Beranda blog Halaman 16

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Keseimbangan Cairan dan Elektrolit. Di dalam tubuh manusia terdiri dari dua bagian yaitu bagian padat dan cair. Kira-kira 60% dari tubuh manusia terdiri dari bagian cair, sisanya adalah bagian padat yang terdiri dari tulang, kuku,  rambut, otot dan jaringan yang lai. Di dalam cairan tersebut terkandung juga elektrolit yaitu kalium, natrium, calcium, magnesium.

Karena tubuh manusia sebagian besar terdiri dari cairan, maka cairan & elektrolit memegang peran yang penting di dalam tubuh. Gangguan keseimbangan elektrolit dalam tubuh akan mengganggu homeostasis sehingga tubuh tidak dapat menjalankan fungsinya secara fisiologis. Dibawah ini akan ditampilkan sedikit ulasan dari materi yang akan dibahas.

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Definisi Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Cairan dan elektrolit merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Cairan adalah salah satu komponen dasar dalam tubuh manusia yang mengandung berbagai macam elektrolit dan non-elektrolit. Elektrolit adalah senyawa di dalam larutan yang berdisosiasi menjadi partikel yang bermuatan (ion) positif atau negatif. Kation adalah ion yang bermuatan positif, sedangkan anion adalah ion yang bermuatan negatif. Keseimbangan antara kation dan anion harus tetap dipertahankan, jumlah total antara keduanya harus selalu sama. Non-elektrolit adalah molekul-molekul yang statis menjadi partikel-partikel, yang terdiri dari dekstrose, ureum dan kreatinin.

Komposisi Cairan dan Elektrolit

Cairan tubuh total yang dimiliki tiap individu kira-kira 60% dari berat badan. Jumlah cairan tubuh pada setiap orang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, dan komposisi lemak tubuh. Jumlah cairan tubuh pada wanita lebih sedikit dibanding pria, ini dikarenakan komposisi lemak tubuhnya yang lebih banyak.1,2 Cairan tubuh dibagi menjadi cairan intrasel sebanyak 40% dari berat badan, dan cairan ekstrasel yang terdiri dari 20%. Cairan ekstrasel juga dibagi lagi menjadi cairan plasma (5%) dan cairan interstisial (15%).1 Komposisi elektrolit pada cairan intrasel dan ekstrasel sangat berbeda. Cairan ekstrasel mengandung banyak ion natrium, klorida serta ion bikarbonat. Cairan intrasel mengandung banyak ion kalium, magnesium, fosfat, dan sulfat.

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Dalam keadaan normal keadaan tubuh relatif konstan. Antara cairan intrasel dan ekstrasel dibatasi oleh membran yang semi permeabel. Masing-masing elektrolit yang terkandung dalam cairan tersebut berperan penting dalam mempertahankan keseimbangan cairan pada masing-masing bagian tersebut. Beberapa mekanisme pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit yaitu :

Tabel Komposisi Elektrolit pada Cairan Ekstrasel dan Cairan Intrasel

Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Penutup

Demikian penjelasan singkat mengenai artikel Keseimbangan Cairan dan Elektrolit.

Keseimbangan Asam Basa

0
Keseimbangan Asam Basa

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Keseimbangan Asam Basa. Asam basa merupakan suatu keseimbangan yang akan mempengaruhi pH tubuh dan pH tubuh mempengaruhi beberapa fungsi fisiologis tubuh. pH tubuh dipengaruhi oleh asam bikarbonat yang mempengaruhi keasaman dan juga ion karbonat yang mempengaruhi kebasaan cairan tubuh. Asam dan basa dalam tubuh juga dipengaruhi oleh karbondioksida.

Deskripsi

  • Menggambarkan kondisi keasaman dan kebasaan pada cairan   tubuh
  • Kelainan bervariasi dari ringan sampai berat
  • Kelaianan berat dapat berakibat fatal (kematian dengan cepat)

Keseimbangan Asam Basa

Menggambarkan pengaturan keseimbangan ion Hidrogen (H) dalam cairan Komponen yang beperan :

  • Produksi ion hidrogen : metabolisme sel
  • Pembuangan ion hidrogen : ginjal, paru-paru

Komponen terganggu menyebabkan gangguan asam basa

Gangguan Asam Basa

Terjadi karena gangguan komponen yang berperan Klasifikasi Gangguan Asam Basa

  • Asidosis Respiratorik
  • Asidosis Metabolik
  • Alkalosis Respiratorik
  • Alkalosis Metabolik 

Asidosis Respiratorik

  1. Kriteria : pH turun, PCO2 naik, HCO3 normal atau naik
  2. Penyebab :hypoventilasi, pemberian sedatif berlebihan, PPOM
  3. Gejala Klinis : lemah, disorientasi, henti napas, koma
  4. Kompensasi : ekspirasi meningkat, peningkatan reabsorbsi HCO3 di ginjal
  5. Terapi : Perbaiki ventilasi, pemberian bronkodilator

Asidosis Metabolik

  1. Kriteria : pH turun, PCO2 naik Normal atau turun, HCO3 turun
  2. Penyebab :muntah, diare, pemberian NaCl berlebih, hiperuremia, hypoglikemi diabetikum
  3. Gejala Klinis : stupor, dyspnoe, hiperventilasi (kusmaul), penurunan kesadaran
  4. Kompensasi : ekskresi CO2 ditingkatkan, HCO3 direabsorbsi/disimpan
  5. Terapi : Pemberian Bikarbonat (Bicnat, Mylon)

Alkalosis Respiratorik

  1. Kriteria : pH naik, PCO2 turun, HCO3 normal atau turun
  2. Penyebab : hypoxia, hyperventilasi, ensephalitis, anxietas, putus alkohol
  3. Gejala Klinis : kejang, penurunan kesadaran
  4. Kompensasi : Menurunkan ventilasi (hypoventilasi), peningkatan reabsorbsi HCO3 di ginjal
  5. Terapi : Oksigenasi (masker)

Alkalosis Metabolik

  1. Kriteria : pH naik, PCO2 normal/naik, HCO3 naik
  2. Penyebab : kehilangan klorida berlebihan (muntah), intake alkali berlebihan (obat lambung), terapi bikarbonat berlebihan
  3. Gejala Klinis : kejang, depresi pernapasan
  4. Kompensasi : hiperventilasi, ekskresi HCO3
  5. Terapi : Infus NaCl, Diamox

Penutup

Demikian penjelasan singkat mengenai artikel Keseimbangan Asam Basa. Semoga artikel ini dapat membantu teman-teman memahami tentang Keseimbangan Asam Basa.

Unduh Materi

Materi lengkapnya dapat di unduh pada link berikut ini : asambasa.doc dan asambasa.ppt

Alat Suntik (Spuit atau Syringe)

0
Alat Suntik (Spuit atau Syringe)

Pada kesempatana kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Alat Suntik (Spuit atau Syringe). Alat Suntik atau spuit (inggris: syringe) adalah pompa piston sederhana untuk menyuntikkan atau menghisap cairan atau gas. Alat suntik terdiri dari tabung dengan piston di dalamnya yang keluar dari ujung belakang.

Adapun ujung depannya dapat dilengkapi dengan jarum hipordemik atau selang untuk membantu mengarahkan aliran ke dalam atau keluar tabung. alat suntik beserta jarum suntik umumnya dijual dalam satu paket. Kapasitas alat suntik antara lain 1 ml, 3 ml, 10 ml dan lainnya

Sejarah Alat Suntik

Tidak banyak yang mengetahui bagaimana asal mula terciptanya alat suntik, alat yang membantu dunia medis dalam memasukan obat ke dalam tubuh manusia. Bentuk injeksi intravena dan infus dimulai sejak 1670. Namun, Charles Gabriel Pravaz dan Alexander Wood adalah yang pertama untuk mengembangkan sebuah jarum suntik dengan jarum denda cukup untuk menembus kulit pada tahun 1853.

Banyak kesulitan teknis yang dihadapi mereka bereksperimen setelah transfusi darah dihapus setelah 1853 oleh penemuan jarum suntik, dengan jarum berongga runcing. Kredit untuk evolusi alat ini berguna universal biasanya diberikan kepada Dokter Alexander Wood (lahir 1817), yang diangkat Sekretaris dari Royal College of Physicians of Edinburgh 1850. Untuk beberapa waktu, Dokter Wood telah bereksperimen dengan jarum berlubang untuk pemberian obat.

Akhirnya, dia merasa cukup percaya diri untuk mempublikasikan dalam “The Medical Edinburgh dan Bedah Review” kertas pendek – “Sebuah Metode Baru mengobati Neuralgia oleh aplikasi langsung Opiat ke Poin Menyakitkan” – di mana ia menunjukkan bahwa metode ini belum tentu terbatas pada administrasi opiat. Pada waktu yang sama, Charles Gabriel Pravaz dari Lyon membuat jarum suntik serupa yang dengan cepat datang ke banyak digunakan dalam operasi dengan nama ‘The Syringe Pravaz’.

Menurut MedhelpNet.com :

“Charles Gabriel Pravaz (1791-1853), ahli bedah Prancis, dan Alexander Wood (1817-1884), dokter Skotlandia, independen menemukan jarum suntik. Hal ini pertama kali digunakan untuk menginjeksi morfin sebagai obat penghilang rasa sakit”  

Vaksinasi Jarum suntik

Benjamin A. Rubin menemukan “cabang Imunisasi dan Pengujian Needle” atau jarum vaksinasi. Ini merupakan penyempurnaan untuk jarum suntik konvensional.

Jarum suntik sekali pakai

  • Arthur E. Smith menerima 8 paten AS untuk jarum suntik sekali pakai 1949-50. (US nos Paten. 2524363, 2524362, 2497562, 2490553, 2490552, 2490551, 2478845, 2478844)
  • Pada tahun 1954. Becton, Dickinson dan Perusahaan menciptakan alat suntik sekali pakai yang diproduksi massal pertama dan jarum, diproduksi di kaca. Ini dikembangkan untuk Salk massal administrasi Jonas Dr dari satu juta anak-anak Amerika dengan vaksin polio Salk baru.
  • Pada tahun 1955, Roehr Produk memperkenalkan alat suntik plastik yang disebut Monoject tersebut.
  • Pada tahun 1956, Colin Murdoch, seorang apoteker dari Timaru, Selandia Baru mematenkan sekali pakai. Jarum suntik plastik untuk menggantikan jarum suntik kaca. Colin Murdoch telah mematenkan empat puluh enam penemuan. Termasuk alarm pencuri diam, jarum suntik otomatis untuk memvaksinasi hewan, bagian atas botol childproof, dan senapan pembius (tahun 1959).
  • Pada tahun 1961, Becton Dickinson memperkenalkan jarum suntik sekali pakai pertama plastik yang disebut Plastipak. African American penemu Phil Brooks menerima paten AS untuk “Jarum suntik sekali pakai” pada tanggal 9 April 1974.

Penutup

Demikian penjelasan singkat mengenai Alat Suntik (Spuit atau Syringe). Dan jangan lupa untuk selalu update artikel di maimelajah.com. Terima Kasih

Perkembangan Anak Usia Dini

0
Perkembangan Anak Usia Dini

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Perkembangan Anak Usia Dini. Apa yang dimaksud dengan Anak Usia Dini? Pengertian Anak Usia Dini adalah anak yang berkisar antara usia 0-6 tahun. Jadi mulai dari anak yang baru lahir sampai anak yang sudah berumur sampai dengan 6 tahun. Beberapa orang menyebut pada fase ini disebut “Golden Age”, karena masa ini sangat menentukan seperti apa mereka nantinya jika Dewasa baik dari segi fisik, mental maupun kecerdasan.

Perkembangan Anak Usia Dini

Namun dilihat dari jenjang pendidikan di indonesia, yang termasuk dalam kelompok usia dini adalah anak usia SD kelas 1-3, taman kanak-kanak, kelompok bermain, dan anak masa sebelumnya (bayi).  

Sifat dan Karakteristik Anak Usia Dini

  • Memiliki jiwa petualang atau sifat eksploratif
  • Kaya akan daya imajinasi dan fantasi
  • Mudah merasa frustasi
  • Belum dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu yang lama
  • Rasa antusias dan ingin tahu yang kuat terhadap banyak hal di sekitarnya
  • Enerjik dan aktif
  • Belum atau kurang memiliki pertimbangan dalam melakukan suatu tindakan
  • Merupakan fase yang sangat potensial untuk mengajar dan mendidik mereka

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif atau mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut perubahan fisik.

Selain itu, pertumbuhan dipandang pula sebagai perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik. Hasil pertumbuhan ini berupa bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan dan tungkai, bertambah tinggi dan berat badan serta makin bertambah sempurnanya susunan tulang dan jaringan syaraf. Pertumbuhan ini akan terhenti setelah adanya maturasi atau kematangan pada diri individu   Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah suatu perubahan yang bersifat kualitatif yaitu berfungsi tidaknya organ-organ tubuh, perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan perubahan yang bersifat saling mempengaruhi antara aspek-aspek fisi dan psikis dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.

Contoh anak diperkenalkan bagaimana cara memegang pensil, membuat huruf-huruf dan diberikan latingan oleh orang tuanya. Kemampuan belajar menulis akan mudah dan cepat dikuasai anak apabila proses latihan diberikan ppada saat otot-otot telah tumbuh dengan sempurna, dan saat untuk memahami bentuk huruf telah diperoleh. Dengan demikian anak akan mampu memegan pensil dan membaca huruf.

Dalam masa perkembangan, anak diharapkan dapat menguasai kemampuan sebagai berikut :

  1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan. Anak pada masa ini senang sekali bermain, untuk itu diperlukan keterampilan fisik seperti menangkap, melempar, menendang, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan fisik anak.
  2. Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang sedang berkembang. Pada masa ini anak dituntut untuk mengenal dan dapat memelihara kepentingan dan kesejahteraan dirinya. Memelihara kesehatan dan keselamatan diri, menyayangi diri, senang berolah raga serta berekreasi.
  3. Belajar berkawan dengan teman sebaya. Pada masa ini anak dituntut untuk bergaul, bekerja sama dan membina hubungan baik dengan teman sebaya.
  4. Belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar yaitu membaca, menulis dan berhitung.
  5. Pengembangan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
  6. Pengembangan moral, nilai dan hati nurani. 
  7. Memiliki kemerdekaan pribadi. Anak mampu memilih, merencanakan dan melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung pada orang tua atau orang dewasa lain.
  8. Pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial.

Aspek Perkembangan Anak

1. Perkembangan Motorik

Seiring dengan perkembangan fisik yang beranjak matang, perkembangan motorik anak sudak dapat terkordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya. Masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas. Anak cenderung menunjukan gerakan-gerakan yang cukup lincah dan gesit. Pada masa ini merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik, seperti menulis, menggambar, melukis, berenang, bermain.

2. Perkembangan Berfikir/ kognitif

Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan berfikir

3. Perkembangan Bahasa

Bahasa Merupakan sarana berkomunikasi dengan orang lain. Melalui Bahasa, seseorang dapat menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan, lisan, isyarat atau gerak.

4. Perkembangan Sosial

Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, orang tua maupun saudara-saudaranya. Sejak kecil anak telah belajar cara berprilaku sosial sesuai dengan harapan orang-orang yang paling dekat dengannya, yaitu dengan ibu, ayah, saudara, dan anggota keluarga yang lain. apa yang telah dipelajarai anak dari lingkungan keluarga turut mempengaruhi pembentukan perilaku sosialnya.

Ada empat faktor yang berpengaruh pada kemampuan anak bersosialisasi yaitu :

  1. Adanya kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang disekitarnya dari berbagai usia dan latar belakang
  2. Adanya minat dan motivasi untuk bergaul
  3. Adanya bimbingan dan pengajaran dari orang lain, yang biasanya menjadi model bagi anak
  4. Adanya kemampuan berkomunikasi yang baik yang dimiliki anak

5. Perkembangan Emosi

Emosi merupakan suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri seseorang yang disadari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan, yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan.

Penutup

Demikian penjelasan singkat mengenai artikel Perkembangan Anak Usia Dini, semoga artikel ini dapat membantu teman-teman dalam mempelajari tentang Perkembangan Anak Usia Dini.

Acute Kidney Injury (AKI)

2
Acute Kidney Injury (AKI)

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Acute Kidney Injury (AKI). Dimana pengertian dari Acute Kidney Injury (AKI) adalah penurunan cepat (dalam jam hingga minggu), laju filtrasi glomerulus (LFG), yang umumnya berlangsung reversibel, diikuti kegagalan ginjal untuk mengekskresi sisa metabolisme nitrogen, dengan/tanpa gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.

Acute Kidney Injury (AKI)

Disini akan dibahas tentang penyebab AKI, tanda dan gejala, pengobatan yang sering dilakukan dan juga diagnosa keperawatan yang dipilih berikut rasionalisasinya.

Klasifikasi Acute Kidney Injury (AKI)

A. Kriteria RIFLE, ADQI (Acute Dialysis Quality Initiative) Revisi 2007

Acute Kidney Injury (AKI)

B.  Kriteria AKIN (Acute Kidney Injury Network)

Acute Kidney Injury (AKI)

Etiologi

AKI Pre Renal

Acute Kidney Injury (AKI)

AKI Renal

AKI

AKI Post Renal

AKI

Pemeriksaan Klinis

Acute Kidney Injury (AKI)

Pemeriksaan Penunjang

AKI

Terapi Farmakologi

Dalam pengelolaan AKI terdapat berbagai macam obat yang sudah digunakan selama berpuluh-puluh tahun, namun kesahihan penggunaannya bersifat controversial. Obat-obatan tersebut antara lain :  

1. Diuretik

Diuretik yang bekerja menghambat Na/K, ATPase pada sisi luminal sel, menurunkan kebuutuhan energy sel thick limb Ansa Henle. Penelitian melaporkan bahwa prognosis pasien AKI non-oligurik lebih baik dibandingkan dengan pasien AKI oligurik. Atas dasar hal tersebut banyak klinisi yang berusaha mengubah keadaan AKI oligurik menjadi AKI non oligurik, sebagai upaya mempermudah penanganan ketidakseimbangan cairan dan mengurangi kebutuhan dialysis.

Namun penelitian dan meta-analisis yang ada tidak menunjukkan kegunaan diuretic untuk pengobatan AKI, bahkan penggunaan dosis tinggi terkait dengan peningkatan risiko ototoksisitas. Meskipun demikian pada keadaan tanpa fasilitas dialysis, diuretic dapat menjadi satu pilihan pada pasien AKI dengan kelebihan cairan tubuh. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada penggunaan diuretic sebagai bagian dari tatalaksana AKI adalah :  

  1. Pastikan volume sirkulasi efektif sudah optimal, pastikan pasien tidak dalam keadaan dehidrasi. Jika mungkin lakukan pengukuran CVP atau dilakukan tes cairan dengan pemberian cairan isotonic 250 – 300 cc dalam 15 – 30 menit. Bila jumlah urin bertambah lakukan rehidrasi terlebih dahulu.
  2. Tentukan etiologi dan tahap AKI. Pemberian diuretic tidak berguna pada AKI pascarenal. Pemberian diuretic masih dapat berguna pada AKI tahap awal (keadaan oliguria kurang dari 12 jam)

Pada awalnya dapat diberikan dosis furosemid iv bolus 40 mg. jika manfaat tidak terlihat, dosis dapat digandakan atau diberikan tetesan 100 – 250 mg/kali dalam 1-6 jam atau tetesan lambat 10-20mg/kkBB/hari dengan dosis maksimum 1 gram/hari. Usaha tersebut dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian cairan koloid untuk meningkatkan translokasi cairan ke intravaskuler. Bila cara itu tidak berhasil harus dipikirkan terapi lain. Peningkatan dosis lebih lanjut tidak bermanfaat bahkan dapat menyebabkan toksisitas.

2. Manitol

Secara hipotesis manitol meningkatkan translokasi cairan ke intravaskuler sehingga dapat digunakan untuk tata laksana AKI khususnya pada tahap oliguria. Namun kegunaan manitol ini tidak terbukti bahkan dapat menyebabkan kerusakan ginjal lebih jauh karena bersifat nefrotoksik, menyebabkan agregasi aritrosit dan menurunkan kecepatan aliran darah. Efek negative tersebut muncul pada pemberian manitol lebih dari 250mg/kg tiap 4 jam. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa walaupun dapat meningkatkan produksi urine tapi tidak memperbaiki prognosis pasien.  

3. Dopamine 

Dopamine dosis rendah (0,5 – 3 mcg/kgBB/menit) secara historis digunakan dalam tata laksana AKI, melalui kerjanya pada reseptor dopamine DA1 dan DA2 di ginjal. Dopamin dosis rendah dapat menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah ginjal, menghambat Na/K, ATPase dengan efek akhir peningkatan aliran darah ginjal, LFG dan natriuresis. Sebaliknya pada dosis tinggi dopamin dapat menimbulkan vasokonstriksi. Faktanya teori itu tidak sesederhana yang diperkirakan karena ada dua alasan yaitu terdapat perbedaan derajat respon tubuh terhadap pemberian dopamin juga tidak terdapat korelasi yang baik antara dosis yang diberikan dengan kadar plasma dopamin.

Respon dopamin juga sangat tergantung dari keadaan klinis secara umum yang meliputi status volume pasien serta abnormalitas pembuluh darah (hipertensi, DM, aterosklerosis) sehingga beberapa ahli berpendapat sesungguhnya dalam dunia nyata tidak ada ‘dopamin dosis renal’. Dalam penelitian penggunaan dopamin dosis rendah tidak terbukti bermanfaat bahkan terkait efek samping serius seperti iskemik miokard, takiaritmia, iskemik mukosa saluran cerna, ganggren digiti dll. Jika tetap akan dicoba pemberian dopamin harus dilakukan pemantauan respon selama 6 jam. Jika tidak ada respon klinis dianjurkan dihentikan untuk mencegah toksisitas. Dopamin tetap d pat digunakan untuk pengobatan penyakit dasar seperti syok, sepsis untuk memperbaiki hemodinamik dan fungsi ginjal.  

Tata Laksana Konservatif

AKI

Diagnosa Keperawatan

A. Gangguan pola nafas

Gangguan pola nafas terjadi bila terjadi edema paru sehingga terjadi gangguan pada pengembangan paru. Gangguan proses inspirasi dan ekspirasi tentunya akan mengganggu pola nafas.

B. Gangguan pertukaran gas

Pada pasien yang mengalami gangguan ginjal yang telah jatuh pada keadaan asidosis metabolic akan mengalami gangguan keseimbangan pH. pH yang terlalu asam dalam darah ditandai dengan peningkatan ion bikarbonat atau HCO3- dalam darah. Peningkatan ion HCO3- ini menyebabkan tubuh melakukan defek mekanisme dengan banyak menahan ion CO2 sehingga pH dalam darah normal. Namun banyaknya ion CO2 yang ada dalam tubuh mempunyai batasan tertentu, karena apabila ion CO2 terlalu banyak akan menimbulkan masalah baru.

C. Gangguan sirkulasi renal

Gangguan sirkulasi renal ini lebih banyak terjadi pada kasus AKI pre renal misalnya pada kasus hipovolemik (perdarahan, hilangnya output cairan berlebih). Pada kasus hipovolemik sirkulasi darah pada intravaskuler menurun hal ini menyebabkan sirkulasi darah ke semua system organ juga berkurang. Pada sirkulasi darah, sirkulasi ke ginjal dianggap kurang vital dibandingkan dengan sirkulasi ke otak dan jantung sehingga gangguan hipovolemik pertama kali akan menyebabkan terganggunya sirkulasi ke ginjal.

D. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit : kurang dari kebutuhan

Gangguan kurangnya keseimbangan cairan dan elektrolit terjadi pada kasus pre renal yaitu pada kasus hipovolemik. Ditandai dengan menurunnya output urine tapi saat dilakukan rehidrasi cairan maka output akan bertambah. Pemberian diuretik tidak diperbolehkan pada kasus hipovolemik

E. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit : lebih dari kebutuhan

Pada kasus AKI renal dimana renal tidak berfungsi sebagaimana mestinya (fungsi ekskresi, sekresi, dan filtrasi ginjal) akan terjadi penumpukan cairan di dalam tubuh. Ginjal yang semestinya menjalankan fungsi ekskresi dengan mengeluarkan Na dan K akan terhambat sehingga terjadi penumpukan ion dalam tubuh. Penumpukan K berlebih akan menyebabkan hiperkalemia sedangkan penumpukan Na akan menyebabkan hipernatremia. Natrium menurut sifatnya akan menarik cairan dan menahan cairan di sekitarnya sehingga akan menyebabkan edema.

Pada kasus AKI akan menyebabkan gangguan filtrasi ginjal sehingga ginjal tidak dapat melakukan filtrasi pada molekul besar seperti protein. Pada fisiologis ginjal protein tidak dikeluarkan melalui urine tetapi direabsorbsi kembali oleh ginjal. Saat ginjal mengalami gangguan filtrasi maka protein akan dikeluarkan melalui urine dan hal ini menyebabkan tubuh kekurangan protein. Protein dalam tubuh mempunyai fungsi yang essential, salah satu akibat dari kekurangan protein adalah gangguan permeabilitas pembuluh darah. Gangguan permeabilitas PD ditandai dengan kebocoran cairan dari intravaskuler menuju ekstravaskuler sehingga akan menyebabkan ‘edema’ di tempat tertentu terutama pada ekstremitas bawah dan apabila terjadi kebocoran berlebih akan menyebabkan edema di semua bagian tubuh “edema anasarka”

F. Syok hipovolemik

Kebocoran cairan intravaskuler yang berlebih tentunya akan mengganggu sirkulasi ke ginjal, ke jantung dan juga otak. Bila hal ini terjadi akan mengakibatkan syok. Syok ditandai dengan penurunan kesadaran, akral dingin, gangguan pada capillary refill time, warna pucat pada ekstremitas bahkan sampai sianosis, penurunan TD, peningkatan HR pada fase awal sampai terjadi penurunan HR.

G. Risiko cidera

Risiko cidera ini berhubungan dengan gangguan biokimia tubuh karena ketidakmampuan ginjal untuk mengekskresikan zat sisa. Pada kasus AKI terjadi penumpukan serum creatinin & nitrogen yang seharusnya terbuang melalui urine. Pada kasus syndrome uremik dimana terjadi penumpukan urea pada tubuh menyebabkan gangguan penurunan kesadaran dan bahkan menyebabkan kematian.

H. Problem Kolaboratif Anemia

Pada kasus AKI biasanya menyebabkan penurunan hemoglobin. Hal ini dikarenakan karena ginjal sebagai organ yang melepaskan hormon eritropoeitin juga mengalami gangguan sehingga hormon eritropoeitin tidak dilepaskan dan menyebabkan sumsum tulang tidak mempunyai stimulus untuk memproduksi eritrosit.

Penutup

Terima kasih sudah mampir ke artikel kami Acute Kidney Injury (AKI). Semoga artikel Acute Kidney Injury (AKI) dapat membantu teman-teman dalam mempelajari Acute Kidney Injury (AKI).

Unduh Materi

Materi lengkapnya dapat diunduh pada link berikut ini : AKI

Perdarahan Antepartum dan Postpartum

4
Perdarahan Antepartum dan Postpartum

Setelah sebelumnya maimelajah.com sudah sempat membahas mengenai artikel Mengenal Istilah Postpartum dan Apa itu Perdarahan Postpartum?. Selanjutnya maimelajah.com akan membahas tentang juga Perdarahan Anterpartum dan Postpartum. Perdarahan Antepartum dan Postpartum merupakan kasus yang sering terjadi pada proses kehamilan sampai dengan persalinan. Diperlukan suatu penanganan yang tepat dan cepat dalam mengatasi masalah perdarahan sehingga pasien tidak jatuh pada keadaan yang dapat mengancam jiwa.

Penjelasan tentang Perdarahan Antepartum dan Postpartum

Perdarahan Anterpartum

Definisi Perdarahan Anterpartum

  • Perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu.
  • Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu
  • Plasenta previa merupakan etiologi utama.

Etiologi Perdarahan Anterpartum

Kelainan Plasenta
  • Plasenta Previa
  • Solusio Plasenta
  • Perdarahan yang tidak diketahui sumbernya
Bukan Kelainan Plasenta
  • Kelainan Serviks dan vagina
  • Biasanya tidak begitu berbahaya

Definisi plasenta previa

Keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internal)

Klasifikasi

  • Plasenta letak rendah
  • Plasenta previa totalis
  • Plasenta previa sebagian

Etiologi plasenta previa

  • Umur dan paritas
  • Hipoplasia endometrium
  • Endometriosis
  • Tumor 

Komplikasi plasenta previa

  • Prolaps tali pusat
  • Prolaps plasenta
  • Plasenta melekat
  • Robekan jalan lahir karena tindakan
  • Perdarahan postpartum
  • Infeksi
  • Bayi prematur atau lahir mati

Perdarahan Postpartum

Definisi Perdarahan Postpartum

Perdarahan Postpartum adalah Perdarahan lebih dari 500 – 600 ml dalam masa 24 jam setelah anak lahir

Klasifikasi Perdarahan Postpartum

  • Early postpartum hemorragic. Perdarahan yang terjadi dalam 24 jam setelah anak lahir
  • Late postpartum hemorragic. Perdarahan yang terjadi setelah 24 jam setelah anak lahir (hari 5-15)

Etiologi Perdarahan Postpartum

  • Atonia uteri (umur, paritas, kelainan uterus)
  • Sisa plasenta dan selaput ketuban
  • Jalan lahir
  • Penyakit darah (hemofili, hepatitis, infeksi)

Penutup

Demikian penjelasan singkat mengenai artikel Perdarahan Antepartum dan Postpartum. Mudah-mudahan artikel kami dapat membantu teman-teman dalam mempelajari Perdarahan Antepartum dan Postpartum.

Unduh Materi

Untuk materi lengkap tentang artikel ini dapat di unduh pada link berikut ini : antepartumdanpostpartum

Khasiat dari Buah Delima (Superfood)

1
Khasiat dari Buah Delima (Superfood)

Buah Delima.?.. pasti kalian bertanya-tanya kenapa Buah Delima disebut sebagai Superfood? Apa khasiat dari Buah Delima tersebut? dan Bagaimana cara mengolah Buah Delima?.. semua itu akan dijelaskan pada artikel maimelajah.com yang berjudul Khasiat dari Buah Delima (Superfood) ini. Delima adalah salah satu buah selain Kurma dan Zaitun yang disebut dalam Al Quran sebagai tanaman yang bermanfaat.

Buah yang di kenal dengan nama Pomegranate – dari Bahasa Latin Pomum (Apel) dan Granatus (Biji) yang berarti Apel Berbiji Banyak. Buah ini sarat dengan kesehatan. Hampir semua bagian Delima, mulai dari Daging, Buah, Biji, Kulit batang, hingga Akar bisa diramu untuk obat. Buah delima dapat ditanam di halaman rumah sebagai tanaman hias. Buah delima dapat ditanam di dalam pot atau bisa juga langsung ditanam di tanah. ada tiga macam delima, yaitu delima putih, delima merah, dan delima ungu.

Cara Mengkonsumsi Buah Delima dan Manfaatnya

Buah delima memiliki banyak sekali manfaat kesehatan. Namun banyak orang hanya menjadikan buah delima sebagai tanaman hiasan di halaman rumah saja, tanpa mau memanfaatkan khasiat yang terkandung di dalamnya. buah delima yang sudah matang sering kali dibiarkan begitu saja jatuh di tanah dan menjadi sampah. Padahal, buah delima memiliki banyak manfaat bagi manusia.

a. Kandungan yang terdapat pada buah delima

Biji buah delima sangat kaya akan minyak alami, bahkan kandungan minyak dalam biji delima dapat mencapai 20% dari berat total biji delima. kandungan terbesar dari minyak biji delima ini adalah asam linoleat dan asam lemak omega-3. Selain minyak alami, komposisi biji delima lainnya terdiri dari protein, serat kasar, vitamin, mineral, dan senyawa polifenol. Kemalasan seseorang untuk mengkonsusmsi ataupun memanfaatkan buah delima mungkin dipicu juga sulitnya mengeluarkan isi buah delima yang berupa biji-bijian berwarna merah itu dari cangkang buahnya.

b. Cara Konsumsi

Sebenarnya, buah delima bisa dikeluarkan tanpa alat khusus. Untuk mengeluarkan isi dari buah delima, memiliki cara tersendiri. Caranya, belah buah delima menjadi dua bagian. Setelah buah delima dibelah menjadi dua, ambil sebuah sendok makan dan siapkan piring atau mangkuk untuk wadahnya nanti. Ambil buah delima yang sudah dibelah tadi, posisikan di atas wadah dengan punggung buah berada di atas. Selanjutnya, gunakan sendok makan untuk memukul-mukul punggung buah delima sampai isi buah delima habis tak bersisa. Dengan cara seperti ini, isi dari buah delima akan keluar tanpa memerlukan waktu yang lama. Dan selanjutnya kamu bisa menikmati buah delima sesuai selera.

Buah delima bisa dinikmati dengan cara dimakan langsung, atau dibuat menjadi jus. Cara membuat jus dari buah delima sama seperti membuat jus dari buah-buahan lain. Caranya, ambil isi atau biji buah delima, lalu masukkan ke dalam blender. Masukkan sedikit es batu yang sebelumnya sudah dihancurkan. Kamu bisa tambahkan sedikit gula pasir atau sirup agar rasanya manis. Kemudian blender bahan-bahan tadi hingga tercampur rata. Bila kamu tidak suka teksturnya yang kasar saat diblender, kamu dapat menyaringnya terlebih dahulu. Tuangkan pada gelas dan siap untuk dihidangkan.   Setengah cangkir porsi biji delima beserta daging buah tipisnya diketahui dapat memberikan 72 kalori, 1,5 gr protein, 16 gr karbohidrat, 3,5 gr serat pangan, dan 0 gr lemak bagi tubuh. Selain itu, untuk porsi yang sama, biji dan daging buah tipis buah delima dapat memasok sekitar 16% vitamin K dan 10% vitamin C dari jumlah asupan harian yang disarankan bagi orang dewasa.

Manfaat Khasiat dari Buah Delima (Superfood) sebagai Obat Alami

Mencegah kanker

Buah delima dapat menghentikan kerusakan sel dan mencegah kanker, terutama kanker prostat, kanker payudara, dan kanker paru-paru. Jumlah zat antioksidan, vitamin A, vitamin C, dan zat besi dalam buah delima bermanfaat untuk memerangi dampak radikal bebas.

Mencegah penyakit jantung

Antioksidan dalam buah delima akan menurunkan kolesterol jahat (LDL), dan meningkatkan kolesterol baik(HDL). Dengan demikian akan meningkatkan aliran darah ke jantung, sehingga membuat jantung tetap sehat.

Meningkatkan kekebalan tubuh

Vitamin C dalam buah delima sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Buah delima yang berukuran menengah mengandung sekitar 15 % vitamin C dari kebutuhan harian.

Menyehatkan Kulit

Vitamin C yang banyak terdapat dalam buah delima berguna untuk membantu memproduksi kolagen untuk kulit yang sehat. Zat antioksidan yang tingga dalam buah delima akan melindungi kulit dari polusi, mencegah penuaan dini, dan kanker kulit. Buah delima juga membantu meregenerasi sel kulit, menghilangkan sel-sel mati dan kulit kusam, sehingga akan membuat kulit menjadi sehat dan bersinar.

Mencegah osteoartritis

Jus buah delima yang dikonsumsi setiap hari bisa memberikan kekuatan untuk tulang, serta mencegah kondisi osteoarthritis.

Menyehatkan Arteri

Plak yang terbentuk pada arteri bisa dikikis dengan cara makan buah delima setiap hari. Arteri yang sehat akan memastikan kesehatan jantung, serta terhindar dari darah tinggi, dan stroke.

Tekanan darah tinggi

Jus buah delima yang diminum setiap hari akan dapat menurunkan tekanan darah tinggi hingga 5 %. Mengendalikan berat badan.

Manfaat antioksidan dari buah delima akan membantu untuk mengendalikan berat badanmu. Kamu bisa memasukkan buah delima ke dalam diet harian untuk menghilangkan kalori ekstra.   

Mencegah penyakit Alzheimer

Jika buah delima dikonsumsi setiap hari, akan bisa membantu mencegah penyakit Alzheimer atau memperlambat perkembangannya. mengonsumsi buah delima juga akan meningkatkan kemampuan otak penderita.   

Menjaga Kesehatan Kulit

Buah delima mampu merangsang proliferasi keratinosit , sel-sel yang membentuk lapisan terluar dari kulit. Peningkatan jumlah sel-sel akan memungkinkan kulit untuk memperbaiki diri dengan lebih baik. Senyawa tertentu dalam buah delima juga akan menghentikan enzim yang menghambat kolagen, sehingga kesehatan kulit akan selalu terjaga. Kolagen adalah komponen dasar kulit, yang menjamin kulit agar tetap lembut, halus dan kencang, serta membantu pertumbuhan fibroplasts, yaitu sel-sel yang memproduksi elastin dan serat untuk kulit agar tetap halus dan lentur.   

Membantu Regenerasi Sel

Buah delima dapat membantu memproduksi antioksidan alami oleh tubuh, yang akhirnya akan membantu meregenerasi sel kulit. Buah delima juga membantu meningkatkan sirkulasi darah, dan membantu memperbaiki jaringan kulit dan penyembuhan luka. Buah delima akan melindungi lapisan luar kulit, dan memfasilitasi regenerasi sel kulit di lapisan kulit dalam.   

Pengobatan Jerawat

Buah delima yang merupakan sumber yang kaya vitamin C dapat mengatur produksi sebum, yaitu zat berminyak yang disekresikan oleh kulit yang merupakan akar penyebab timbulnya jerawat. Delima juga bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan, sehingga akan meningkatkan sirkulasi darah yang sehat. Mengoleskan jus delima pada daerah yang terkena jerawat akan membantu mennghilangkan bekas jerawat dengan menumbuhkan jaringan baru di daerah yang terkena.   

Bermanfaat untuk Kulit Kering

Buah delima mengandung asam punicic yaitu asam lemak omega 5, yang mencegah hilangnya kelembaban kulit. Asam punicic atau asam lemak omega 5 memiliki kemampuan untuk melembabkan kulit kering, pecah-pecah, dan iritasi.   

Anti penuaan dini

Jus buah delima bermanfaat untuk kulit yang rusak karena paparan UV sinar matahari maupun akibat proses penuaan. Buah delima akan memperbaiki kerusakan kulit, sehingga kulit halus dan awet muda. Minyak biji delima akan membantu memperkuat lapisan epidermis untuk mengurangi atau menunda kulit keriput. Kolagen dan elastin dalam buah delima menunjang kulit agar memiliki elastisitas, sehingga tetap awet muda dan meminimalkan terjadinya keriput.   

Perlindungan kulit dari sinar matahari

Buah delima dapat membantu melindungi kulit terhadap kerusakan akibat radikal bebas, mencegah kanker kulit, menghilangkan tanda kulit terbakar, dan mengurangi tanda-tanda kerusakan kulit akibat sinar matahari. Minyak biji delima mengandung banyak asam ellagic, yaitu antioksidan polifenol yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker kulit dan bisa memberikan perlindungan terhadap kanker kulit.   

Mengobati luka dan Radang Kulit

Buah delima mengandung polifenol, serta senyawa lain yang memiliki sifat anti inflamasi. Biji delima juga memiliki sifat penyembuhan yang sangat baik, sehingga dapat mempercepat penyembuhan luka akibat goresan. Mengkonsumsi buah delima akan mempercepat penyembuhan kulit luka dan infeksi. Selain itu, buah delima juga akan menghilangkan bekas luka di kulit.

Mengonsumsi jus buah delima takaran 250 cc mengandung sekitar 50% vitamin A, C, dan E dari jatah harian yang direkomendasikan (recommended daily allowance (RDA)), 100% RDA untuk folic acid dan 13% RDA potassium. Mengonsumsi buah jus delima segelas sehari bisa mengurangi kenaikan antigen penderita kanker prostat yang sudah menjalani operasi atau terapi radiasi kanker prostat. Kadar gula yang terkandung dalam buah delima mungkin melebihi kadar gula maksimum untuk jatah harian, maka mungkin kurang cocok bagi penderita diabetes yang harus diet rendah gula. Secara umum biji buah delima dinyatakan sangat aman untuk dikonsumsi, karena sejarah panjang mereka yang telah dijadikan sebagai makanan dan obat tradisional selama ribuan tahun.

Penutup

Demikian Penjelasan singkat mengenai Khasiat dari Buah Delima (Superfood). Semoga artikel Khasiat dari Buah Delima (Superfood)

Manfaat Mempelajari Senam Hipertensi

3
Manfaat Mempelajari Senam Hipertensi

Halo teman-teman maimelajah.com. Kali ini kami akan membagikan artikel tentang Manfaat Mempelajari Senam Hipertensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah yang banyak mengganggu kesehatan masyarakat. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karna jantung dipaksa memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, sehingga bisa mengakibatkan timbulnya penyakit seperti stroke, gagal ginjal dan juga gagal jantung. Pada umumnya hipertensi terjadi pada manusia yang sudah berusia setengah umur (usia lebih dari 40 tahun).

Pembukaan Artikel Manfaat Mempelajari Senam Hipertensi

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya menderita hipertensi, hal ini disebabkan karena gejala hipertensi tidak nyata dan pada stadium awal belum menimbulkan gangguan yang serius. Beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi antara lain faktor keturunan, ciri perseorangan, dan kebiasaan hidup.

Pada jaman modernisasi sekarang ini kebanyakan orang sudah bergantung pada mesin untuk mempermudah hidupnya. Mulai dari pergi ke suatu tempat orang-orang memanfatkan mesin, mencuci baju juga mesin yang mengambil peranan, membersihkan rumah mesin yang menjalankan tugas sehingga gerak orang – orang sekarang menjadi terbatas. Kurang gerak berarti tubuh kurang bermetabolisme pula sehingga terjadi penumpukan kolesterol di pembuluh darah.

Kesibukan orang-orang yang terus menyita waktu menjadikan seseorang lupa untuk berolahraga bahkan ada sebagian orang beranggapan bahwa olahraga hanya membuang-buang waktu. Padahal kebisaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah kurang olahraga secara teratur. Menurut penelitian, olahraga secara teratur dapat menyerap atau menghilangkan endapan kolesterol pada pembuluh darah. Olahraga yang dimaksud adalah latihan menggerakkan semua sendi dan otot tubuh seperti senam, jalan, berenang, naik sepeda. Tidak dianjurkan melakukan kegiatan yang menegangkan karena latihan yang berat dapat menimbulkan hipertensi. Senam hipertensi ini diperuntukkan bagi lansia untuk mempertahankan elastisitas pembuluh darah namun tidak menutup kemungkinan dilakukan di kalangan muda.

Penutup

Demikian artikel kami Manfaat Mempelajari Senam Hipertensi. Dan jangan lupa jadi orang modern..?? tentu saja.. Tapi jadi orang modern yang mengidap hipertensi?? gak lah … Yuk kita mulai kebiasaan baik dari sekarang selalu berolahraga teratur supaya hipertensi lewaattt…. Lebih baik mencegah daripada mengobati..ingat..

Persiapan Persalinan atau Melahirkan

0
Persiapan Persalinan atau Melahirkan

Melahirkan adalah peristiwa lahirnya bayi dari dalam rahim ibu, peristiwa ini sangat besar artinya terutama bagi ibu. Karna dari itu maimelajah.com akan mencoba mengupas tentang Persiapan Persalinan atau Melahirkan. Dimana persalinan merupakan waktu yang sangat menyenangkan sekaligus mendebarkan buat ibu. Menyenangkan karena selama 9 bulan ibu menunggu datangnya si buah hati dan akhirnya sekarang si buah hati akan lahir ke dunia, mendebarkan karena proses persalinan merupakan perjuangan berat, pertaruhan nyawa ibu untuk kelahiran si buah hati.

Lahirnya buah hati tidak selamanya berlangsung lancar terkadang ibu harus mengalami persalinan yang sulit dan melelahkan, oleh karena itu diperlukan persiapan dalam menghadapi persalinan. Kesiapan itu meliputi kesiapan fisik, psikis dan intelektual. Persiapan fisik meliputi keadaan fisik ibu menjelang persalinan, psikis juga perlu dipersiapkan sehingga ibu tidak terkena sindrome baby blues pasca persalinan, begitu pula pengetahuan harus ibu siapkan sehingga ibu akan tenang dan tidak khawatir dengan perubahan-perubahan yang terjadi menjelang persalinan.

Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai Persiapan Persalinan atau Melahirkan. Ayo kita simak penjelasan di bawah ini :

Persiapan persalinan secara bio/fisiologis

  1. Semakin meningkat umur kehamilan, ibu semakin merasakan pergerakan-pergerakan bayi. Perut ibu semakin membesar, pergerakan ibu semakin tidak bebas, ibu merasakan tidak nyaman.
  2. Kadang-kadang ibu mengalami gangguan kencing, kaki bengkak
  3. Kondisi otot panggul dan otot jalan lahir mengalami penekanan
  4. Keluarnya bayi itu sebagian besar disebabkan oleh kekuatan dan kontraksi otot-otot dan sebagian lagi oleh tekanan dari perut.
  5. Kontraksi dari otot uterus dan pelontaran bayi keluar amat dipengaruhi oleh sistem syaraf simpati, parasimpatis dan syaraf lokal pada otot uterus

Persiapan Psikologis

  1. Ada perbedaan yang dialami ibu yang satu dengan yang lain
  2. Pada minggu-minggu terakhir menjelang persalinan bayinya, ibu banyak dipengaruhi oleh perasaan/emosi dan ketegangan
  3. Ibu merasa cemas dapat lahir dengan lancar, sehat atau cacat
  4. Adanya dukungan moral daripara suami dan calon ayah
  5. Kesiapan mental untuk menghadapi proses persalinan dan meyakinkan diri sebelum proses persiapan persalinan normal adalah suatu proses yang alami dan terbaik
  6. Ibu juga amat bahagia menyonsong kelahiran bayinya yang diidam-idamkannya.
  7. Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut terjadi gangguan waktu melahirkan, bahkan takut mati.
  8. Kecemasan ayah juga tidak boleh diabaikan. Kecemasan ayah hampir sama besarnya dengan kecemasan ibu yang melahirkan, hanya berbeda sang ayah tidak secara langsung merasakan efeknya kehamilan.

Persiapan Sosial

Segi sosial merupakan akar untuk tumbuh, dalam hal ini harus dipersiapkan mengenai unsur apa yang harus dikenal dari lingkungan sosial, kondisi ekonomi, taraf penghidupan dan kebudayaan yang berhubungan dengan calon ibu yang akan melahirkan. Misal : 

  • Malnutrisi akan membawa akibat bagi kehamilan, ibu maupun janin
  • Perumahan yang tidak memenuhi syarat, ini akan menimbulkan higiene yang kurang

Persiapan Kultural

Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi dan tingkat hidup yang kurang baik terhadap kehamilan dan berusaha unutk mencegah akibat  itu

Unduh Materi

Demikian penjelasan singkat mengenai artikel Persiapan Persalinan atau Melahirkan. Untuk materi lengkapnya dapat diunduh pada artikel berikut ini : persalinan

Mengenal Metode Pengukuran Antropometri

0
Mengenal Metode Pengukuran Antropometri

Halo teman-teman, pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Mengenal Metode Pengukuran Antropometri. Tumbuh kembang pada masa anak-anak merupakan suatu hal yang sangat penting. Untuk mengetahui sejauh mana pertumbuhan dan perkembangan anak dan apakah hal tersebut sudah berjalan dengan normal diperlukan parameter atau patokan untuk mengukurnya.

Parameter yang paling mudah dilakukan dan sering digunakan untuk mengukur pertumbuhan anak  adalah “antropometri”. Melalui antropometri kita bisa melihat apakah pertumbuhan anak sudah normal atau sebaliknya. Teknik ini sangat sederhana sehingga setiap ibu bisa memantau pertumbuhan anak setiap saat tanpa harus membawanya ke dokter atau tenaga kesehatan lainnya.

#Definisi Pengukuran Antropometri

Anthropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya tubuh dan metros artinya ukuran. Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Pengertian dari sudut pandang gizi, Jellife (1966) mengungkapkan bahwa : “Nutritional anthropometry is measurement of the variations of the physical dimensions and the gross composition of the human body at different age levels and degree of nutrition”.

Dari definisi tersebut diatas dapat ditarik pengertian bahwa antropometri gizi adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain : berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas dan tebal lemak di bawah kulit.

Pengukuran pada variasi dimensi fisik dan komposisi besaran tubuh manusia padatingkat usia  dan derajad nutrisi yang berbeda. Pengukuran antropometri ada 2 tipe yaitu : pertumbuhan, dan ukuran komposisi tubuh yang dibagi menjadi pengukuran lemak tubuh dan massa tubuh yang bebas lemak. Penilaian pertumbuhan merupakan komponen esensial dalam surveilan kesehatan anak karena hampirsetiap masalah yang berkaitan
dengan fisiologi, interpersonal, dan domain sosial dapatmemberikan efek yang buruk pada pertumbuhan anak. Alat yang sangat penting untuk penilaian pertumbuhan adalah kurva pertumbuhan (growth chart)

Perlu ditekankan bahwa pengukuran antropometri hanyalah satu dari sejumlah teknik-teknik yang dapat untuk menilai status gizi. Pengukuran dengan cara-cara yang baku dilakukan beberapa kali secara berkala pada berat dan tinggi badan, lingkaran lengan atas, lingkaran kepala, tebal lipatan kulit (skinfold ) diperlukan untuk penilaian pertumbuhan dan status gizi pada bayi dan anak.

#Metode Umum Pengukuran Antropometri

 Pengukuran antropometri ada 2 tipe yaitu pertumbuhan linear dan pertumbuhan massa jaringan. Metode pengukuran untuk pertumbuhan linear adalah dengan menggunakan tinggi badan, lingkar dada, dan lingkar kepala. Sedangkan massa jaringan dengan menggunakan metode berat badan, LILA, dan tebal lemak bawah kulit. Penilaian pertumbuhan merupakan komponen esensial dalam surveilan kesehatan anak karena hampir setiap masalah yang berkaitan dengan fisiologi, interpersonal, dan domain sosial dapat memberikan efek yang buruk pada pertumbuhan anak. Alat yang penting untuk penilaian pertumbuhan adalah kurva pertumbuhan.

Dari sudut pandang antropometri, pertumbuhan linear dan pertumbuhan massa jaringan memiliki arti yang berbeda. Pertumbuhan linear menggambarkan status gizi yang dihubungkan pada saat lampau. Pertumbuhan massa jaringan menggambarkan status gizi yang dihubungakan pada saat sekarang atau saat pengukuran.

#Kelebihan Pengukuran Antropometri.

1. Prosedurnya sederhana, aman, non-invasive dan metode yang digunakan jelas

Prosedurnya sederhana, aman, non-invasive dan metode yang digunakan jelas. Pengukuran antropometri dapat digunakan tidak hanya pada pasien individu tapi juga dapat mencakup dalam jumlah yang banyak. Contoh : pengukuran TB dan BB pada balita.

2. Metode antropometri menghasilkan ketepatan dan keakuratan dengan penggunaan teknik yang standar.

3. Peralatannya tidak mahal dan terjangkau

Peralatannya bersifat mudah dipindahkan (mudah dibawa), tidak mudah rusak, dan mudah untuk membuat atau membelinya. Memang ada alat antropometri yang mahal dan harus diimpor dari luar negeri. Tetapi penggunaan alat itu hanya tertentu saja seperti ”Skin Fold Caliper” untuk mengukur tebal lemak bawah kulit. Contoh : penggunaan dacin dapat digunakan dengan mudah oleh kader. Dan merupakan alat pengukuran berat badan yang dapat dibuat sendiri dan tidak mahal untuk membelinya.

4. Mudah digunakan dan relatif tidak membutuhkan tenaga ahli (unskilled personnel)

Orang yang tidak memiliki ketrampilan dapat menggunakan sesuai prosedur pengukuran dan cukup dilakukan oleh tenaga yang sudah dilatih dalam waktu singkat dapat melakukan pengukuran antropometri. Kader gizi (posyandu) tidak perlu seorang ahli, tetapi dengan pelatihan singkat dia dapat melaksanakan kegiatannya secara rutin. Contoh : pengukuran BB dengan timbangan injak.

5. Bersifat retrospective. 

Informasi berkaitan dengan riwayat panjang keadaan gizi dan kesulitan untuk mendapatkannya dengan kesamaan kepercayaan jika menggunakan tehnik yang lainnya. Pengukuran antropometri menggambarkan keadaan gizi pada masa lampau dan jangka waktu yang lama. Pengukurannya juga dapat dilakukan berulang-ulang oleh satu atau lebih pengukur jika terjadi kesalahan dalam pengukuran. Contoh : pengukuran TB, lingkar dada, dan lingkar kepala.

6. Pengukuran status gizi.

Dapat mengidentifikasi overnutrition dan undernutrition (mild, moderate and severe state of malnutrition), karena sudah ada ambang batas yang jelas. Contoh : dengan pengukuran TB dan BB dapat digunakan sebagai parameter pengukuran status gizi.

7. Perubahan status gizi dapat diamati.

Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu, atau dari satu generasi ke generasi berikutnya. Fenomena tersebut dikenal sebagai trend umum dari antropometri. Contoh : dengan pengukuran LILA seorang ibu hamil yang diketahui KEK akan berisiko melahirkan bayi dengan BBLR.

8. Digunakan sebagai tes skrinning. 

Pengukuran antropometri digunakan untuk mengidentifikasi individu yang memiliki risiko tinggi menderita undernutrition atau overnutrition. Contoh : pengukuran BB dan TB.

#Kelemahan Pengukuran Antropometri 

Metode penentuan status gizi secara antropometri, memiliki kelemahan-kelemahan yaitu sebagai berikut : 

1. Tidak sensitive. 

Metode ini tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu singkat (hari atau minggu). Disamping itu tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu seperti Zink dan Fe. 

2. Faktor di luar gizi

Faktor di luar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran antropometri.

3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi.

4. Kesalahan ini terjadi karena : 

  1. Pengukuran.
  2. Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan.
  3. Analisis dan asumsi yang keliru. 

5. Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan : 

  1. Latihan petugas yang tidak cukup. 
  2. Kesalahan alat atau alat yang tidak ditera.
  3. Kesulitan pengukuran.

#Kesalahan Dalam pengukuran Antropometri 

Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi presisi, akurasi, dan validitas pengukuran antropometri gizi. Ada 3 penyebab utama kesalahan yang signifikan yaitu:

  1. Kesalahan pengukuran.
  2. Perubahan hasil pengukuran baik fisik maupun komposisi jaringan.
  3. Analisis dan asumsi yang keliru.

Sedangkan kesalahan lainnya yang umum terjadi dalam pengukuran antropometri antara lain: 

  1. Pada waktu melakukan pengukuran tinggi badan tanpa memperhatikan posisi orang yang diukur, misalnya belakang kepala, punggung, pinggul, dan tumit harus menempel di dinding. Sikapnya harus dalam posisi siap sempurna. Disamping itu pula kesalahan juga terjadi apabila petugas tidak memperhatikan situasi pada saat anak diukur. Contohnya adalah anak menggunakan sandal atau sepatu. 
  2. Pada waktu penimbangan berat badan, timbangan belum di titik nol, dacin belum dalam keadaan seimbang dan dacin tidak berdiri tegak lurus.
  3. Kesalahan pada peralatan. Peralatan yang digunakan untuk mengukur berat badan adalah dacin dengan kapasitas 20-25 kg dan ketelitian 0,1 kg. Untuk mengukur panjang badan, alat pengukur panjang badan berkapasitas 110 cm dengan skala 0,1 cm. Tinggi badan dapat diukur dengan mikrotoa berkapasitas 200 cm dengan ketelitian 0,1 cm. Lingkar lengan atas dapat diukur dengan pita LLA yang berkapasitas 33 cm dengan skala 0,1 cm. 
  4. Kesalahan yang disebabkan oleh tenaga pengukur. Kesalahan ini dapat terjadi karena petugas pengumpul data kurang hati-hati atau belum mendapat pelatihan yang memadai. Kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran sering disebut Measurement Error.

#Unduh Materi

Demikian penjelasan singkat mengenai artikel Mengenal Metode Pengukuran Antropometri. Semoga artikel Mengenal Metode Pengukuran Antropometri dapat membantu teman-teman dalam mempelajari tentang Pengukuran Antropometri. Untuk materi lengkapnya dapat di unduh pada link berikut ini : antropometri

Spekulum Vagina atau Cocor Bebek

0
Spekulum Vagina atau Cocor Bebek

Pada kesempatan yang berbahagia, kali ini maimelajah.com akan coba membagikan artikel tentang Spekulum Vagina atau Cocor Bebek. Apa itu Spekulum Vagina? Sejarah, Fungsi, Cara Penggunaan dan Sterilisasi dari Spekulum Vagina. Mari kita simak penjelasan singkatnya.

Spekulum Vagina merupakan suatu alat terbuat dari logam yang sejak abad ke-19 digunakan untuk memeriksakan vagina dan juga leher rahim. Pengertian lain dari Spekulum Vagina atau Cocor Bebek merupakan alat bantu pembuka Vulva / Vagina, karna bentuknya yang mirip seperti cocor bebek maka Spekulum Vagina juga disebut Cocor Bebek. Dalam Penggunaannya Spekulum Vagina mempunyai

Sejarah

Bentuknya sejak dulu tidak pernah berubah, cukup mengerikan untuk digunakan namun sekarang ini sekelompok perancang perempuan dari San Fransisco mulai berupaya untuk membuat rancangan spekulum yang baru. Alat spekulum mereka yang baru dilapisi dengan silikon sehingga lebih hangat digunakan, namun kelemahannya terletak pada bunyi dan suhu yang mucul saat ia berada di dalam vagina.

Penolakan pada penggunaan spekulum sebenarnya memiliki sejaran yang panjang. Pada pertengahan abad ke-19, James Marion Sims merupakan penemu spekulum modern. Pada masa itu, orang-orang berpikir bahwa spekulum bisa beresiko menumpulkan kesatunan perawan dan juga menurunkan pemikiran jernih anak-anak perempuan di Inggris.

Apalagi pada jaman dahulu, orang-orang begitu khawatir dengan pengobatan medis yang menggunakan alat. Mereka lebih percaya jika dokter di masa itu mengandalkan indra mereka saat memeriksa atau mengobati pasiennya. Spekulum pada jaman dahulu kala dibuat dengan cara membengkokan sendok logam. Alat untuk membuka dubur ini, mungkin pada awalnya merupakan dua sendok yang dipegang dua tangan. Alat khusus ini digunakan untuk melihat bagian dalam dubur yang disebut dengan dioptrion kecil.

Ada juga dioptrion besar untuk vagina. Ia merupakan spekulum modern yang dilengkapi dengan sekrup untuk membuka dua atau empat katupnya. Ia punya ukuran yang berbeda-beda yang bisa dipilh sesuai dengan usia pasien. Dalam dunia kedokteran disebutkan bahwa semestinya dokter perlu untuk mengukur panjang vagina lebih dahulu untuk menentukan alat ukuran berapa yang bisa ia gunakan. Selain itu, spekulum juga perlu diberi pelumas minyak dan menghangatkannya sebelum dimasukkan ke dalam vagina pasien.

Pada tahun 1748, tang obstetri yang merupakan pengembangan spekulum oleh william Smellie terbuat dari kayu bukan logam. Hal ini bertujuan agar spekulum tidak terlihat menyeramkan untuk perempuan dan juga tidak menimbulkan buyi ketika digunakan. Namun, material ini mudah rusak dan bisa saja menimbulkan infeksi. Hingga saat ini, spekulum terus mengalami upaya pengembangan agar bisa lebih nyaman digunakan.

Fungsi

Fungsi antara lain :

  1. Untuk membuka Vagina atau Serviks Uteri (Leher Rahim)
  2. Sebagai alat bantu untuk mengetahui perobekan pada serviks Uteri
  3. Untuk memudahkan pengambilan lendir pada pemeriksaan kanker Serviks  

Cara Penggunaan

Cara Penggunaannya :

  1. Pegang Spekulum Vagina pada bagian Gagangnya,
  2. Buka Kunci Baut Spekulum,
  3. Masukan dalam Vagina, dimana Spekulum masih dalam keadaan tertutup dan dalam keadaan miring,
  4. Setelah masuk putar spekulum, 
  5. Kemudiaan buka spekulum (bagian cocor bebek),
  6. Kemudian kunci baut spekulum (kunci dengan paten, jangan sampai longar),
  7. Selanjutnya, Pemeriksaan siap dilakukan

Sterilisasi :

  1. Direndam dalam Larutan Clorin atau disebut dengan Kaporit (Kalsium Hipoklorit kegunaannya Kalsium hipoklorit utamanya digunakan sebagai agen pemutih atau disinfektan. Senyawa ini adalah komponen yang digunakan dalam pemutih komersial, larutan pembersih, dan disinfektan untuk air minum, sistem pemurnian air, dan kolam renang)
  2. Setelah direndam, kemudian dibersihkan dengan bersih
  3. Bilas hingga bersih, menggunakan air yang mengalir
  4. Kemudian Dikeringkan
  5. Setelah kering, direbus menggunakan air mendidih -/+ 30 menit  

Sumber :

Konsep Bermain Pada Anak Usia Dini

3
Konsep Bermain Pada Anak Usia Dini
Konsep Bermain Pada Anak Usia Dini

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Konsep Bermain Pada Anak Usia Dini. Seorang anak mempunyai hak untuk dilahirkan, menerima kasih sayang dan pengertian, mendapatkan Gizi yang cukup dan pelayanan kesehatan yang memadai, menikmati pendidikan serta memperoleh kesempatan bermain dan berekreasi, mempunyai nama.

Bermain juga merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh kesenangan tanpa memikirkan hasil akhir, yang dilakukan secara spontan dan tanpa paksaan dari orang lain untuk memenuhi kepuasan fisik, emosi, sosial dan perkembangan mental sehingga anak dapat mengekspresikan perasaan (takut, kesepian, fantasi dan kreativitasnya)

Ini merupakan isi dari Deklarasi hak-hak anak (1979) 
Bermain adalah tindakan sukarela yang dilakukan dalam batas tempat dan waktu, berdasarkan aturan-aturan yang mengikat tetapi diakui secara sukarela dengan tujuan yang ada dalam dirinya disertai dengan perasaan tegang dan senang serta dengan pengertian bahwa bermain merupakan suatu yang lain dalam kehidupan. (Huizinga, abad XVIII)

Teori Bermain

  • Teori Rekreasi (Schaller, 1841)
    Permainan adalah suatu kesibukan untuk menenangkan pikiran dan atau beristirahat
  • Teori Kelebihan Tenaga/ Teori Pelepasan (Herbert Spencer, 1968)
    Kegiatan bermain anak ada karena ada kelebihan tenaga
  • Teori Atavistis (Stanley Hall, 1970)
    Di dalam permainan akan timbul bentuk-bentuk perilaku seperti bentuk kehidupan yang pernah dialami oleh nenek moyang
  • Teori Biologis (Karl Gross ’05 dan Dr. maria Montessori ’07)
    Permainan mempunyai tugas-tugas biologis untuk melatihbermacam-macam fungsi jasmani dan rohani
  • Teori Psikologis Dalam (Sigmund Freud ’61 dan Adler ’67)
    Permainan merupakan bentuk nafsu seksual di daerah bawah sadar (Freud), (Adler) Permainan merupakan nafsu di daerah bawah sadar yang bersumber dari adanya dorongan nafsu untuk berkuasa
  • Teori Fenomenologi (Prof. Kohnstamm ’85)
    Permainan merupakan suatu fenomena atau gejala nyata, yang mengandung unsur suasana permainan, jadi tujuan bermain adalah permainan itu sendiri

Klasifikasi Bermain

Ditinjau dari Isi :  

  1. Sosial affectif play adalah permainan yg memungkinkan anak berinteraksi dgn lingk. sosialnya
  2. Sense of pleasure play adalah permainan yg memberikan kesenangan 
  3. Skill play adalah permainan keterampilan
  4. Dramatic role play adalah permainan peran

Ditinjau dari Karakteristik Sosial bermain :

  1. Solitary play adalah Permainan yg dimainkan sendiri 
  2. Pararel play adalah Permainan dgn teman tanpa interaksi 
  3. Assosiative play adalah Bermain bersama tanpa tujuan kelompok 
  4. Cooperative play adalah Permainan bersama yg diorganisir

Jenis – Jenis Permainan

  • Permainan fungsi
  • Permainan konstruktif
  • Permainan reseptif
  • Permainan peranan
  • Permainan sukses

Jenis Permainan Sesuai Masa Tumbuh Kembang

  1. Usia 0 – 12 bulan
    Tujuan : 
    – Melatih reflek  – Melatih kerjasama mata & tangan
    – Melatih kerjasama mata & telinga
    – Mengenal sumber suara
    – Melatih kepekaan perabaan 
    – Keterampilan dengan gerakan berulang-ulang
    Karakteristik Permainan : 
    – Social affectif play
    – Sense of pleasure
  1. Usia 1 – 2 tahun
    Tujuan : 
    – Melatih imajinai/fantasi anak 
    – Melatih melakukan kegiatan sehari-hari 
    – Melatih kegiatan mendorong-menarik 
    – Memperkenalkan sumber suara
    Karakteristik: Pararel Play & solitary play

    Jenis Permainan : – Alat permainan yang dpt ditarik/ didorong, genderang, balok-balok besar, kardus besar, buku bergambar, kertas untuk corat-coret, pensil warna, permainan alat RT
  1. Usia 2 – 3 tahun
    Tujuan :
    – Menyalurkan emosi dan perasaan
    – Mengembangkan keterampilan berbahasa
    – Melatih motorik halus – kasar
    – Meningkatkan kecerdasan
    – Melatih kerjasama mata – tangan
    – Meningkatkan daya imajinasi
    – Membedakan permukaan dan warna benda
    Karakteristik: Pararel Play & solitary play
  1. Usia 4 – 6 tahun
    Tujuan :
    – Mengembangkan berbahasa & pengertian berhitung
    – Merangsang daya imajinasi (bersandiwara)
    – Membedakan benda dengan perabaan
    – Menumbuhkan sportivitas
    – Mengembangkan kepercayaan diri, kreativitas
    – Mengembangkan koordinasi motorik
    – Mengontrol emosi, sosialisasi/ bergaul dgn anak/ orang lain diluar rumah
    Karakteristik: Assosiative Play, dramatic play & skil play
  1. Usia 6 – 12 tahun
    Tujuan :
    – Merangsang daya imajinasi (bersandiwara)
    – Menumbuhkan sportivitas
    – Mengembangkan kepercayaan diri, kreativitas
    – Mengembangkan koordinasi motorik
    – Mengontrol emosi, sosialisasi / bergaul
    – Melatif keterampilan fisik, intelektual, fantasi serta terlibat dengan kelompok
    Karakteristik: Cooperative play

Persyaratan Alat Permainan

  1. Aman : tidak terlalu kecil, runcing, tajam, mudah pecah
  2. Ukuran dan Berat alat permainan harus sesuai dengan usia anak
  3. Disainnya harus jelas
  4. Kegunaan / fungsi alat permainan : mempunyai fungsi mengembangkan aspek motorik, bahasa, kecerdasan dan sosialisasi
  5. Daya tahan alat permainan : tidak mudah rusak, mudah diperbaiki, bahan mudah didapat, harga terjangkau  

Faktor yang Mempengaruhi Permainan Anak

  • Kesehatan
  • Intelegensia
  • Jenis kelamin
  • Lingkungan
  • Status Sosial Ekonomi

Fungsi Bermain pada Perkembangan Anak

  1. Perkembangan fisik – motorik
  2. Perkembangan kognitif dan bahasa
  3. Perkembangan sosio – emosional
  4. Kreativitas
  5. Kepedulian
  6. Nilai Terapeutik
  7. Nilai moral Materi lengkapnya tentang bermain anak dan bermain di rumah sakit

Unduh Materi

Demikian penjelasan singkat mengenai Konsep Bermain Pada Anak Usia Dini. Untuk materi lengkap tentang Konsep Bermain Pada Anak Usia Dini dapat kalian unduh pada link dibawah ini : bermain pada anak.doc

Apa itu Perdarahan Postpartum?

0
Apa itu Perdarahan Postpartum
Apa itu Perdarahan Postpartum

Apa itu Perdarahan Postpartum? Ayo teman-teman kita simak penjelasan yang maimelajah.com ulas tentang Perdarahan Postpartum. Post partum/ puerperium adalah masa dimana tubuh menyesuaikan, baik fisik maupun psikososial terhadap proses melahirkan. Sebelum kita membahas tentang Perdarahan Postpartum, terlebih dahulu kita baca apa yang dimaksud dengan Postpartum, bisa kalian baca artikel tentang Postpartum.   

Dimulai segera setelah bersalin sampai tubuh menyesuaikan secara sempurna dan kembali mendekati keadaan sebelum hamil (6 minggu). Masa post partum dibagi dalam tiga tahap : Immediate post partum dalam 24 jam pertama, Early post partum period (minggu pertama) dan Late post partum period (minggu kedua sampai minggu ke enam). Potensial bahaya yang sering terjadi adalah pada immediate dan early post partum period sedangkan perubahan secara bertahap kebanyakan terjadi pada late post partum period. Bahaya yang paling sering terjadi itu adalah perdarahan pasca persalinan atau HPP.

Menurut Willams & Wilkins (1988 ) perdarahan pasca persalinan adalah perdarahan yang terjadi pada masa post partum yang lebih dari 500 cc segera setelah bayi lahir. Tetapi menentukan jumlah perdarahan pada saat persalinan sulit karena bercampurnya darah dengan air ketuban serta rembesan dikain pada alas tidur. POGI, tahun 2000 mendefinisikan perdarahan paska persalinan adalah perdarahan yang terjadi pada masa post partum yang menyebabkan perubahan tanda vital seperti klien mengeluh lemah, limbung, berkeringat dingin, dalam pemeriksaan fisik hiperpnea, sistolik < 90 mmHg, nadi > 100 x/menit dan kadar HB < 8 gr %.

Klasifikasi Perdarahan

  1. Perdarahan pasca persalinan dini/ early HPP/ primary HPP adalah perdarahan berlebihan (600 ml atau lebih) dari saluran genetalia yang terjadi dalam 12 – 24 jam pertama setelah melahirkan.
  2. Perdarahan pasca persalinan lambat / late HPP/ secondary HPP adalah perdarahan yang terjadi antara hari kedua sampai enam minggu pasca persalinan.

Etiologi

Penyebab perdarahan dibagi dua sesuai dengan jenis perdarahan yaitu :

  1. Penyebab perdarahan pasca persalinan dini :
    • Perlukaan jalan lahir : ruptur uteri, robekan serviks, vagina dan perineum, luka episiotomi.
    • Perdarahan pada tempat menempelnya plasenta karena : atonia uteri, retensi plasenta, inversio uteri.
    • Gangguan mekanisme pembekuan darah.
  1. Penyebab perdarahan pasca persalinan terlambat biasanya disebabkan oleh sisa plasenta atau bekuan darah, infeksi akibat retensi produk pembuangan dalam uterus sehingga terjadi sub involusi uterus.

Faktor Predisposisi  

  1. Trauma persalinan
    Setiap tindakan yang akan dilakukan selama proses persalianan harus diikuti dengan pemeriksaan jalan lahir agar diketahui adanya robekan pada jalan lahir dan segera dilakukan penjahitan dengan benar.
  2. Atonia Uterus
    Pada kasus yang diduga berisiko tinggi terjadinya atonia uteri harus diantisipasi dengan pemasangan infus. Demikian juga harus disiapkan obat uterotonika serta pertolongan persalinan kala III dengan baik dan benar.
  3. Jumlah darah sedikit
    Keadaan ini perlu dipertimbangkan pada kasus keadaan itu jelek, hipertensi saat hamil, pre eklampsia dan eklamsi.
  4. Kelainan pembekuan darah
    Meskipun jarang tetapi bila terjadi sering berakibat fatal, sehingga perlu diantisipasi dengan hati-hati dan seksama.

Gambaran Klinik

Gejala dan tandaPenyulitDiagnosa penyebab
1. Uterus tidak berkontraksi dan lembek
2. Perdarahan segera setelah bayi lahir
1. Syok
2. Bekuan darah pada serviks atau pada posisi terlentang akan menghambat aliran darah keluar
1. Atonia uteri
1. Darah segar mengalir segera setelah anak lahir
2. Uterus berkontraksi dan keras
3. Plasenta lengkap
1. Pucat
2. Lemah
3. Mengigil
1. Robekan jalan lahir
1. Plasenta belum lahir setelah 30 menit
2. Perdarahan segera, uterus berkontraksi dan keras
1. Tali pusat putus
2. Inversio uteri
3. Perdarahan lanjutan
1. Retensio plasenta
1. Plasenta atau sebagian selaput tidak lengkap
2. Perdarahan
1. Uterus berkontraksi tetapi tinggi fundus uteri tidak berkurang1. Tertinggalnya sebagian plasenta
1. Uterus tidak teraba
2. Lumen vagina terisi massa
1. Neurogenik syok, pucat dan limbung1. Inversio uteri

Pemeriksaan Diagnostik

  1. Golongan darah : menentukan Rh, golongan ABO, dan pencocokan silang.
  2. Jumlah darah lengkap : menunjukkan penurunan hemoglobin/hematokrit, peningkatan sel darah putih.
  3. Kultur uterus dan vaginal : mengesampingkan infeksi pascapartum.
  4. Urinalisis : memastikan kerusakan kandung kemih.
  5. Profil koagulasi : peningkatan degradasi kadar produk fibrin
  6. Sonografi : menunjukkan adanya jaringan plasenta yang tertinggal    

Unduh Artikel

Artikel lengkapnya dapat di unduh pada link : postpartum

Resiko Kehamilan pada Usia Dini (PRIMI MUDA)

3
Resiko Kehamilan pada Usia Dini
Resiko Kehamilan pada Usia Dini (PRIMI MUDA)

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai artikel Resiko Kehamilan pada Usia Dini (PRIMI MUDA). Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya. (Ubaydillah, 2000).  

kehamilan usia muda

Resiko Tinggi Kehamilan pada Usia Muda

Risiko kehamilan pada ibu yang terlalu muda biasanya timbul karena mereka belum siap secara psikis maupun fisik. Secara psikis, umumnya remaja belum siap menjadi ibu. Bisa saja kehamilan terjadi karena “kecelakaan”. Akibatnya, selain tidak ada persiapan, kehamilannya pun tidak dipelihara dengan baik. Kondisi psikis yang tidak sehat ini dapat membuat kontraksi selama proses persalinan tidak berjalan lancar sehingga kemungkinan operasi sesar lebih besar.

Risiko fisiknya pun tak kalah besar karena beberapa organ reproduksi remaja putri seperti rahim belum cukup matang untuk menanggung beban kehamilan. Bagian panggul juga belum cukup berkembang sehingga bisa mengakibatkan kelainan letak janin. Kemungkinan komplikasi lainnya adalah terjadinya keracunan kehamilan/preeklamsia dan kelainan letak plasenta (plasenta previa) yang dapat menyebabkan perdarahan selama persalinan. Risiko yang bisa terjadi:

1. Keguguran

Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja. misalnya : karena terkejut, cemas, stres.

2. Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan kelainan bawaan.

Prematuritas terjadi karena kurang matangnya alat reproduksi terutama rahim yang belum siap dalam suatu proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum menginjak 20 tahun. Cacat bawaan dipengaruhi kurangnya pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga di sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec) atau dengan loncat-loncat dan memijat perutnya sendiri.

3. Mudah terjadi infeksi

Keadaan gizi buruk, tingkat sosial ekonomi rendah, dan stress memudahkan terjadi infeksi saat hamil terlebih pada kala nifas.

4. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi

Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada ibu hamil. Fungsi gizi pada ibu hamil adalah untuk menjaga kesehatan ibu, pertumbuhan organ janin, kelancaran persalinan dan mempersiapkan produksi ASI. Tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah merah janin dan plasenta.lama kelamaan seorang yang kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis

Keracunan Kehamilan (Gestosis).

Kombinasi keadaan alat reproduksi yang belum siap hamil dan anemia makin meningkatkan terjadinya keracunan hamil dalam bentuk pre-eklampsia atau eklampsia. Pre-eklampsia dan eklampsia memerlukan perhatian serius karena dapat menyebabkan kematian.

Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:

Bagi Ibu

  1. Perdarahan
    Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. Selain itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang tertinggal didalam rahim), proses pembekuan darah yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada jalan lahir.
  2. Kemungkinan keguguran / abortus.
    Disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun memakai alat.
  3. Persalinan yang lama dan sulit.
    Penyebab dari persalinan lama dipengaruhi oleh kelainan letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan his dan mengejan serta pimpinan persalinan yang salah
  4. Kematian ibu.
    Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan dan infeksi.

Dari bayinya :

  1. Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.
    Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu (259 hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan janin zat yang diperlukan berkurang.
  2. Berat badan lahir rendah (BBLR)
    Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari 2.500 gram. kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya gizi saat hamil, umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun. dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita oleh ibu hamil.
  3. Cacat bawaan
    Agar kesakitan, kecacatan bahkan kematian pada ibu atau bayinya tidak terjadi dibutuhkan upaya pencegahan proaktif sejak awal kehamilan, selama kehamilan serta menjelang persalinan. Hal ini harus dilakukan bersama-sama oleh tenaga kesehatan, wanita hamil, suami, keluarga serta masyarakat.

Agar risiko berkurang, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan ibu dan keluarga jika hamil pertama di usia rawan, yaitu:

  1. Konsultasikan kehamilan pada ahlinya karena ibu yang hamil di usia rawan memerlukan pengawasan khusus selama kehamilan dan pada proses persalinan. Sebaiknya ibu ditangani dokter spesialis dan bukan bidan atau dokter umum. Bila kondisi tidak memungkinkan, setidaknya ibu pernah satu­ dua kali berkonsultasi dengan dokter spesialis agar mendapat pemeriksaan yang khusus dan teliti, seperti pemeriksaan panggul, tekanan darah dan pemeriksaan USG.
  2. Proses persalinan sebaiknya dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas yang memenuhi standar. “Rumah sakit yang tidak memiliki NICU (Neonatal Intensive Care Unit) tentu tak dapat memberikan fasilitas yang memadai bagi bayi yang lahir prematur. Padahal risiko ini bisa terjadi pada ibu yang hamil di usia rawan. Sarana dan prasarana yang baik juga berguna bila terjadi suatu kelainan pada proses persalinan, misalnya ibu mengalami perdarahan.
  3. Berkonsultasi dengan ahli gizi. Terutama untuk ibu yang hamil di usia sangat muda. Umumnya, pengetahuan kehamilan yang dimiliki masih kurang sehingga pola makannya pun kurang baik, misalnya meskipun hamil dia tetap mengonsumsi junk food. Di sinilah ahli gizi berperan membimbing pola makannya agar menjadi lebih baik. Pola makan yang baik dapat menghindari anemia, hipertensi dan diabetes pada ibu hamil.
  4. Lakukan tes amniosentesis pada awal kehamilan bagi wanita berusia 35 tahun atau lebih pada kehamilan pertama untuk menemukan kemungkinan sindrom down dan abnormalitas kromosom lain.
  5. Penuhi konsumsi 0,4 miligram asam folat setiap hari selama 3 bulan sebelum kehamilan (pada kehamilan yang direncanakan). Bila tidak, asam folat bisa diberikan pada 3 bulan pertama kehamilan untuk mengejar ketinggalan kebutuhannya.
  6. Lakukan aktivitas untuk menjaga kondisi fisik selama hamil. Senam hamil pun sangat disarankan untuk mempelancar proses persalinan. Terakhir, pasrahkan semua kepada kekuasan-Nya. 

Bayi Sungsang

Letak janin bergantung pada proses adaptasinya di dalam rahim. Jadi, tak perlu khawatir jika posisi sungsang terjadi di bawah usia kehamilan 32 minggu. Pada usia kehamilan ini, jumlah air ketuban relatif lebih banyak sehingga janin masih dapat bergerak bebas. Dari yang posisinya sungsang kemudian berputar menjadi melintang lalu berputar lagi sehingga posisi kepala di bagian bawah rahim. Pada kehamilan belum cukup bulan frekuensi letak sungsang menjadi lebih tinggi. Memasuki usia kehamilan 37 minggu ke atas, posisi sungsang sudah sulit untuk berubah karena bagian terendah janin sudah masuk ke pintu atas panggul. Namun semestinya di trimester ketiga, bokong janin dengan tungkai terlipat yang ukurannya lebih besar daripada kepala akan menempati ruangan yang lebih besar yakni di bagian atas rahim. Sedangkan kepala berada dalam ruangan yang lebih kecil, di segmen bawah rahim.

Penyebab bayi sungsang ada dua, yaitu:

  1. Faktor janin, mungkin karena ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan ruangan rahim ibu. Akibatnya janin bebas berputar, baik ke atas maupun ke bawah. Di Indonesia, bila berat bayi di bawah 3 kg dan ibunya telah beberapa kali melahirkan, ada kemungkinan akan menjadi sungsang. Sebaliknya, bila si bayi terlalu besar dan posisi kepala masih di atas. Pada saat kepala akan melewati panggul menuju posisi normal, akhirnya terpental kembali karena ruangan panggul ibu terlalu sempit sehingga kepala bayi sulit berputar ke arah bawah. Pada kasus bayi kembar, kemungkinan sungsang menjadi lebih besar sebab janin yang kepalanya berputar ke arah bawah lebih dulu akan membuat rongga panggul ibu susah dilalui janin kembarannya.
  2. faktor ibu, antara lain karena bentuk rahim yang tidak normal, panggul sempit, air ketuban yang terlalu banyak, adanya tumor, plasenta di bawah, dan lainnya.

Mengatasi bayi sungsang:

1. Menungging

Menungging seperti waktu sujud, atau disebut juga knee-chest position (lutut menempel pada dada). Posisi sujud tetapi dada harus menempel ke matras atau kasur atau lantai.Agar tidak sesak kepala menoleh ke kanan atau kiri. Dengan cara ini diharapkan bokong janin akan lepas atau menjauhi pintu panggul atas sehingga janin dapat berputar dengan mudah. Posisi knee-chest ini sebaiknya dilakukan secara rutin 3x/hari, masing-masing selama 10 menit. Latihan ini efektif jika dilakukan sampai usia kehamilan 34 minggu (pada kehamilan pertama) sampai 36 minggu (kehamilan kedua dan seterusnya).

2. Cara versi luar (externalcephalic versin/ECV)

Cara versi luar (externalcephalic versin/ECV). Sesuai dengan namanya, versi luar adalah tindakan mengubah posisi janin sungsang dari luar tubuh ibunya. Cara manual dari luar perut apabila kehamilan sudah memasuki minggu ke-34 sampai -36. Setelah 36 minggu janin menjadi lebih tidak banyak bergerak sehingga kemungkinan berhasilnya tindakan ini menjadi lebih kecil. Namun, kalau berhasil, posisi janin tidak akan berubah lagi. Cara ini (versi luar) sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis kebidanan yang sudah berpengalaman. Hal ini dikarenakan memutar posisi janin dari luar dapat membahayakan nyawa janin

3. Senam hamil

Senam hamil dilakukan untuk memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta jaringan ikat yang berperan dalam mekanisme persalinan, melenturkan persendian-persendian yang berhubungan dengan proses persalinan, membentuk sikap tubuh yang prima sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin dan mengurangi sesak napas, menguasai teknik-teknik pernapasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada ketenangan

4. Music

Menempelkan earphone dengan lagu-lagu di bagian bawah perut sesering mungkin. Earphone diletakkan dibawah perut, persis diatas vagina sehingga harapannya kepala bayi akan memutar ke arah sumber musik

5. Menempelkan sesuatu yang dingin-dingin di bagian pantat bayi

Menempelkan sesuatu yang dingin-dingin di bagian pantat bayi (perut ibu bagian atas) yang bertujuan membuat bayi menghindar dari rasa dingin sehingga memutar ke bawah. Cara konsentrasi dan sering bicara sama bayi agar posisinya memutar. Ibu membayangkan posisi bergerak memutar dari atas ke bawah. Hal ini dilakukan karena pengaruh ikatan batin yang erat.

Unduh Materi

Demikian penjelasan singkat mengenai artikel Resiko Kehamilan pada Usia Dini (PRIMI MUDA). Untuk materi Resiko Kehamilan pada Usia Dini (PRIMI MUDA) dapat di Unduh pada Link sebagai berikut : risiko kehamilan muda.doc

Mengenal Istilah Post Partum

0
Mengenal Istilah Post Partum
Mengenal Istilah Post Partum

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Mengenal Istilah Post Partum. Masa Nifas / puerperium adalah masa setelah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat-alat reproduksi yang lamanya kurang lebih sekitar 6 minggu. Nifas / puerperium adalah peroide waktu atau masa dimana organ-organ reproduksi kembali pada keadaan tidak hamil. Masa ini membutuhkan waktu sekitar 6 minggu. Proses perubahan pada organ-organ tersebut dinamakan “involusi”. Periode postpartum adalah waktu transisi selama pasangan beralih konsep dari tidak memiliki anak ke permulaan menjadi orangtua.

postpartm

Fase – Fase Post Partum

Reva Rubin (1972) membagi fase postpartum menjadi 3 fase, antara lain :

  1. Taking in (dependent)
    Berlangsung 2 – 3 hari postpartum , merupakan waktu refleksi bagi ibu. Ibu cenderung pasif, membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena ibu mengalami ketidaknyamanan fisik setelah persalinan, seperti nyeri perineum, hemoroid, afterpains. Pada akhirnya, ibu tidak memiliki keinginan untuk merawat bayinya. Ibu masih focus pada pengalaman persalinan dan merasa kagum dengan bayinya.
  2. Taking Hold (dependent – independent)
    Dapat berlangsung hingga minggu ke-4 atau 5. Ibu memulai fase aktifnya, dimulai dengan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat mengambil keputusan. Selama fase taking hold, ibu mulai tertarik untuk merawat bayinya. Pada fase ini, ibu dapat diberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan bayi dan mempraktikkan dengan pengawasan, seperti : mendukung kepala bayi, menyusui dengan benar atau menyendawakan bayi.
  3. Letting Go (interdependent)
    Pada fase ketiga ini, ibu mulai mendefinisikan kembali perannya. Ibu mulai melepaskan perannya yang dulu, dari mempersiapkan kelahiran menjadi ibu yang mempunyai anak. Ibu mampu menerima anak tanpa membandingkan dengan harapan terhadap anak pada saat menanti kelahiran. Ibu yang berhasil melewati fase ini akan mudah melakukan peran barunya.

Perawatan pada Ibu Post Partum

  1. Mobilisasi
    Ibu harus istirahat dan tidur terlentang 8 jam pasca persalinan. Kemudian boleh miring kiri-kanan. Pada hari ke-2 boleh duduk, hari ke-3 berjalan. Mobilitas yang dilakukan tergantung pada komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka.
  2. Diet
    Sebaiknya makan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur dan buah-buahan.
  3. Miksi
    Bila bladder penuh dan tidak dapat miksi dapat dilakukan kateterisasi.
  4. Defekasi
    Bila sulit BAB, terjadi obstipasi dan berak keras dapat dilakukan laksans peroral atau rectal. Jika masih tidak bisa, dapat dilakukan klisma.
  5. Perawatan Payudara
    Perawatan seperti ketika hamil.
  6. Vulva Hygiene

Unduh Materi

Materi Lengkap tentang Mengenal Istilah Post Partum bisa di unduh pada link sebagai berikut : postpartum

Format Blangko Denver (DDST)

0
Format Blangko Denver (DDST)
Format Blangko Denver (DDST)

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membagikan Format Blangko Denver (DDST). Tes Denver II merupakan alat skrining untuk menemukan penyimpangan perkembangan pada anak pasca kelahiran hingga pada usia 6 tahun. Tes Denver ini bukan bagian dari Tes IQ sehingga tidak digunakan untuk menganalisis kemampuan intelektual, adaptif perkembangan anak di masa datang. DDST (Denver Developmental Screening Test) merupakan suatu metode pengkajian yang digunakan untuk menilai perkembangan anak usia 0-6 tahun.

Manfaat dari DDST adalah untuk menilai tingkat perkembangan anak seuai umurnya dan memantau anak yang diperkirakan memiliki kelainan dalam berkembang (Adriana, 2011)

Manfaat DDST

Denver II dapat digunakan dengan tujuan untuk menilai perkembangan anak yang tampak sehat dan anak yang tidak menunjukan adanya masalah pekembangan sesuai dengan rentang usia

Isi DDST

Denver II terdiri atas 125 item tugas perkembangan yang sesuai dengan umur anak antara 0 s.d 6 tahun dan dibagi kedalam beberapa aspek yaitu kepribadian/ tingkah laku sosial (personal sosial), gerakan motorik halus (fine motor adaptive), perkembangan motorik kasar (gross motor), dan perkembangan bahasa (language). Dalam perkembangan bahasa, anak diukur kemampuan untuk berbicara spontan, memberikan respon terhadap suara, dan mengikuti perintah. Bahasa meliputi segala bentuk komunikasi, baik secara lisan, isyarat, ekspresi, bahasa tubuh, tulisan atau seni. Bahasa merupakan aspek paling penting dan sering digunakan

Tujuan

Tujuan dari dilakukan tes ini adalah untuk menilai tingkat perkembangan bayi atau anak dengan resiko tinggi. Dengan demikian untuk memudahkan dalam pengelolaan data dan pelaksanaan Denver II, maka dibangun Sistem Informasi Kesehatan Tes Denver II. Sistem ini diharapkan mampu menjadi alat bantu dalam pelaksanaan tes Denver sehingga mampu mendeteksi sejak dini adanya ketergangguan.

Formulir DDST

Formulir DDST terdiri dari atas satu lembar kertas, pada bagian depan terdapat tentang test dan pada halaman belakang terdapat petunjuk
pelaksanaan.

  1. Pada halaman depan terdapat skala umur dalam bulan dan tahun pada garis horizontal atas dan bawah.
  2. Pada halaman depan kiri atas terdapat neraca umur yang menujukan 25%, 50%, 75% dan 90%.
  3. Pada kanan bawah terdapat kotak kecil berisi tes perilaku untuk membandingkan perilaku anak selama tes dengan perilaku pada keseharian.
  4. Pada bagian tengah terdapat 125 item yang di gambarkan dalam neraca umur 25%, 50%, 75%, dan 90% dari seluruh sample standar anak normal yang dapat melaksanakan tugas tersebut.

Blangko Denver II

Demikian penjelasan singkat tentang Format Blangko Denver (DDST). Terima kasih sudah berkunjung ke artikel kami.

Mengenal Tumbuh Kembang Anak

0
Mengenal Tumbuh Kembang Anak
Mengenal Tumbuh Kembang Anak

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Mengenal Tumbuh Kembang Anak. Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan.

Tujuan Ilmu Tumbuh Kembang adalah mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental, dan sosial juga menegakkan diagnosis dini setiap kelainan tumbuh kembang dan kemungkinan penanganan yang efektif, serta mencari penyebab dan mencegah keadaan tersebut.

  1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh)
  2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

Faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang yaitu :

1. Faktor genetik

Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa. Penyakit yang disebabkan oleh faktor genetik seperti sindrom Down, sindrom Turner.

2. Faktor lingkungan

a. Lingkungan pranatal

  • Gizi
    Gizi ibu pada waktu hamil Gizi buruk ibu hamil menyebabkan bayi BBLR, hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, infeksi, abortus.
  • Mekanis
    Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan, demikian pula dengan posisi janin pada uterus dapat mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis atau kranio tabes.
  • Toksin/zat kimia
    Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Ibu hamil yang perokok, peminum alkohol sering melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, lahir mati, cacat, atau retardasi mental.
  • Endokrin
    Hormon-hormon yang berperan pada pertumbuhan janin adalah :
    1) Somatotropin (growth hormon) Disekresi oleh hipofisis sekitar minggu ke-9 dan produksinya terus meningkat sampai minggu ke-20, perannya belum jelas pada pertumbuhan janin,
    2) Hormon plasenta (Hormon Chorionic Somatromammotropic) Disekresi oleh plasenta ibu dan berfungsi sebagai nutrisi plasenta,
    3) Hormon tiroid Diproduksi oleh janin pada minggu ke-12 dan produksi meningkat sampai minggu ke-24. Defisiensi hormon tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan susunan saraf pusat yang dapat mengakibatkan retardasi mental,
    4) Insulin Diproduksi oleh janin pada minggu ke-11 lalu meningkat sampai bulan ke-6 lalu konstan. Berfungsi untuk pertumbuhan janin melalui pengaturan keseimbangan glukosa darah, sintesis protein janin.
  • Radiasi
    Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya.
  • Infeksi
    Infeksi intrauterin yang mengakibatkan cacat bawaan adalah TORCH (toxoplasmosis, rubella, ytomegalovirus, herpes simplex). Sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit janin adalah varisela, coxsackie, echovirus, malaria, lues, HIV, polio, campak, listeriosis, leptospira, mikoplasma, virus influensa dan virus hepatitis.
  • Stress
    Stress yang dialami ibu waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan.
  • Imunitas Rhesus atau ABO inkomtabilitas
    Sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, kern ikterus, atau lahir mati.
  • Anoksia embrio
    Menurunnya oksigenasi pada janin melalui plasenta atau tali pusat menyebabkan BBLR

b. Lingkungan post-natal

  1. Lingkungan biologis
    Ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolisme, hormon.
  2. Faktor fisik
    Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah, sanitasi, keadaan rumah, radiasi
  3. Faktor psikososial
    Stimulasi, motivasi belajar, reinforcment yang wajar, kelompok sebaya, stress, sekolah, kasih sayang, interaksi anak-orang tua.
  4. Faktor keluarga dan adat istiadat
    Pekerjaan/pendapatan orang tua, pendidikan ayah/ibu, jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga, stabilitas rumah tangga, kebribadian ayah/ibu, adat istiadat, agama, urbanisasi     

Kebutuhan Dasar Anak

  1. Kebutuhan fisik-biomedis (asuh), meliputi :
    • Pangan/gizi merupakan kebutuhan terpenting
    • Perawatan kesehatan dasar antara lain imunisasi, pemberian ASI, penimbangan, pengobatan.
    • Papan/pemukiman yang layak
    • Higiene perorangan, sanitasi lingkungan
    • Sandang
    • Kesegaran jasmani, rekreasi
  1. Kebutuhan emosi/kasih sayang (asih)
    Kasih sayang orang tua akan menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar (trust). Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak negatif pada tumbuh kembang anak baik fisik, mental maupun sosial emosi yang disebut “sindrom deprivasi maternal”
  2. Kebutuhan akan stimulasi mental (asah)  Stimulasi mental merupakan dasar dalam proses belajar pada anak. Stimulasi mental ini mengembangkan perkembangan mental psikososial : kecerdasan, keterampilan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas  

Ciri tumbuh kembang anak

Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri, yaitu :

  1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan. Ini berarti tumbuh kembang sudah terjadi sejak di dalam kandungan dan setelah kelahiran merupakan suatu masa dimana mulai saat itu tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati.
  2. Dalam periode tertentu terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang yang berlainan diantara organ-organ. Terdapat 3 periode pertumbuhan cepat adalah pada masa janin, masa bayi 0-1 tahun, dan masa pubertas. Sedangkan pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti 4 pola yaitu pola umum, pola limfoid, neural dan reproduksi.
  3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda antara anak yang satu dengan yang lain. Contoh : anak akan belajar duduk sebelum belajar berjalan, tetapi umur saat anak belajar duduk/berjalan berbeda antara anak yang satu dengan yang lain.
  4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf. Contoh : tidak ada latihan yang dapat menyebabkan anak dapat berjalan, sampai sistem saraf siap untuk itu, tetapi tidak adanya kesempatan praktik akan menghambat kemampuan ini.
  5. Aktivitas seluruh organ tubuh diganti respon individu yang khas. Contoh : bayi akan menggerakkan seluruh tubuhnya, tangan dan kakinya kalau melihat sesuatu yang menarik, tetapi pada anak yang lebih besar reaksinya hanya tertawa atau meraih benda tersebut.
  6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal. Langkah pertama sebelum berjalan adalah perkembangan menegakkan kepala. Refleks primitif seperti reflek memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter tercapai.

Anamnesis Tumbuh Kembang

  1. Anamnesis faktor pranatal dan perinatal
    Anamnesis harus menyangkut faktor risiko untuk terjadinya gangguan perkembangan fisik dan mental anak. Anamnesis juga menyangkut penyakit keturunan dan apakah ada perkawinan antar keluarga.
  2. Kelahiran prematur
    Harus dibedakan antara bayi dismatur dengan bayi prematur. Bayi prematur sesuai masa kehamilan sedangkan bayi dismatur telah terjadi retardasi pertumbuhan intrauterin.
  3. Anamnesis faktor lingkungan
    Untuk meneliti perkembangan motorik anak harus ditanyakan berat badannya karena erat hubungannya dengan perkembangan motorik tersebut.
  4. Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan malnutrisi
  5. Anamnesis kecepatan pertumbuhan anak
  6. Pola perkembangan anak dalam keluarga

Unduh Materi

Demikian penjelasan singkat mengenai Mengenal Tumbuh Kembang Anak. Materi tentang Mengenal Tumbuh Kembang Anak bisa di Unduh pada link berikut ini : tumbuh kembang.ppt

Pemeriksaan Antenatal pada Ibu Hamil

0
Pemeriksaan Antenatal pada Ibu Hamil
Pemeriksaan Antenatal pada Ibu Hamil

Pada kesempatan kali ini maimelajah.com akan membahas mengenai Pemeriksaan Antenatal pada Ibu Hamil. Pemeriksaan fisik pada ibu hamil perlu dilakukan untuk memantau kondisi ibu hamil dan kesejahteraan janin. Skrining dini terhadap kelainan pada ibu hamil dan janin dapat juga dilakukan melalui pemeriksaan fisik sehingga penanganan dapat dilaksanakan segera untuk meminimalkan komplikasi. 

Baca :

Kehamilan dan Seksualitas

Hiperemesis Gravidarum

Pemeriksaan Umum

Keadaan umum

Kaji kondisi ibu secara umum, apakah ibu merasa kelelahan atau ibu dalam keadaan segar. Hal ini akan mempengaruhi penerimaan ibu terhadap kehamilannya dan persiapan ibu untuk melahirkan serta pengasuhan bayi.

Tanda-tanda vital

Kaji tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu ibu. Nadi dan suhu di atas normal menunjukkan adanya infeksi. Tekanan darah meningkat diatas 140/90 mmHg menunjukkan adanya hipertensi dalam kehamilan (preklamsia) dan harus mendapatkan tindakan untuk mencegah menjadi eklamsia.

Antopometri

  1. Berat badan dan tinggi badan
  2. Lingkar lengan atas (LILA)
  3. Pelvimetri merupakan pengukuran pada panggul menggunakan jangka panggul, meliputi:
    • Distansia spinarum
    • Distansia kristarum
    • Konjugata eksterna
    • Lingkar panggul luar
  4. Kepala dan wajah
    • Mata
    • Hidung
    • Telinga
    • Mulut dan gigi
  5. Leher
    Kaji adanya pembesaran kelenjar limfe di bawah telinga dan pembesaran kelenjar tiroid. Kelenjar limfe yang membesar menunjukkan adanya infeksi, ditunjang dengan tanda yang lain, seperti: hipertermi, nyeri, bengkak.
  6. Payudara
    • Kesan umum
      Kaji bentuk payudara, apakah payudara simetris antara kiri dan kanan. Apakah terjadi hiperpigmentasi areola. Dengan palpasi dapat ditentukan apakah terdapat nodul yang abnormal. Saat palpasi, naikkan tangan di atas kepala supaya payudara kencang dan hasil pemeriksaan lebih akurat.
    • Putting susu
      Kaji apakah ASI atau kolostrum sudah keluar dengan memencet areola mamae ibu. Kaji juga kebersihan putting.
  7. Abdomen
    • Keadaan
      Kaji apakah terdapat striae dan linea nigra atau bekas luka.
    • Palpasi abdomen menggunakan metoda Leopold I – IV
    • Braxton hicks
      Braxton hicks adalah kontraksi palsu yang disebabkan karena manipulasi pada uterus. Jika pemeriksa tidak menemukan Braxton hicks saat palpasi abdomen, maka bisa ditanyakan pada klien apakah klien sering mengalami kontraksi atau kenceng-kenceng.
    • Pergerakan janin
      Pergerakan janin bisa ditanyakan pada klien untuk mengetahui kesejahteraan janin. Rentang pergerakan janin antara 8 – 12 kali dalam 24 jam.
  8. Urogenital
    Kaji kondisi urogenital, meliputi kebersihan, pengeluaran seperti lender atau keputihan. Rektum juga dikaji apakah terdapat hemoroid, hemoroid derajat 1 normal untuk ibu hamil. Gunakan sarung tangan untuk mengkaji urogenital untuk perlindungan pemeriksa. Posisi sims memudahkan dalam mengkaji rektum.
  9. Ekstremitas
    Kaji apakah ada varies, edema tungkai dan refleks patella. Varises dan edema terjadi karena terdapat gangguan sirkulasi dari ekstremitas bawah menuju jantung akibat dari penekanan uterus terhadap vena femoralis sehingga alir darah balik ke vena cava inferior terhambat dan terbentuk bendungan di vena bawah. 

Pemeriksaan Penunjang

Tes urine

  1. Tes kehamilan (HCG): untuk memastikan kehamilan
  2. Protein: untuk menemukan penyakit ginjal dan pre eklamsi
  3. Glukosa: untuk menemukan penyakit diabetes gestasional
  4. Spesimen mid-stream
  5. Tes toleransi glukosa: untuk menyingkirkan kemungkinan diabetes
  6. Pengumpulan esteriol: untuk menilai fungsi plasenta dan kesehatan janin

Tes darah

  1. Golongan darah dan pH: untuk mengetahui golongan darah dan pH, penting pada kasus yang memerlukan transfusi segera
  2. Hb: untuk menyingkirkan kemungkinan anemia
  3. Titer antibody rubella: untuk memastikan status kekebalan
  4. VDRL: untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit sifilis
  5. Kadar stetriol serum: untuk memeriksa fungsi plasenta

Pemeriksaan swab

  1. Sediaan apus serviks, yang biasa digunakan adalah Pap Smear : untuk menyingkirkan kemungkinan keganasan serviks
  2. Sediaan apus vagina: untuk menyingkirkan kemungkinan gonore serta infeksi streptokokus

Radiologi

  1. USG : untuk membuktikan kehamilan, usia kehamilan dan ukuran plasenta dan lokasinya, kemungkinan bayi kembar serta beberapa abnormalitas
  2. Amnioskopi : Amnioskopi, melihat derajat kekeruhan air ketuban, menurut warnanya karena dikeruhi mekonium.
  3. Amniosintesis adalah tes untuk memeriksa cairan yang ada di sekitar janin. 
  4. Rontgen: untuk mengetahui letak bokong, luas panggul   

Unduh Materi

Demikian penjelasan singkat mengenai Pemeriksaan Antenatal pada Ibu Hamil. Untuk materi lengkapnya dapat di unduh pada link berikut ini : antenatal pemeriksaan

Konsep Dasar & Perspektif Keperawatan Anak

1
Perspektif Keperawatan Anak
Perspektif Keperawatan Anak

Halo teman-teman maimelajah.com, pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai artikel tentang Konsep Dasar & Perspektif Keperawatan Anak. Dimana penertian dari Anak adalah seorang laki-laki atau perempuan yang belum dewasa pada tahap kelahiran atau belum mengalami masa pubertas. Hal ini biasanya mengacu pada anak dibawah umur.

Visi & Misi Indonesia Sehat :

Visi :

Anak Indonesia yang sehat, tumbuh dan berkembang, cerdas-ceria, berahlak mulia, terlindungi, dan aktif berpartisipasi

Misi :

  • Menyediakan pelayanan kesehatan yang komprehensif, merata, dan berkualitas, pemenuhan gizi seimbang, pencegahan penyakit menular termasuk HIV/AIDS, pengembangan lingkungan dan perilaku hidup sehat.
  • Menyediakan pelayanan pendidikan yang merata, bermutu, dan demokratis bagi semua anak sejak usia dini.
  • Membangun sistem pelayanan sosial dasar dan hukum yang responsif terhadap kebutuhan anak agar dapat melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.
  • Membangun lingkungan yang kondusif untuk menghargai pendapat anak dan memberi kesempatan untuk berpartisipasi sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak.

Tujuan kesehatan anak adalah :

  1. Menurunkan angka kematian neonatal, bayi, dan balita
  2. Meningkatkan kesehatan ibu
  3. Meningkatkan kesehatan neonatal bayi, balita dan remaja
  4. Meningkatkan status gizi, memasyarakatkan keluarga sadar gizi (kadarzi), menurunkan prevalensi BBLR
  5. Promosi perkembangan psikososial dan kesehatan jiwa anak dan remaja
  6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan penyakit lainnya yang terkait dengan kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak
  7. Meningkatkan kepemilikan sarana sanitasi dasar dan menjamin kesinambungan lingkungan hidup yang sehat bagi kelangsungan hidup dan tumbuhkembang anak.

Sasaran yang hendak dicapai untuk Kesehatan Anak adalah :

  1. Menurunnya AKB dan AKBA pada tahun 2015 menjadi 1/3 dari kondisi 2001
  2. Menurunnya AKI pada tahun 2015 menjadi 1/3 dari kondisi pada tahun 2001
  3. Menurunnya masalah kurang gizi pada tahun 2015 menjadi 1/3 dari kondisi pada tahun 2001
  4. Menurunnya proporsi rumah tangga yang tidak memiliki aksesibilitas terhadap fasilitas sanitasi dan air bersih yang terjangkau pada tahun 2015 menjadi 1/3 dari proporsi pada tahun 2001
  5. Penyelenggaraan program nasional perkembangan anak usia dini (early child development)
  6. Penyelenggaraan program kesehatan nasional remaja
  7. Penyelenggaraan program nasional kesehatan reproduksi.  

Strategi utama untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi Program Nasional Kesehatan Bagi Anak Indonesia adalah:

  1. Pembangunan nasional berwawasan kesehatan
  2. Profesionalisme
  3. Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat 
  4. Desentralisasi

Kematian Bayi :

Adalah : Jumlah kematian per 1000 kelahiran hidup selama umur satu tahun Angka tsb dibagi menjadi:

  1. Kematian neonatus ( umur < 28 hari )
  2. Mortalitas pasca neonatus (28 hari – 11 bulan)

Childhood Mortality :

Bagi anak yang berusia diatas 1 tahun, angka kematian hampir selalu lebih rendah dibandingkan angka kematian bayi.  

Proporsi Penyakit Penyebab Kematian Bayi :

  1. Penyakit Sistem Pernafasan : 29,5 %
  2. Gangguan Perinatal : 29,3 %
  3. Diare : 13,9 %
  4. Penyakit Sistem Syaraf : 5,5 %
  5. Tetanus : 3,68 %
  6. Infeksi dan Parasit lain : 3,5 %

Konsep Dasar Keperawatan Anak

Definisi : Anak → seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum pernah kawin. Batasan umur ini ditetapkan oleh karena berdasarkan pertimbangan usaha :

  • Kesejahteraan sosial
  • Kematangan pribadi, dan
  • Kematangan mental seorang anak dicapai pd usia 21 tahun.

Prinsip Keperawatan Anak

  1. Anak → Bukan miniatur orang dewasa tetapi merupakan sosok individu yang unik yang mempunyai keb. Khusus sesuai dengan tahapan tukemnya.
  2. Berdasarkan pada tukem anak sehingga permasalahan perawatan terhadap anak sesuai dgn tahapan perkembangan anak.
  3. Asuhan kesehatan yang diberikan menggunakan pendekatan sistem.
  4. Selain memenuhi keb. Fisik, juga harus memperhatikan keb. Psikologis dan sosial.
  5. Dalam pelaksanaan ASKEP, perawat harus berperan sebagai ibu ( ortu ). Dlm hal segi emosional, misal : dgn bercerita yg disertai dgn kasih sayang dgn kelembutan shg menimbulkan rasa aman dan menyenangkan serta menumbuhkan rasa intimasi.  

Tujuan Keperawatan Anak

Mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan serta tingkat kesehatan anak setinggi mungkin yg bisa dicapai oleh setiap anak dalam sistem keluarga.  

Optimal yqng dimaksud sangat individual bagi masing – masing anak :

  1. Mencapai yg tertinggi yang bisa dicapai setiap anak pada setiap aspek tumbuh kembangnya (kemandirian dan bergaul, motorik halus, berbahasa dan bernalar serta motorik kasar) 
  2. Yang mungkin dicapai anak dikaitkan dengan keadaan anak tersebut, baik keadaan kesehatan maupun tahapan tumbuh kembangnya.  

Unduh Materi

Demikian penjelasan singkat artikel dari maimelajah.com tentang Konsep Dasar & Perspektif Keperawatan Anak. Untuk materi lengkap tentang Konsep Dasar & Perspektif Keperawatan Anak dapat di unduh pada berikut ini : KONSEP DASAR KEP ANAK

Pedoman Pengukuran Linkar Dada

0
Pedoman Pengukuran Linkar Dada
Pedoman Pengukuran Linkar Dada

Pentingnya Pedoman Pengukuran Linkar Dada (LIDA) Pada Bayi Baru Lahir, karena Angka kematian bayi berat lahir rendah (BBLR) mencerminkan derajat kesehatan masyarakat. Bayi-bayi ini lebih mudah untuk menjadi sakit bahkan meninggal dibanding dengan bayi berat lahir normal. Langkah utama untuk menyelamatkan BBLR agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik adalah melalui deteksi dini BBLR pada saat dilahirkan yang diikuti dengan upaya tindak lanjut tepat sasaran.

Penimbangan bayi baru lahir merupakan cara terbaik untuk deteksi dini BBLR, namun dilapangan tidak selalu tersedia alat timbang yang akurat. Pengukuran Lingkar Dada (LIDA) bayi segera setelah dilahirkan dapat dipakai sebagai pengganti penimbangan berat lahir untuk deteksi dini BBLR. Pengukuran lingkar dada sederhana, murah dan efektif. Dengan deteksi BBLR dan intervensi segera akan menjamin kelangsungan hidup bayi. Lida Merupakan Indikator Deteksi Dini Bayi Berat Lahir Rendah.

Tujuan Pengukuran Lingkar Dada

  1. Umum Mendeteksi secara dini BBLR sebagai dasar intervensi dalam rangka mewujudkan kesehatan bayi yang optimal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
  2. Khusus
    • Semua bayi baru lahir yang tidak ditimbang dilakukan deteksi dini dengan pengukuran lingkar dada.
    • Tatalaksana BBLR yang tepat sasaran utnuk mencegah akibat BBLR, baik dirumah maupun disarana kesehatan
    • Disetiap desa ada kelompok masyarakat yang membantu pendataan BBLR dan merujuk BBLR.
    • Membantu menurunkan angka kematian bayi sesuai sasaran melalui upaya kelangsungan hidup BBLR.
    • Setiap bayi yang telah diukur LIDAnya dicatat dengan cermat dan dilaporkan.

Bayi Sehat menghasilkan Tumbuh Kembang Yang Optimal

Bagaimana Mengukur Lingkar Dada

  1. Alat Ukur
    • Pengukuran dilakukan dengan menggunakan pita pengukur lingkar dada yang ditandai dengan angka dalam satuan sentimeter (cm), dengan ketelitian 0,1 cm dan warna merah, kuning dan hijau.
    • Disepanjang pita ditengahnya terdapat garis mendatar disertai ukuran dikiri dan kanannya.
  2. Cara Mengukur
    • Letakkan pita lida ditempat yang rata, marka menghadap kebawah
    • Setelah bayi dibersihkan dari darah dan lendir, baringkan bayi ditengah-tengah pita. Upayakan bayi dalam keadaan tenang.
    • Yakinkan bahwa garis mendatar disepanjang tengah pita jatuh dikedua putting susu bayi.
    • Lingkarkan ujung pita dan selipkan kedalam celah yang ada, sampai pita melingkari tubuh bayi dengan lembut dan rata disepanjang garis puting susu.
    • Baca dan catat ukuran LIDA pada pita (pada tanda panah) sampai milimeter terdekat (misalnya 27,5 cm).
  3. Batas Ambang
    • BBLR
      • Warna Merah : < 27,0 cm
      • Warna Kuning : 27,0 – 29,4 cm
    • Bayi Berat Lahir Normal
      • Warna Hijau : >= 29,5 cm

Jangan Menarik Pita Terlalu Kencang Dan Jangan Sampai Melintir

Apa Arti Warna Pita

  • Warna merah : artinya berat bayi setara dengan < 2000 gram
  • Warna kuning : artinya berat bayi setara dengan 2000 – 2499 gram
  • Warna hijau : artinya berat bayi setara dengan >= 2500 gram    

Unduh Materi

Demikian penjelasan singkat maimelajah.com sampaikan mengenai Pedoman Pengukuran Linkar Dada (LIDA) Pada Bayi Baru Lahir. Untuk materi lengkapnya dapat di unduh pada link berikut ini : pedoman ld

191FansSuka
306PengikutMengikuti
151PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Popular Post

Post Terbaru