewenang serta tanggung jawab keperawatan.

#Praktik Keperawatan Kesehatan di Tingkat Masyarakat

Dalam perawatan kesehatan masyarakat yang menerima pelayanan keperawatan dibagi dalam 3 tingkat :

  1. Tingkat individu
    Perawat memberi pelayanan keperawatan kepada individu dengan kasus-kasus tertentuyang dijumpai di klini yang kadang-kadang ditindak lanjuti perawatan di rumah, tetapi yang menjadi perhatian utama adalah individu yang bersangkutan sehingga yang paling sering adalah individu yang kontrol ke rumah sakit atau pelayanan terdekat.
  2. Tingkat keluarga Di tingkat ini sasaran pelayanan adalah keluarga dimana salah satu dari anggota keluarga menderita sakit.
  3. Tingkat masyarakat Pada tingkat ini pelayanan kesehatan masih tetap ditujukan kepada individu atau keluarga tetapi dilihat dalam satu kesatuan masyarakat, maka penanggulangan yang direncanakan dan dilaksanakan adalah dalam tingkat masyarakat.

#Peran Perawat dalam Asuhan Keperawatan Keluarga

Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, ada beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain adalah :

  1. Pengenal kesehatan (health monitor)
  2. Pemberi pelayanan pada anggota yang sakit
  3. Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga
  4. Fasilitator
  5. Pendidik kesehatan
  6. Penyuluh dan konsultan

#Tanggung Jawab Perawat dalam Perawatan di Rumah

  1. Memberikan pelayanan secara langsung
  2. Dokumentasi
  3. Koordinasi antara pelayanan dan manajemen kasus
  4. Menentukan frekuensi dan lama pelayanan
  5. Advocacy

#Batasan Keahlian Perawatan Kesehatan Keluarga

Bentuk pelayanan yang dapat dilakukan oleh perawat keluarga adalah perawatan kesehatan dirumah dan tingkat praktik keperawatan keluarga dapat dibagi menjadi 3 tingkat, yaitu :

  1. Tingkat I (keluarga sebagai konteks)
  2. Tingkat II (keluarga sebagai kumpulan dari anggota keluarga)
  3. Tingkat III (keluarga sebagai klien)

Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

0
Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga. Dimana konsep ini mengikuti pola keperawatan keluarga secara umum yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, intervensi dan implementasi serta evaluasi. Dasar dari proses keperawatan adalah penggunaan cara-cara ilmiah dalam menyelidiki dan menganalisa data-data sehingga mencapai kesimpulan yang logis dalam penyelesaian masalah secara rasional. Bahasan ini menjelaskan tentang pengkajian dalam konsep asuhan keperawatan keluarga, diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi dalam konsep asuhan keperawatan keluarga.

#Pengertian Keluarga

Keluarga adalah dua atau lebih yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan (Bailon & Maglaya, 1989).

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota masyarakat (Duvall & Logan, 1986)

#Tipe Keluarga

  1. Keluarga inti (Nuclear Family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya dalam satu rumah.
  2. Keluarga besar (Extended Family) yaitu keluarga inti di tamdah dengan sanak saudara, misalnya kakek, nenek, bibi, keponakan, saudara sepupu dll.
  3. Keluarga berantai (Serial Family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
  4. Keluarga duda/ janda (Single Family) yaitu keluarga yang terjadi perceraian atau kematian.
  5. Keluarga berkomposisi (Composite) yaitu keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup bersama.
  6. Keluarga kabitas (Cohabitation) yaitu dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga

#Fungsi Keluarga

Fungsi afektif

  • Memberikan perlindungan psikologis
  • Menciptakan rasa aman
  • Mengenal identitas individu

Fungsi sosialisasi 

  • Mengajarkan individu bagaimana berfungsi dan berperan di masyarakat
  • Pemeliharaan sistem nilai
  • Pembentukan norma dan tingkah laku

Fungsi reproduksi

  • Menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan hidup bermasyarakat.

Fungsi Ekonomi

  • Pengadaan sumber dana cukup
  • Pengalokasian dan pengaturan keseimbangan dana

Fungsi perawatan kesehatan

  • Pemenuhankebutuhan sandang, pangan dan papan
  • Pemenuhan sarana rekreasi
  • Pemberian perawatan kesehatan anggota keluarga

#Unduh Materi

Unduh Materi Proses Keperawatan Keluarga : konsep Askep.doc

Askep Anak pada Sistem Perkemihan

0
Askep Anak pada Sistem Perkemihan

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Askep Anak pada Sistem Perkemihan. Dimana kelainan pada saluran kemih & genetalia pada anak dapat terjadi karena faktor bawaan dan infeksi. kelainan pada faktor bawaan biasanya ditangani dengan cara operasi sedangkan kelainan karena faktor infeksi ditangani tanpa operasi. Artikel Askep Anak pada Sistem Perkemihan ini akan dibahas mengenai Hydrocele, Hipospadia, Sindrom Nefrotik, dan Tumor Wilms

#Hydrocele

Definisi

Hydrocele adalah pengumpulan cairan peritoneum di dalam skrotum. Hydrocele juga berarti kumpulan cairan serosa yang berkembang di antara lapisan visera dan parientalis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reaborbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya.

Penatalaksanaan

Hidrokel biasanya tidak berbahaya dan pengobatan baru dilakukan jika penderita sudah merasa terganggu. beberapa indikasi untuk melakukan operasi pada hidrokel adalah :

  1. Hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah
  2. Indikasi kosmetik
  3. Hidrokel permagna yang dirasakan terlalu berat dan mengganggu pasien dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari

#Hipospadia

Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan dimana lubang uretra eksterna tidak terdapat di ujung penis melainkan berada di bagian belakang dari penis.

  • Terjadi pada 1 dalam 300 kelahiran anak laki-laki.
  • Bayi yang menderita Hipospadia sebaiknya jangan disunat. 
  • jika tidak diobati, mungkin akan terjadi kesulitan dalam pelatihan buang air pada anak dan pada saat dewasa nanti, mungkin akan terjadi gangguan dalam melakukan hubungan seksual.
  • untuk alasan psikologis : Harus diperbaiki sebelum anak masuk sekolah, perbaikan dianjurkan sebelum anak berusia 18 bulan.

#Sindrom Nefrotik

Adalah penyakit dengan gejala edema, proteinuria, hipoalbumin, dan hiper kolesterolemia kadang terdapat hematuria, hipertensi serta penurunan fungsi ginjal juga. Sindrom Nefrotik mempunyai pengertian status klinis yang ditandai dengan peningkatan permeabilitas membran glomerolus terhadapprotein yang mengakibatkan kehilangan protein urinarius yang masif. Sindrom Nefrotik ditandai oleh proteinuria masif, hipoalbuminemia, edema dan hiperlipidemia

#Tumor Wilms

Carl Max Wilhelm Wilms Dokter Bedah dari Jerman pada abad ke-19. Menyatakan bahwa :

  • Kanker berkembang dari sel-sel ginjal immatur
  • Umurnya terjadi pada usia 1-5 tahun terbanyak pada usia 2 tahun
  • 30% tumor wilms terjadi pada kromosom II (detects pada 1 atau 2 gen)

#Unduh Materi

Terima kasih sudah mampir ke artikel Askep Anak pada Sistem Perkemihan, semoga artikel ini dapat membantu rekan-rekan. Dan untuk materi lengkapnya dapat di unduh pada link dibawah ini :

  • Unduh Materi Hydrocele (Power point) : HIDROCELE
  • Unduh Materi Hipospadia (Power point) : HIPOSPADIA
  • Unduh Materi Sindrom Nefrotik (Power point) : NEFROTIK
  • Unduh Materi Tumor Wilms (Power point) : TUMOR WILMS

Askep Anak pada Sistem Pernafasan

0
Askep Anak pada Sistem Pernafasan

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Askep Anak pada Sistem Pernafasan. Dimana Pengertian dari penyakit saluran pernafasan merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang paling serius pada anak karena saluran nafasnya masih sempit dan daya tahan tubuhnya masih rendah. Dengan mengetahui etiologi, patofisiologi, dan penanganan secara tepat akan meminimalkan risiko yang terjadi.

Dalam artikel Askep Anak pada Sistem Pernafasan akan dibahas tentang ASMA, Tuberkulosis (TBC), Infeksi Saluran Akut (ISPA).

#Pengertian ASMA

Asma adalah terjadinya penyempitan saluran nafas akibat suatu proses peradangan (Inflamasi). Juga berarti suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakhea & bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas & derajadnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil pengobatan. 

#Pengertian Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis adalah suatu infeksi menular dan bisa berakibat fatal, yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, Mycobacterium Bovis atau Mycobacterium Africanum. Penyakit infeksi kronis dengan karakteristik terbentuknya tuberkel granuloma pada paru disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberkulosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga di kenal juga sebagai “Batang Tahan Asam (BTA)”

#Pengertian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikro organisma ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
Saluran Pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernapasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernapasan (Respiratory Tract)

#Unduh Materi

Terima kasih sudah mampir ke artikel Askep Anak pada Sistem Pernafasan. Semoga artikel ini dapat membantu rekan-rekan semua dalam memahami materi ASMA, Tuberkulosis (TBC), Infeksi Saluran Akut (ISPA), dan untuk artikel lengkapnya dapat diunduh pada link berikut ini :

Askep Anak pada Sistem Persarafan

0
Askep Anak pada Sistem Persarafan
Askep Anak pada Sistem Persarafan

Kejang pada anak adalah gejala penyakit serius yang paling sering terjadi pada sistem persarafan. Penyebab kejang pada anak dapat karena infeksi, kerusakan jaringan otak dan faktor lain yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi otak. Keadaan itu dapat dijumpai pada EPILEPSI, MENINGITIS, CEREBRAL PALSY, TETANUS, & HYDROCEPHALUS. Maka dari itu maimelajah.com akan membahas tentang Askep Anak pada Sistem Persarafan

#Pengertian Epilepsi

  • Epilepsi adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kecenderungan untuk mengalami kejang berulang.
  • Epilepsi juga mempunyai pengertian yaitu lepas muatan listrik yang berlebihan dan mendadak, sehingga penerimaan serta pengiriman impuls dalam/dari otak ke bagian-bagian lain dalam tubuh terganggu.
  • 2% dari penduduk dewasa pernah mengalami kejang dan sepertiga dari kelompok tersebut mengalami Epilepsi

#Pengertian Meningitis

  • Meningitis adalah suatu infeksi/ peradangan dari meninges, lapisan yang tipis/encer yang mengelilingi otak dan jaringan saraf dalam tulang punggung, disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia, atau protozoa yang dapat terjadi secara akut dan kronis.
  • Meningitis juga diartikan sebagai inflamasi akut pada meninges dan CSF (Wong, 2003), adalah suatu reaksi keradangan yang mengenai dan sebagian atau seluruh selaput otak (meningen) yang melapisi otak dan medula spinalis, yang ditandai dengan adanya sel darah putih dalam cairan serebrospinal.
  • Jadi, Meningitis adalah infeksi pada selaput otak yang ditandai adanya sel darah putih pada LCS.

#Pengertian Cerebral Palsy

Cerebral Palsy (CP) adalah terminologi yang digunakan untuk mendeskripsikan kelompok penyakit yang mengenai pusat pengendalian pergerakan dengan manifestasi klinis yang tampak pada beberapa tahun pertama kehidupan dan secara umum tidak akan bertambah memburuk pada usia selanjutnya.

#Pengertian Tetanus

  • Tetanus adalah suatu toksemia akut yang disebabkan oleh neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani ditandai dengan spasme otot yang periodik dan berat.
  • Penyakit akut dan mematikan karena exotoxin yang dibentuk oleh kuman anaerob bentuk spora.
  • Tetanus disebut juga dengan “Seven Day Disease

#Pengertian Hydrocephalus

Hydrocephalus adalah akumulasi abnormal cairan cerebrospinal di dalam otak. cairan ini sering meningkatkan tekanan sehingga dapat memeras dan merusak otak.  

#Unduh Materi

Terima kasih sudah mengunjungi artikel tentang Askep Anak pada Sistem Persarafan. Dan untuk materi lengkapnya dapat di unduh pada link dibawah ini

Askep Anak pada Sistem Imunologi

1
Askep Anak pada Sistem Imunologi
Askep Anak pada Sistem Imunologi

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Askep pada Sistem Imunologi. Sistem Imunologi merupakan sistem yang paling banyak mempengaruhi anak dalam tumbuh kembangnya. Sistem imunologi yang lemah akan menyebabkan anak mudah terserang penyakit. Dalam bagian artikel ini akan dibahas mengenai Alergi dan HIP (Human Immunodeficiency Virus) penjelasan singkatnya adalah sebagai berikut :

#Alergi atau hipersensitivitas tipe I

Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik.

Dokter anak austria bernama Clemens Pirquet (1874-1929) pertama kali menggunakan istilah alergi. Kata alergi berasal dari kata-kata Greek “allos” yang berarti berbeda atau berubah dan “ergos” berarti bekerja atau beraksi. Alergi secara garis besar dirujuk sebagai “reaksi yang berubah”. Kata alergi pertama kali digunakan pada tahun 1905 untuk menggambarkan reaksi-reaksi yang merugikan dari anak-anak yang diberikan suntikan-suntikan berulang dari serum kuda untuk melawan infeksi dan biasanya berhubungan dengan faktor genetik.

#HIV (Human Immunodeficiency Virus) 

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah suatu infeksi virus yang secara progresif menghancurkan sel-sel darah putih dan menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome).

Sejarah HIV

  • HIV berasal di Afrika antara akhir dan awal 1950-an.
  • HIV diyakini telah berevolusi dari simian immunodeficiency virus (SIV) ditemukan pada monyet
  • HIV hanya menyebabkan AIDS pada manusia, dan SIV hanya menyebabkan AIDS pada monyet.

Transmisi

  • Lewat darah
  • Sekresi tubuh atau mukosa
  • Sirkulasi plasenta

Resiko terinfeksi:

  • Pria dg aktif sexual 🡪 bisexual atau homosexual dengan banyak pasangan
  • Drug users 🡪 intravena
  • Pasien hemophilia atau pasien yang memerlukan tranfusi darah
  • Bayi yang lahir dari ibu yang terinfeksi HIV
  • Lebih banyak terjadi pada laki-laki

#Unduh Materi

Terima Kasih sudah berkunjung ke artikel Askep Anak pada Sistem Imunologi, semoga artikel Askep Anak pada Sistem Imunologi dapat membantu rekan-rekan. Dan untuk materi lengkapnya dapat diunduh pada link dibawah ini :

Askep Anak Pada Sistem Hematologi

0
Askep Anak Pada Sistem Hematologi

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas Artikel tentang Askep Anak pada Sistem Hematologi tentang mengenai Penyakit Darah pada anak yang sering ditemukan. Mari kita simak tentang penyakit darah pada anak pada penjelasan dibawah ini :

#Dengue Hemoragic Fever (DHF)

Adalah suatu  infeksi  arbovirus akut yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk spesies aides. Penyakit ini sering menyerang anak, remaja, dan dewasa yang ditandai dengan demam, nyeri otot dan sendi. Demam Berdarah Dengue sering disebut pula Dengue Haemoragic Fever (DHF).

#Anemia

Adalah Penurunan kualitas/kuantitas eritrosit dlm sirkulasi darah

#Leukemia

Adalah istilah umum yang digunakan untuk keganasan pada sumsum tulang dan sistem limpatik (Wong, 1995).   Leukemia adalah neoplasma ganas sel induk hematopoesis yang ditandai oelh penggantian secara merata sumsum tulang oleh sel neoplasi. (Robbins & Kummar,1995).

#Thalasemia

Adalah penyakit anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah didalam pembuluh darah sehingga umur erirosit menjadi pendek.

#Idiopatik Trombositopenia Purpura (ITP)

Adalah suatu penyakit perdarahan yang didapat (acquired) sebagai akibat dari penghancuran trombosit yang berlebihan, yang ditandai dengan trombositopenia (TR < 150000/mm). Purpura gambaran darah tepi yang umumnya normal dan tidak ditemukan penyebab trombositopeni lainnya

#Unduh Materi

Terima Kasih telah mampir ke artikel Askep Anak Pada Sistem Hematologi. Dan untuk materi selengkapnya bisa di Unduh pada link dibawah ini :

Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir

6
Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir harus beradaptasi dengan lingkungan baru namun tidak sedikit bayi yang mengalami masalah saat berlangsungnya proses adaptasi. Bayi prematur sering mengalami masalah pada berat badan, pernafasan dan metabolisme tubuh. Pada Kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas tentang Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir yang menitik beratkan pada Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Respiratory Distress Sindrome (RDS), & Hiperbilirubinemi.

#Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Definisi

Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram ( berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir ). Ada dua macam BBLR yaitu :

  1. Bayi yang kurang bulan ( KB / SMK ) : bayi yang dilahirkan dengan umur kurang dari 37 minggu.
  2. Bayi kecil masa kehamilan ( KMK ) : bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir kurang dari persentie ke-10 kurva pertumbuhan janin. Sedangkan Bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram disebut bayi berat lahir sangat rendah ( BBLSR ).

Etiologi

Faktor Ibu :

  • Umur ibu pada dibawah 20 tahun dan diatas 35 th
  • Perdarahan antepartum
  • Bahan teratogonik ( alcohol, radiasi, obat )
  • Penyakit kronis
  • Keadaan penyebab Infusifiensi plasenta ( penyakit jantung, ginjal, paru, hipertensi, dll )
  • Malnutris
  • Kelainan uterus
  • Hidramnion
  • Trauma
  • Jarak kehamilan terlalu dekat
  • Pekerjaan berat semasa hamil

Faktor Plasenta

  • Penyakit Vaskuler
  • Kehamilan ganda
  • Malformasi
  • Tumor
  • Plasenta previa

Faktor Janin

  • Kelainan kromosom
  • Malformasi
  • Infeksi congenital ( misal : rubella )
  • Kehamilan ganda
  • Ketuban pecah dini

TANDA – TANDA KLINIS

Gambaran klinis BBLR secara umum adalah :

  • Berat kurang dari 2500 gram
  • Panjang kurang dari 45 cm
  • Lingkar dada kurang dari 30 cm
  • Lingkar kepala kurang dari 33 cm
  • Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
  • Kepala lebih besar
  • Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang
  • Otot hipotonik lemah
  • Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea
  • Eksremitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus
  • Kepala tidak mampu tegak
  • Pernapasan 40 – 50 kali / menit
  • Nadi 100 – 140 kali / menit

#Respiratory Distress Sindrome (RDS)

Definisi

Kumpulan gx tdr dari dispnea,frek. Nafas>60x/mnt, retraksi suprasternal intercosta, sianosis.

Etiologi

  1. Obstruksi saluran pernafasan atas atresia esofagus
  2. Kelainan parenkim paru peny. membran hialin, perdarahan paru
  3. Kelainan diluar paru pneumothorax

#Hiperbilirubinemia

Definisi

Terjadi akumulasi bilirubin ditandai dengan warna mukosa kekuningan (> 12mg/dl)

#Unduh Materi

Terima kasih sudah mampir di artikel Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir dan untuk file lengkapnya bisa di unduh pada link :

Unduh Materi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) : BBLR
Unduh Materi Respiratory Distress Sindrome (RDS) : RDS
Unduh Materi Hiperbilirubinemia : HIPERBILIRUBINEMIA

Asuhan Keperawatan CHILD ABUSE

0

Anak adalah ibarat kertas putih yang bersih dan belum ternodai oleh tulisan. Bagaimana karakter anak kelak ditentukan oleh tulisan apa yang ditaruh di kertas tersebut. Kekerasan pada anak akan menyebabkan anak menjadi orang tua yang memperlakukan hal yang sama pada anak sehingga diperlukan pemahaman yang mendalam tentang CHILD ABUSE. Maka dari itu maimelajah.com akan membahas materi tentang CHILD ABUSE

#Definisi

  • Tindakan mencederai oleh seseorang terhadap orang lain (anak).
  • Child abuse dapat menimbulkan akibat yang panjang, seorang anak yang pernah mengalami kekerasan, dapat menjadi orang tua yang memperlakukan anaknya dengan cara yang sama
  • Pelecehan adalah cedera yang ditimbulkan dengan sengaja
  • Pengabaian adalah perawatan tidak adekuat atau pengacuhan oleh oraqng tua, gagal dalam melindungi anak
child abuse

#Etiologi

  1. Masa kanak-kanak abuser : kira-kira 20% pelanggaran adalah diri mereka disalahgunakan ketikan anak-anak.
  2. Penyalahgunaan NAPZA : anak-anak dalam keluarga dengan penyalahgunaan alkohol hampir 4 kali lebih mungkin untuk dianiaya.
  3. Tekanan keluarga : disintegrasi keluarga inti atau sistem pendukung sistem. Ini juga dihubungkan dengan adanya penganiayaan saat hamil.
  4. Kekuatan sosial : suatu peningkatan gambaran kekerasan oleh media informasi dapat meningkatkan penganiayaan anak.
  5. Anak : pada anak-anak berisiko tinggi mengalami penganiayaan jika anak sangat rewel, anak cacat dan anak yang mempunyai penyakit kronis.
  6. Masalah ekonomi
  7. Pandangan yangkeliru tentang posisi anak dalam keluarga

#Pengkajian

Saat abuse terjadi, penting bagi perawat untuk mendapatkan seluruh gambarannya, bicaralah dahulu dengan orang tua tanpa disertai anak, kemudian menginterview anak.

  1. Identifikasi orang tua yang memiliki anak yang ditempatkan di rumah orang lain atau saudaranya untuk beberapa waktu.
  2. Identifikasi adanya riwayat abuse pada orang tua di masa lalu, depresi, atau masalah psikiatrik.
  3. Identifikasi situasi krisis yang dapat menimbulkan abuse
  4. Identifikasi bayi atau anak yang memerlukan perawatan dengan ketergantungan tinggi (seperti prematur, bayi berat lahir rendah, intoleransi makanan, ketidakmampuan perkembangan, hiperaktif, dan gangguan kurang perhatian)
  5. Monitor reaksi orang tua observasi adanya rasa jijik, takut atau kecewa dengan jenis kelamin anak yang dilahirkan.
  6. Kaji pengetahuan orang tua tentang kebutuhan dasar anak dan perawatan anak.
  7. Kaji respon psikologis pada trauma
  8. Kaji keadekuatan dan adanya support system
  9. Situasi Keluarga

#Unduh Materi

Materi lengkapnya dapat di unduh pada link berikut ini : CHILD ABUSE (Power Point)

191FansSuka
306PengikutMengikuti
151PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Popular Post

Post Terbaru